Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang(1,2)

Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang


mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh
dunia. UNAIDS, Badan WHO yang mengurusi masalah
AIDS, memperkirakan jumlah ODHA di seluruh dunia
pada Desember 2004 adalah 35,9-44,3 juta orang.
Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari
HIV/AIDS.HIV/AIDS menyebabkan berbagai krisis
secara bersamaan, menyebabkan krisis kesehatan,
krisis pembangunan negara, krisis ekonomi, krisis
pendidikan dan juga krisis kemanusiaan. Dengan kata
lain, HIV/AIDS menyebabkan krisis multidimensi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi(2)
Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS) adalah suatu
kumpulan gejala atau penyakit yang
disebabkan oleh menurunnya
kekebalan tubuh akibat infeksi yang
disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus).

Epidemiologi(2, 3)
Penularan HIV/AIDS terjadi melalui cairan
tubuh yang mengandung virus HIV, yaitu
melalui hubungan seksual, baik homoseksual
maupun heteroseksual, jarum suntik pada
pengguna narkotika, transfusi komponen darah
dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang
dilahirkannya. Oleh karena itu, kelompok
resiko tinggi terhadap HIV/AIDS adalah
pengguna narkotika, pekerja seks komersil dan
pelanggannya, serta narapidana.

Etiologi(3, 4)
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
adalah virus penyebab Acquired
Immunodeficiency Syndrome
(AIDS).Virus ini termasuk RNA virus,
genus Lentivirus, golongan
Retrovirus, famili Retroviridae.

Patogenesis

BAB III
STATUS ORANG SAKIT
No. Reg. RS
: 00.97.78.11
Tanggal Masuk
: 20 Oktober 2015
Jam
: 20.51WIB
Bed
: Ruang XXI Bed 18
ANAMNESIS PRIBADI
Nama

Rosa

Umur

34 tahun

Jenis Kelamin

Laki-laki

Status Perkawinan

Belum menikah

Pekerjaan

Tidak Bekerja

Suku

Batak

Agama

Kristen Protestan

Alamat

Mandailing Natal, Medan

ANAMNESIS PENYAKIT
Keluhan Utama: Sesak nafas
Telaah
:
- Hal ini dialami os sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah
Sakit dan memberat dalam 1 hari ini. Sesak nafas tidak
berhubungan dengan aktivitas dan cuaca. Riwayat sesak
nafas berbunyi tidak djumpai, riwayat terbangun malam hari
karena sesak nafas tidak dijumpai, riwayat tidur dengan 2-3
bantal tidak dijumpai.
- Batuk dialami os sejak 1 bulan ini. Batuk disertai dengan
dahak berwarna kekuningan sendok/kali batuk. Riwayat
batuk berdarah tidak dijumpai.
- Keluhan demam sudah dialami os 1 bulan. Demam
bersifat naik turun dan membaik dengan pemberian obat
penurun panas. Riwayat keringat malam dijumpai. Riwayat
kejang tidak dijumpai. Riwayat bepergian ke daerah
endemis malaria tidak dijumpai. Mual tidak dijumpai.
Muntah tidak dijumpai.
- Mencret dialami os 1 bulan ini. Air > ampas. Berdarah (+).
Berlendir (+).

BAK normal, warna kuning. Riwayat BAK berpasir (-), berdarah (-), nyeri
(-), tersendat (-).
Riwayat sakit gula tidak dijumpai. Riwayat darah tinggi tidak dijumpai.
Riwayat seks bebas (+).
RPT: Tidak jelas
RPO: Tidak jelas

ANAMNESIS
UMUM
ORGAN
Jantung
Sesak napas
+

Saluran

Edema

Angina pektoris

Palpitasi

Lain-lain

Batuk-batuk

Asma, bronchitis

Dahak

Lain-lain

Nafsu makan

Penurunan BB

Keluhan menelan

Keluhan defekasi

Keluhan perut

Lain-lain

pernafasan

Saluran
pencernaan

Saluran urogenital

Sakit buang air kecil

Buang

air

kecil -

tersendat

Sendi dan Tulang

Endokrin

Saraf pusat

Darah

Mengandung batu

Keadaan urin

Kuning jernih

Haid

Lain-lain

Sakit pinggang

Keterbatasan gerak

Keluhan persendian

Lain-lain

Haus/polidipsi

Gugup

Poliuri

Perubahan suara

Polifagi

Lain-lain

Sakit kepala

Hoyong

Lain-lain

Perdarahan

Purpura

Lain-lain

dan Pucat

pembuluh darah
Petechiae

Sirkulasi perifer

Claudicatio intermitten

ANAMNESIS FAMILI :
Tidak dijumpai keluhan yang sama dengan os pada keluarga
os.
PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
STATUS PRESENS :
Keadaan Umum

Keadaaan Penyakit

Sensorium

: Compos mentis

Pancaran wajah

: biasa

Tekanan darah

: 110/60 mmHg

Sikap Paksa

:-

Nadi

: 96 x/i, reguler, t/v Refleks fisiologis

:+

: cukup

Pernapasan

: 28 x/i, regular

Temperatur

: 37,2oC (aksila)

Anemia

(-)

Ikterus

(-)

Dispnea

(+)

Sianosis

(-)

Edema

(-)

Purpura

(-)

Turgor Kulit : Sedang

Refleks patologis

:-

TB : 168 cm
BB : 54 kg
Keadaan Gizi :kurang
BW =
BB (kg)
TB (m2)
IMT = 17.9 kg/m
Kesan = gizi kurang

KEPALA :
Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik(-/-), pupil isokor
ka=ki, refleks cahaya direk (+/+), indirek (+/+), kesan = dalam batas normal
Telinga : Dalam batas normal
Hidung : Dalam batas normal
Mulut :
Lidah : Dalam batas normal
Gusi : Dalam batas normal
Gigi geligi : Dalam batas normal
Tonsil/faring
: Dalam batas normal
LEHER :
Struma tidak membesar, pembesaran kelenjar limfa (-)
Posisi trakea : Medial, TVJ : R-2 cm H2O
Kaku kuduk (-), lain-lain: Dalam batas normal

THORAX DEPAN
Inspeksi
Bentuk : Simetris Fusiformis
Pergerakan : Tidak dijumpai ketinggalan bernapas

Palpasi
Nyeri tekan: Tidak ada
Fremitus suara: SF kiri=kanan
Iktus: (+) Teraba di ICS VI sinistra

Perkusi
Paru
: Sonor
Batas paru-hati R/A
: R: ICS V / A: ICS VI
Jantung
Batas atas jantung : ICS IV sinistra
Batas kiri jantung : 1 cm lateral ICS V LMCS
Batas kanan jantung : 2 cm linea parasternalis dextra
Auskultasi
Paru
Suara pernapasan : Bronkial
Suara tambahan : Ronki basah (+) di lapangan paru atas dan tengah kedua paru
Jantung
HR: 96 x/i, regular, gallop (-), murmur (-),
Suara Katup M1>M2, P2>P1, T1>T2, A2>A1.

THORAX BELAKANG
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : SF kanan=kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : SP: bronkial
ST: Ronki basah (+) di lapangan paru atas dan tengah kedua paru
ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk : Simetris fusiformis
Gerakan lambung/usus : Vena kolateral : Caput medusae : Palpasi
Dinding Abdomen: Soepel; nyeri tekan (-)
a. Hati:
Pembesaran : Permukaan: Pinggir : Nyeri tekan : b. Limfa:
Pembesaran : (-) Schuffner : - Haecket : -

c. Ginjal:
Ballotement : Tumor : (-)
Perkusi
Pekak hati : (-)
Pekak beralih : (-)
Auskultasi
Peristaltik usus : Peristaltik (+)
Lain-lain : PINGGANG
Nyeri ketuk sudut kosto vertebra (-)
INGUINAL : Tidak dilakukan pemeriksaan
GENITALIA LUAR : Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN COLOK DUBUR (RT): Tidak dilakukan
pemeriksaan

ANGGOTA GERAK ATAS

ANGGOTA GERAK BAWAH

Deformitas sendi

-/-

Edema

Lokasi

-/-

Arteri femoralis

Jari tabuh

-/-

Arteri tibialis posterior

Tremor ujung jari

-/-

Arteri dorsalis pedis

Telapak tangan sembab

-/-

Refleks KPR

Sianosis

-/-

Refleks APR

Eritema Palmaris

-/-

Refleks fisiologis

Pteechie

-/-

Pteechie

Lain-lain

-/-

Refleks patologis

Lain-lain

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Darah Rutin

Urin

Tinja

Eritrosit

4,30 x 106/mm3

Warna

Kuning

Warna

Leukosit

6.27 x103/mm3

Reduksi

Konsistensi

Trombosit

274.000/mm3

Protein

Eritrosit

Hb

10,6 g/dL

Bilirubin

Leukosit

Ht

33,7%

Urobilinogen

Amuba/kista

MCV

78,4 fL

Sedimen

Telur cacing

MCH

24,7 pg

Eritrosit

Ascaris

MCHC

31,5 g/dL

Ankilostoma

T. Trichiura

Kremi

Hitung jenis
Eosinofil

6,7 %

Basofil

0,2 %

Neutrofil

55,0%

Limfosit

24,4 %

Monosit

13,7 %

0 /lpb

LFT

AGDA

Imunologi

SGOT

19,33 U/L

pH

7,513

HbsAg Kualitatif

Negatif

SGPT

9,88 U/L

pCO2

30,90 mmHg

HIV Kualitatif

Positif

Albumin

2,50 g/dl

pO2

67,40 mmHg

VCT

Ureum

22,12 mg/dl

TCO2

26 mmol/L

Creatinin

0,70 mg/dl

HCO3

25,10 mmol/L

BE

1,90 mmol/L

O2 saturasi

92%

Elektrolit
Natrium

135 mmol/L

Kalium

4,10 mmol/L

Chlorida

114 mmol/L

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto Thorax :
Jantung ukurannya normal
Tampa peribronkial infiltrate di lapangan atas kedua paru
Kesan : Suspect TB

Reaktif

RESUME
Keluhan Utama: Sesak nafas
Telaah

: Hal ini dialami os sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah

Sakit dan memberat dalam 1 hari ini. Batuk dialami os sejak 1 bulan
ini. Batuk disertai dengan dahak berwarna kekuningan sendok/kali
ANAMNESIS

batuk. Keluhan demam sudah dialami os 1 bulan. Demam bersifat naik


turun dan membaik dengan pemberian obat penurun panas. Mencret
dialami os 1 bulan ini. Air > ampas. Berdarah (+). Berlendir (+).Os juga
mengeluhkan adanya penurunan berat badan, yaitu 5 kg dalam 1 bulan
ini.
Keadaan Umum: Sedang

STATUS PRESENS

Keadaan Penyakit: Berat


Keadaan Gizi: Kurang

Pemeriksaan fisik

Kepala : Dalam batas normal


Leher :Trakea medial, TVJ R-2 cmH2O, costa cervicalis
medial
Toraks Depan
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi :Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi :Sonor
Batas atas jantung : ICS IV sinistra
Batas kiri jantung :1 cm lateral ICS V LMCS
Batas kanan jantung: 2 cm linea parasternalis
dextra

Auskultasi :
SP: bronkial
ST:ronki basah pada lapangan atas dan tengah kedua paru
Thoraks belakang
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi

: SF kanan=kiri

Perkusi : Sonor
Auskultasi : SP: bronkial
ST:ronki basah pada lapangan atas dan
tengah kedua paru
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen :
inspeksi

: Simetris fusiformis

Palpasi : soepel, H/L/R tak teraba


Perkusi

: Timpani, pekak beralih (-)

Auskultasi : peristaltik (+)


Pinggang : Tapping pain (-)
Inguinal

: Pembesaran KGB (-/-)

Genital

: Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas sup : Edema (-/-), sianosis (-/-)


Eksremitas inf : edema(-/-), sianosis (-/-)

Darah rutin:
Leukosit: 6.270/ul
Eritrosit :4.300.000/ul
Hb: 10,6 g/dl
Ht : 33,7 %
MCV : 78,4 fL
MCHC : 31,5 g/dL
Trombosit: 274.000
Neut: 55,0%

Lymph: 24,4% Mono: 13,7%

Natrium: 135 mmol/L, Kalium: 4,10 mmol/L, Chlorida: 114 mmol/L


LABORATORIUM RUTIN

LFT :
SGOT : 19,33 u/L SGPT : 9,88 u/L
Urin : Dalam Batas Normal
Tinja : Dalam Batas Normal
Rontgen thorax :
Suspect TB

DIAGNOSIS SEMENTARA

HIV stadium III + TB paru

Aktivitas: Tirah baring


Diet: Diet MII
Tindakan suportif :

O2 2-4 L/i

IVFD RL 20gtt/menit

Medikamentosa:
PENATALAKSANAAN

Inj. Cefotaxime1 g/8jam/iv

Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam/iv

Kotrimoksazol 2x960 mg

Diaform 3x2 tab

PCT 3x500 mg (K/P)

RENCANA PENJAJAKAN DIAGNOSTIK


/GG 3x100 mg

TINDAKAN LANJUTAN
Darah rutin
KGD ad random
RFT
LFT
Elektrolit
Urinalisa
Feses rutin
Konsul VCT
BTA DS 3x

FOLLOW UP HARIAN DI RUANGAN


Tanggal

21Oktober 2015

Terapi
Tirah baring

Diagnostik
Darah rutin

Diet MII

Glukosa ad

stadium

Sesak nafas

Status Presens:

HIV

(+), batuk (+),

Sens: Compos mentis

III + Tb paru

mencret (+)

TD: 100/60 mmHg

02 2-4 L/i

random

Pols: 96 x/menit, reguler, t/v:

IVFD RL 20gtt/i

LFT

cukup

Inj.

RR:32 x/mnt

Cefotaxime1

Temp: 36,5C

g/8jam/iv

Pemeriksaan Fisik:

Kepala: Dalam batas normal


Leher: TVJ R2cmH2O, KGB(-)

Inj. Ranitidin 50
mg/12 jam/iv

Toraks:

Kotrimoksazol
2x960 mg

I : Simetris fusiformis

Diaform 3x2 tab

P: SF ki=ka

PCT 3x500 mg

P:Sonor
A:
SP:bronkial
ST: ronki basah(+)
Abdomen: simetris,soepel H/L/R,
timpani, peristaltik (+)
Ekstremitas: Dalam batas normal

(K/P)

GG 3x100 mg

22Oktober 2015

stadium

Tirah baring

BTA DS 3x

Diet MII

Kultur

TD: 110/60 mmHg

02 2-4 L/i

Pols: 96 x/menit, reguler,

IVFD RL

Foto thorax

20gtt/i

Feses rutin

Inj.

Urinalisa

Temp: 37,6C

Cefotaxime1

Konsul VCT

Pemeriksaan Fisik:

g/8jam/iv

Sesak nafas (+).

Status Presens:

HIV

batuk (+).

Sens: Compos mentis

III + Tb paru

mencret (+),
demam (+)

t/v: cukup
RR:24 x/mnt

Kepala: Dalam batas

Inj. Ranitidin

normal

50 mg/12

Leher: TVJ R2cmH2O,

jam/iv

KGB(-)

Toraks:
I : Simetris fusiformis

l 2x960 mg

P: SF ki=ka
P:Sonor

ST: ronki basah (+)


Abdomen:
simetris,soepel H/L/R,
timpani, peristaltik (+)
Ekstremitas:
akral hangat

Diaform 3x2
tab

A:
SP:bronkial

Kotrimoksazo

PCT 3x500
mg (K/P)

GG 3x100 mg

sputum

23Oktober2015

Sesak nafas

Status Presens:

HIV stadium III +

(+), batuk (+),

Sens: Compos mentis

Tb paru

mencret (+)

TD: 110/70 mmHg


Pols: 76 x/menit, reguler,
t/v: cukup
RR:24 x/mnt

Diet MII

02 2-4 L/i

IVFD RL
20gtt/i

Temp: 36,7C
Pemeriksaan Fisik:

Tirah baring

Fluconazole

Kepala: Dalam batas

Drip 20gtt/i (1

normal

fls/hari)

Leher: TVJ R2cmH2O,


KGB(-)

Cefotaxime1

Toraks:
I : Simetris fusiformis
P: SF ki=ka
P:Sonor
A:
SP: bronkial
ST: ronki basah (+)
Abdomen: simetris,soepel
H/L/R, timpani, peristaltik
(+)
Ekstremitas:
akral hangat

Inj.
g/8jam/iv

Inj. Ranitidin
50 mg/12 jam/iv

Kotrimoksazol
2x960 mg

Diaform 3x2
tab

PCT 3x500 mg
(K/P)

GG 3x100 mg

Vit B6 3x1

BTA DS 3x

Kultur
sputum

Foto thorax

Feses rutin

Urinalisa

Konsul PAI

24Oktober 2015

stadium

Sesak nafas (+),

Status Presens:

HIV

batuk (+),

Sens: Compos mentis

III + Tb paru

mencret (+),

TD: 100/70 mmHg

demam (+)

Pols: 72 x/menit, reguler,

hilang timbul

t/v: cukup
RR:24 x/mnt
Temp: 36,5C

Diet MII

02 2-4 L/i

IVFD RL 20gtt/i

Fluconazole Drip

Pemeriksaan Fisik:
Kepala: Dalam batas
normal
Leher: TVJ R2cmH2O,
KGB(-)
Toraks:
I : Simetris fusiformis
P: SF ki=ka
P:Sonor
A:
SP: bronkial
ST: ronki basah (+)
Abdomen: simetris,soepel
H/L/R, timpani,
peristaltik (+)
Ekstremitas:
akral hangat

Tirah baring

20gtt/i (1 fls/hari)

Inj. Cefotaxime1
g/8jam/iv

Inj. Ranitidin 50
mg/12 jam/iv

Kotrimoksazol
2x960 mg

Diaform 3x2 tab

PCT 3x500 mg
(K/P)

GG 3x100 mg

Vit B6 3x1

R/H/Z/E
600/400/2000/100
0

Konsul
PAI

25Oktober 2015

Batuk (+),

Status Presens:

HIV stadium

mencret (+),

Sens: Compos mentis

III + Tb paru

demam

TD: 90/50 mmHg

hilang timbul

Pols: 60 x/menit, reguler,

(+)

t/v: cukup
RR:16 x/mnt
Temp: 37 C

Diet MII

02 2-4 L/i

IVFD RL 20gtt/i

Fluconazole Drip

Pemeriksaan Fisik:
Kepala: Dalam batas
normal

20gtt/i (1 fls/hari)

Toraks:
I : Simetris fusiformis

Inj. Cefotaxime1
g/8jam/iv

Leher: TVJ R2cmH2O,


KGB(-)

Tirah baring

Inj. Ranitidin 50
mg/12 jam/iv

P: SF ki=ka

Kotrimoksazol 2x960
mg

P:Sonor

Diaform 3x2 tab

A:

PCT 3x500 mg (K/P)

GG 3x100 mg

Vit B6 3x1

R/H/Z/E

SP: bronkial
ST: ronki basah (+)
Abdomen: simetris,soepel
H/L/R, timpani,
peristaltik (+)
Ekstremitas:
akral hangat

600/400/2000/1000

26Oktober 2015

stadium

Batuk (+),

Status Presens:

HIV

demam

Sens: Compos mentis

III + Tb paru

hilang

TD: 90/60 mmHg

timbul (+)

Pols: 76 x/menit, reguler,


t/v: cukup
RR:20 x/mnt
Temp: 36,8 C

Diet MII

02 2-4 L/i

IVFD RL 20gtt/i

Fluconazole Drip

Pemeriksaan Fisik:
Kepala: Dalam batas
normal

20gtt/i (1 fls/hari)

Inj. Cefotaxime1
g/8jam/iv

Leher: TVJ R2cmH2O,


KGB(-)

Tirah baring

Toraks:

Kotrimoksazol
2x960 mg

I : Simetris fusiformis

Diaform 3x2 tab

P: SF ki=ka

PCT 3x500 mg

P:Sonor
A:
SP: bronkial
ST: ronki basah (+)
Abdomen: simetris,soepel
H/L/R, timpani, peristaltik
(+)
Ekstremitas:
akral hangat

(K/P)

GG 3x100 mg

Vit B6 3x1

Ranitidin tab 2x1

R/H/Z/E
600/400/2000/1000

BAB IV
DISKUSI
NO
1

TEORI

Faktor resiko
Hubungan seksual (heteroseksual/homoseksual)
Jarum suntik pada pengguna narkotika
Transfusi komponen darah
Ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkannya

Manifestasi Klinis
Pembesaran kelenjar getah bening

Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas

Infeksi saluran nafas berulang

Kelainan kulit

Keluhan di rongga mulut dan saluran makan atas

Keluhan di gigi geligi

Infeksi jamur di kuku

Diare kronik lebih dari 1 bulan

Demam berkepanjangan

Nafsu makan menurun

Gejala tuberculosis paru dan ekstra paru

Infeksi berat

Kelainan darah

Jamur paru

Infeksi menular seksual

Sarcoma Kaposi

Infeksi jamur sistemik

Gangguan penglihatan

Infeksi intracranial

Kebas dan kesemutan pada tangan dan kaki

Kelemahan otot

KASUS

Os mempunyai riwayat seks bebas

Penurunan berat badan 5 kg dalam


1 bulan terakhir
Diare > 1 bulan bersifat hilang
timbul
Demam > 1 bulan bersifat hilang
timbul
Nafsu makan menurun
Tb paru

Diagnosa (Pemeriksaan penunjang)


ELISA 3 metode

Anti-HIV ELISA

Anti-HIV Western Blot

Antigen p-24

Hitung CD4

Jumlah virus dengan RNA-PCR

Pemeriksaan penunjang untuk infeksi oportunistik

Pemeriksaan laboratorium

Foto thorax

Pemeriksaan laboratorium
ELISA 3 metode (hasil: reaktif)

Anti-HIV (hasil: positif)

Hitung CD4 (hasil: 55/L)

Kultur sputum dan sputum BTA

Pemeriksaan radiologi
Foto thorax (hasil: suspect TB)

Penatalaksanaan
Konseling

Terapi suportif

Terapi infeksi oportunistik

Terapi antiretrovirus kombinasi, efek samping dan penanganan

Vaksinasi pada penderita HIV/AIDS

Terapi pasca paparan HIV

Penatalaksanaan infeksi HIV pada kehamilan

Penatalaksanaan koinfeksi HIV dengan Tb paru

Terapi non farmakologi

Tirah Baring

Diet MII

Terapi farmakologi

O2 2-4 l/i

IVFD RL 20gtt/menit

Medikamentosa :
Fluconazole Drip 20gtt/i (1 fls/hari)

Inj. Cefotaxime1 g/8jam/iv

Kotrimoksazol 2x960 mg
Diaform 3x2 tab
PCT 3x500 mg (K/P)
GG 3x100 mg

Vit B6 3x1

Ranitidin tab 2x1

R/H/Z/E 600/400/2000/1000

BAB V
KESIMPULAN
Seorang pasien laki-laki, berusia 34
tahun, didiagnosis dengan HIV stadium III
+ TB paru. Pasien diberikan
penatalaksanaan berupa tirah baring,
diet MII, O2 2-4 L/i, IVFD RL 200gtt/i,
Fluconazole drip 20gtt/i, Inj. Cefotaxime 1
g/8 jam, Kotrimoksazol 2x960 mg,
Diaform tab 3x2, PCT 3x500 mg (k/p), GG
3x100 mg, Vit B6 3x1, Ranitidin tab
2x1,R/H/Z/E 600/400/2000/1000.

Anda mungkin juga menyukai