LAPKAS Tio Iship
LAPKAS Tio Iship
ANAMNESIS
Identitas
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur : 55 tahun
Alamat : Dusun Setia Bangun Kelurahan Sinar Tebudak
Kabupaten ,Bengkayang
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Kawin
Tanggal Masuk RS : 24 Agustus 2016 pukul 09.30 WIB
Tanggal pemeriksaan : 26 Agustus 2016 pukul 08.00
WIB
Keluhan Utama :
Sesak Nafas
Pasien juga mengeluh bengkak pada kedua tangan dan kaki yang
mulai dirasakan sejak 3 bulan SMRS dan semakin memberat
disertai perut terasa membesar dan terasa nyeri terutama saat
beraktivitas sejak 1 bulan SMRS. Keluhan dirasakan semakin
memberat hingga pasien tidak dapat berjalan karena bengkak
pada wajah, tangan, kaki, dan perut yang semakin membesar
sejak 2 minggu SMRS. Keluhan dirasakan semakin memberat
hingga masuk rumah sakit.
Pasien juga mengeluh nafsu makan sedikit menurun sejak 1
minggu SMRS. Pasien mengeluh badan sering terasa lemah dan
sering haus. Pasien menyangkal keluhan kejang, penurunan
kesadaran. Pasien juga mengeluh tampak pucat sejak 3 hari
SMRS. Pasien juga mengaku BB sebelum bengkak pada wajah,
tangan, kaki dan perut membesar yaitu 48 kg namun BB saat
bengkak bertambah menjadi 70 kg.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Tanda vital
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4M6V5
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Tekanan darah : 190/110 mmHg
Frekuensi Nadi : 96 x/m
Frekuensi Napas : 32 x/m
Suhu : 36,2oC
Berat badan : 70 kg
Tinggi badan : 155 cm
IMT : 29,2 kg/m2
Status gizi : Obesitas
Kepala : Normocephal.
Mata
: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik
(-/-), perdarahan subkonjugntiva (-/-).
Telinga : sekret (-), nyeri tekan tragus (-)
Hidung : sekret (-), deviasi septum (-),
pernafasan cuping hidung (-)
Mulut
: Bibir sianosis (-)
Leher
: Pembesaran limfonodi (-),pembesaran
tiroid (-), JVP tidak meningkat
Paru
Inspeksi :
Statis : Bentuk normal, simetris, pelebaran sela iga (-)
Dinamis : pergerakan dada simetris, penggunaan otot bantu napas
(-)
Palpasi : Fremitus taktil pada kedua lapang paru simetris
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : suara napas dasar vesikular (+/+), Rhonki (+/+),
wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi
: ictus kordis tidak terlihat
Palpasi : ictus kordis teraba di SIC VI, 2 jari ke arah lateral dari linea
midklavikularis sinistra
Perkusi :
Batas kanan jantung : SIC IV linea parasternal dekstra
Batas atas jantung : SIC II linea parasternal sinistra
Batas kiri jantung : SIC VI linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi : S1S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung, venektasi (-), distensi (+)
Auskultasi : bising usus (+) 8x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium dan
suprapubik (+), murphy sign (+), defans muskuler (-),
hepar dan lien sulit teraba
Ginjal : Nyeri ketok CVA (+/-), ballottement sulit
dinilai
Ekstremitas atas : edema +/+,akral hangat,CRT <2
detik
bawah : edema +/+,akral hangat,CRT <2 detik
Urin : Warna urin kuning jernih busa (+), volume 400
cc/12 jam
Tampak klinis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hematologi Rutin (24 Agustus 2016)
Hemoglobin : 8,1 g/dL
(11,7 -15,5 g/dL)
Hematokrit : 21,3 % (40-52%)
Leukosit : 5600 /uL (3.600-11.000 /uL)
Trombosit : 257.000 /uL (150.000-440.000/ uL)
Eritrosit : 2,80/L (3,8-5,2 /uL)
Golongan darah : O
HIV: Non reaktif
HbsAg : Non reaktif
Kimia Klinik (26 Agustus 2016)
Ureum
: 196,2 mg/dL
(10-50 mg/dL)
Kreatinin : 1,7 mg/dL (0,7 1,5 mg/dL)
GDS : 165 mg/dL
Elektrolit (24 Agustus 2016)
Natrium : 134,68 mmol/L
Kalium
: 5,71 mmol/L
Klorida : 106,80 mmol/L
Irama
: Sinus
Frekuensi
: 78x/menit
Aksis
: Normoaksis
Interval PR : 0,20 s
Interval QRS
: 0,08 s
Gelombang P : normal
Gelombang Q : normal
Morfologi QRS : Kesan
: normosinus
Foto thorax PA
Kesan : Kardiomegali
Bronkopneumonia
Efusi Pleura dupleks
USG Abdomen
Kesan :
Kelainan parenkim ginjal kronik bilateral dengan besar kedua ginjal masih
dalam batas normal, disertai hidronefrosis dekstra grade 1 dan hidroureter
dekstra ringan bisa karena batu atau striktur pada ureter dextra dan
terdapat efusi pleura bilateral (dextra > sinistra) dan sedikit asites.
Suspek kolesistitis kronis mungkin dengan batu kecil di dalamnya
USG hepar, pancreas, lien dalam batas normal, tidak tampak massa maupun
batu
Diagnosis Kerja
Chronic Kidney disease Stage III (dengan GFR 57,2 ml/menit)
Congestif Heart Failure
Diagnosis Anatomis : Levt Ventricular Hypertrophy
Diagnosis Etiologis : Diabetes Mellitus tipe II
Diagnosis Fungsional : CHF fungsional NYHA kelas IV
Kolik abdomen dan hidronefrosis grade I renal dekstra ec susp. ureterolitiasis
Kolesistitis kronik
LUTS (Lower Urinary Tract Symtomps) ec. suspek ISK dd Ureterolitiasis
dekstra
Diabetes Mellitus Tipe II
Hipertensi urgensi
Anemia ringan
Bronkopneumonia
Tatalaksana
Non Medikamentosa
O2 2-4 lpm
Tirah baring
Diet tinggi kalori 35 kalori/KgBB/hari dan protein 0,6
gram/KgBB/hari
Diet rendah lemak dan rendah glukosa
Anjuran untuk penurunan BB
Pembatasan asupan cairan < 500ml/hari
Kontrol pengobatan insulin
Medikamentosa
IVFD D5% 500 cc + bikarbonat 2 flakon 12 tpm
Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj Furosemid 20 mg/6 jam
Inj Ondansetron 4 mg/ 8 jam k/p mual, muntah
PO:
Ulsafat syrup 3 x 1 C
Lansoprazole 2 x 30 mg
Scopamin 3 x 10 ml k/p kolik abdomen
ACGG 3 x 1
Bisoprolol 1 x 5 mg
Valsartan 2 x 160 mg
Herbesser CD 1 x 100 mg
Aminefron 3 x II kapsul
Lenal Ace 3 x 1 tablet
Paracetamol 3 x 500 mg k/p demam
Vitamin B komplek 3 x 1
Lantus 0 0- 21 IU
Prognosis
Ad vitam
: dubia ad malam
Ad functionam
: dubia ad malam
Ad sanactionam : dubia ad malam
PENDAHULUAN
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses
patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang
persisten (lebih dari 3 bulan) progresif, dan
Irreversibel.
Prevalensi :
United States 100 kasus / 4 juta penduduk per
tahun dan meningkat 8% per tahun.
Indonesia jumlah penderita meningkat 10%/tahun
dengan prevalensi 100-150/1 juta penduduk
1.Gambaran klinis
a. Fatigue
b. Edema
c. Gatal dan kulit pucat
d. sesak nafas
e. Nyeri sendi, tulang, dan fraktur
TERIMAKASIH