Disusun Oleh :
1. Achmad Haf
2. Bandoro Ayu R.K
3. Fitria Khairunnisa
Penertian
Secara sederhana, gangguan mental dimaknakan sebagai
tidak adanya atau kekurangannya dalam hal kesehatan
mental.
Pengertian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Kaplan dan Sadock, 1994 yang menyatakan gangguan
mental itu as any significant deviation from an ideal state
of positive mental health artinya penyimpangan dari
keadaan ideal dari suatu kesehatan mental merupakan
indikasi adanya gangguan mental.
Pengertian lain, gangguan mental dimaknakan sebagai
adanya penyimpangan dari norma-norma perilaku, yang
mencakup pikiran, perasaan, dan tindakan.
Lanjutan
DMS-IV merumuskan gangguan mental sebagai
sindroma atau pola perilaku atau psikologis yang terjadi
pada individu dan sindroma itu dihubungkan dengan:
Distress, misalnya simptom menyakitkan.
Disability, artinya ketidak mampuan misalnya tak
berdaya pada satu atau beberapa bagian penting dari
fungsi tertentu.
Peningkatan resiko secara bermakna untuk mati, sakit,
ketidakmampuan, atau kehilangan kebebasan.
Lanjutan
2. Organic mental disorders : mencakup di dalamnya
semua penyimpangan/ kekacauan mental yang
disebabkan oleh kerusakan otak akibat pengaruh dari
berbagai penyakit yang berhubungan dengan
traumatik dan kecemasan seperti penyakit kelamin
serta pengaruh racun yang masuk ke dalam tubuh
seperti penggunaan alkohol yang kelewat batas.
3. Substance use disorders : mencakup di dalamnya
semua peyimpangan/kekacauan mental yang
disebabkan oleh pengaruh zat-zat kimia, seperti
penggunaan narkotika, zat-zat adiktif, psikotropika,
Pengkajian
1. Riwayat
Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fslk untuk
adanya tanda dan gejala karakteristik yang berkaitan
dengan gangguan tertentu yang didiagnosis.
2. Kaji adanya demensia. Dengan alat-alat yang sudah
distandardisasi, meliputi :
a. Mini Mental Status Exam (MMSE).
b. Short portable mental status questionnaire.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan alam perasaan : depresi berhubungan
dengan koping maladaptif.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas.
3. Gangguan proses pikir berhubungan dengan
kehilangan memori, degenerasi neuron irreversible.
4. Perubahah persepsi sensori berhubungan dengan
perubahan persepsi, transmisi dan atau integrasi
sensori (defsit neurologis).
5. Risiko mencederai diri berhubungan dengan depresi.
Intervensi Keperawatan
1) Gangguan alam perasaan : depresi berhubungan
dengan koping maladaptif.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24
jam lansia merasa tidak stres dan depresi.
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat meningkatkan harga diri.
b. Klien dapat menggunakan dukungan social.
c. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat.
Intervensi :
a) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu
R : Individu lebih percaya diri.
Intervensi :
a) Kaji derajat gangguan kognitif, seperti perubahan
orientasi, rentang perhatian, kemampuan berpikir.
R : Memberikan dasar perbandinagn yang akan datang
dan memengaruhi rencana intervensi.
b) Kembangkan lingkungan yang mendukung dan hubungan
perawat-klien yang terapeutik
R : Mengurangi kecemasan dan emosional, seperti
kemarahan, meningkatkan pengembangan evaluasi diri
yang positif dan mengurangi konflik psikologis.
c) Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang
R : Kebisingan merupakan sensori berlebihan yang
meningkatkan gangguan neuron.
d) Tatap wajah klien ketika sedang berbicara dengan klien
R : Menimbulkan perhatian, terutama pada klien dengan
gangguan perseptual
Intervensi :
a) Kaji derajat sensori atau gangguan persepsi dan bagaimana
hal tersebut mempengaruhi klien termasuk penurunan
penglihatan atau pendengaran.
R : Keterlibatan otak memperlihatkan masalah yang bersifat
asimetris menyebabkan klien kehilangan kemampuan pada
salah satu sisi tubuh. Klien tidak dapat mengenali rasa lapar
atau haus.
b) Anjurkan memakai kacamata atau alat bantu dengar sesuai
kebutuhan
R : meningkatkan masukan sensori, membatasi atau
menurunkan kesalahan interpretasi stimulasi.
c) Pertahankan hubungan orientasi realita. Memberikan petunjuk
pada orientasi realita dengan kalender, jam, atau catatan.
R : Menurunkan kekacauan mental dan meningkatkan koping
terhadap frustasi karena salah persepsi dan disorientasi. Klien
menjadi kehilangan kemampuan mengenali keadaan sekitar.