Anda di halaman 1dari 17

PENANGAN EROSI DAN SEDIMEN

KELOMPOK VIII
MUHAMMAD AZHAR TAMRIN
DEDE HENDRATNO
DANY EKO RAMADHAN
EFENDY RAMADHAN IQBAL

093 2013 0116


093 2013 0 096
093 20130 130
093 2013 132
1

What Is The Erosion ?


Erosi

adalah suatu peristiwa hilang atau


terkikisnya tanah atau bagian tanah dari
suatu tempat yang terangkut ke tempat
lain, baik disebabkan oleh pergerakan air
ataupun angin (Arsyad,1983)
Erosi merupakan tiga proses yang
berurutan, yaitu pelepasan
(detachment), pengangkutan
(transportation), dan pengendapan
(deposition) bahan-bahan tanah oleh
penyebab erosi (Asdak, 1995).
2

Erosi Yang Disebabkan Oleh Air


a) Erosi Lempeng (Sheet Erosion)
b) Pembentukan Polongan (Gully)
c) Longsoran Massa Tanah
d) Erosi Tebing Sungai

Faktor Faktor Penyebab Erosi


Erosi tanah terjadi akibat
variabel:
1. Iklim (I)
2. Tanah (T)
3. Topografi (Tp)
4. Vegetasi (V)
5. Manusia (M)
4

Wischmeier dan Smith (1962) mengemukakan rumus


pendugaan erosi (Universal Soil Loss Equation) yang berlaku
untuk tanahtanah di Amerika Serikat.
Rumus tersebut adalah sebagai berikut :
A = R.K.LS.C.P
dimana :
A = Jumlah tanah yang hilang rata-rata setiap
tahun(ton/ha/tahun)
R = Indeks daya erosi curah hujan (erosivitas hujan) (KJ/ha)
K = Indeks kepekaan tanah terhadap erosi (erodibilitas tanah)
LS = Faktor panjang (L) dan curamnya (S) lereng
C = Faktor tanaman (vegetasi)
P = Faktor usaha usaha pencegahan erosi

Tipe Tipe Erosi


Berdasarkan bentuknya erosi dibedakan menjadi 7 tipe,
diantaranya yaitu:

a. Erosi percikan (splash erosion) adalah terlepas dan


terlemparnya partikelpartikel tanah dari massa tanah
akibat pukulan butiran air hujan secara langsung
b. Erosi aliran permukaan (overland flow erosion) akan
terjadi hanya dan jika intensitas dan/atau lamanya hujan
melebihi kapasitas infiltrasi atau kapasitas simpan air
tanah
c. Erosi alur (rill erosion) adalah pengelupasan yang diikuti
dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran
air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air
6

d. Erosi parit/selokan (gully erosion)


membentuk jajaran parit yang lebih dalam
dan lebar dan merupakan tingkat lanjutan
dari erosi alur
e. Erosi tebing sungai (streambank erosion)
adalah erosi yang terjadi akibat
pengikisan tebing oleh air yang mengalir dari
bagian atas tebing atau oleh
terjangan arus sungai yang kuat terutama
pada tikungan-tikungan

f. Erosi internal (internal or subsurface


erosion) adalah proses terangkutnya
partikel-partikel tanah ke bawah masuk
ke celah-celah atau pori-pori akibat
adanya aliran bawah permukaan
g. Tanah longsor (land slide) merupakan
bentuk erosi dimana pengangkutan atau
gerakan massa tanah yang terjadi pada
suatu saat dalam volume yang relatif
besar.

Penangan Erosi
1. Mengurangi gaya dorongan atau tarikan,
dengan mengurangi kecepatan aliran air di atas
permukaan tanah, atau dengan mengurangi
energi air di area yang dipengaruhi alirannya.
2. Menaikkan tahanan erosi dengan melindungi
atau memperkuat permukaan tanah dengan
penutup yang cocok, atau dengan menaikkan
kekuatan ikatan antar partikel tanah.
3. Memperbesar kapasitas infiltrasi tanah,
sehingga kecepatan aliran permukaan dapat
berkurang.

1. Lakukan Konservasi Tanah


2. Membuat Terasering
3. Countur Farming
4. Membuat Tanggul Pasangan
5. Optimalkan Drainase atau Saluran Air
6. Lakukan Rotasi Tanam (Crop Rotation)
7. Lakukan Reboisasi
8. Menjaga Kelestarian Daerah Aliran
Sungai (DAS).

10

11

12

What Is The
Sedimentation ?
Sedimentasi dapat didefinisikan
sebagai pengangkutan,
melayangnya (suspensi) atau
mengendapnya material
fragmentasi oleh air. Sedimentasi
merupakan akibat adanya erosi,
dan memberi banyak dampak di
sungai, saluran, waduk, bendungan
atau pintu-pintu air, dan di
sepanjang sungai (Soemarto,
1995).

13

Proses Pengangkutan Sedimen

14

Proses sedimentasi dapat


dibedakan menjadi dua bagian
yaitu :
a. Proses sedimentasi secara
geologis
b. Proses sedimentasi yang
dipercepat

15

Penangan Sedimen
a. Pengendalian sungai (river training)
b. Perencanaan bangunan inlet yang baik
untuk penyadapan air ke saluran
c. Pemilihan lokasi bendungan yang tepat
d. Pembangunan Bangunan Pengendali
Sedimen (chek dam) di hulu waduk
e. Membuat alur pintas atau sudetan
f. Perencanaan outlet waduk yang baik
g. Perencanaan bangunan (structures) yang
baik
(Sumber: Soemarto, 1995)
16

17

Anda mungkin juga menyukai