Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 12

P E N G A R U H W E T TA B I L I T Y T E R H A D A P
P E R M E A B I L I TA S R E L AT I V E

Nama Kelompok 12:


1.M.R. WIBISONO

(071.11.236)

2.AGENG ARTHA PUTRA (071.12.008)


3.INDRI ARTYANTI. M

(071.12.110)

4.UTAMA GALANG AKBAR (071.12.216)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat produksi minyak berlangsung, tekanan reservoir akan terus
menurun cenderung menjadi tidak menguntungkan lagi. Kemudian
decline rate terus meningkat secara signifikan, apabila tidak dilakukan
suatu usaha dalam peningkatan kembali perolehan minyak. Penerapan
metode injeksi air (waterflooding) dapat menjadi salah satu solusi
untuk meningkatkan perolehan minyak.
Proses proses tersebut termasuk pengurangan gaya tegangan antar
muka, emulsifikasi dari minyak, pengurangan viskositas driving fluid
dan oil oveling. Seandainya yang digunakan adalah metode recovery
berupa waterflood, perubahan sifat wettability akan menyebabkan
perubahan efisiensi perolehan minyak. Salah satu cara untuk
mengetahuin pengaruh wettability terhadap permeabilitas minyak
yang akan menandakan efisiensi perolehan minyak adalah dengan
cara waterflood.

1.2. Tujuan
Pembahasan dan penyusunan makalah ini, mengenai pengaruh
wettability terhadap permeabilitas relative bertujuan untuk;
1. Sebagai tugas Analisa Batuan Reservoir.
2. Untuk mengetahui pengaruh wettability terhadap permeabilitas
relative dengan metode waterflood.
3. Untuk mengetahui bagaimana metode waterflood
1.3. Rumusan Masalah
4. Bagaimana metode waterflood yang digunaka dalam wettability
terhadap permeabilitas relative?
5. Apakah pengaruh wettability terhadap permeabilitas relative adalah
efisiensi perolehan minyak?

1.4. Kerangka Teori


Di dalam proses pengelolahan minyak dikenal dengan metode EOR. Metode EOR
dilakukan setelah tahap perolehan pertama ( primary recovery ) tidak mampu lagi
mengambil secara optimal sisa minyak yang terdapat didalam batuan reservoir. Proses
pada EOR ini meliputi beberapa prinsip yang pada umumnya melibatkan karakter
minyak dan interaksinya terhadap batuan dan air yang terdapat disekelilingnya. Proses
proses tersebut termasuk pengurangan gaya tegangan antar muka, emulsifikasi dari
minyak, pengurangan viskositas driving fluid dan oil oveling. Seandainya yang
digunakan adalah metode recovery berupa waterflood, perubahan sifat wettability akan
menyebabkan

perubahan

efisiensi

perolehan

mengetahuin pengaruh wettability terhadap

minyak.

Salah

satu

cara

untuk

permeabilitas minyak yang akan

menandakan efisiensi perolehan minyak adalah dengan cara waterflood.


Secara garis besar wettability didefinisikan sebagai suatu kemampuan batuan
untuk dibasahi oleh fasa fluida atau kecenderungan dari suatu fluida untuk menyebar
atau melekat ke permukaan batuan. Dan permeabilitas dapat diartikan sebagai
kemampuan

batuan

dalam

menyalurkan

fluida.

Permeabilitas

permeabilitas absolut, pemeabilitas efektif, dan permeabilitas relative.

dibagi

yaitu:

BAB II
PEMBAHASAN

Permeabilitas relative air meningkat ketika system


menjadi lebih oil-wet.
Permeabilitas relative
minyak secara bersamaan menurun menyebabkan
penurunan
secara
gradual
pada
efisiensi
waterflooding. Owens dan Archer menormalkan
kurvanya dengan permeabilitas efektif minyak
pada saturasi awal air
Permeabilitas
relative
oil
menurun
ketika
kebasahan divariasikan dari water wet ke oil wet.
Ketika sudut kontak 0 derajat (diukur melalui air),
air hanya punya pengaruh kecil terhadap
permeabilitas efektif minyak yang hampir setara
pada permeabilitas absolut udara. Alasannya
adalah pada saturasi awal 20 persen air pada
water-wet core sangat dekat pada Initial Water
Saturation. Pada kondisi tersebut, air hadir pada
pori pori terkecil dan sebagai lapisan tipis pada
permukaan batuan mengikuti minyak untuk
mengalir melalui pori-pori yang lebih besar. Pada
sudut kontak 180 derajat, air akan hadir dalam
bentuk gumpalan yang akan mampu menghalangi
pori tenggorokan dari pori yang lebih besar dan
akhirnya
mengurangi
permeabilitas
relative
minyak.

BAB III
KESIMPULAN
Dari makalah ini tentang pengaruh wettability terhadap permeabilitas relative kami
mendapatkan kesimpulan, yakni:
1. Tingkat kebasahan pada suatu batuan sangat mempengaruhi kelakuan waterfloodnya
dan permeabilitas relativenya.
2. Kebasahan suatu batuan mempengaruhi permeabilitas relative karena factor utama
pada control lokasinya, aliran serta distribusi fluida pada medium yang porous.
3. Pada medium porous yang dibasahi secara seragam, permeabilitas relative air
meningkat dan permeabilitas relative minyak menurun ketika system menjadi lebih oilwet.
4. Pembasahan yang baik terjadi ketika sudut kontak () atau disebut dengan water-wet
antara perekat dan subtran lebih rendah dari 90o sehingga produktivitas minyak
menaik.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai