Anda di halaman 1dari 33

MINI PROJECT

Cangkang Kerang (Kapah)


sebagai Media Penjernihan Air
Sungai
di Buluh Perindu Tanjung
Selor Kabupaten Bulungan
Oleh:
dr. Luki
dr. Noviana
dr. Ronny Agung Nugroho
dr. Vallery Jerry Nanlohy
dr. Yuni Hanifah

Latar Belakang
Air merupakan zat yang paling penting
dalam kehidupan setelah udara.
Dalam Riskesdas 2013 indikator yang dapat
digunakan untuk PHBS mencakup 10
indikator yaitu :
1. Cuci tangan
2. BAB dengan jamban
3. Konsumsi sayur dan buah
4. Aktifitas fisik
5. Tidak merokok dalam rumah
6. persalinan oleh tenaga kesehatan
7. Memberi ASI eksklusif
8. Menimbang balita
9. sumber air bersih
10. memberantas jentik nyamuk

Latar Belakang
Data Puskesmas Tanjung Selor untuk
penggunaan sumber air bersih pada tahun
2016 triwulan I menunjukan bahwa sebesar
11.33% penduduk wilayah Puskesmas Tanjung
Selor masih belum menggunakan sumber air
bersih.
Buluh Perindu merupakan pulau di wilayah
Puskesmas Tanjung Selor yang wilayah
geofrafisnya dikelilingi air sungai dan aksesnya
hanya bisa menggunakan sarana transportasi
air. Penduduk Buluh Perindu (sekitar 90%)
masih menggunakan air sungai sebagai sumber
kehidupan.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
sudah dipaparkan, maka
diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:

Apakah cangkang kerang dapat


digunakan sebagai media
penjernih air sungai di Buluh
Perindu?

Tujuan

Umu
m
Khus
us

Mengetahui efektivitas cangkang


kerang sebagai media penjernih air
sungai di Buluh Perindu

Meningkatkan
Meningkatkan kesadaran
kesadaran masyarakat
masyarakat Buluh
Buluh Perindu
Perindu
akan
akan pentingnya
pentingnya sarana
sarana air
air bersih
bersih untuk
untuk kesehatan
kesehatan
Meningkatan
Meningkatan Perilaku
Perilaku Hidup
Hidup Bersih
Bersih Sehat
Sehat masyarakat
masyarakat
Buluh
Buluh Perindu
Perindu
Menurunkan
Menurunkan angka
angka kesakitan
kesakitan masyarakat
masyarakat Buluh
Buluh
Perindu
Perindu yang
yang berhubungan
berhubungan dengan
dengan sanitasi
sanitasi yang
yang tidak
tidak
memadai
memadai

Manfaat
Bidang
Akademik
Bidang
Pemerintah
an
Bidang
Kesehatan

Sebagai pendahuluan dan


bahan rujukan bila ada topik
serupa yang ingin diteliti
peneliti lainnya.
Sebagai bahan evaluasi
pemerintah mengenai
apakah program sudah
terlaksana dengan baik atau
tidak.
Peningkatan kesadaran akan
kebersihan diri sendiri dan
lingkungan.

TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan
manusia di bumi. Air dipakai sebagai air minum, air
untuk mandi dan mencuci, pengairan pertanian,
kolam perikanan, sanitasi serta transportasi, baik di
sungaiAir
maupun
di laut.
Bersih:

Aspek kesehatan:
1. Air Bersih
2. Air Minum

air yang
digunakan untuk
keperluan seharihari yang
kualitasnya
memenuhi syarat
kesehatan dan
dapat diminum
apabila telah
dimasak (PMK no
416 th 1990).

Air Minum:
air yang melewati
proses
pengolahan atau
tanpa yang
memenuhi syarat
kesehatan dan
dapat langsung
diminum (PMK no
492 th 2010).

TINJAUAN PUSTAKA
Syarat-syarat wajib air bersih yang bisa diminum
menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyarata
n Kualitas Air Minum

TINJAUAN PUSTAKA
Air Sungai

Air yang memenuhi standar


Kesehatan
air
air baku
baku yang
yang
Sungai di
umum
umum digunakan
digunakan air
Indonesia
air yang
yang tidak
tidak
oleh
oleh PDAM
PDAM di
di
Indonesia,
Indonesia, harus
memenuhi
memenuhi
parameter
parameter baku
baku
mutu
mutu yang
yang
berlaku
berlaku utk dapat
dapat
digunakan.
digunakan.

berbau,
berbau, berwarna
berwarna
dan
dan berasa
berasa serta
serta
memenuhi
memenuhi baku
baku
mutu
mutu yang
yang
dipersyaratkan
dipersyaratkan
sesuai
sesuai dengan
dengan
PMK
PMK no
no 492 th
2010.
2010.

Jarang
Jarang yang
yang terlihat
terlihat
jernih,
jernih, warnanya
warnanya
kecoklatan,
kecoklatan, bahkan
bahkan
hitam.
hitam.
Mengandung
Mengandung bahan
bahan
kimia
kimia seperti
seperti logam
logam besi,
besi,
mangan,
mangan, dll.
dll.
Pencemaran
Pencemaran oleh
oleh E.Coli
E.Coli
yang
yang mengakibatkan
mengakibatkan air
air
sungai
sungai berbau
berbau dan
dan
berasa
berasa

TINJAUAN PUSTAKA
Kerang merupakan salah satu
komoditi utama dari hasil laut.
Tetapi, tidak hanya dagingnya
yang dapat dimanfaatkan
(dimakan)

Beberapa kegunaan limbah kerang yang


sudah dibudidayakan:
1. bahan konstruksi (bahan campuran
semen )di Jepang dan UK
2. pupuk penyubur tanaman dan
penjernih air untuk menghilangkan logam
fosfat dari air di Republik Korea
3. sektor industri maupun sektor
pertanian di negara-negara lain (Barros,
2009).

Cangkang
Kerang
Pemanfaatan kalsium karbonat yang
terkandung dalam cangkang kerang
sudah mulai digunakan di beberapa
negara, termasuk Indonesia.
Kalsium karbonat yang terkandung
dalam cangkang kerang dapat
digunakan sebagai koagulan
penjernih air (Barros, 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayanti


dkk menemukan bahwa cangkang kerang
dapat digunakan sebagai media desalinasi
dengan teknologi membran yang berfungsi
mengubah air laut yang kadar garamnya
tinggi menjadi air tawar.
Penelitian tersebut menunjukan bahwa
cangkang kerang dapat menurunkan kadar
klorida sebesar 53.87%

TINJAUAN PUSTAKA
Berbagai
Berbagai penelitian
penelitian mengenai
mengenai proses
proses penjernihan
penjernihan air
air melalui
melalui proses
proses
koagulasi.
koagulasi. Baik
Baik koagulan
koagulan sintetik
sintetik maupun
maupun alami
alami telah
telah diuji
diuji efektifitas
efektifitas
dan
dan efisiensinya.
efisiensinya.

Koagulan
Koagulan sintetik
sintetik lebih
lebih tidak
tidak baik
baik bagi
bagi kesehatan
kesehatan dan
dan lingkungan
lingkungan
karena
karena tidak
tidak mudah
mudah terbiodegradasi.
terbiodegradasi. Berdasarkan
Berdasarkan penelitian,
penelitian, kitosan
kitosan
(terkandung
(terkandung dalam
dalam cangkang
cangkang kerang)
kerang) dapat
dapat digunakan
digunakan sebagai
sebagai
koagulan
koagulan alami.
alami.

Kitosan
Kitosan lebih
lebih efektif
efektif dan
dan efisien
efisien dibandingkan
dibandingkan dengan
dengan tawas
tawas sebagai
sebagai
koagulan,
koagulan, terlihat
terlihat dari
dari berkurangnya
berkurangnya kekeruhan
kekeruhan air
air meskipun
meskipun dengan
dengan
konsentrasi
konsentrasi kitosan
kitosan yang
yang rendah
rendah (Muminah,
(Muminah, 2008).
2008). Proses
Proses koagulasi
koagulasi
menggunakan
menggunakan kitosan
kitosan dapat
dapat menurunkan
menurunkan partikel
partikel anorganik
anorganik dan
dan
organik
organik tersuspesi
tersuspesi serta
serta organik
organik terlarut
terlarut (Renault,
(Renault, 2008).
2008).

Pada
Pada konsentrasi
konsentrasi yang
yang sama,
sama, kitosan
kitosan dapat
dapat menurunkan
menurunkan kekeruhan
kekeruhan
air
air lebih
lebih banyak
banyak (90.37%)
(90.37%) dibandingkan
dibandingkan dengan
dengan tawas
tawas (54.21%).
(54.21%).
Kitosan
Kitosan dapat
dapat mengadsorbsi
mengadsorbsi partikel-partikel
partikel-partikel dalam
dalam air
air (Manurung,
(Manurung,
2011).
2011).

Tinjauan Pustaka
Kerang
mengandung
66,70 %
kalsium
Karbonat, 7,88
% SiO2, 22,28
% MgO, dan
1,25 % Al2O3
(Siregar, 2009).

Kerang

Terdapat
banyak di
cangkang biota
laut seperti
cangkang
kepiting,
udang, kerang,
dan cumi-cumi
(Marganof,
2003).

Kitosan

Koagulan
Alami

Keunggulan
koagulan alami
adalah sifatnya
yang tidak
beracun,
mudah
mengalami
biodegradasi,
sehingga dapat
menjadi zat
yang ramah
lingkungan
(Dutta, 2004).

Tinjauan Pustaka
Penelitian Sari
dkk (2013):
menemukan
bahwa
cangkang
kerang
merupakan
koagulan
penjernih air
terbaik di
antara
cangkang
kepiting dan
udang sebagai
koagulan
penjernih air
sumur.

Penelitian Yulianto
(2012): kandungan
kalsium karbonat
yang tinggi
membuat cangkang
kerang dapat
digunakan sebagai
penjernih air
sungai. Kalsium
karbonat mampu
membersihkan air,
bahkan dapat
mengurangi kadar
besi, mangan dan
logam lain yang
banyak didapatkan
pada air sungai.

Data Dasar
Data
Data Geografis

Data
Data Demografi

Kesehatan
Kesehatan
Lingkungan
Lingkungan

Luas
Luas wilayah
wilayah
UPT.
UPT. Puskesmas
Puskesmas
Tanjung
Tanjung Selor
Selor

2.821,04
2.821,04 Km
Km22,,
yang
yang meliputi
meliputi 3
3
Kelurahan
Kelurahan dan
dan 3
3
Desa
Desa
Desa
Desa TSU,
TSU, TSI,
TSI,
TST,
TST, Jelarai,
Jelarai,
Tengkapak,
Tengkapak,
Gunung
Gunung Seriang
Seriang

Jumlah
Jumlah
penduduk
penduduk di
di
wilayah
wilayah kerja
kerja
UPT.
UPT. Puskesmas
Puskesmas
Tanjung
Tanjung Selor
tahun
tahun 2015
2015
sebanyak
sebanyak
40.936
40.936 jiwa
jiwa
(laki-laki
(laki-laki 21.674
21.674
Jiwa
Jiwa dan
dan
perempuan
perempuan
19.262
19.262 jiwa).
jiwa).
Mata
Mata
pencaharian
pencaharian
penduduk
penduduk
terbanyak
terbanyak

Berdasarkan
Berdasarkan
hasil
hasil pendataan
pendataan
penduduk
penduduk
dengan
dengan akses
akses
berkelanjutan
berkelanjutan
terhadap
terhadap air
air
minum
minum
berkualitas
berkualitas di
di
wilayah
wilayah kerja
kerja
UPT.
UPT. Puskesmas
Puskesmas
Tanjung
Tanjung Selor
Tahun
Tahun 2015
berjumlah
berjumlah
37.277
37.277 jiwa
jiwa
atau
atau sebesar
90,81
90,81 %,
%, (Profil
(Profil

Data Dasar

Metode
Mini Project ini
menggunakan
metode
eksperimental
dengan cangkang
kerang sebagai
penjernih air
sungai yang
dilakukan di Buluh
Perindu Tanjung
Selor pada bulan
Juli s.d. Oktober
2016.

Air sungai di Buluh


Perindu dibagi
dalam kelompok
kontrol (tidak
diberikan bubuk
cangkang kerang)
dan perlakuan
(diberikan bubuk
cangkang kerang)
untuk
membedakan
tingkat kejernihan
airnya.

Prosedur
Salah satu rumah
di Buluh Perindu
dijadikan proyek
percontohan
(eksperimen)

Memberikan
perlakuan pada
sampel air dengan
takaran berbeda

Menentukan
tempat

Mengolah
cangkang kerang
menjadi bubuk
halus

Membagi menjadi 6
sampel air dan
memeriksan
sampel sesuai
dengan PMK no
416 th 1990

Mencari cara yang


mudah
diaplikasikan di
Buluh Perindu

Menentukan
metode
penjernihan air
dengan cangkang
kerang

Menyimpulkan
hasil

Perumusan
masalah dengan
mencari data dan
survey lapangan

Prosedur Percobaan
Pengolahan cangkang
kerang
Membersihkan dan
menjemur cangkang
kerang.
Menyiapkan drum,
kayu bakar, dan
seng pembatas.
Membakar cangkang
kerang selama 1x24
jam dan ditunggu
sampai dingin.
Cangkang kerang
dihaluskan menjadi
bubuk siap pakai.

Pengolahan air
dengan cangkang
kerang
Mengambil air dari
sungai dengan
pompa air
Air ditampung dalam
tong dan botol yang
kemudian diberikan
bubuk cangkang
kerang dengan
takaran yang
berbeda
Satu gelas (+ 200
cc) bubuk cangkang
kerang dalam satu
tong
Tiga sendok teh
bubuk cangkang
kerang dalam satu
botol besar (+ 1500
cc).
Air yang diberikan
perlakuan maupun

Pembagian air
menjadi 6 sampel
Sampel A (air tong
yang diberi
perlakuan dan
dimasak)
Sampel B (air tong
yang diberi
perlakuan tanpa
dimasak)
Sampel C (air botol
yang diberi
perlakuan dan
dimasak)
Sampel D (air botol
yang diberi
perlakuan tanpa
dimasak)
Sampel E (air sungai
kontrol tanpa
dimasak)
Sampel F (air sungai
kontrol yang

Hasil

Pembahasan
Ada dua jenis air yang layak digunakan untuk
kehidupan sehari-hari berdasarkan aspek
kesehatan, yaitu air minum dan air bersih
Air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan
sehari-hari minimal memenuhi parameter tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau (air
jernih).
Wilayah Buluh Perindu yang sekitar 90%
penduduknya masih menggunakan air sungai
sebagai sumber air, persyaratan air bersih belum
memenuhi syarat kesehatan.

Pembahasan
Cangkang kerang yang mengandung kitin
(kalsium karbonat) dapat digunakan sebagai
koagulan alami dalam menjernihkan air. Tidak
hanya membuat air berwarna menjadi jernih,
tetapi juga dapat menurunkan kadar logamlogam tinggi yang biasa terkandung dalam air
sungai. Percobaan yang dilakukan dapat
membuktikan bahwa cangkang kerang dapat
menurunkan kadar mangan yang tinggi di air
sungai Buluh Perindu.

Pembahasan
Hasil air yang diberikan perlakuan memiliki pH
yang tinggi di atas nilai normal karena
mengandung kalsium karbonat sebagai
koagulan. Kandungan karbonat dalam air akan
mengakibatkan nilai kesadahan yang tinggi
yang jika dikonsumsi untuk minum sehari-hari
akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyani dkk
(2012) menyimpulkan bahwa kesadahan air
yang mengandung ion karbonat dapat
dihilangkan dengan pemanasan, di mana
senyawa-senyawa tersebut akan mengendap
di dasar.

Pembahasan
Pada percobaan yang kami lakukan, nilai
pH pada air sungai yang diberi
perlakuan dan dimasak memiliki nilai pH
yang lebih rendah daripada yang tidak
dimasak walaupun tidak signifikan.
Sementara itu kandungan kimia seperti
mangan dan amonia dalam air sungai
yang diberi perlakuan jika dibandingkan
dengan yang tidak memiliki nilai yang
lebih rendah sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Yulianto (2012).

Kesimpulan
Cangkang kerang
dihaluskan menjadi
bubuk dapat
digunakan sebagai
koagulan alami untuk
menjernihkan air
sungai. Kelebihan yang
didapatkan selain
menjernihkan,
cangkang kerang juga
dapat menurunkan
kadar logam (mangan)
yang banyak
terkandung dalam air
sungai di Buluh
Perindu.

Pengolahan air
menggunakan
cangkang kerang
sebagai koagulan
penjernih air kami
rekomendasikan
karena prosesnya yang
sederhana (mudah
dilakukan), bahan
yang tidak sulit dicari,
perawatan
(pembersihan) yang
mudah dilakukan.

Saran
Penelitian
lebih lanjut
mengenai
takaran yang
sesuai untuk
mendapatkan
hasil
laboratorium
yang lebih
baik;

Pemeriksaan
parameter air
yang lebih
lengkap untuk
memastikan
keamanan
konsumsi air;

Usaha untuk
membuka
akses air
PDAM ke
Buluh Perindu
oleh sektor
terkait.

Daftar Pustaka

Barros, Carmen. 2009. From Waste to Commodity: Transforming Shells into High Purity
Calcium Carbonate. NEJM: page 400-407
Dutta P. K, Joydeep Dutta, dan V S Tripathi. 2004. Chitin and Chitosan : Chemistry, Properties
and Application: Journal of Scientifis and Industrial Reseach. Vol (63), 20-31.
Hidayanti, Wini. 2009. Pemanfaatan Cangkang Kerang Sebagai Bahan Baku Pembuatan
Membran Untuk Desalinasi. Digilib ITS.
Manurung, M. 2011. Potensi Khitin/Khitosan sebagai Biokoagulan Penjernih Air. Jurnal Kimia
FMIPA Universitas Udayana.
Marganof. 2003. Potensi Limbah Udang Sebagai Penyerap Logam Berat (Timbal, Kadmium
dan Tembaga) di Perairan.
Muminah. 2008. Aplikasi Kitosan Sebagai Koagulan Untuk Penjernihan Air Keruh. Tesis
Program Studi Kimia, FMIPA ITB.
Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes RI) No.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Kualitas
Air Minum
Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan
Kualitas Air
Profil Puskesmas Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Propinsi Kalimantan Utara tahun 2015
Renault F., B.Sancey, P.M Badot, G.Crini. 2008. Chitosan for Coagulations/flocculation
ProcessesAn Eco-Friendly Approach: Universit de Franche-Comt, Laboratoire Chronoenvironnement, Besanon cedex, France.
Sari, dkk. 2013. Perbedaan Kemampuan Cangkang Kerang, Cangkang Kepiting, dengan
Cangkang Udang sebagai Koagulan Alami dalam Penjernihan Air Sumur di Desa Tanjung
Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Repository USU.
Siregar, Shinta. 2009. Pemanfaatan Kulit Kerang dan Resin Epoksi terhadap Karakteristik
Beton Polimer. Repository USU.
Sulistyani dkk. 2012. Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah sekitar Pantai Kecamatan Rembang
Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Sains Dasar: Vol. (1) No. 1 hlm 1 s.d 34

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai