Anda di halaman 1dari 27

BATUK

SITI RAHMATUL AINI,S.F.,Apt.,M.Sc


PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MATARAM
2016

BATUK
Mekanisme proteksi normal
Bukan penyakit
Gejala gangguan saluran nafas
Jalan penyebar infeksi

ETIOLOGI
Iritan
Asma
TBC
Gangguan paru-paru
Gagal jantung kongestif
Obat-obatan (ACE inhibitors)

PATOGENESIS

KLASIFIKASI

DURASI
TANDA
KLINIS

AKUT
SUB AKUT
KRONIK

KERING
BERDAHAK

TERAPI

Tujuan
- Menghilangkan gejala batuk
- Menghilangkan penyakit/kondisi penyebab
batuk

Strategi terapi
- Menggunakan obat-obat antitusif atau
ekspektoran
- Menggunakan obat-obat sesuai dengan
penyebabnya
- Menghentikan penggunaan obat-obat
penyebab batuk

Antitusif
-menekan batuk kering
-menyebabkan retensi sputum

Obat-obatnya :
Kodein, Noskapin, Dekstrometorfan

Ekspektoran
Meningkatkan volume sekresi bronkus

Obat-obatnya
Gliseril guaiakolat/guafenesin, Succus
Liquiriteae dan Ammonium chloride

Mukolitik
Mempercepat ekspektorasi dan mengurangi
viskositas sputum

Obatnya:
Asetilsistein, Karbosistein, Ambroksol,
Bromheksin

FARMAKOTERAPI
ASMA

Penyakit inflamasi kronik saluran


pernafasan yang ditandai oleh :
-Obstruksi saluran nafas yang bersifat
reversibel, baik spontan maupun dengan
pengobatan,
-Inflamasi jalan nafas
-Hiperresponsivitas jalan nafas terhadap
berbagai stimuli

PATOFISIOLOGI

GEJALA ASMA
Mengi
Batuk yang memburuk pada malam hari,
dada sesak yang terjadi berulang, dan
nafas tersengal-sengal
Hambatan pernafasan yang reversibel
secara bervariasi selama siang hari,
Peningkatan gejala saat olahraga, infeksi
virus, paparan terhadap alergen dan
perubahan musim
Terbangun malam-malam

PENATALAKSANAAN ASMA
Mengatasi gejala asma
Mencegah kekambuhan
Mencegah kematian karena serangan asma

TERAPI
Terapi non-farmakologi
Terapi jangka panjang (preventer, controller,
or maintenance medications)
Terapi serangan akut(relievers or rescuers)

TERAPI JANGKA PANJANG

Corticosteroids inhalasi ( beclomethasone


dipropionate , budesonide, fluticasone
propionate)
Cromolyn sodium
Nedocromil
Long-acting 2-agonists ( salmeterol,
formoterol)
Methylxanthines (aminofilin, teofilin)
Leukotriene modifiers (montelukast, zafirlukast,
zileuton)
Imunomodulator (Omalizumab (anti-IgE))

TERAPI SERANGAN AKUT


Short-acting 2 -agonists (salbutamol,
terbutalin)
Anticholinergics (ipratropium bromide)
Corticosteroids

KASUS
1.

Anita, 25 tahun, hamil 19 minggu, datang ke UGD dengan


keluhan sesak nafas sejak sejak 2 hari yang lalu, batuk
berlendir warna putih kental. Sesak memburuk terutama pada
malam atau pagi hari. Pasien mengeluh sering sesak sejak
tahun 2004 yang lalu. Jika sesak kambuh, terjadi kurang lebih 3
jam dan terdengar suara ngik-ngik. Dalam satu minggu bisa
terjadi lebih dari 2 kali. Riwayat pasien: belum pernah
menderita alergi, hipertensi, penyakit jantung, ataupun DM.
Sedangkan keluarga pasien tidak ada yang menderita asma,
hipertensi, DM, maupun penyakit jantung. Hasil pemeriksaan
fisik menunjukkan keadaan umum tampak sesak (nafas cuping
hidung), kesadaran composmentis dan tanda vital dengan
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 96 x/menit, respirasi 44
x/menit, dan suhu 37C. Tentukan pengobatan yang rasional
untuk si pasien

2. Andi, 2 tahun, dibawa ke UGD oleh ibunya


dengan keluhan utama sesak nafas dan keluhan
lain berupa batuk dan pilek sejak dua jam yang
lalu.Sesak disertai dengan bunyi mengi, dan
dipicu jika andi kedinginan dan kecapekan.
Tidak ada demam, BAB dan BAK normal.
Menurut sang ibu, andi sering bermain sampai
sore. Nadi 100 /menit, Suhu badan 36,5 C
dan Pernafasan 52 x/menit. Tinggi badan andi
adalah 86 cm dan berat badan 14 kg. Tentukan
pengobatan yang rasional untuk andi.

3. Bapak Anton, 60 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan


utama mengalami sesak nafas secara tiba-tiba, kumat-kumatan,
biasanya dikarenakan udara yang dingin,selain itu menurut
pengakuan pasien juga terdapat batuk dengan dahak berwarna
putih. Sebelumnya pasien juga mengaku sering mengalami sakit
serupa terutama saat udara dingin di pagi hari. Riwayat darah
tinggi, penyakit jantung, dan diabetes mellitus disangkal oleh Pak
Anton. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat sesak nafas,
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu badan 36.5 o C
dan pernapasan 31 x/menit. Dari pemeriksaan auskultasi regio
torax didapatkan suara dasar vesikuler dengan disertai adanya
suara tambahan berupa wheezing. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan hemoglobin 13,8; angka leukosit 6,1; eosinofil 5%
( normal 2-4%) ; angka eritrosit 4,44 x 103/ul dan trombosit
sebesar 397 x 103/ul. Tentukan pengobatan yang rasional untuk
Pak Anton

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai