Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN NYERI

PERSALINAN
Ery Leksana

Proses Persalinan
Proses persalinan adalah proses membuka dan
menipisnya serviks dan turunnya janin ke jalan lahir.
Proses persalinan dibagi menjadi 4:

Kala 1
Sejak persalinan
sampai pembukaan
lengkap (10cm)

Kala 2
Pembukaan
n lengkap
sampai
bayi lahir

Kala 3
Setelah
bayi lahir
sampai
plasenta
lahir

Kala 4
Sejak
plasenta
lahir
sampai 2
jam post
partum

Nyeri Persalinan

Nyeri kala 2
Nyeri kala
1
Akibat
kontraksi &
dilatasi
cervix
Dermatom
T-10 sampai
L

Nyeri perineum
ini dirasakan
tajam dan
terlokalisir,
terutama pada
area yang
dipersarafi
oleh nervus
pudendus

Nyeri kala 3&4


menyertai
pelepasan plasenta
Hiperalgesia
mekanik dapat
menetap selama
beberapa hari

Efek dari Nyeri


Persalinan
Ventilasi

Vol. Tidal, minute vol meningkat


PaCO2 turun, pH naik hipoksemia
maternal & fetus

O2 demand

Kala I naik 40%, kala 2 naik 75%

Kardiovaskul
er

Cardiac output maternal naik

Metabolik

Asam lemak bebas dan asam laktat naik


Pelepasan gastrin asam lambung naik

Psikologis

Gangguan emosi jangka panjang

Aktivitas
rahim

Norepinephrine meningkatkan kontraktilitas


rahim
Epinephrine & kortisol menurunkan aktifitas
rahim

Fetus

Puncak kontraksi pertukaran gas diplasenta

Manajemen Nyeri
Psikologis
Dukungan suami dan keluarga
Teknik pernafasan

Hipnosis
Keuntungan
tidak mempengaruhi reflek jalan napas maupun
mengganggu kesadaran serta menimbulkan
hipoventilasi.
tidak menimbulkan hipotensi maupun menurunkan
perfusi uteroplasental.
tidak mendepresi neonatus.

Akupuntur
Akupuntur dapat menimbulkan suatu keadaan
hipoalgesia, yang bervariasi berdasarkan
ambang nyeri penderita, yang dimediasikan
oleh opioid endogen (endorphin).

Hidroterapi (berada di air)

Air dapat membantu agar santai


dan membuat kontraksi kurang
menyakitkan. Suhu air diatur,
tidak lebih dari 37 C agar terasa
hangat dan nyaman dan suhu
tubuh ibu harus selalu dipantau

Gas dan udara (Entonox)

Merupakan campuran Oksigen


dan gas Nitrous oxida.
Cara kerja: Pasien menghirup
gas dan udara melalui masker.
Mula kerja 15-20 detik, dihirup
hanya pada saat kontraksi.

Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation (TENS)
Aktifitas pada serabut saraf aferen
yang berdiameter besar dengan
ambang rangsang rendah (tidak
menghantarkan nyeri) akan menutup
gerbang ke jaras nyeri.
meningkatkan pelepasan opioid
endogen.
Efektif selama kala I dari proses

Teknik Analgesia Farmakologis


Sederhana
Nyeri ringan selama awal kala I dari proses persalinan dapat dihilangkan
dengan pemberian nasehat yang dikombinasikan dengan pemberian obatobatan secara sistemik, seperti sedatif, tranquilizer, bahkan opioid

Opioid
Opioid
Dosis

Mula kerja

Lama kerja

25 mg IV / 50 mg IM 5-10 mnt IV / 40 - 45
2-3 jam
mnt IM
2 - 5 mg IV / 10 mg IM 5 mnt IV / 20 - 40 mnt
Morfin
3-4 jam
IM
25 - 50 meg IV / 100 meg IM 2-3 mnt IV / 10
Fentanyl
30 - 60 mnt
mnt IM
Nalbuphine
10-20mg IV / IM 2-3 mnt IV / 15 mnt IM
3 -6 jam
Butorphanol 1 - 2 mg IV / IM 5-10 mnt IV / IM
3-4 jam
Pentazocine
20-40 mglV / IM 2-3 mnt IV / 15-20 mnt IM 2-3 jam
Meperidine

Opioid

Keuntungan
PCA

dosis lebih kecil


resiko depresi napas pada
ibu lebih rendah
transfer obat melalui
plasenta lebih rendah
kebutuhan akan
antiemetik berkurang
tingkat kepuasan
penderita yang lebih
tinggi

Efek
samping

Mual
Muntah
Pengosongan
lambung
lambat
Disforia
Mengantuk
hipoventilasi

Barbiturate

Efek utama barbiturate adalah sedasi


Semua barbiturate larut dalam lemak dan dapat
melewati plasenta dengan mudah.

Phenothiazine

Phenothiazine melewati plasenta dengan cepat


dan dapat menurunkan variabilitas beat-to-beat
dari denyut jantung fetus.
Yang paling banyak dipakai adalah promethazine.

Benzodiazepine

Melewati plasenta
akumulasi dalam fetus, konsentrasi pada fetus
menyamai bahkan melebihi konsentrasi maternal

Ketamine

Dosis kecil analgesia disosiatif dengan atau


tanpa disertai amnesia.
Menimbulkan efek pd tonus rahim

Teknik Analgesia dan Anestesia


Regional
Pemberian opioid secara intraspinal
memanfaatkan sistim modulasi nyeri di dalam
medula spinalis serum farmakologik
Dapat dipasang kateter

Pemberian opioid secara epidural


Morfin efektif pd dosis tinggi (7,5mg)
Opioid larut lemak (fentanyl, sulfentanyl,
alfentanyl) lebih efektif

Dosis opioid secara epidural


untuk analgesia pada
persalinan
Injeksi secara
Obat
bolusa
Fentanyl
Sufentanil

50- 100 meg


10-15 meg

Infus kontinyub
2-4 mcg/ml
0.3 - 0.4 mcg/ml

a. Campur dlm 10-20ml bupivacaine 0,125%


b. Campur dg bupivacaine 0,0625% - 0,083% dan infus dg kecepatan
10-20 ml/jam

Pemberian opioid secara intrateka


Dosis opioid secara spinal dengan injeksi tunggal untuk nyeri
persalinan
Obat

Lama kerja
(menit)

Dosis

Sufentanil 5-10 meg


Fentanyl

25 meg

105-115

35 85-95

Meperidine 10- 15 mg 100-110

Waktu pemberian

Komentar

Awal
persalinan
Fase aktif tambah
LA
Awal
persalinan
Fase aktif tambah
LA
Sepanjang
persalinan

> mual dan


muntah baik
jika alergi LA

Anda mungkin juga menyukai