Nominal
1.
Koefesien Kontingency
ordinal
1.
2.
Spearman Rank
Kendal Tau
1.
2.
3.
Berikut
ini dikemukakan rumus yang paling
x = 80 90 70 60 70 80 90 60 50 50 / bab
y = 30 30 20 20 20 20 30 10 10 10 / bab
Ho :
Fisika
Ha :
Fisika
TABEL 7.2
TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG KORELASI
ANTARA NILAI UJIAN FISIKA DENGAN NILAI UJIAN
MATEMATIKA
Nilai ujian
No.
Fisika / bab
(x)
Nilai ujian
Matematik
a / bab
)
x
()
x2
y2
Xy
(y)
1.
80
30
10
10
100
100
100
2.
90
30
20
10
400
100
200
3.
3.
70
70
20
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.
4.
60
60
20
20
-10
-10
0
0
100
100
0
0
0
0
5.
5.
70
70
20
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6.
6.
7.
7.
80
80
90
90
20
20
30
30
10
10
20
20
0
0
10
10
100
100
400
400
0
0
100
100
0
0
200
200
8.
8.
9.
9.
60
60
50
50
10
10
10
10
-10
-10
-20
-20
-10
-10
-10
-10
100
100
400
400
100
100
100
100
100
100
200
200
10.
10.
50
50
10
10
-20
-20
-10
-10
400
400
100
100
200
200
= 700
= 200
= 70
= 20
0
0
0
0
2000
2000
600
600
1000
1000
Pengujian
signifikansi
koefisien
korelasi, selain dapat menggunakan
tabel, juga dapat dihitung dengan uji
t yang rumusnya ditunjukkan pada
Rumus 7.3 berikut,
Rumus 7.3
Untuk contoh di atas :
Harga
t
hitung
tersebut
selanjutnya
dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk
kesalahan 5% uji dua fihak dan dk = n 2 = 8,
maka diperoleh t tabel = 2,306. Ternyata harga
t hitung 0,043 lebih kecil dari t tabel, sehingga
Ho diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan
yang positif dan nilai koefisien korelasi antara
nilai ujian Fisika dan Ujian Matematika sebesar
0,037.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap
koefisien korelasi yang ditemukan tersebut
besar atau kecil, maka dapat berpedoman
pada ketentuan yang tertera pada Tabel 7.3
sebagai berikut.
TABEL 7.3
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI TERHADAP
KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 0,199
Sangat rendah
0,20 0,399
Rendah
0,40 0,599
Sedang
0,60 0,799
Kuat
0,80 1,000
Sangat kuat
2. Korelasi Ganda
Korelasi ganda (multiplecorrelation)
merupakan angka yang menunjukkan
arah dan kuatnya hubungan antara
dua variabel independen secara
bersama-sama atau lebih dengan satu
variabel dependen. Pemahaman
tentang korelasi ganda dapat dilihat
melalui gambar 7.4a, 7.4b berikut.
Simbol korelasi ganda adalah R.
Dimana :
Korelasi antara variabel X1 dengan X2
secara bersama-sama dengan variabel Y
= Korelasi Product Moment antara X 1
dengan Y
= Korelasi Product Moment antara X 2
dengan Y
= Korelasi Product Moment antara X 1
dengan X2
Pengujian
signifikansi terhadap koefisien korelasi
ganda dapat menggunakan rumus berikut, yaitu
dengan uji F.
Dimana :
R = Koefisien korelasi ganda
K = Jumlah variable independent
n = jumlah anggota sampel
berdasarkan angka yang telah ditemukan, dan bila
n = 30, maka harga Fh dapat dihitung dengan
rumus
(dapat
diberlakukan
untuk
populasi
3. Korelasi parsial
Korelasi parsial digunakan untuk menganalisi bila peneliti
bermaksud
mengetahui
pengaruh
atau
mengetahui
Contoh 1:
1. Korelasi antara telapak tangan dengan kemampuan bicara r 1.2=
variabel
berikut.
3,
selanjutnya
dapat disusun
kedalam
paradigma
memudahkan
membuat
rumus
baru,
bila
variabel
Bila
X1 yang tetap, maka rumusnya
seperti rumus.
Contoh 2:
1.
Korelasi antara IQ dengan nilai kuliah = 0,58;
2. Korelasi antara nilai kuliah dengan waktu
belajar = 0,10;
3. Korelasi antara IQ dengan waktu belajar =
-0.40.
4. Untuk orang yang waktu belajarnya sama
(diparsialkan) berapa korelasi antara IQ
dengan nilai kuliah. Dengan rumus dapat
dihitung.
atau tidak, maka perlu diuji dengan rumus, bila jumlah sampel 25.