Anda di halaman 1dari 63

PROGRAM PPG SM-3T:

SISTEM PEMBELAJARAN, PPL


DAN SISTEM EVALUASI
PROGRAM PPG
Tim Pengembang PPG dan Kurikulum
LPTK
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kemdikbud

Catatan Mendikbud:
Berkah Demografi Indonesia
Dalam rentang tahun 2010 2045, Indonesia
mendapatkan berkah demografi.
Pada tahun 2010 penduduk Indonesia dalam
rentang usia 0-9 tahun mencapai 45.9 juta,
sementara usia 11-19 tahun mencapai 43.55
juta.
Artinya, dalam rentang tahun 2010-2045 jumlah
penduduk Indonesia dengan usia produktif
sangat melimpah.
Merekalah generasi emas yang akan menjadi
generasi penerus bangsa ini
Keberhasilan mereka di masa depan sangat
tergantung pada pendidikan saat ini
Mutu Pendidikan sangat ditentukan oleh Guruguru yang Bermutu
Guru-guru yang bermutu sangat ditentukan oleh

Upaya Memuliakan Guru


UU No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen:
Guru harus Berkualifikasi S1
Guru harus bersertifikat
profesi Pendidik

Kebijakan Memuliakan Guru


Penetapan UU RI No. 20 Th. 2003 tentang Sisdiknas yang
diikuti UU RI No. 14 Th. 2005 tentang Guru dan Dosen
dan Permen RI No. 19 Th 2005 (diperbarui) No,
tentang Standar Nasional Pendidikan, serta PP No 74/2008
tentang Guru maka perlu diselenggarakan program
pendidikan profesi guru, dengan kajian yang serius dan
arif.
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional (Guru harus S-1/D-IV dan memiliki Sertifikat
Profesi Pendidik)
Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional tersebut
diperoleh melalui pendidikan profesi (UU RI N0. 14 Th.
2005 pasal 8 dan pasal 10).
Lembaga penyelenggara Program PPG adalah LPTK yang 4

UU No 14 Tahun 2005 tentang


Guru dan Dosen
Bab I Ketentuan Umum Pasal 1
Ayat (14)
Lembaga pendidikan tenaga kependidikan
adalah perguruan tinggi yang diberi tugas
oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan
program pengadaan guru pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan/atau pendidikan
menengah, serta untuk menyelenggarakan
dan mengembangkan ilmu kependidikan
dan nonkependidikan.

Pasal 23 UU No. 14 Tahun 2005


1. Pemerintah mengembangkan sistem
pendidikan guru ikatan dinas berasrama di
lembaga pendidikan tenaga kependidikan
untuk menjamin efisiensi dan mutu pendidikan.
2. Kurikulum pendidikan guru pada lembaga
pendidikan tenaga kependidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus
mengembangkan kompetensi yang diperlukan
untuk mendukung pelaksanaan pendidikan
nasional, pendidikan bertaraf internasional,
dan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

Penyiapan Guru Profesional

Sistem
Rekrutmen Calon
Pendidik yang
Bermutu

Proses
Pendidikan Calon
Pendidik yang
Bermutu
(Pendidikan
Akademik dan
Pendidikan
Profesi)

Menghasilkan
Guru
Profesional

Rancangan Pendidikan Guru Profesional


Sistem Pendidikan Akademik (penguatan
akademik kependidikan dan akademik
bidang studi) dan sudah disertai dengan
magang, jika diperlukan disiapkan calon
guru dengan kewenangan tambahan

Sistem Seleksi untuk mendapatkan calon


guru yang unggul secara akademik, bakatminat, kepribadian (tidak cukup hanya
dengan portofolio & uji tulis

Sistem
Seleksi
Komprehensif

Pendidikan
Profesi Guru
Berasrama &
Berbeasiswa
Pembekalan Calon Guru Profesional,
yang berkarakter, tangguh, tanggap,
tanggon, terampil, dan trengginas

Pola
Pendidikan
Akademik
(S1) yang
bermutu

Sarjana
Pendidikan
Mendidik di
daerah 3T
(SM-3T)

Penugasan melaksanakan tugas


pendidikan dan pembelajaran sebelum
PPG, melalui pengabdian di daerah 3T

STRATEGI IMPLEMENTASI PENYIAPAN GURU MASA


DEPAN DAN UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN
PENDIDIKAN DI DAERAH 3-T

L ATA R B E L A K A N G
1. Kondisi objektif wilayah NKRI dijumpai adanya daerah
3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
2. Permasalahan pendidikan di daerah 3T antara lain
kekurangan guru, disparitas kualitas, mismacthed,
distribusi tidak merata, tingginya angka putus
sekolah, dan rendahnya angka partisipasi sekolah.
3. Peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu
dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh.
4. Daerah 3T memiliki peran strategis dalam
memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan NKRI.
5. Perlu percepatan pembangunan pendidikan di daerah
3T dengan memberdayakan sarjana pendidikan dalam
rangka pembekalan calon pendidik profesional
melalui Program Maju Bersama Mencerdaskan
Indonesia.

ama Mencerdaskan Indonesia

Visi Kemdikbud Persoalan Guru


Pendidikan Guru
Visi
Kemdikbud
Persoalan
Guru

Ketersediaan
Keterjangkauan
Kualitas
Kesetaraan
Kepastian

Misi

Distribusi
Mismatched
Kekurangan di
Daerah Khusus
Kualifikasi
Profesionalisme
Pendidikan Calon
Guru di LPTK

Menghasilkan
Guru:
Berkarakter Kuat
Berkompetensi
Unggul
Berkewenangan
Tambahan
Kelas Rangkap
(Multi Grade)
Berkemampuan
Kurikulum
Baru
TIK
Pendidikan
Guru

Guru Masa Depan


Unggul dalam Kompetensi
Pedagogik
Unggul dalam Penguasaan Bidang
Keahlian
Unggul dalam Kompetensi
Kepribadian
Unggul dalam Kompetensi Sosial
Berkarakter Kuat dan Cerdas
Cinta Tanah Air
Memiliki jiwa kesepenuhatian

Implementasi Kebijakan
Kemdikbud melalui Direktorat jenderal
Pendidikan Tinggi Mengembangkan
sutau Program: Maju Bersama
Mencerdaskan Indonesia (MBMI)
Cakupan MBMI:
Program
Program
Program
Program

SM-3T
PPG SM-3T
PPG Kolaboratif
PPGT

LANDASAN HUKUM
1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
5. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru.
6. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor.
7. Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 tentang

LANDASAN HUKUM
8. Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tentang
Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam
Jabatan.
9. Kepmendiknas Nomor 126/P/2010 tentang
Penetapan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru
Dalam Jabatan.
10.Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Nomor 64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penetapan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan
Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda).
11.Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penetapan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)

P E N G E RT I A N S M - 3 T
Program Pengabdian Sarjana Pendidikan
untuk berpartisipasi dalam percepatan
pembangunan pendidikan di daerah 3T
selama satu tahun sebagai penyiapan
pendidik profesional yang akan dilanjutkan
dengan Program Pendidikan Profesi Guru
(Program PPG)

TUJUAN PROGRAM SM3T


1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi
permasalahan pendidikan terutama kekurangan
tenaga pendidik.
2. Memberikan pengalaman pengabdian kepada
sarjana pendidikan sehingga terbentuk sikap
profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli,
empati, terampil memecahkan masalah
kependidikan, dan bertanggung jawab terhadap
kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa
ketahanmalangan dalam mengembangkan
pendidikan pada daerah 3T.
3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa
keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai
pendidik profesional pada daerah 3T.
4. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum
mengikuti PPG.

RUANG LINGKUP SM-3T


1.Melaksanakan tugas pembelajaran
pada satuan pendidikan sesuai dengan
bidang keahlian dan tuntutan kondisi
setempat.
2.Mendorong kegiatan inovasi
pembelajaran di sekolah.
3.Melakukan kegiatan ekstra kurikuler.
4.Membantu tugas-tugas yang terkait
dengan manajemen pendidikan di
sekolah.
5.Melakukan pemberdayaan masyarakat
untuk mendukung program
pembangunan pendidikan di daerah 3T.

Program Maju Bersama


Mencerdaskan Indonesia Angkatan II
PROGRAM

MASUKAN

JML
SASARAN

2.527

LAMA
STUDI
1 Tahun +
1-2
Semester

500

9 - 10
Semester

500

1-2
Semester

DISTRIBUSI WILAYAH PENGABDIAN SM3T


Aceh Besar50 Pidie Jaya
69 10

Kep. Sangihe, Sitaro, Talaud


Sorong Selatan
16 16
13
Aceh Timur
12
62
3
Gayo Lues
74
9
38
Kep. Anambas
98 Malinau 3
63
63
80 90
64 56
14
12
24 Manokwari Selatan
Nunukan
14 Sanggau
Aceh
6
4
38
Simeul 20
39 38 Raja Ampat
2
Singkil
79 70
98
49
24
ue
30
9
22 84 Kutai Barat
99 4
50
49 Manokwari
10
Biak Numfor
57 Nias
99
5
63
87
Aceh 80
Memberamo Tenga
38
33
90
Selata
20
Landak
n
Memberamo Ra
29
30
35 5
Tambrauw
90
25
Sorong27
71
39
81
Alor
Jayawijaya
60
Teluk Bintuni
63
76
Flores Timur
63
70
39
Peg. Bintang
24
44
Lembata
84
7
Manggarai79
67
Waropen19
70 Yahukimo
10
31
29
Maluku Barat Daya
1
28 Mappi
47
22
74
33
Lani Jaya
50
1
8
Kupang
Sumba Timur
79
Deiyai
14 94
14
58 Asmat
30
22 40 9
4
50
4
Dogiyai30
31 Paniai
Ngada50 29 12
70 Rote Ndao
247
35
48
=
SM-3T
2011
11
23 Maybrat
9
8 7
Manggarai Timur
0 Ende
77
236
37
= SM-3T 2012
97
9

50

280
4

= SM-3T 2013

Natuna

PROGRAM PPG SM-3T

P ENGERTIA N P R OGR A M
PPG SM-3T

Program PPG SM-3T adalah


Program Pendidikan Profesi
Guru bagi sarjana
pendidikan yang telah
melaksanakan tugas
pengabdian di daerah 3T
selama satu tahun

TUJUAN PROGRAM PPG SM-3T


Menghasilkan calon guru yang
memiliki kompetensi dalam
merencanakan, melaksanakan, dan
menilai pembelajaran,
menindaklanjuti hasil penilaian,
melakukan pembimbingan, dan
pelatihan peserta didik serta
melakukan penelitian, dan mampu
mengembangkan profesionalitas
secara berkelanjutan
(Permendiknas No 8 Tahun 2009 Pasal 2)

SEBARAN (14) LPTK


PENYELENGGARA PENDIDIKAN
GURU BERASRAMA

UNSYIAH
UNIMED
UNP
UNJ
UPI
UNNES
UNY
UNESA
UM
UNIMA
UNG
UNM

Tahapan Implementasi Program PPG

KETERKAITAN KKNI DAN KURIKULUM


LPTK
KKNI
S3
9
Spesi
S2
alis
8
Profe
7
si
S1
D
6
IV

D III

5
D
II

4
Sekolah
Meneng
ah
Umum

3
2
1

DI
Sekolah
Menegah
Kejuruan

KUALIFIKASI SDM NASIONAL

Implementasi Jenjang pada KKNI dalam


KKNI
Pengembangan Kurikulum LPTK

8
7
6
5
4
3
2
1

Pendidikan Akademik
Pengembangan Kurikulum Akademik bidang
Studi serumpun/Sejenis merupakan
urutan/gradasi level 6, 8, dan 9)

Cara pencapaian level 6 dan 7


(Pendidikan Akademik dan Profesi):
Dapat diterapkan secara berlapis, artinya
menyelesaikan level 6 (s-1) terlebih dahulu
baru mengikuti pendidikan profesi (level 7)
Dapat dilaksanakan secara terintegrasi
(bersamaan antara level 6 dan 7) namun tetap
memposisikan kajian level 7 pada semester
akhir

MODEL-MODEL
KURIKULUM LPTK

MODEL KURIKULUM LPTK


TERINTEGRASI
(PPG 1 SEMESTER)
PPG

WORKSHOP PENGEMBANGAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN PPL

KKN DIK , PENELITIAN, &UJIAN AKHIR

7
6

4
3
2
1

M3
AKADEMIK
KEPENDIDIKAN

METODIK
KHUSUS

S1

KAR
AKT
ER
DAN
KEIN
DON
ESIA
AN

AKADEMIK
M2
BIDANG KEAHLIAN
M1

MODEL BERLAPIS ANTARA PENDIDIKAN


AKADEMIK DENGAN PENDIDIKAN PROFESI
(PPG 2 SEMESTER)
PPG

10

PPL

WORKSHOP PENGEMBANGANPERANGKAT
PEMBELAJARAN

8
7
6
5
4
3
2
1

M3
AKADEMIK
KEPENDIDIKAN

METODIK
KHUSUS

S1

KAR
AKT
ER
DAN
KEI
ND
ONE
SIA
AN

UJIAN AKHIR
SEMINAR PROPOSAL, PENELITIAN DAN
KKN-DIK
AKADEMIK
BIDANG
KEAHLIAN

M2
M1

MODEL KURIKULUM LPTK


BERLAPIS
(PPG 1 ATAU 2 SEMESTER)
DISERTAI SM-3T

METODIK
KHUSUS

ALIHE

ALIS/PAIK
EM

STRKTUR KURIKULUM DAN SISTEM


PEMBELAJARAN PROGRAM PPG
PRAJABATAN
N
o
1

Lulusan S-1 Kependidikan


Workshop pengembangan perangkat
untuk pembelajaran bidang studi yang
mendidik (subject specific pedagogy)
PPL Kependidikan

Pelaksanaan Workshop Pengembangan


Perangkat Pembelajaran dan PPL Pola Blok
(untuk PPG 2 semester)
PPL
SEMESTER II
(40%)

WORKSHOP PENGEMBANGAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN
LATIHAN MENGAJAR TERBATAS
(PEER DAN ATAU
MICROTEACHING)
SEMESTER I
(60%)

Beban Belajar
18 20 SKS untuk TK/RA/TKLB atau bentuk lain
yang sederajat lulusan S-1/D-IV Kependidikan
untuk TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat.
18 20 SKS untuk SD/MI/SDLB atau bentuk lain
yang sederajat lulusan S-1/D-IV) kependidikan
untuk SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat.
36 40 SKS untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk
lain yang sederajat dan satuan pendidikan
MA/MA/SMALB/SMK/ MAK atau bentuk lain yang
sederajat, lulusanS-1/ D-IV Kependidikan dan S1/D-IV Non Kependidikan.

ALUR PELAKSANAAN/STRUKTUR
PROGRAM PPG SM-3T (PRAJABATAN)

Pleno 1 (1 kali) Penjelasan


tentang:

Pleno 2

Workshop

Pleno 3

Siklus Selanjutnya (tanpa pleno 1)

Workshop SSP (subject specific


Workshop SSP
pedagogy)
Workshop SSP adalah
suatu pembelajaran
berbentuk lokakarya
yang bertujuan untuk
menyiapkan peserta didik
Program PPG agar
mampu mengemas
materi untuk
pembelajaran bidang
studi yang mendidik
(subject specific
pedagogy), sehingga
peserta PPG dinyatakan
siap untuk melaksanakan

menghasilkan:
1. Silabus
2. RPP,
3. Bahan Ajar,
4. Media Pembelajaran,
dan
5. pendukung
pembelajaran lainnya,
serta
6. kemampuan
menampilkan kinerja
calon guru
profesional.

Jika muncul Pertanyaan


Pertanyaan:
Kurikulum 2013
sudah disiapkan
slibus dan RPP,
apakah dalam PPG
masih harus
mengembangkan
perangkat
pembelajaran

Jawaban: PPG adalah


pendidikan profesi untuk
menyiapkan calon guru
yang mampu
mengembangkan,
menganalissis dan
mengimplementasikan
perangkat pembelajaran,
dan PPG menyiapkan
guru masa depan yang
akan berhadapan dengan
perubahan kurikulum
yang akan terus terjadi

KOMPONEN PENETAPAN KELULUSAN


No
1

KOMPONEN
WORKSHOP
(bobot 30)

ASPEK
Proses
(15)

SUB KOMPONEN
Aktivitas Workshop
Kemampuan Akademik BS
Microteaching
Peerteaching

Produk
(15)

Perangkat RPP hasil


worksop

RINCIAN
- Keaktifan WS diukur dengan skor partisipasi dan skor teman sejawat
- Substansi Materi
- Microteaching: latihan mengajar kepada siswa difokuskan pada
kecakapan spesifik
- Peer teaching: latihan mengajar kepada teman sejawat difokuskan
pada kompetensi utuh
- Silabus
- RPP
- LKS dan Bahan Ajar
- Perangkat Penilaian
- Media Pembelajaran
Catatan:
Penilaian Produk WS dengan memperhatikan:
- Penguasaan Teori Belajar dan Pembelajaran yang Mendidik
- Penguasaan Strategi Pembelajaran
- Pemahaman Peserta Didik
- Kemampuan perencanaan Pembelajaran
- Kemampuan Evaluasi

Proposal PTK
2

PPL
(Bobot 40)

Proses
(30)

Produk
(10)
3

UJI KOMPETENSI (bobot

Praktik Mengajar
Kegiatan Non Mengajar
Kompetensi Sosial dan
Kepribadian
Portofolio
Laporan Kegiatan PPL
Laporan PTK

- Ikuti Pedoman PPL


- Dikembangkan Prodi
Sesuaikan dengan Permendiknas ttg SKG

Uji Tulis (10)

UTL dan UTN (UTN On-Line)

Perangkat RPP dengan penyempurnaan saat PPL


Sejak observasi hingga akhir

Silabus Program PPG

Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL)
Tujuan umum penyelenggaraan
PPL adalah agar peserta PPG menjadi
pendidik profesional yang memiliki
seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dapat menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional (penguasaan bidang studi)
secara utuh.

POLA KEMITRAAN LPTK DAN SEKOLAH


Program
Studi

Penyiapa
n Guru
Profesion
al
Unit PPL

Sekolah
Mitra

Sinergitas Antara LPTK dan Sekolah


Mitra Dalam Tata Kelola Program PPG

Guru
Pamong

Dosen
Mapel/Bida
ng Studi

Program
PPG

Dosen
Pembimbin
g PPL

Sistem, Prosedur, dan


Kegiatan PPL
A.Sistem
PPL menerapkan pendekatan supervisi klinis dan
tindakan reflektif dengan prinsip berkelanjutan,
terstruktur, dan relevan dengan perangkat
pembelajaran.
Supervisi klinis dilaksanakan dengan prinsipprinsip:
(1)hubungan kolegial dan interaktif yang sinergis
dan terbuka;
(2)pertemuan untuk musyawarah secara
demokratis;
(3)sasaran supervisi adalah kebutuhan dan
aspirasi peserta;
(4)pengkajian balikan berdasarkan data observasi

B. Prosedur dan Kegiatan


Prosedur dan kegiatan PPL dapat dilakukan
dengan pola blok/non-blok.
Kegiatan PPL pola blok:
1.Persiapan PPL melalui observasi dan
orientasi di sekolah mitra
2.Praktik mengajar terbimbing
3.Praktik mengajar mandiri
4.Ujian praktik mengajar

KRITERIA SEKOLAH MITRA


(1)Sekolah mitra sebagai lokasi PPL
PPG sekurang-kurangnya memiliki
peringkat akreditasi B.
(2) Terikat dalam nota kesepahaman
antara dinas pendidikan
kabupaten/kota dengan LPTK

Pelaksanaan PPL
1. Persiapan PPL
1) penetapan peserta PPL;
2)pendataan dan pemetaan sekolah;
3)penetapan DP;
4)koordinasi dengan sekolah mitra untuk
menetapkan GP dan jadwal pelaksanaan PPL;
5)pembekalan DP dan GP; dan
6)pembekalan peserta PPL.
2. Pelaksanaan PPL
7)Penyerahan peserta PPL oleh pihak LPTK
penyelenggara ke sekolah mitra.
8)Pelaksanaan PPL di sekolah mitra
9)Penarikan peserta PPL.

3. Penilaian PPL
a)Penilaian terdiri atas penilaian proses dan
penilaian akhir. Komponen penilaian terdiri
atas kemampuan mengemas perangkat
pembelajaran, praktik-mengajar, kemampuan
melakukan tindakan reflektif, dan
kemampuan aspek personal dan sosial.
b)Penilaian dilakukan oleh GP dan DP yang
meliputi: (a) praktik mengajar, (b) kegiatan
nonmengajar, (c) kompetensi sosial dan
kepribadian, (d) portofolio, (e) laporan PPL,
dan (f) laporan PTK. Seluruh aspek penilaian
menggunakan instrumen penilaian disertai
deskriptornya.

Kegiatan Peserta
Selama PPL
1.Observasi dan Orientasi Lapangan
2.Praktik mengajar
3.Pengembangan kompetensi
kepribadian dan sosial
4.Melaksanakan kegiatan nonmengajar
5.Membuat Laporan PPL
6.Menyusun Laporan PTK
7.Mengumpulkan Portofolio

Sistem Asesmen dan Evaluasi


Kompetensi Lulusan Program PPG
PPG
1. Asesmen Penguasaan Kemampuan Akademik
Penguasaan kemampuan akademik yang
komprehensif dijabarkan dari sosok utuh calon guru
yang profesional, diases melalui Tes Kemampuan
Akademik berupa ujian tertulis, baik berbentuk
objektif (seperti multiple-choice) maupun esai dan
pemecahan masalah, serta ujian kinerja.
2. Asesmen Penguasaan Kemampuan Profesional
a. Asesmen kinerja penguasaan kemampuan
menyusun Rencana RPP yang berbasis pada sistem
pembelajaran seperti yang diuraikan di atas.
b. Asesmen kinerja dalam konteks otentik dilakukan
melalui pengamatan para ahli.
3.
Asesmen dan Evaluasi dalam Konteks Ujian
Akhir
Komponen ujian akhir terdiri dari ujian tulis dan ujian

Kelulusan dan Kriterianya


1. Peserta Program PPG dapat dinyatakan lulus apabila
memenuhi syarat dan kriteria berikut. Mempunyai
kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan workshop, PPL,
dan kegiatan akademis lainnya, termasuk kegiatan di
asrama, tidak absen atau meningggalkan kegiatan
sesuai peraturan.
2. Menjaga etika dan kepribadian selama mengikuti
kegiatan workshop, PPL, dan kegiatan akademis, dan
selama di asrama. Tidak pernah melanggar
peraturan, tata-tertib, dan etika yang ada.
3. Mencapai nilai kelulusan pada kegiatan workshop,
PPL, dan uji kompetensi.

Penilaian Kegiatan Workshop


1. Asesmen dilakukan secara berkelanjutan.
2. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Penilaian Acuan Patokan (PAP). Hasil PAP menggambarkan
profil kompetensi yang telah dan belum dicapai
mahasiswa.
3. Penilaian meliputi penilaian proses dan hasil. Penilaian
proses mencakup aktivitas mahasiswa dalam diskusi
kelompok, kerja kelompok/ individual, dan peer
teaching/micro teaching. Penilaian produk/hasil berupa
portofolio yang berisi kurikulum, RPP/SKM/SKH, media
pembelajaran, instrumen penilaian perkembangan anak,
bahan pembelajaran, dan penataan lingkungan bermain.
Jika diperlukan asessmen secara mendalam dapat
dilakukan melalui wawancara.
4. Hasil evaluasi dinyatakan dalam huruf atau angka atas
dasar persentase pencapaian kompetensi.
5. Kriteria minimal kelulusan adalah 8O%. Hasil evaluasi di
bawah kriteria minimal diberi kesempatan untuk

Penilaian PPL
1. Penilaian dilakukan selama PPL, yang terdiri atas
penilaian proses dan produk. Penilaian proses
mencakup praktik mengajar, kegiatan non mengajar
dan aspek sosial kepribadian. Penilaian produk
mencakup perangkat pembelajaran, dan laporan PPL.
2. Penilaian proses dan produk PPL dilakukan oleh DP
dan
No. GP.
Aspek yang Dinilai
Bobot
1 Praktik
mengajar
1 sd
n adalah sebagai berikut.
5
3. Bobot
penilaian
akhir
PPL
2
3
4

Kegiatan non mengajar


Kompetensi sosial dan kepribadian
Laporan PPL
Jumlah

2
2
1
10

4. Kriteria kelulusan PPL minimal B (3,0). Mahasiswa


yang hasil evaluasinya masih di bawah kriteria

Uji Kompetensi
Uji kompetensi sebagai ujian akhir PPG SM-3T
terdiri atas ujian tulis dan ujian kinerja.
Ujian ini ditempuh setelah mahasiswa lulus dalam
kegiatan workshop dan PPL.
Ujian tulis dilaksanakan oleh program studi/
jurusan penyelenggara.
Ujian kinerja dilaksanakan oleh program studi/
jurusan dengan melibatkan organisasi profesi dan
atau pihak eksternal yang profesional dan relevan.
Mahasiswa yang lulus uji kompetensi memperoleh
sertifikat pendidik bernomor register yang
dikeluarkan oleh LPTK.

Ujian Tulis
Ujian tulis diselenggarakan dengan menggunakan seperangkat
tes essai yang berupa pemecahan masalah. Rambu-rambu ujian
tulis dapat dilihat sebagai berikut.

No.
1

2
3

Aspek Ujian
Deskripsi
Materi ujian Materi uji bersumber dari portofolio
hasil workshop, PPL, dan Subjek Specific
Paedagogy (SSP). Bahan ajar SSP dapat
berupa modul, buku teks, media dan
lain-lain.
Bentuk soal
Soal berbentuk uaraian berbasis kasus
dan berorientasi pada pencapaian SKL
PPG.
Kualitas soal Soal mengungkap kemampuan kognitif
minimal pada level analisis (C4).

Ujian Kinerja
Ujian kinerja berupa kemampuan membuat
perencanaan dan mengelola pembelajaran di
kelas (real teaching). Ujian kinerja dilakukan
paling sedikit satu kali tatap muka. Ramburambu
ujian
kinerja dapat dilihat
sebagai berikut.
No
Aspek
Ujian
Deskripsi
1

Materi Ujian

2
3
4
5

Bentuk ujian
Instrumen
Waktu ujian
Standar
Kelulusan
minimal
Penguji

Bahan pembelajaran sesuai dengan program


pembelajaran pada kalender akademik
Praktik mengajar riil (real teaching).
Lembar Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
Minimal 1 pertemuan kegiatan pembelajaran
Minimal untuk dinyatakan lulus mencapai nilai
B
Penguji terdiri dari tiga orang yaitu dosen
pembimbing prodi/jurusan, guru pamong dan
satu orang dari organisasi profesi atau pihak
ekternal yang profesional dan relevan.

Ketentuan Kelulusan
Penentuan kelulusan mahasiswa PPG SM-3T
dilakukan dengan rumus penilaian berikut :
NK = W (30) + P(40) + UT (10) + UK
(20)
100
Keterangan :
NK= Nilai Kelulusan PPG
W = Nilai Workshop
P = Nilai PPL
UT
= Uji Tulis
UK = Uji Kinerja

Hak Lulusan
Lulusan program PPG ini akan
diberikan Sertifikat Pendidik
Profesional

PEMBAGIAN TOPIK PPG


WSSP/ TOPIK
Mekanika
Gelombang
dan Optik
Termodinamik
a
Lisrik Magnet
Fisika Modern
PTK
Monitoring

NAMA
DOSEN
IMP, ML
IS, ASW
SK, SU
ST, DR
PL, PS
ASH, IK
UP, IK

GURU
PAMONG

KET

Anda mungkin juga menyukai