Skizofren paranoid
P E M B I M B I N G : D R . T I T I S D I A H B U D I N I N G WAT I , S P K J
OLEH : ARIEF RACHMAN/ 1102 01104 4
Identitas Pasien
Nama
: Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 33 tahun
Tanggal Lahir : 1 September 1982
Alamat : Jl. Cempaka V No. 15, B RT 013/001 Cempaka Putih
Jakarta Pusat
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Pendidikan Terakhir : SMA
Status Pernikahan : Belum Menikah
Agama : Kristen katolik
Suku : Jawa
Tanggal Masuk RS : 9 November 2015
Anamnesis
Autoanamnesis pada tanggal 1,2,3 Desember 2015
10 Tahun SMRS
(2005)
Setelah ayahnya meninggal
dunia. Perubahan pertama
kali ditunjukan saat sedang
mengerjakan tugas akhir
saat masa kuliah. Pasien
sering tidak masuk kuliah,
dan tidak mengerjakan
tugas akhir hingga
dikeluarkan dari kampus.
6 Bulan SMRS
5 Bulan SMRS
9 November 2015
pasien tiba-tiba berlari kearah
tembok dan menghantamkan sikut
tangan kirinya berkali-kali sehingga
menyebabkan siku tangan kirinya
patah
Selama masa perawatan pasien
terrlihat suka berbicara, tertawa
sendiri dan tidak bisa diam. Saat
pertama kali ibu pasien menjenguk,
pasien mengatakan bahwa dia
mendegar suara-suara dan melihat
ada tentara yang sedang dibakar.
Pasien mengatakan bahwa ia sering
melihat bayangan hitam di sekitar
rumah sakit. Pasien merasa bahwa
bayangan tersebut mengganggu
pasien.
Pasien tumbuh dengan normal dan sesuai dengan anak seusianya. Tidak ada gangguan
bicara dan berjalan serta gangguan fisik.
Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Pasien tidak menyelesaikan pendidikan kuliahnya di YAI jurusan
psikologi. Pasien mengatakan bahwa telah lulus kuliah jurusan
ilmu teknologi di BSI.
Riwayat Pekerjaan
Masa Dewasa
Situasi kehidupan sosial sekarang
Pasien dulunya adalah anak yang mudah bergaul
dan memiliki banyak teman. Sejak 6 bulan SMRS
pasien menjadi menarik diri. Pasien tinggal
serumah dengan orangtua. Hubungan antara
pasien dengan keluarganya kurang baik karena
pasien merasa bahwa ia selalu ditinggal di rumah
sendirian dan tidak ada keluarga yang peduli
padanya.
Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara.
Status mental
Penampilan
Kesadaran
Pembicaraan (speech)
Pasien berbicara spontan dan lancar, volume cukup jelas, intonasi baik,
saat di akhir kalimat perkataan kadang pelan atau terhenti.
disforik
Afek:
Arus : lambat
Kedalaman : dangkal
Skala diferensiasi : luas
Gangguan Persepsi
Pikiran
Arus pikir
Isi Pikir
Orientasi
Kemampuan visuospasial
Pikiran abstrak
Penilaian Realita
RTA terganggu
Tilikan
Status interna
Keadaan Umum: baik
Kesadaran: Compos mentis
Status Gizi: Obesitas (BB: 80 kg; TB: 180cm)
Tanda Vital
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 76x/ menit
c. Respiratory rate : 18x/ menit
d. Suhu: Afebris
Mata: konjuntiva anemis -/-, sklera ikterik -/-\
THT : dalam batas normal
Mulut dan gigi : dalam batas normal
Thorax : Jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : datar, BU +
Ekstremitas
: akral hangat, edema -. Terdapat foot drop di kaki kiri
pasien, gips terpasang pada lengan kiri
Status Neurologis
GCS
: E4M6V5 = 15
Tanda rangsang meningeal
: Negatif
Tanda efek ekstrapiramidal : Negatif
Cara berjalan
: Normal
Keseimbangan
: Normal
Motorik
: Normal
Sensorik
: Normal
Pasien mengalami dislokasi siku kanan 6 bulan SMRS dan fraktur lengan
kiri bawah saat 5 bulan SMRS di Pavilliun Amino. Tidak ada riwayat
kejang. Terdapat riwayat pingsan selama 2 hari setelah terjatuh.
Pasien selalu mengatakan dirinya adalah seorang yang jenius, tampan,
berpenampilan menarik dan bekerja sebagai eksekutif muda dengan
penghasilan yang banyak. Pasien juga mengaku dirinya adalah seorang
pemain basket yang hebat dan selalu menjadi kapten basket saat SMP dan
SMA
Berdasarkan pemeriksaan status mental, pembicaraan: spontan, banyak,
volume cukup, artikulasi jelas. Mood tampak disforik dan afek luas,
lambat, dan dangkal. Gangguan persepsi halusinasi auditorik dan visual.
Terdapat gangguan isi pikir yaitu waham kebesaran. Terdapat gangguan
orientasi jangka segera dan konsentrasi. Insight derajat 1. Pemeriksaan
fisik didapatkan drop foot kaki kiri dan fraktur lengan bawah kiri dari
pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan.
Formulasi diagnostik
Aksis 1
Aksis 2
Aksis 3
Fraktur Olecranon Sinistra
Aksis 4
Aksis 5
GAF (Globat Assesment of Functioning) Saat ini : 40-31
utama
Aksis V : nilai skala GAF saat ini 40-31
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja
PROGNOSIS
Ad Vitam
: dubia ad bonam
Ad Fungsionam
: dubia ad bonam
Ad Sanationam
: dubia ad malam
Daftar Masalah
Organobiologik
Psikologik
Skizofrenia paranoid
Perilaku halusinatorik
Perawatan diri kurang baik
Mood
: Disforik
Afek
: luas, lambat, dangkal
Gangguan persepsi
: Halusinasi auditorik dan visual
Proses/bentuk pikir
: koheren
Isi pikir
: waham kebesaran
Tilikan
: derajat 1
Menarik diri dengan lingkungan sekitar termasuk keluarga, dan tidak patuh
minum obat.
Rencana Terapi
Farmakologi
Clozapin 2x100mg
Divalproex 2x500mg
Nonfarmakologi
Pasien
DISKUSI KASUS
Diskusi Kasus
Skizofrenia adalah sindrom dengan variasi penyebab
Pedoman Diagnostik
Harus ada sedikitnya satu gejala
berikut ini yang amat jelas
(dan biasanya dua gejala atau
lebih bila gejala-gejala itu
kurang tajam atau kurang
jelas)
Thought echo
Thought insertion or
withdrawal
Thought broadcasting
Delusion of control
Delusion of influence
Delusion of passivitiy
Delusional perception
Halusinasi Auditorik
Waham-waham menetap
jenis lainnya
Skizofrenia Paranoid
Sebagai tambahan
Halusinasi dan atau waham harus menonjol
Suara suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi
perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi
pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa
(laughing).
Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual,
atau lain lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi
jarang menonjol
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan
(delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau
passivity (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar kejar yang
beraneka ragam, adalah yang paling khas.
Diskusi
Gangguan afektif, doronngan kehendak dan