Anda di halaman 1dari 22

PERSIAPAN PASIEN UNTUK

PENGAMBILAN SPECIMEN
PEMERIKSAAN MIKROBA

Oleh :
Kel0mp0k 6

PERSIAPAN PASIEN UNTUK PENGAMBILAN SAMPEL


PEMERIKSAAN MIKROBA
KELOMPOK 6 :
JUWITA I. TELAUMBANUA
FIRMAN HALAWA
BRYAN MANAO
MARIANUS AMURI DODO
VITRAH HULU
SEKAWAN LAIA
NEVI MARIADI SIMANJUTAK

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

PENDAHULUAN
Pengertian sampel adalah bagian dari populasi
yang ingin diteliti.
Tujuan pemeriksaan spesimen : menetapkan
diagnosa masalah, untuk memeriksa adanya
bakteri/virus serta menilai respon pasien terhadap
terapi yang telah dijalani.

PEMBAHASAN
PERSIAPAN PENGAMBILAN SPESIMEN
1.

Persiapan Pasien
persiapan pasien seperti puasa bertujuan agar tidak terjadi
perubahan susunan kandungan darah dalam plasma dan jumlah
sel darah. Bahan/ sampel pemeriksaan sebaiknya harus diambil
sebelum pemberian obat-obatan bila terlanjur mengkonsumsi
abiotik sebaiknya 24 jam setelah pemberian antibiotik.. Hal lain
penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan
memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai sopan santun
atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak
merasa asing.

2. Persiapan Alat Pengambilan


Spesimen
Menggunakan alat-alat proteksi
standar sesuai dengan spesimen.
Wadah spesimen ditutup rapat dan
tidak bocor,adanya label atau
berkode
Alat yang digunakan dalam spesimen
harus steril untuk menghindari
terjadinya kesalahan hasil
pemeriksaan.

PENGAMBILAN SPESIMEN
1. Macam Spesimen

Jenis

Mikroba Penyebab Penyakit

Spesimen
Darah

Salmonella

typhi,

streptococcus,

Staphylococcus
Urin

Staphylococcus, Salmonella typhi, Escherichia


Coli, Trichomonas Vaginalis.

Feses

Salmonella, Shigella, Escherichia, Vibrio

Pus (nanah)

Neisseria

gonorrhea,

Treonema

palidum,

Streptococcus, Staphylococcus

Sputum

Mycobacterium Tuberculosis, Streptococcus


Pneumoniae,
Corynebacterium diptheriae.

Staphylococcus,

Dalam pengambilan
spesimen dari pasien perlu
memperhatikan :
Waktu pengambilan
Jumlah atau banyaknya
spesimen
Pemeriksaan yang benar
dan tepat
Penyimpanan dan
transportasi yang baik

Prosedur Pengambilan Spesimen


1.

Pengambilan Spesimen darah


biasanya dengan tujuan : pemeriksaan klinik, pemeriksaan hematologi, pemeriksaan
imunologi dan serologi, pemeriksaan parasitologi : malaria, sepsis, endokarditis,dsb.
Waktu Pengambilan

Darah diambil pada saat suhu badan meningkat


Bakteremia intermiten (bakteri itu tidak selalu di pemb. Darah) darah diambil 2-3
kali, dari tempat berbeda ,dalam 24 jam (juga menilai kontaminasi)
Untuk typhoid diambil pada demam minggu pertama.

Sebelum pemberian antibiotik atau setelah 3 hari antibiotik


dihentikan.

Darah tidak pernah boleh diambil dari jalur infus atau di atas jalur
infus.

Pada pasien dengan diagnosis klinik endokarditis, diperlukan dua atau


tiga set kultur darah (satu set terdiri dari satu kultur aerobik dan satu
kultur anaerobik dari satu lokasi) dalam 24 jam untuk menilai
kelanjuan bakterimia.

a.

Pengambilan Darah
Perifer
Merupakan
pengambilan
sejumlah
kecil
darah
lewat
penusukan pada bagian
perifer (ujung jari ) untuk
membuat apusan darah
tepi dengan tujuan untuk
mendeteksi
parasit
malaria dan mendeteksi
kelainan sel darah.

b.

Pengambilan darah vena

Persiapan alat:
Botol kultur darah.
Kapas swab
Spuit sesuai jumlah darah yang
dibutuhkan
Handscoon steril
Torniquiet
Volume darah :
Bayi : 1-3 ml.
Anak-anak: 3-5 ml
Dewasa:10-20 ml

PENYIMPANAN
Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang (35370C)
Bila tidak memungkinkan, gunakan media
transport berupa Stuarts medium atau Amies
medium.
PENGIRIMAN
Pengiriman < 2 jam pada suhu ruang.
Bila tidak memungkinkan, teruskan dengan
media transport (Stuarts medium atau Amies
medium).
Untuk isolais virus, darah di sentifugasi untuk
mendapatkan serum (minimal 1,5 cc), dikirim
dalam suhu dingin (2-8 0C), untuk beberapa
jam (dalam cool box dengan dry ice) atau
dalam nitrogen liquid tank (-20 0C)

b. Pengambilan Spesimen Sputum


Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru,
bronkus dan trakea bukan bahan yang berasal dari tenggorokan,
hidung atau mulut.
Pasien perlu batuk untuk mendorong sputum dari paru-paru,
bronkus dan trakea ke mulut dan mengeluarkan ke wadah penampung.
Pemeriksaan sputum dilakukan untuk menentukan jenis
mikroorganisme dan tes sensitivitas terhadap obat untuk sitologi
dalam mengidentifikasi asal, struktur, fungsi dan patologi sel.
Spesimen untuk sitologi (mengidentifikasi kanker paru-paru dan jenis
selnya).

Persiapan alat :
Handscoon, wadah penampung bahan yang steril, tissue

PENYIMPANAN
Penyimpanan < 24 jam pada suhu
ruang
Penyimpanan pada pot steril
berpenutup
PENGIRIMAN
Pengiriman < 2 jam pada suhu ruang
Beberapa mikroorganisme yang
memerlukan teknik isolasi atau media
tertentu. Dokter pengirim hendaknya
menghubungi laboratorium
mikrobiologi terlebih dahulu sebelum
mengambil spesimen.
Bila tidak memungkinkan, simpan
dalam media transport (Amies
medium, Stuarts medium)

STUARTS
MEDIUM
AMIES MEDIUM

c.

Pengambilan Spesimen Urin

Urine dapat diambil dengan beberapa cara yaitu :


Mid stream urine ( Clean catch urine )
Kateterisasi, pada kasus khusus.
Urine Aspirasi Suprapubik. (dengan keahlian tertentu)

Gbr. Pengambilan urin


melalui katerisasi

Gbr. Urine Aspirasi Suprapubik

d. Pengambilan Spesimen Feses


Pemeriksaan feses dilakukan untuk:
Melihat ada tidaknya darah. Pemeriksaan ini menggunakan
kertas tes Guaiac.
Mendeteksi telur cacing dan parasit.
Mendeteksi virus dan bakteri.
Spesimen yang diambil tidak terkontaminasi dengan urine atau
air jamban dan tidak terkena darah menstruasi.
Dalam pengambilan spesimen gunakan sarung tangan bersih,
jumlah feses tergantung pemeriksaan, umumnya 2,5cm, untuk
feses padat atau 15-30mL untuk cair. Untuk kultur, gunakan
swab yang steril, lalu dimasukkan dalam kantung steril. Untuk
pemeriksaan Salmonella dan Shigella sebaiknya dipilih tinja
yang ada darah atau pus atau lendirnya. Segera kirim spesimen.

Untuk pemeriksaan virus :


Terutama virus polio, spesimen tinja (8 gram) dimasukkan
kedalam pot yang bersih, transparan dan kering dengan sendok
tertempel pada tutup dan bertutup ulir diluar, segera dikirim ke
laboratorium dalam cool box (2-8)0C atau sebelum dikirim
disimpan sementara dalam temperatur 2-80C. Pengiriman
harus sampai ke laboratorium tidak boleh lebih dari 3 hari.
Pada lembar pengantar perlu dituliskan antibiotik yang telah
dikonsumsi.

Penyimpanan
Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang
water
Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang, sedangkan > 24 jam
pada suhu 4C
Pengiriman
Pengiriman < 1 jam pada suhu ruang
Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport atau
kultur pada media tetra thionate broth .
Bila 1 jam/lebih gunakan media transpot yaitu Stuarts
medium, ataupun Pepton

e. Pengambilan Usap Luka


Pengambilan usap luka adalah mengambil eksudat atau sekret
luka pada infeksi yang diderita oleh pasien untuk pemeriksaan
laboratorium dengan tujuan mengidentifikasi organisme
aerobik dan anaerobik yang terdapat pada luka. dan dapat
mengkaji sejauh mana mikroorganisme pada luka tersebut
berkembang.
Untuk pengambilan pus (nanah) pada luka tertutup paling baik
dengan spuit dan jarum yang didesinfeksi sebelumnya, apabila
diambil saat operasi, sebagian dinding abses diikut sertakan.
Jika penyebab infeksi dicurigai bakteri anaerob, spesimen tidak
boleh terpapar dengan udara lebih dari 5 menit.
Spesimen harus segera diproses dalam waktu 2 jam dan tidak
perlu disimpan dilemari pendingin.

PEWADAHAN SPESIMEN

Tempat specimen atau pewadahan harus memenuhi syarat


bersih atau steril. Untuk mendapatkan wadah yang steril
sebaiknya menggunakan sterilisasi fisik (autoklaf), tidak
dianjurkan memakai antiseptik atau desinfektan untuk
mensucihamakan wadah tersebut. Wadah dalam pengambilan
spesimen yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan.

PENGIRIMAN SPESIMEN
1.

Pengantar Pemeriksaan
bahan spesimen disertai dengan surat pengantar atau blanko
pemintaan

2. Waktu Pengiriman
Waktu pengiriman tidak boleh terlalu lama, untuk menghindari
rusaknya spesimen yang akan dikirim.
3. Keamanan Spesimen
Pemeriksaan yang dikirim tidak mengalami kerusakan dan
tetap murni, tidak terjadi kontaminasi dengan mikroorganisme
lain dan tidak mengalami kerusakan diperjalanan.

KESIMPULAN
Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
bertujuan untuk menetapkan diagnosa masalah, untuk
memeriksa adanya bakteri/virus, menilai pasien terhadap terpi
yang telah dijalani.
Pengambilan spesimen harus memperhatikan persiapan
pasien, persiapan alat yang sesuai standar, pengambilan
spesimen harus berhubungan dengan penyakit/ infeksi yang
ingin diperiksa, pengambilan dengan prosedur yang benar,
pewadahan yang steril dan tepat serta pengiriman spesimen
yang disertai dengan surat pengantar atau blanko, agar
mendapat hasil yang tepat dan benar.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai