Sistem Manajemen :
kegiatan manajemen yang teratur dan saling
berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
SISTEM MANAJEMEN K3
Bagian dari sistem manajamen perusahaan
secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi,
perencanaan,
tanggung jawab,
pelaksanaan,
prosedur,
proses,
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi :
pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif
LATAR BELAKANG
KEBIJAKAN
1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak
2. Kecelakaan kerja yang terjadi relative masih
tinggi
3. Pelaksanaan pengawasan K3 masih bersifat
parsial dan belum menyentuh aspek manajemen
4. Relatif rendahnya komitment pimpinan
perusahaan dalam hal K3
5. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan
kesadaran atas K3
6. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga
kerja yang diterapkan oleh komunitas
perlindungan hak buruh internasional
7. Desakan LSM internasional dalam hal hak
tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan
TUJUAN PENERAPAN
SMK3
Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD
1945)
Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan
dalam melindungi tenaga kerja
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk
menghadapi kompetisi perdagangan global
Proteksi terhadap industri dalam negeri
Meningkatkan daya saing dalam perdagangan
internasional
Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap
produk ekspor nasional
Meningkatkan pelaksanaan pencegahan kec. melalui
pendekatan sistem
Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial
dan ekonomi yang tekait dengan penerapan K3
Adalah :
yang terintegrasi,
dalam rangka :
o Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan PAK
o Menciptakan tempat kerja yg aman, efisien dan produktif
PENGERTIAN
1. Audit
pemeriksaan secara sistematik dan
independen, untuk menentukan suatu
kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan
sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan, dan dilaksanakan secara
efektif dan cocok untuk mencapai
kebijakan dan tujuan perusahaan
2. Perusahaan
Setiap bentuk usaha yang mempekerjakan
pekerja dengan tujuan mencari laba atau
tidak, baik milik swasta maupun milik negara
3. Direktur
Pejabat sebagaimana dimaksud dalam UU
No.1 tahun 1970
4. Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan
Pegawai
tehnis berkeahlian khusus dari
5. Pengusaha
a.Orang atau badan hukum yg menjalankan
sesuatu usaha milik sendiri dan untuk
keperluan itu mempergunakan tempat kerja
b.Orang atau badan hukum yg secara berdiri
sendiri manjalankan sesustu usaha bukan
miliknya dan untuk keperluan itu
mempergunakan temoat kerja
c. Orang atau badan hukum yg di Indonesia
mewakili orang atau badan hukum
termaksud pada huruh a dan b, jika kalau yg
diwakili berkedudukan di luar Indonesia
6. Pengurus
7. Tenaga Kerja
Setiap orang yg mampu melakukan pekerjaan
baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna
menghasilkan jasa atau
8.
Laporan
barang
untukAudit
memenuhi kebutuhan
masyarakat
Hasil
audit yg dilakukan oleh Badan Audit yg
berisi fakta yg
ditemukan pd saat pelaksanaan audit di
tempat kerja sbg dasar
untuk
menerbitkan sertifikat pencapaian
9..
Sertifikat
kinerja
SMK3
Adalah
bukti
pengakuan tingkat pemenuhan
penerapan
per.per-uu-an SMK3
10. Menteri adalah Menteri Tenaga
Kerja
KRITERIA PERUSAHAAN
Perusahaan dengan :
- tenaga kerja 100 org atau lebih dan
atau
- mengandung potensi bahaya yg dpt
mengakibatkan kec.kerja (peledakan,
kebakaran, pencemaran dan penyakit
akibat kerja)
MANFAAT
Manfaat dari Penerapan SMK3 :
Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap
peraturan perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan
manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja
SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian
serta kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan daya saing
perusahaan
Bagi Pemerintah:
1.
2.
3.
4.
KETENTUAN
UMUM
BAB I, PASAL 3
PP
NO.50/2012
(1) Penerapan SMK3 dilakukan
berdasarkan
kebijakan
nasional tentang
SMK3
(2) Kebijakan nasional tentang
SMK3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
tertuang dalam
Lampiran I,
Lampiran II dan
Lampiran III sebagai
KETENTUAN
UMUM
BAB I, PASAL 2
PP NO.50/2012
a. Meningkatkan
efektifitas
perlindungan K3 yang
terencana, terukur,
terstruktur dan terintegrasi;
b.Mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja dan PAK
dgn melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh,
dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh;
c.Terciptanya
tempat kerja yang
aman, efisien dan
SMK3
SMK3, BAB II,
PASAL 4
PP NO.50/2012
(1) Kebijakan nasional tentang SMK3
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
sebagai pedoman perusahaan
Memperkerjakan pekerja/buruh
paling sedikit 100 orang; atau
Mempunyai tingkat potensi
bahaya tinggi.
(1)
(2)
Pemantauan
edan
valuasi kinerja K3
Penetapan
kebijakan K3
Perencanaan
K3
Pelaksanaan
rencana K3
PP No.50/2012
Permenaker
No.Per.05/MEN/1996
a.faktor kecelakaan di
tempat kerja
b.menjamin :
o
o
o
o
o
tenaga kerja
orang lain
sumber produksi
proses produksi
lingkungan kerja
c.globalisasi
d.perlu SMK3
Bahwa untuk
melaksanakan
Pasal 87 ayat (2)
UU No.13 Tahun
2003 tentang
Ketetangakerjaan,
perlu menetapkan
Peraturan
Pemerintah tentang
Penerapan Sistem
Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Pasal 87 Paragraf
5
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
UU No.13/2003
(1) Setiap perusahaan wajib
menerapkan sistem
manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan
sistem manajemen
perusahaan
(2) Ketentuan mengenai
penerapan sistem
manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur
(3)
teguran;
peringatan tertulis;
pembatasan kegiatan usaha;
pembekuan kegiatan usaha;
pembatalan persetujuan;
pembatalan pendaftaran;
penghentian sementara
sebagian atau seluruh alat
produksi;
pencabutan ijin.
Ketentuan
mengenai
sanksi
administratif
sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan
ayat (2)
yang selanjutnya
disingkat K3 adalah
segala kegiatan
untuk menjamin dan
melindungi
keselamatan dan
kesehatan tenaga
kerja melalui upaya
pencegahan
kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
pengembangan,
penerapan,
pencapaian,
pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja
yang aman, sehat, efisien
yang selanjutnya
disingkat SMK3
adalah bagian dari
sistem manajemen
prsh secara
keseluruhan dalam
rangka
pengendalian risiko
yang berkaitan
dengan kegiatan
kerja guna
terciptanya tempat
KETENTUAN
UMUM,
kerja yang aman,
BAB I,
PASAL 1 PP
efisien
dan
VI Bab
6 Bagian
22 Pasal
3 Lampiran
2 Tabel
2. Perbandingan penerapan K3
dengan perusahaan dan
sektor lain yang lebih baik;
3. peninjauan sebab akibat
kejadian yang membahaya
kan;
4. Kompensasi dan gangguan
serta hasil penilaian
sebelumnya yang berkaitan
dengan keselamatan; dan
5. Penilaian efisiensi dan
efektivitas sumber daya
yang disediakan.
b. memperhatikan
peningkatan kinerja
manajemen K3 secara
terus-menerus; dan
c. Memperhatikan masukan
dari pekerja/ buruh
dan/atau serikat
Pengusaha harus
menyebarluaskan
kebijakan K3 yang
telah ditetapkan
kepada
pekerja/buruh, orang
lain selain pekerja/
buruh yang berada
di perusahaan, dan
pihak lain yang
terkait.
Penyebarluasan
kebijakan K3 dapat
dilakukan melalui media
a.l: papan pengumum
an, brosur, verbal dalam
briefing/apel, dan/ atau
media elektronik
lainnya.
Yang dimaksud dengan
pihak lain a.l:
subkontraktor, penyewa,
tamu, pelanggan,
pemasok.
Identifikasi bahaya,
penilaian dan
pengendali an risiko
dilakukan terhadap mesinmesin, pesawat-pesawat,
alat kerja, peralatan
lainnya, bahan-bahan,
lingkungan kerja, sifat
pekerjaan, cara kerja,
proses produksi, dsb.
Pasal 9 Huruf c
Persyaratan lainnya
adalah standar, pedoman,
dan peraturan
perusahaan.
e. pembelian/pen
gadaan barang
dan jasa;
f. produk akhir;
g. upaya
menghadapi
keadaan
darurat
kecelakaan dan
bencana
industri; dan
h. rencana dan
pemulaihan
keadaan
darurat.
(3) Kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2)
(4) Kegiatan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2) huruf g
dan huruf h
dilaksanakan
berdasarkan
potensi bahaya,
investigasi, dan
analisa
Pasal 11 Ayat
(4) bahaya adalah
Potensi
kondisi atau keadaan baik
pada orang, peralatan,
mesin, pesawat, instalasi,
bahan, cara kerja, sifat
kerja, proses produksi dan
lingkungan yang
berpotensi menimbulkan
gangguan, kerusakan,
kerugian, kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, dan PAK.
Pasal 11 Ayat
(4)
Investigasi adalah
serangkaian kegiatan untuk
mengumpulkan
keterangan/data atas
rangkaian temuan kejadian
gangguan, kerusakan,
kerugian, kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, dan PAK.
c. membuat petunjuk K3
yang harus diipatuhi oleh
seluruh pekerja/buruh, orang
lain selain pekerja/buruh
yang berada di perusahaan,
dan pihak lain yang terkait;
d. membuat prosedur
informasi;
e. membuat prosedur
pelaporan; dan
f. mendokumentasikan
seluruh kegiatan.
(2) Pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus diintergrasi
kan dengan kegiatan
manajemen perusahaan.
(1)
(2)
(3) Pendokumentasian
sebagaimana dalam Pasal 12 ayat
(1) huruf f paling sedikit
dilakukan terhadap:
a. peraturan perundangundangan di bidang K3 dan
standar di bidang K3;
b. indikator kinerja K3;
c. izin kerja;
d. hasil identifikasi, penilaian, dan
pengendalian risiko;
e. kegiatan pelatihan;
f. kegiatan inspeksi, kalibrasi dan
pemeliharaan;
g. catatan pemantauan data;
h. hasil pengkajian kecelakaan di
temoat kerja dan tindak lanjut;
i. identifikasi produk termasuk
komposisinya;
j. informasi mengenai pemasok
dan kontraktor; dan
k. audit dan peninjauan ulang.
Lembaga audit
independen yang
ditunjuk oleh
Menteri adalah
penyelenggara
audit yang dikenal
dengan badan
audit (eksternal)
sesuai dengan Per.
Menakertrans No.
PER-18/MEN/2009
Audit SMK3
adalah
pemeriksaan
secara sistematis
dan independen
thd pemenuhan
kriteria yg telah
ditetapkan untuk
mengukur suatu
hasil kegiatan yg
telah direncanakan
dan dilaksanakan
dlm penerapan
SMK3 di prsh.
Audit SMK3: a
f.
g.
h.
i.
j.
an produk;
keamanan bekerja
berdasarkan SMK3;
standar pemantauan;
pelaporan dan perbaikan
kekurangan;
pengelolaan material dan
perpindahannya;
Pengumpulan dan
penggunaan data;
Bagian ke V
Pasal 14 (2)
Audit
Internal
Pasal 16
Diaudit oleh
Badan Audit
12 unsur/elemen audit
166 Kriteria
Audit
Eksternal
Pasal 17
PP No.50/2012
Pasal 18
PP No.50/2012
Pasal 18
PP No.50/2012
d. pelaksanaan
peraturan perundangundangan bidang K3;
e. keamaanan berkerja;
f. pemeriksaan,
pengujian dan
pengukuran penerapan
SMK3;
g. pengendalian keadaan
darurat dan bahaya
industri;
h. pelaporan dan
perbaikan kekuranan;
dan
i. tindak lanjut audit.
Pasal 19
PP No.50/2012
Pasal 20
PP No.50/2012
Hasil pengawasan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 dan Pasal
19 digunakan sebagai
dasar dalam melakukan
pembinaan.
Pasal 21
PP No.50/2012
Pasal 22
PP No.50/2012
Peningkatan
Berkelanjutan
Peninjauan
Peninjauan
Ulang
&dan
Peningkatan
SMK3
pkinerja
eningkata
n oleh manajemen
Mengukur
pemantauan
evaluasi kinerja
dan
K3
Penetapan
kebijakan K3
Perencanaan
K3
Pelaksanaan
rencana K3
1. Penyusunan kebijakan
dilakukan melalui:
a. tinjauan awal kondisi
K3; dan
b. proses konsultasi
antara pengurus dan
wakil pekerja/buruh.
2. Penetapan kebijakan
harus:
a. disahkan oleh pucuk
pimpinan
perusahaan;
b. tertulis, tertanggal
dan ditanda tangani;
c. secara jelas
menyatakan tujuan
dan sasaran K3;
d. dijelaskan .....
d. dijelaskan dan
disebarluaskan
kepada seluruh
pekerja/buruh, tamu,
kontraktor, pemasok,
dan pelanggan;
e. terdokumentasi dan
terpelihara dengan
baik;
f. bersifat dinamik;
3. Untuk melaksanakan
ketentuan angka 2
huruf c sampai dengan
huruf g pengusaha
dan/atau pengurus
harus:
a. menempatkan
organsasi K3 pada
posisi yang dapat
menentukan
keputusan prsh;
b. menyediakan.....
b. menyediakan
anggaran, tenaga
kerja yang
berkualitas dan
sarana-sarana lain
yang diperlukan di
bidang K3;
c. menetapkan
personil yang
mempunyai
tanggung jawab,
wewenang dan
kewajiban yang jelas
dalam penangan K3;
d. membuat perencana
an K3 yang
terkoordinasi;
e. melakukan penilaian
kinerja dan tindak
lanjut pelaksanaan
K3.
1. Pengusaha menyusun
rencana K3
berdasarkan:
a. Hasil penelaahan
awal.
Hasil penelaahan awal
merupakan tinjauan
awal kondisi K3
perusahaan yang
telah dilakukan pada
penyusnan kebijakan.
b.Identifikasi ..........
b. Identifikasi potensi
bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko.
Identifikasi potensi
bahaya, penilaian
risiko dan pengendali
an risiko harus
dipertimbangkan
pada saat merumus
kan rencana.
c. Peraturan .........
b. Skala Prioritas.
Skala prioritas
merupakan urutan
pekerjaan berdasarkan
tingkat risiko dimana
pekerjaan yang
mempunyai tingkat
risiko yang tinggi
diprioritaskan dalam
perencanaan.
c.
c.Upaya Pengendalian
Bahaya.
Upaya pengendalian
bahaya, dilakukan
berdasarkan hasil
penilaian risiko ,elalui
pengendalian teknis,
administratif, dan
penggunaan APD.
d.
d. Penetapan Sumber
Daya.
Penetapan sumber
daya dilaksanakan
untuk menjamin
tersedianya sumber
daya manusia yang
kompeten, sarana da
prasarana serta dana
yang mamadai agar
pelaksanaan K3 dapat
berjalan.
e.
e. Jangka Waktu
Pelaksanaan.
Dalam perencanaan
setiap kegiatan harus
mencakup jangka
waktu pelaksanaan.
f.
f. Indikator Pencapaian.
Dalam menetapkan
indokator pencapaian
harus ditentukan dg
parameter yg dpt
diukur sbg dasar
penilaian K3 yg
sekligus merupakan
informasi mengenai
keberhasilan
pencapaian tujuan
penerapan SMK3.
g.
g. ............harus:
1) menentukan, menunjuk,
mendokumentasikan dan
mengkomunikasikan
tanggung jawab dan tanggung
gugat di bidang K3 dan
wewenang untuk bertindak
dan menjelaskan hubungan
pelaporan untuk semua
tingkatan manajemen,
pekerja/buruh, kontraktor,
subkontraktor, dan
pengunjung;
2) mempunyai prosedur untuk
memantau dan mengkomunikasikan setiap perubahan
tanggung jawab dan tanggung
gugat yang berpengaruh thd
sistem dan program K3; dan
3)
Pelaksanaan rencana K3
harus dilaksanakan oleh
pengusaha dan/atau
pengurus perusahaan
atau tempat kerja dengan:
1. Menyediakan sumber
daya manusia yang
mempunyai kualifikasi;
dan
2. Menyediakan prasarana
dan sarana yang
memadai.
1. Menyediakan Sumber
Daya Manusia.
a. Prosedur Pengadaan
Sumber Daya Manusia.
Dalam penyediaan
sumber daya manusia,
prsh harus membuat
prosedur pengadaan
secara efektif, meliputi:
1) Pengadaan.......
a. ..........., meliputi:
1) Pengadaan sumber
daya manusia sesuai
kebutuhan dan
memiliki kompetensi
kerja serta kewenang
an di bidang K3 yang
dibuktikan melalui:
a) sertifikat K3 yang
diterbitkan oleh
instansi yang
berwenang; dan
b) ...........
b) surat izin
kerja/operasi
dan/atau surat
penunjukan dari
instansi yg
berwenang.
2) Pengindentifikasian
kompetensi kerja yang
diperlukan pada setiap
tingkatan menajemen
prsh dan menyelenggarakan setiap
pelatih an yang
dibutuhkan;
3) Pembuatan ketentuan
untuk mengkomunikasikan informasi K3
4) Pembuatan peraturan
untuk memperoleh
pendapat dan saran
para ahli; dan
5) Pembuatan peraturan
untuk untuk
pelaksanaan konsultasi
dan keterlibatan
pekerj/buruh secara
efektif.
Dalam melakukan
konsultasi, motivasi
dan kesadaran SMK3,
pengusaha/pengurus
harus memberi
pemahaman kpd
pekerja/buruh tentang
bahya fisik, kimia,
ergonomi, radiasi,
biologi, dan psikologi
yg mungkin dpt
mencedarai dan
melukai saat bekerja,
shg mencegah
tindakan yg mengarah
terjadinya insiden
2) menunjuk sumber
daya manusia yang
berwenang untuk
bertindak dan
menjelaskan kpd
semua tingkatan
manajemen,
pekerja/buruh,
kontraktor,
subkontraktor, dan
pengunjung meliputi:
a) pimpinan......
............... meliputi:
a) pimpinan yang
ditunjuk memasti
kan bahwa SMK3
telah diterapkan;
b) pengurus
mengnali
kemampuan yg
ditunjuk untuk
menerima
pendelegasian
wewenang dan
tanggung jawab
dlm menerapkan
dan mengembang
kan SMK3;
3) mempunyai prosedur
untk memantau dan
mengkomunikasikan
setiap peruabahan
tanggung jawab dan
tanggung gugat;
4) memberikan reaksi
secara cepat dan
tepat thd kondisi yg
menyimpang atau
kejadian lainnya.
d. Pelatihan dan
Kompetensi Kerja.
dilakukan dg melakukan
identifikasi dan
pendokumentasian
standar kompetensi
kerja K3
Standar kompetnsi kerja
K3 dpt diidentifikasi dan
dikembangkan sesuai
kebutuhan dg;
1) Menggunakan standar
kompetnsi kerja yg ada;
2)
2) Memeriksa uraian
tugas dan jabatan;
3) Menganalisis tugas
kerja;
4) Menganalisis hasil
inspeksi dan audit;
dan
5) Meninjau ulang
laporan insiden.
Hasil identifikasi kompetensi kerja digunakan
sbg dasar penentuan
program pelatihan,
dan pertimbang an
penerimaan, seleksi
dan penilaian
2. Menyediakan Prasarana
dan Sarana Yang
Memadai.
......meliputi:
a. Organisasi/Unit yang
bertanggung jawab di
bidang K3.
Membentuk P2K3
b. Anggaran, untuk:
1) Keberlangan organisasi;
2) Pelatihan SDM;
3) Pengadaan prasarana dan
sarana.
c. Prosedur operasi/kerja,
informasi, dan pelaporan
serta
pendokumentasian.
1) Prosedur operasi/kerja
untuk setiap jenis
pekerjaan dan dibuat
melalui JSA oleh
personil yg kompeten;
2) Prosedur informasi
K3; ...........meliputi:
a) Persyaratan
eksternal/peraturan
per-uu-an dan
internal/indikator
kinerja K3;
b) Izin kerja;
c) Hasil identifikasi,
penilaian, dal-risk,
SB;
d) Kegiatan pelatihan;
e) Kegiatan inspeksi,
kalibrasi dan
pemeliharaan;
f) Pemantauan data;
g) Hasil pengkajian
kec., insiden,
keluhan dan TL;
h)
h) Identifikasi produk
termasuk
komposisinya;
i) Pemasok dan
kontraktor;
j) Audit dan
penijauan ulang.
3) Prosedur pelaporan
informasi terkait,
terdiri atas:
a) Prosedur pelaporan
internal;
b) Prosedur pelaporan
eksternal.
4)
4) Pendokumentasian
kegiatan K3
d. Instruksi Kerja
Kegiatan dalam
pelaksanaan
K3 meliputi:
1. Tindakan pengendalian;
Pengendalian risiko kec.
dan PAK, melalui:
a. Identifikasi potensi
bahaya;
b. Penilaian risiko;
c. Tindakan
pengendalian: .......
2. Perancangan dan
rekayasa.
Tahap perancangan dan
rekayasa meliputi:
a. pengembangan;
b. verifikasi;
c. tinjauan ulang;
d. validasi; dan
e. Penyesuaian.
3. Prosedur dan Instruksi
Kerja
4. Penyerahan Sebagian
Pelaksanaan Pekerjaan
5. Pembelian/Pengadaan
Barang dan Jasa
6.
6. Produk akhir
7. Upaya Menghadapi
Keadaan Darurat,
Kecelakaan dan Bencana
Industri
8. Rencana dan Pemulihan
Keadaan Darurat.
Bagian ke V
Pasal 14 (2)
Audit
Internal
Pasal 16
Audit
Eksternal
Diaudit oleh
Badan Audit
12 unsur/elemen audit
166 Kriteria
Perubahan atau penambahan
sesuai perkembangan oleh
Menteri
ELEMEN
SUB
ELEMEN
KRITERIA
1.
26
2.
14
3.
4.
Pengendalian Dokumen
5.
6.
41
7.
Standar Pemantauan
17
8.
9.
12
10.
11.
Pemeriksaan SMK3
12.
14
2.
ELEMEN
Pembangunan dan
Pemeliharaan
Komitmen
Pembuatan dan
Pendokumentasian
Rencana
SUB ELEMEN
krit.
(5)
(7)
(3)
(11)
(6)
(3)
(4)
(4)
(4)
3.
Pengendalian
Perancangan dan
Peninjauan Kontrak
4.
Pengendalian
Dokumen
(1)
(4)
(3)
ELEMEN
5.
Pembelian
dan
Pengendalian
Produk
6.
Keamanan
Bekerja
Berdasarkan
SMK3
SUB ELEMEN
krit.
(5)
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
(8)
(5)
(2)
(4)
Sistem Kerja;
Pengawasan;
Seleksi dan Penempatan Personil;
Area Terbatas;
Pemeliharaan, Perbaikan dan
Perubahan Sarana Produksi;
6.6 Pelayanan;
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan
Darurat;
6.8 Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan;
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan
darurat
(1)
(1)
(2)
(10)
(2)
(7)
(2)
(1)
ELEMEN
Standar
Pemantauan
8.
9.
SUB ELEMEN
krit.
(7)
Pelaporan
dan
Perbaikan
Kekurangan
(1)
(1)
Pengelolaan
Material dan
Perpindahan
nya
(3)
(2)
(5)
(6)
(1)
(4)
(3)
(5)
ELEMEN
SUB ELEMEN
krit.
10.
Pengumpulan
dan Penggunaan
Data
(4)
(2)
11.
Pemeriksaan
SMK3
(3)
12.
Pengembangan
12.1 Strategi Pelatihan;
Keterampilan dan 12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan
Kemampuan.
Penyelia;
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja;
12.4 Pelatihan Pengenalan dan
Pelatihan Untuk Pengunjung dan
Kontraktor;
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus.
(7)
(2)
(3)
(1)
(1)
Tabel 1- Lampiran II
NO
ELEMEN
TINGKAT AWAL
TINGKAT
TRANSISI
(Seluruh
tingkat awal
dan transisi)
Pembangunan
dan pemelihara
an komitmen
1.1.2, 1.2.1,
1.2.3,
1.3.1, 1.4.2,
1.1.4, 1.1.5,
1.2.7, 1.3.2,
1.4.10, 1.4.11
1.1.1,
1.2.2,
1.2.5,
1.3.3,
1.4.3,
1.4.5,
1.4.7,
1.4.9
1.1.3,
1.2.4,
1.2.6,
1.4.1,
1.4.4,
1.4.6,
1.4.8,
TINGKAT
LANJUTAN
(Seluruh tingkat
awal, transisi
dan lanjutan)
2.1.1, 2.4.1,
Strategi
pendokumentas
ian
2.1.2, 2.1.3,
2.1.4, 2.2.1,
2.3.1, 2.3.2,
2.3.4
2.1.5, 2.1.6,
2.2.2, 2.2.3,
2.3.3
Peninjauaan
ulang desain
dan kontrak
3.1.1, 3.2.2
3.1.2, 3.1.3,
3.1.4, 3.2.1
3.2.3, 3.2.4
Pengendalian
dokumen
4.1.1
4.1.2, 4.2.1
4.1.3, 4.1.4,
4.2.2, 4.2.3
Pembelian
5.1.1, 5.1.2,
5.2.1
5.1.3
5.1.4, 5.1.5,
5.3.1, 5.4.1,
5.4.2
Keamanan
bekerja
berdasarkan
SMK3
6.1.1,
6.1.6,
6.2.1,
6.3.2,
6.4.2,
6.4.4,
6.5.3,
6.5.7,
6.5.9,
6.7.6,
6.8.2
6.1.5,
6.1.7,
6.3.1,
6.4.1,
6.4.3,
6.5.2,
6.5.4,
6.5.8,
6.7.4,
6.8.1,
6.1.2, 6.1.3,
6.1.4, 6.2.2,
6.2.3, 6.2.4,
6.2.5, 6.5.1,
6.5.5, 6.5.6,
6.5.10, 6.7.1,
6.7.2, 6.7.3,
6.7.5, 6.7.7
6.1.8, 6.6.1,
6.6.2, 6.9.1
Standar
pemantauan
7.1.1,
7.2.2,
7.4.1,
7.4.4,
7.2.1,
7.2.3,
7.4.3,
7.4.5
7.1.2, 7.1.3,
7.1.4, 7.1.5,
7.1.6, 7.1.7,
7.4.2
7.3.1, 7.3.2
Pelaporan dan
perbaikan
8.3.1
8.1.1, 8.2.1,
8.3.2
8.3.3, 8.3.4,
8.3.5, 8.3.6,
8.4.1
9.1.1, 9.1.2,
Pengelolaan
9.2.1, 9.2.3,
material dan
perpindahannya 9.3.1, 9.3.3,
9.1.3, 9.1.4,
9.3.5
9.2.2, 9.3.2
10
Pengumpulan
dan
penggunaan
jasa
10.1.1, 10.1.2,
10.2.1, 10.2.2
10.1.3, 10.1.4
11
Audit SMK3
12
Pengembangan
kemampuan
9.3.4
11.1.1, 11.1.2,
11.1.3
12.2.1, 12.2.2,
12.3.1, 12,5.1
12.1.2, 12.1.4,
12.1.5, 12.1.6,
12.3.2, 12.3.2,
12.4.1
12.1.1, 12.1.3,
12.1.7, 12.3.3
Tabel 2 Lampiran II
KATEGORI
PERUSAHAAN
TINGKAT PENCAPAIAN
PENERAPAN
0 59 %
60 84 % 85 100 %
Tingkat Awal
(64 kriteria)
Kurang
Baik
Memuaskan
Tingkat Transisi
(122 kriteria)
Kurang
Baik
Memuaskan
Tingkat Lanjutan
(166 kriteria)
Kurang
Baik
Memuaskan
KEBERHASILAN =
TC TNC
X 100 %
PENILAI
AN
HASIL
AUDIT
SMK3
BERDAS
ARKAN
KRITERI
A
MENURU
T
SIFATNY
A
TERDIRI
1. KATEGORI KRITIKAL
Temuan yg mengakibatkan
fatality/kematian
2. KATEGORI MAYOR
a) tidak memenuhi ketentuan peraturan
per-uu-an
b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMK3; dan
c) Terdapat temuan minor untuk 1kriteria
audit di beberapa lokasi
3. KATEGORI MINOR
Ketidak-konsistenan dlm pemenuhan
persyaratan peraturan per-uu-an, standar,
pedoman, dan acuan lainnya.
Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya tinggi
Penerapannya dibuktikan dgn
Pengawasan oleh
Instansi
Ketenagakerjaan pada
Pem.Prop,
Pem.Kab/Kota
Audit
Eksternal
(3 th sekali)
Badan Audit
(Auditor)
Internal
Pengusaha/
Pengurus
MENTERI
cq DIRJEN
Evaluasi
&
Penilaian
Ajukan
RTA
BADAN
AUDIT
Permohonan
u/ di Audit
(sukarela)
Sertifikat
Tindakan
hukum
Tetapkan
RTA
DINAS
KETENAGAKERJAAN
PADA PEM PROV
Laporan
Audit
DINAS
KETENAGAKERJAAN
PADA PEM KAB/KOTA
Permohona Audit
PERUSAHAAN
Audit
Eksternal
Ditanda
tangani
Menteri
Berlaku 3 th
Dimensi/ukuran
sertifikat didesign
u/ menghindari
pemalsuan