PENDAHULUAN
SPINAL ANESTESIA
Bedah panggul
Bedah obstetrik-ginekologi
Bedah urologi
Pada bedah abdomen atas dan bawah pediatrik biasanya dikombinasikan dengan
anestesi umum ringan
KONTRAINDIKASI
Absolut
Infeksi pada tempat suntikan
Pasien menolak
Koagulopati atau gangguan perdarahan lainnya
Hipovolemia berat, syok
Peningkatan tekanan intrakranial
Stenosis aorta berat
Mitral stenosis berat
Fasilitas resusitasi minim
Kurangnya pengalaman/tanpa didampingi konsultan anestesia
Relatif
Sepsis
Pasien tidak kooperatif
Defisit neurologis
Lesi valvula jantung stenosis
Deformitas spinal berat
Bedah lama
Kelainan psikis
ANATOMI
Peredaran darah
Medula spinalis
diperdarahi oleh a.
Spinalis anterior dan
a. Spinalis posterior
yang berjalan secara
longitudinal
bersama medula
spinalis
Medula spinalis
Medula spinalis normalnya memanjang dari foramen
magnum sampai setinggi L1 pada orang dewasa. Pada
anak-anak medula spinalis berakhir pada L3
Identifikasi
tempat penusukan
1.Lumbar:
garis krista
iliaka kanan & kiri
(Tuffiers line):L4
atau interspinosus
L4-5
Lateral decubitus
ANESTESI SPINAL
PERSIAPAN
Doses (mg)
Drug
Preparation
Perineum,
Lower Limbs
Lower
Abdomen
Upper
Abdomen
Procaine
10% solution
75
125
200
Bupivacaine
0.75% in 8.25%
410
dextrose
1214
1218
Tetracaine
1% solution in
48
10%glucose
1012
1016
Lidocaine
5% in
7.5%glucose
2550
5075
75100
Ropivacaine
0.21%
solution
812
1216
1618
Identitas Pasien
Nama
: Tn. D
Jenis Kelamin
Usia
: 64 Tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
Alamat
Jenis Anestesi
: Laki-laki
: Wiraswasta
: Jln. Asam
: Appendisitis akut
Riwayat :
Tanda vital :
TD : 140/90 mmHg
BB : 65 Kg
Hipertensi : ada
Anestesi/operasi :
N : 74x/menit
tidak ada
P : 16x/menit
S : 360C
TB: 165 cm
Pemeriksaan Fisis :
Kepala :
anemis (-)
Leher
Thoraks:
Abdomen
sianosis (-)
ikterus (-)
Mallampati : 1
resprasi: torakoabdominal
BJ I/II : reguler bising jantung : (-)
Ekstremitas:
Laboratorium :
Hb
udem (-)
12 g/dL
GSD/SDP
CT/BT
7/3
109 g/dL
hct
32,6 %
RBC
HbsAg nonreaktif
Radiologi : USG
EkG
Kesimpulan
3,91 106/mm3
PLT
261 103/mm3
: kesan normal
: Pasien termasuk ASA PS :2
Radiologi :
Foto Thorax: VU: tampak dinding menebal
Pada regio iliaca dextra : tampak perubahan pada dinding
apendiks dengan ukuran 0,78cm
Adnexa kanan normal
Tampak ren dextra dalam batas normal
Kesan : Appendicitis akut
EkG
: kesan normal
Kesimpulan
Di Kamar Operasi
Hal-hal yang perlu dipersiapkan di kamar operasi antara lain adalah:
Meja operasi dengan asesoris yang diperlukan
Mesin anestesi dengan sistem aliran gasnya
Alat-alat resusitasi (STATICS)
Obat-obat anestesia yang diperlukan.
Obat-obat resusitasi, misalnya; adrenalin, atropine, aminofilin, natrium bikarbonat dan
lain-lainnya.
Tiang infus, plaster dan lain-lainnya.
Alat pantau tekanan darah, suhu tubuh, dan EKG dipasang.
Alat-alat pantau yang lain dipasang sesuai dengan indikasi, misalnya; Pulse Oxymeter
dan Capnograf.
Kartu catatan medic anestesia
Selimut penghangat khusus untuk bayi dan orang tua.
STATUS FISIK
American Society of Anesthesiologists (ASA) :
Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik & biokimia
Tindakan anastesi
Jenis anestesi
Obat
Ahli Bedah
Posisi : Supine
Obat pre-medikasi :
: Bupivacain 3 mg
Inj.ketorolac 30 mg
Bupivacaine
Definisi
Adalah obat bius lokal kelompok
amino amida. yang
berfungsimenghambat generasi dan
konduksi impuls saraf
Indikasi
Kontra Indikasi
PERHITUNGAN CAIRAN
Cairan Maintanance (M) : (4x10) + (2x10) + (1x45) =105 26,25 : 78.75 ml/45 menit
Cairan masuk :
Kristaloid
: 400 ml
Whole blood
: -
PERHITUNGAN CAIRAN
Keseimbangan volume:
Keseimbangan kebutuhan :
0 + 0 + 3x = 300
3x=300
Cairan masuk :
Kristaloid
: 300 ml
Whole blood
: -
Keseimbangan volume:
Keseimbangan kebutuhan :
0 + 0 + 3x = 300
3x=300
Untuk mengganti kehilangan darah 100 cc diperlukan 300 cairan
kristaloid.
160
140
120
100
Axis Title
80
60
40
Keterangan:
20
operasi selesai
mulai anestesi
0
12.05 12.15
13
13.05
mulai operasi,
POST OPERATIF
-
Nadi
: 75 x/menit
RR
: 20 x/menit
Pembahasan
Pada pasien ini dilakukan Anestesi spinal yaitu anestesi regional dengan
tindakan penyuntikan obat anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid.
Anestesi spinal juga disebut sebagai analgesi/blok spinal intradural atau
blok intratekal.
KESIMPULAN
Pada pasien ini dilakukan anestesi regional. Sesuai indikasinya,
anestesi regional dilakukan pada operasi perut kebawah termasuk
tindakan bedah apendektomi.
Untuk menjaga keadaan pasien perioperatif hingga post operatif
dalam keadaan baik maka perlu dilakukan monitoring terhadap kondisi
pasien pre operatif. Selama periopratif pun sangat diperlukan
pengawasan yang ketat terhadap tekanan darah, nadi, pernapasan,
suhu, serta saturasi oksigen.
Terima Kasih