LAPORAN PRAKTIKUM
PENYEHATAN TANAH DAN
PENGOLAHAN SAMPAH PADAT-A
KELOMPOK A2
Anggota
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. Hajar Khoirinnisak
8. Hesti Palupi H. S
9. Imroatul Chasanah
10.Istiqomah Astri Ayu
11. Irwan Fitrianto
12.Joko Harjono
Pengukuran
Parameter Fisik
Tanah dan
Pengambilan
sampel Tanah
untuk
Dasar Teori
Tanah merupakan elemen dasar yang tidak terpisahkan
dalam dunia pertanian. Tanpa adanya tanah mustahil
kita bisa menanam padi, palawija, sayuran, buahbuahan maupun kehutanan meskipun saat ini telah
banyak dikembangkan sistim bercocok tanam tanpa
tanah, misalnya Hidroponik, Airoponik dan lain-lain,
tetapi apabila usaha budi daya tanaman dalam skala
luas masih lebih ekonomis dan efisien menggunakan
media tanah. Tanah yang memenuhi syarat agar
pertumbuhan tanaman bisa optimal tentulah harus
memiliki kandungan unsur hara yang cukup,
mengandung
banyak
bahan
organik
yang
menguntungkan. PH tanah yang baik adalah 7
Prosedur Kerja
1. Melakukan pengambilan sampel tanah dengan
menggunakan auger/bor tangan dengan
kedalaman 15-25 cm
2. Melakukan pengambilan tanah yang ada pada
auger/bor tangan dengan menggunakan sekop
kecil
3. Memasukkan sampel tanah ke dalam plastic
pembungkus
4. Melakukan pengukuran pH dengan
menggunakan pH soil tester (bila tanah agak
kering bisa disiram sedikit air)
Hasil
Pemeriksaan
pH
Pembahasan
1. Sampel kimia dan mikrobiologis langsung di
kirim ke Laboratorium untuk diperiksa, dan
untuk sampel mikrobiologi harus dimasukan
ke
dalam
box
sampel karena
untuk
menghindari mati dan perkembangbiakan
mikroorganisme yang terdapat dalam sampel
tanah.
2. Pada pengukuran pH dengan pH soil tester,
didapat pH sebesar 6,6 sebelum pemberian air.
Dan kemudian tanah kita siram dengan
sedikit air karena agak kering, sehingga
diperoleh
pH sebesar 6,8
setelah
pemberian air tersebut.
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan
diperoleh kesimpulan bahwa tanah
yang diperiksaan memiliki pH normal
yaitu 6,6 sebelum diberikan air dan 6,8
setelah diberikan air.
Hari, tanggal
: Selasa, 06
Desember 2011
Tempat Praktik : Halaman
Laboratorium Hyperkes
Tujuan
Pengelolaan sampah organik
dengan cara pembuatan kompos
sehingga tidak menimbulkan
pencemaran tanah.
Dasar teori
Kompos merupakan bahan yang kaya akan unsur
hara yang dibutuhkan oleh tanaman., antara lain
nitrogen (1,2 %), fosfor (0,7 %). Kalium(1,2 %)
dan mineral. Kompos sangat cocok untuk pupuk di
daerah tropis, karena tanah di daerah tropis
umumnya rusak oleh pancaran sinar matahari,
penambahan pupuk kimia yang berlebihan
membuat tanah menjadi keras. Penambahan
kompos
akan
mampu
menghambat
sinar
matahari, membuat tanah menjadi lembab, tahan
terhadap erosi dan dapat menutupi akar tanaman.
Cara
kerja
1. Pertama mengenakan APD terlebih dahulu
2. Bahan-bahan organik yang akan dibuat kompos,
dipotong-potong atau dicacah agar proses
pengomposan berlangsung cepat. Ukuran pemotongan
berkisar antara 2-5 cm (dikira-kira). Dalam praktikum
kali ini bahan organik yang digunakan adalah sampah
dedaunan baik yang kering maupun yang masih segar
3. Selanjutnya meletakkan sampah organik pada
komposter dengan ketinggian 30 cm, namun untuk
ketinggian sampah dan bahan tambahan lain tergantung
dari ketinggian komposter jadi nantinya bisa
memperkirakan berapa jumlah bahan-bahan yang harus
ditumpuk dalam komposter tersebut
Hasil Pengamatan
Dalam pembuatan kompos hendaknya memotong terlebih
dahulu bahan-bahan yang akan digunakan, pemotongan
berkisar 5 cm (dikira-kira). Setelah itu bahan dimasukkan ke
dalam komposter dicampur dengan kotoran sapi, EM4 dan kapur
tohor. Panambahan bahan dilakukan sebanyak 2 kali tumpukan.
Kompos harus dicek suhu, kelembaban, dan pHnya. Jika
kompos kering maka harus diperciki EM4, kompos juga harus
sering di bolak-balik dengan begitu kompos akan bercampur
dengan baik. Jika saat pembuatan kompos bahannya
menimbulkan dingin menandakan kompos tersebut akan gagal
karena kompos yang dingin berarti tidak adanya mikroorganisme
yang tumbuh dalam kompos tersebut. Begitupun sebaliknya, jika
saat pembuatan kompos menimbulkan panas maka sudah
dipastikan kompos tersebut akan berhasil.
Kesimpulan
Ciri-ciri kompos yang siap digunakan
adalah :
1. Berwarna coklat kemerahan atau
warna menyerupai tanah
2. Kompos sudah hancur
3. Baunya
tidak
busuk
tetapi
menyerupai bau tanah,dll
Pembuatan Briket
TUJUAN
Mahasiswa terampil dalam pengolaan sampah
biomassa untuk pembuatan briket bioarang.
Memanfatkan sampah biomassa sebagai bahan
bakar alternative pengganti minyak bumi.
Sebagai upaya pemanfaatan sumber daya
alam yang masih melimpah.
Mambersihakan lingkungan dari sampah
biomassa.
Menemukan energy yang ramah lingkungan
dengan biaya murah.
DASAR TEORI
Penggunaan biomassa secara langsung
sebagai sumber energi panas untuk
memasak, kurang efisien,karena nilai energy
yang dihasilkan hanya sebesar 3000kkal/kg,
sedangkan bioarang mampu menghasilkan
nilai energi sebesar 5000kkal/kg. Keadaan
tersebut menunjukkan bahwa penggunaan
bahan bakar dengan bioarang mampu
meningkatkan
efisiensi
penggunaan
energi .Oleh karena itu biomassa perlu
diubah menjadi energi kimia yang disebut
bioarang.
Lanjutan
Briket merupakan suatu perubahan
bentuk dari bentuk curah menjadi
bentuk padat oleh adanya proses
pemampatan
komponen
penyusunnya. Biomassa merupakan
bahan hayati seperti: dedaunan,
rumput. ranting, gulma limbah
pertanian/ kehutanan, gambut dan
kotoran ternak.
8. Panci
9. Alat pelindung diri
10. (APD) : Sarung tangan
tahan api, masker,
sepatu boot.
11. Biomassa kering
12. Pati kanji
13. Minyak tanah
14. Korek api
PROSEDUR
KERJA
Tempurung Kelapa
Dibakar
Disiram air/ diamkan
dingin
Arang ditumbuk dan
diayak
Campur dengan lem
kanji
Membuat cetakan
briket
Briket dijemur dibawah terik
matahari
Siap digunakan
HASIL
PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
Pembuatan
briket
ini
menggunakan tempurung kelapa.
Selanjutnya
untuk
proses
pembakaran
dilakukan
secara
pirolisis. Untuk pembuatan adonan
arang dan lem kanji menggunakan
perbandingan 1 : 9. Adonan yang
sudah siap dicetak dapat langsung
dijemur dibawah terik matahari. Lalu
setelah briket benar-benar kering,
KESIMPULAN
1. Briket bioarang merupakan salah satu
alternatif energi pengganti minyak bumi,
penyediaan energy berwawasan lingkungan.
2. Proses pembuatan briket ini juga cukup
mudah dan bahan-bahannya mudah
didapatkan dengan memanfaatkan sampahsampah biomassa.
3. Pemanfaatan sampah-sampah biomassa
tersebut maka dapat mengurangi
pencemaran lingkungan.
KEPADATAN LALAT
TUJUAN
Agar mahasiswa terampil dalam
melaksanakan pemantauan
kepadatan lalat
Agar mahasiswa mampu melakukan
analisis dari pemantauan kepadatan
lalat
Agar mahasiswa mampu menyusun
alternatif pemecahan masalah
pengelolaan untuk memperkecil
tingkat kepadatan lalat.
DASAR TEORI
Agar mahasiswa terampil dalam
melaksanakan pemantauan
kepadatan lalat
Agar mahasiswa mampu melakukan
analisis dari pemantauan kepadatan
lalat
Agar mahasiswa mampu menyusun
alternatif pemecahan masalah
pengelolaan untuk memperkecil
tingkat kepadatan lalat.
Lanjutan..
Blok grill
Counter
Alat tulis
Stopwatch
PROSEDUR KERJA
Meletakkan blok grill pada tempat yang telah
ditentukan (di kantin ditentukan 3 titik, yakni bagian
tengah kantin, bagian pojok belakang sebelah kanan,
dan bagian dapur kantin [ bagian kiri sebelah dalam
kantin] ).
Menghitung dan catat jumlah lalat yang hinggap
setiap 30 detik.
Mengulangi pengukuran sebanyak 10 kali pada
masing-masing titik.
Membuat rata-rata dari 5 perhitungan tertinggi dari
masing-masing titik dan dicatat.
Rata-rata hasil perhitungan yang ada merupakan
indek/kepadatan lalat.
detik ke- I
Perhitungan
kepadatan lalat
5+4+4+4+3
= 20/5
= 4 ekor/m2
10
detik ke-
Perhitungan
kepadatan lalat
8+6+5+3+3
= 25/5
= 5 ekor/m2
10
Perhitungan
Kepadatan Lalat
11
15+13+11+10+9
10
13
= 50/5
= 10 ekor/m2
15
10
HASIL KESELURUHAN
PEMBAHASAN
Pada titik 1 yaitu bagian tengah kantin sesuai
perhitungan kepadatan lalat yaitu kepadatannya
4 . Nilai ini menunjukkan bahwa kepadatan lalat
di titik 1 termasuk populasi sedang artinya perlu
dilakukan pengamatan tempat berbiaknya
sampah,kotoran hewan dan lain-lain.
Pada titik 2 yaitu bagian pojok belakang sebelah
kanan sesuai perhitungan kepadatan lalat,
kepadatannya yaitu 5 . Nilai ini menunjukkan
bahwa kepadatan lalat di titik 2 termasuk
populasi
sedang
artinya
perlu
dilakukan
pengamatan tempat berbiaknya sampah,kotoran
hewan dan lain-lain.
Lanjutan
Pada titik 3 yaitu bagian bagian dapur
kantin [ bagian kiri sebelah dalam kantin]
sesuai
perhitungan
kepadatan
lalat,
kepadatannya yaitu 10 . Nilai ini
menunjukkan bahwa kepadatan lalat di titik
3 termasuk populasi padat artinya perlu
dilakukan tempat berbiaknya lalat dan bila
mungkin
direncanakan
upaya
pengendalian. Karena dapur kantin adalah
tempat untuk mengolah dan menyajikan
makanan,
sebaiknya
kepadatan
lalat
termasuk kategori tidak masalah.
KESIMPULAN
Dari kegiatan perhitungan kepadatan lalat
yang telah dilakukan di kantin kampus
Poltekkes Depkes Yogyakarta, dapat diketahui
bahwa dari hasil perhitungan ketiga titik
ditempat tersebut adalah 7 ekor/m2 , hal
tersebut termasuk populasi padat artinya
padat,perlu dilakukan tempat
berbiaknya
lalat dan bila mungkin direncanakan upaya
pengendalian. Misal dengan tidak menyimpan
sampah di kantin terlalu lama, menutup
makanan, dan menjaga kebersihan kantin.
Pembuatan Inokulan
ALAT DAN
BAHAN
1. Pisau
2. Gelas dan sendok
3. Botol transparan
4. Bawang merah, pisang, kulit nanas,
tempe
5. Gula
6. Air
PROSEDUR KERJA
1.Melarutkan 1 sdt gula kedalam 1 gelas air matang
2.Mengiris tipis masing-masing bahan
3.Memasukkan larutan gula kedalam botol dan
memasukkan irisan bahan diatas. 1 botol untuk 1
macam bahan yang telah diiris. Di tutup rapatrapat
4.Menggojok botol hingga homogen
Lanjutan
5. Mendiamkan selama 2 hari (2x24jam)
6.Setelah itu itu memisahkan air dengan
ampasnya dengan cara disaring
7. Mencampurkan masing-masing air dari seluruh
bahan menjadi satu agar bakteri yang
terkandung
lebih beragam
HASIL PRAKTIKUM
Kami memakai bawang merah untuk
bahannya kemudian dimasukkan
kedalam botol yang telah ada airnya
setelah itu digojok hingga homogen.
Di tunngu sampai 2 hari kemudian
disaring (memisahkan ampas
dengan airnya).
KESIMPULAN
Pembuatan inokulan memerlukan
waktu 2 hari. Warna yang
ditimbulkan
keruh
kemudian
baunya bawang merah karena
menggunakan bawang merah.
Kunjungan ke Batan
A.Hari, tanggal
: Selasa, 3 Januari
2012
B. Tempat Praktik : BATAN (Badan
Teknologi Nuklir Nasional), Jln
Babarsari, Yogyakarta
C. Tujuan
Agar mahasiswa lebih mengetahui
tentang nuklir dan
pengaplikasiannya
Dasar Teori
Teknologi nuklir lahir dan berkembang pada
saat sedang berkecamuk Perang Dunia II, dan
perkembangan teknologi nuklirpun mengarah
kepada pembuatan senjata nuklir untuk
mendukung kekuatan militer. Puncaknya
terjadi di penghujung akhir Perang Dunia II,
pada saat itu dua buah bom nuklir meledak
masing-masing di kota Hiroshima pada
tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada
tanggal 9 Agustus 1945 dengan korban baik
langsung maupun tidak langsung mencapai
ratusan ribu nyawa manusia.
Jalannya kunjungan
Pagi sekitar jam 8.15 WIB kami semua berangkat ke
BATAN yang terletak di daerah Babarsari. Setelah
sampai disana kemudian kami masuk ke sebuah
tempat rapat, disana kami mulai dijelaskan tentang
profil BATAN, sejarah BATAN, pengaplikasian
teknologi nuklir dalam berbagai bidang.
Setelah itu kami diajak berkelilingan di BATAN yaitu
ke bangunan yang terdapat nuklir corner. Sebelum
masuk ke nuklir corner, kami dijelaskan dahulu
tentang cara pengambilan sampel tanah air batuan
dan cara pemeriksaannya, diambil dalam radius
berapa saja dari BATAN. Kami dijelaskan juga
tentang cara menanggulangi pencemaran tanah
karena pengaplikasian teknologi nuklir.
Pembahasan
1. Sejarah Batan
Sebagai
satu
penemuan
yang
mampu
membantu banyak orang, terutama untuk
menganalisis dan mendiagnosis suatu kondisi
demi penyembuhan suatu penyakit. Tapi,
ternyata radiasi yang ditimbulkan dalam proses
penyinaran rontgen, disinyalir mengandung
kekuatan radioaktif yang bisa berbahaya. Karena
itu, sinar X yang "ditembakkan" untuk memotret
bagian dalam organ tubuh harusnya benar-benar
dalam komposisi yang tepat. Sebab, jika tidak,
teknologi ini justru bisa memicu kanker.
Bisa
digunakan
untuk
mutasi
genetik sehingga didapatkan misal
padi dengan kualitas bagus
Pemrosesan
makanan
dan
pertanian
Kesimpulan
Teknologi nuklir bermanfaat dalam berbagai bidang
diantaranya dalam bidang kesehatan yaitu
digunakan untuk terapi penderita kanker dan sinar
rontgen, industry yaitu pada eksplorasi minyak dan
gas, penggunaan teknologi nuklir berguna untuk
menentukan sifat dari bebatuan sekitar seperti
porositas dan litografi, pertanian dan pangan yaitu
berguna untuk (missal) tanaman padi yang yang
tahan hama dan bandeng yang dapat awet
beberapa bulan. Namun Radiasi dapat berbahaya
bagi tubuh jika melebihi batas kadar yang
dianjurkan.
TERIMA
KASIH