Rhinosinusitis
Rhinosinusitis
BAB 1
Latar Belakang
Sejak pertengahan tahun 1990-an, istilah
1).
3).
Tujuan
Penulisan referat ini bertujuan untuk
BAB 2
Perdarahan
1. Bagian atas rongga hidung mendapat
perdarahan dari arteri etmoidalis anterior.
2. Bagian bawah mendapat perdarahan dari
cabang arteri maksilaris interna.
Inervasi
3. Hidung luar diinervasi oleh divisi
oftalmika.
Definisi Rinosinusitis
Inflamasi hidung dan sinus paranasal
yang ditandai adanya dua atau lebih gejala,
salah satunya harus termasuk sumbatan
hidung/ obstruksi nasi/ kongesti atau pilek
(sekret hidung anterior/ posterior).
Epidemiologi Rinosinusitis
Di Eropa
Etiologi Rinosinusitis
Rinogen
Faktor Predisposisi
Rinosinusitis
1. Obstruksi ventilasi dan drenase sinus.
2. Stasis sekresi dalam kavum nasi
3. Serangan sinusitis sebelumnya
4. Lingkungan.
5. Daya tahan tubuh menurun
6. Bakteriologi
Patofisiologi Rinosinusitis
KOM terinfeksi, oedem
Silia tidak dapat bergerak, lendir tidak dapat
dialirkan
Gangguan drainase dan ventilasi di dalam sinus
Tumbuh bakteri/virus/jamur
Hipertrofi jaringan
Klasifikasi
Rinosinusitis
Menurut The Rhinosinusitis Task Force (RSTF):
1. RS akut
1,2
: 4 minggu
: > 12 minggu
4. RS akut rekuren
Diagnosis Rinosinusitis
Kriteria diagnosis:1
Rinosinusitis Akut
Infeksi virus pada saluran
napas atas
Gejala kurang dari 12
minggu
Onset tiba-tiba dari dua atau
lebih gejala
Dengan interval bebas
Rinosinusitis Kronik
Gejala lebih dari 12
minggu11
Dua atau lebih gejala,
Dengan validasi per-
ditanyakan faktor
predisposisi lain seperti
defisiensi imun dan GERD
Pemeriksaan Fisik
.Pemeriksaan Penunjang
1. Evaluasi Endoskpoik
2. Foto polos sinus paranasal
3. Pemeriksaan Laboratorium
Penatalaksanaan Rinosinusitis
Rinosinusitis Akut
Medikamentosa
Rinosinusitis Kronis
Terapi tambahan meliputi cuci
hidung hidung dan irigasi, analgesik,
mukolitik, dekongestan oral
Antimikroba.
Kortikosteroid.
Penatalaksanaan alergi.
Terapi tambahan. Irigasi nasal dan
mukolitik (guaifenesin).
pasca operasi
f. Imunoterapi dan steroid sistemik (bila perlu) untuk mengurangi
rekurensi
g. Antifungal topikal juga dapat diberikan
Pembedahan :
1. Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS)
FESS adalah tindakan pembedahan pada
rongga hidung dan atau sekitarnya dengan
bantuan endoskop fiber optik.8
Indikasi pendekatan endoskopi sama dengan
pendekatan intranasal dan eksternal yang lain
dan secara umum meliputi :2,8
a. Sinusitis akut rekuren
b. Sinusitis kronis
c. Sinusitis karena jamur alergi
d. Rinosinusitis hipertrofi kronis (polip)
e. Polip antrokoanal
f. Mukokel di dalam sinus
Prosedur Terbuka
a. Antrostomi
Indikasi operasi adalah sinusitis maksilaris
sebagai upaya memfasilitasi pengeluaran
pus dan atau memperbaiki drainase.
b. Antrotomi Caldwell-Luc
. Indikasi operasi:
. Tumor jinak
. Empiema kronis yang resisten dengan
pengobatan konservatif
. Fraktur komplikata maksila
. Eksplorasi
Komplikasi Rinosinusitis
Prognosis Rinosinusitis
Prognosis Rinosinusitis akut adalah sangat
TERIMA KASIH