Anda di halaman 1dari 73

Slide 7

PSAK 46 (Revisi 2010):


Pajak Penghasilan
Dwi Martani
Slide by : Jayu Pramudya
Departemen Akuntansi FEUI

Disclaimer
Pemilihan kata yang dipergunakan dalam
slide presentasi berikut tidak sepenuhnya
menyesuaikan kalimat redaksional
sebagaimana tercantum dalam PSAK 46
(Revisi 2010): Pajak Penghasilan. Berkaitan
dengan ilustrasi yang disajikan, slide
presentasi berikut sebatas mengadopsi
struktur ilustrasi PSAK 46 dan menyajikan
nilai nominal yang berbeda. Demikian halnya
dengan contoh contoh yang disajikan,
beberapa di antaranya tidak dicantumkan di
PSAK 46, akan tetapi disajikan di slide
2
presentasi berikut sebagai pengayaan.

Sistematika

1.

Pendahuluan

2.

Pengakuan Aset dan


Liabilitas Pajak

3.

Pajak Tangguhan di Dalam dan di Luar


Laporan Laba Rugi

4.

Pengungkapan

5.

Lampiran dan Ilustrasi


3

Pendahuluan

Latar Belakang
Paragraf Pendahuluan

Pemulihan aset,
penyelesaian
liabilitas, serta
transaksi dan
kejadian lain di
laporan keuangan.

Memunculk
an
konsekuens
i
perpajakan
di masa
kini dan
masa
mendatang
.
Perlu pengaturan
atas perlakuan
akuntansi,
sehingga
ditetapkanlah
PSAK
46.
5

Ruang Lingkup
Paragraf 2 dan 3

Pajak penghasilan yang dibahas dalam


PSAK 46 meliputi semua pajak dalam negeri
maupun luar negeri yang ditetapkan
berdasar atas laba kena pajak.
PSAK 46 tidak melingkupi pengaturan
metode akuntansi atas:
Hibah pemerintah, sebagaimana diatur
dalam PSAK 61: Akuntasi Hibah Pemerintah
dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah.
Kredit pajak investasi.
Meski demikian, PSAK 46 melingkupi
pengaturan perbedaan temporer yang
6

Definisi Istilah (1)


Paragraf 4

Pajak penghasilan adalah:


Pajak yang dihitung berdasarkan peraturan
perpajakan dan pajak ini dikenakan atas laba kena
pajak entitas.

Laba akuntansi adalah:


Laba atau rugi selama satu periode sebelum
dikurangi beban pajak.

Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak


atau rugi fiskal) adalah:
Laba (rugi) selama satu periode yang dihitung
7
berdasarkan peraturan yang ditetapkan
oleh

Definisi Istilah (2)


Paragraf 4

Pajak penghasilan final adalah:


Pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu
bahwa setelah pelunasannya, kewajiban pajak
telah selesai dan penghasilan yang dikenakan
pajak penghasilan final tidak digabungkan
dengan jenis penghasilan lain yang terkena pajak
penghasilan yang bersifat tidak final. Pajak jenis
ini dapat dikenakan terhadap jenis penghasilan,
transaksi, atau usaha tertentu.Beban pajak
(penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak
kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan
dalam menentukan laba atau rugi pada satu
periode.
8

Definisi Istilah (3)


Paragraf 4

Beban pajak (penghasilan pajak) adalah:


Jumlah agregat pajak kini dan pajak
tangguhan yang diperhitungkan dalam
menentukan laba atau rugi pada satu
periode.
Pajak kini adalah:
Jumlah pajak penghasilan yang terutang
(dilunasi) atas laba kena pajak (rugi pajak) untuk
satu periode.

Dasar pengenaan pajak atas aset atau


9

Definisi Istilah (4)


Paragraf 4

Aset pajak tangguhan adalah:


Jumlah pajak penghasilan yang dapat
dipulihkan pada periode masa depan sebagai
akibat adanya:
Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.

Pemulihan pajak penghasilan berarti


pengurangan beban pajak terutang di masa
mendatang. Hingga saat ini, peraturan perpajakan
belum mengizinkan pengurangan akibat akumulasi
kredit pajak yang belum dimanfaatkan.

Liabilitas pajak tangguhan adalah:


10

Definisi Istilah (5)


Paragraf 4

Perbedaan temporer adalah:


Perbedaan antara jumlah tercatat aset atau
liabilitas pada posisi keuangan dengan dasar
pengenaan pajaknya.

Perbedaan temporer kena pajak adalah:


Perbedaan temporer yang menimbulkan
jumlah kena pajak dalam penghitungan laba kena
pajak (rugi pajak) periode masa depan pada saat
jumlah tercatat aset atau liabilitas dipulihkan atau
diselesaikan.

Perbedaan temporer yang dapat


dikurangkan adalah:
Perbedaan temporer yang menimbulkan
11

Kerangka Beban Pajak


Paragraf 5

Beban Pajak.
Pajak
Tangguhan.

Pajak Kini.
Aset Pajak
Tangguhan.
Akibat
perbedaan
temporer yang
dapat
dikurangkan.

Akibat
kompensasi
kerugian.

Liabilitas Pajak
Tangguhan.
Akibat
perbedaan
temporer kena
pajak.
12

Pengakuan Aset
dan Liabilitas
Pajak

13

Syarat Umum Pengakuan Aset dan


Liabilitas
Pajak Tangguhan
Paragraf 9

Entitas harus
mengakui liabilitas
atau aset pajak
tangguhan apabila:

Pembayaran
pajak pada
periode
masa depan
lebih besar
atau lebih
kecil
daripada
yang
diharapkan
jika tidak
terdapat
konsekuensi
pajak.
14

Pengakuan Aset dan Liabilitas


Pajak Kini
Paragraf 11, 12, dan 13

Aset pajak kini diakui sebesar:


Selisih antara jumlah pajak yang telah
dibayarkan dengan jumlah pajak
terutang di periode kini atau periode
sebelumnya.
Manfaat rugi fiskal yang dapat ditarik
Liabilitas
diakui
kembali pajak
untuk kini
mengurangi
pajak
sebesar:
terutang periode sebelumnya
(carryback).
Jumlah pajak yang belum dibayarkan
untuk periode kini dan periode
sebelumnya.
15

Perbedaan Temporer Kena Pajak


Paragraf 14

Setiap perbedaan temporer kena pajak


diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan,
kecuali jika timbul perbedaan temporer kena
pajak yang berasal dari:
Pengakuan awal aset atau liabilitas dari
suatu transaksi yang tidak mempengaruhi
laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi
pajak); atau bukan merupakan transaksi
kombinasi bisnis.
Pengakuan awal goodwill.
Khusus untuk perbedaan temporer kena
pajak terkait dengan investasi pada
entitas
16

Contoh Perbedaan Temporer Kena


Pajak (1)
Paragraf 16

Akuntansi mengakui
pendapatan, setiap
akhir periode akuntansi
(pembuatan AJP) atau
saat pembayaran.

Pajak mengakui
Pendapatan Bunga

pendapatan, hanya saat


pembayaran telah
dilaksanakan.

Nilai
Perolehan
Aset
Pajak mengenal
biaya
Akuntansi mengakui
setiap biaya yang
dikeluarkan sebagai
komponen nilai
perolehan.

yang tidak boleh


dikapitalisasi sebagai
nilai perolehan aset
(misal gratifikasi untuk
17
HPH).

Contoh Perbedaan Temporer Kena


Pajak (2)
Paragraf 16

Metode Depresiasi
atau
Jika metode
pajak lebih
cepat
(misal double
Amortisasi
Aset
declining), maka muncul

Jika metode akuntansi


lebih lambat (misal
straight line), maka
muncul liabilitas pajak
tangguhan.

liabilitas pajak
tangguhan.

Biaya penelitian dan


Akuntansi
pengembangan
(litbang).
Pajak
mengharuskan

memperbolehkan
kapitalisasi biaya litbang
setelah pasti
kemanfaatannya.

pengakuan biaya litbang


saat dikeluarkan secara
sekaligus.
18

Contoh Perbedaan Temporer Kena


Pajak (3)
Paragraf 17 dan 19

Akuntansi Aset Tanpa Diikuti


Revaluasi
Pajak memperbolehkan
memperbolehkan
revaluasi,
hanya atas izin
Penyesuaian
DPP
dilakukannya
revaluasi
Dirjen Pajak dan dilakukan

ketika nilai buku dirasa


tidak sesuai dengan nilai
aset yang sebenarnya.

maksimal lima tahun sekali


untuk setiap asetnya.

Pencatatan Berdasar Nilai


PSAK 13, 16, 19, dan 55
Pajak hanya
Wajar
(Fair
Value).
memperbolehkan
memperbolehkan

pencatatan berdasar nilai


wajar. Liabililitas muncul
ketika terjadi kenaikan nilai
aset.

pencatatan berdasar
pendekatan nilai perolehan
yang didepresiasi atau
diamortisasi.
19

Contoh Perbedaan Temporer Kena


Pajak (4)
Lampiran A Poin A

Pendapatan Atas Pajak


Penjualan
mengakui
Akuntansi mengakui
Barangpendapatan saat
pendapatan saat barang
telah dikirimkan.

pembayaran telah
diterima.

Beban
Dibayar
Di
Muka
Akuntansi mengakui

beban dibayar di muka


secara bertahap,
proporsional terhadap
periode waktu.

Pajak mengakui
pembebanan atas
beban dibayar di muka
secara sekaligus.
20

Liabilitas Akibat Goodwill


Paragraf 20

Pengakuan liabilitas pajak tangguhan


akibat keberadaan goodwil tidak
diperbolehkan, sebab:
Goodwill diukur sebagai sisa.
Pengakuan liabilitas pajak tangguhan
akan meningkatkan jumlah tercatat
goodwill.

21

Syarat Utama Pengakuan Aset


Pajak Tangguhan
Paragraf 25 dan 28

Setiap aset pajak


tangguhan diakui
sepanjang:

Diperkiraka
n akan
tersedia
laba kena
pajak atau
perbedaan
temporer
kena pajak
dalam
jumlah
memadai.
Perlu
mengantisipasi
riwayat rugi yang
terjadi di beberapa
periode terkini.
22

Perbedaan Temporer Dapat


Dikurangkan
Paragraf 25

Setiap perbedaan temporer dapat


dikurangkan diakui sebagai aset pajak
tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan
temporer dapat dikurangkan yang berasal
dari:
Pengakuan awal aset atau liabilitas dari
suatu transaksi yang tidak
mempengaruhi laba akuntansi dan laba
kena pajak (rugi pajak); atau bukan
merupakan transaksi kombinasi bisnis.
Pengakuan awal goodwill.
Khusus untuk perbedaan temporer
dapat
23

Contoh Perbedaan Temporer


Dapat Dikurangkan (1)
Paragraf 27

Akuntansi mengakui
pembebanan biaya
manfaat pensiun ketika
rencana manfaat
pensiun telah
ditetapkan.

Pajak mengakui
pembebanan biaya
manfaat pensiun ketika
manfaat tersebut telah
benar benar
dibayarkan.

Biaya Manfaat Pensiun

Biaya Riset
Pajak mensyaratkan

Akuntansi mengakui
pembebanan biaya riset
seketika biaya tersebut
benar benar
dikeluarkan di periode
berjalan.

pembebanan biaya riset


di periode mendatang
setelah pengeluaran
sebenarnya24dilakukan.

Contoh Perbedaan Temporer


Dapat Dikurangkan (2)
Paragraf 27

Metode Depresiasi
atau
Jika metode pajak lebih
Amortisasi
Aset
lambat
(misal straight

Jika metode akuntansi


lebih cepat (misal
double declining), maka
muncul aset pajak
tangguhan.

line), maka muncul aset


pajak tangguhan.

Nilai Residu Aset

Akuntansi dapat
mengakui nilai
residu tertentu
sesuai estimasi.

Pajak
mengharuskan
penetapan nilai
residu sebesar
nol.
25

Contoh Perbedaan Temporer


Dapat Dikurangkan (3)
Paragraf 27 dan Lampiran A Poin B
Serupa denganNilai
keterangan
Pencatatan
Berdasar
Berkebalikan dengan
atas pengakuan liabilitas
pengakuanWajar
liabilitas pajak
pajak
tangguhan, pajak tidak
(Fair
Value)
tangguhan, aset pajak
memperbolehkan pencatatan

tangguhan muncul ketika


terjadi penurunan nilai aset.

berdasar nilai wajar


sebagaimana diatur PSAK 13,
16, 19, dan 55.

Pengakuan Harga Pokok


Penjualan
Akuntansi mengakui
Pajak mengakui

pembebanan HPP saat


barang atau jasa telah
diberikan.

pembebanan HPP saat


pembayaran telah
diterima.
26

Peluang Perencanaan Perpajakan


Paragraf 31

Merupakan tindakan
untuk meningkatkan
laba kena pajak di
periode tertentu.
Dilatarbelakangi oleh
mendekatnya batas
waktu akhir
pemanfaatan
kompensasi rugi fiskal
atau kredit pajak.
27

Contoh Peluang Perencanaan


Perpajakan
Paragraf 31

Mengakui pendapatan bunga


yang telah diterima maupun
yang akan diterima.
Menangguhkan klaim
pengurangan tertentu atas
Menjual
atau menyewa
laba kena
pajak.
kembali aset yang telah
direvaluasi secara akuntansi,
namun belum tersesuaikan
Menjual aset
yang agar dapat
DPPnya.
membeli modal investasi
lainnya.

28

Pertimbangan Penentu
Memadainya Laba Kena Pajak
Sebelum Aset Daluarsa
Paragraf 37

Apakah entitas memiliki perbedaan


temporer kena pajak yang memadai.
Apakah memungkinkan bahwa
entitas akan mendapat laba kena
pajak.
Apakah kompensasi rugi fiskal
mungkin berulang.
Apakah tersedia kesempatan
perencanaan pajak.
29

Penilaian Kembali Aset Pajak


Tangguhan
Paragraf 38 dapat
Pengakuan
dilakukan atas aset
pajak tangguhan yang
di periode lalu tidak
diakui akibat laba kena
pajak
yang
Pengakuan
tersebut
diestimasikan
dilakukan
di akhir tidak
memadai.
period ditemukannya
perubahan situasi
sehingga
menyebabkan laba
kena pajak di masa
mendatang akan
bersifat memadai.
30

Temporer Terkait Investasi pada Entitas


Anak, Cabang, dan Entitas Asosiasi;
Serta Bagian Partisipasi dalam Ventura
Bersama
Paragraf terkait
39
Perbedaaan temporer
investasi
khusus ini dapat muncul sebagai akibat dari:
Adanya laba entitas anak, cabang,
entitas asosiasi dan ventura bersama
yang tidak didistribusikan.
Perubahan nilai tukar mata uang asing,
apabila entitas induk dan entitas anak
berada pada negara yang berbeda.
Pengurangan jumlah tercatat investasi
pada entitas asosiasi menjadi jumlah
yang dapat dipulihkan.
31

Temporer Terkait Investasi pada Entitas


Anak, Cabang, dan Entitas Asosiasi;
Serta Bagian Partisipasi dalam Ventura
Bersama

Pengakuan setiap liabilitas


terkait
Paragraf 40
dan 45investasi khusus
ini dilakukan, kecuali jika:
Entitas induk, investor atau venturer mampu
mengendalikan waktu pemulihan perbedaan
temporer.
Kemungkinkan besar perbedaan temporer
tidak akan terpulihkan di masa depan yang
dapat diperkirakan.
Pengakuan setiap aset terkait investasi khusus ini
dilakukan selama:
Perbedaan temporer akan terpulihkan pada
32
masa depan yang dapat diperkirakan.

Pengukuran
Paragraf 47, 48, 50 dan 55

Pengukuran
nilai liabilitas
dan aset pajak
kini.
Pengukuran
nilai liabilitas
dan aset pajak
Jika
tarif pajak
tangguhan.
berbeda untuk
setiap tingkat
laba kena
Ataspajak.
nilai aset
dan liabilitas
pajak
tangguhan.

Sebesar jumlah yang


diharapkan akan dibayarkan
atau
direstitusikan
sesuai
Sebesar
jumlah yang
tarif berlaku
ini.
diharapkan
akansaat
dibayarkan
atau direstitusikan sesuai
tarif yang diperlakukan
berlaku di masa
Dipergunakan
tarif pajak
mendatang..
rata rata yang diharapkan
berlaku.
Nilai tidak didiskontokan.

33

Cara Pemulihan Aset atau


Penyelesaian Liabilitas
Paragraf 51 dan 52

Pengakuan aset
dan liabilitas pajak
tangguhan harus
mencerminkan
konsekuensi pajak
sesuai cara
pemulihan atau
penyelesaian yang
diharapkan.

Ketidaksesu
aian cara
akan
berpengaru
h terhadap
besaran
tarif pajak
dan/ atau
Dasar
Pengenaan
Pajak.

34

Peninjauan Kembali Aset Pajak


Tangguhan
Paragraf 58

Selama laba
kena pajak di Aset pajak
masa
tangguhan tetap
mendatang
dicatat pada
diperkirakan
nilai
yang
saat
Jika laba
memadai.
ini
diakui.
kena pajak di
masa
Nilai aset pajak
mendatang
tangguhan
diperkirakan
mengalami
akan bersifat penurunan,
tidak
proporsional35
memadai.

Pajak Tangguhan
di Dalam dan di
Luar
Laporan Laba
Rugi

36

Pajak Kini dan Tangguhan di


Laporan Laba Rugi
Paragraf 60 dan 61

Secara umum, pajak kini dan pajak


tangguhan diakui sebagai penghasilan atau
beban pada laporan laba rugi, kecuali
apabila pajak kini atau tanggihan berasal
dari:
Transaksi yang tidak mempengaruhi
laporan laba rugi, baik dalam
pendapatan komprehensif lain maupun
secara langsung dalam ekuitas.
Kombinasi bisnis.
Pajak tangguhan timbul di laporan
laba
37

Contoh Perbedaan Periode


Pengakuan
Beban dan Pendapatan
Paragraf 61

Pengakuan pendapatan
Pajak mengakui
bunga, royalti, dan
dividen.
pendapatan
berdasar

Akuntansi mengakui
pendapatan berdasar
prinsip akrual secara
proporsional terhadap
waktu.

acuan kas secara


sekaligus.

Pengakuan nilai perolehan


Akuntansi
aset tak berwujud.
Pajak memperbolehkan

mengkapitalisasi
pengeluaran atas aset
tak berwujud, sesuai
PSAK 19.

pengakuan pengeluaran
sebagai biaya secara
sekaligus.
38

Penyebab Perubahan Nilai Aset


dan Liabilitas Pajak Tangguhan
Paragraf 62

Penilaian
Perubahan tarif
kembali atas
pajak
aset pajak
penghasilan.
tangguhan.
Perubahan cara
entitas
memulihkan
aset.
(Contoh:
Penjualan aset
yang semula
39
tidak untuk

Pajak Kini dan Tangguhan di


Luar Laporan Laba Rugi
Paragraf 63, 64, dan 65

Pajak
yang
belum
diakui
di
laporan
laba
rugi.

Diakui di dalam
pendapatan
komprehensif
lain (OCI).
Misalkan:
Perubahan akibat
revaluasi, sesuai
PSAK 16.secara
Diakui
langsung
Perbedaan akibat
penjabaran LK
terhadap
operasional luar
negeri sesuai PSAK
ekuitas.
10.
Penyesuaian saldo
awal atas laba,
akibat perubahan
40
retrospektif
atau

Kendala Atas Pengakuan


di Luar Laporan Laba Rugi

Kendala
pengak
uan
muncul
akibat:

Paragraf 66
Progresivita
s tarif
pajak,
sehingga
tidak dapat
dilaksanaka
n analisis
parsial.
Perubahan
tarif pajak.

Diatasi
melalui
alokasi
propors
ional/
pro
rata.

Pertimbang
an ulang
atas aset
pajak
tangguhan.
41

Kombinasi Bisnis
Paragraf 71

Kombinasi
Bisnis

Berkurangnya
laba kena
pajak di
periode
mendatang.
Meningkatnya
laba kena
pajak di
periode
mendatang.

Penghapusan/
pengurangan
aset pajak
tangguhan.
Pengakuan/
penNambahan
aset pajak
tangguhan.

42

Pengakuan Aset Pajak Tangguhan


Akibat Kombinasi Bisnis
Paragraf 72

Atas timbulnya kompensasi rugi fiskal, kredit


pajak, atau penyebab aset pajak tangguhan lain
sebagai limpahan akuisisi, entitas mengakui
manfaat pajak tangguhan diperoleh yang
direalisasikan setelah kombinasi bisnis meliputi
elemen berikut:
Manfaat pajak tangguhan diperoleh pada
periode pengukuran yang dihasilkan dari
informasi baru tentang fakta dan keadaan yang
ada pada tanggal akuisisi diterapkan untuk
mengurangi jumlah goodwill terkait akuisisi
tersebut. Jika jumlah tercatat goodwill tersebut
nol, setiap sisa manfaat pajak tangguhan diakui
pada laporan laba rugi.
43
Seluruh manfaat pajak tangguhan lain yang

Remunerasi Berbasis Saham


Paragraf 73 dan 74

Pengakuan
beban atas
Pajak
remunerasi
Akuntansi
mensyaratkan
mengakui beban
penundaan
berbasis
saham
secara bertahap,
pengakuan beban
sesuai dengan
periode vesting,
dimulai sejak
rencana
remunerasi
diumumkan.

remunerasi hingga
opsi kepemilikan
saham benar
benar dieksekusi di
periode
44

Saling Hapus Atas Aset dan


Liabilitas
Pajak Kini
Entitas
Paragraf
76 dan 78
memiliki

Aset dan
liabilitas
pajak kini
disajikan
secara
saling
hapus, jika
dan hanya
jika:

hak
secara
hukum
Entitas
untuk
berniat
melakuka
nuntuk
saling
menyeles
hapus.
aikan
dengan
dasat
netto,
atau
menyeles
aikan
aset dan
liabilitas
secara

Berlaku
untuk
entitas
independe
n,
maupun
yang
memiliki
laporan
konsolidas
ian.

45

Saling Hapus Atas Aset dan


Liabilitas
Pajak Tangguhan
79
Entitas melakukan Paragraf
saling hapus
aset pajak
tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan, jika dan
hanya jika:
Entitas memiliki hak secara hukum untuk saling
hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak
kini; dan
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan terkait dengan pajak penghasilan
yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas:
Entitas kena pajak yang sama; atau
Entitas kena pajak berbeda yang bermaksud
untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak
kini dengan dasar neto, atau merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas46 secara

Penyajian Atas Pajak Terkait


Aktivitas Normal
Paragraf 82 dan 83

Beban (penghasilan) pajak terkait


dengan laba rugi dari aktivitas normal
disajikan tersendiri pada laporan laba
rugi komprehensif.
Jika entitas menyajikan komponen
laba rugi pada laporan laporan laba
rugi secara terpisah seperti dijelaskan
dalam PSAK 1: Penyajian Laporan
Keuangan paragraf 81, maka beban
(penghasilan) pajak terkait dengan
laba rugi dari aktivitas normal 47pada

Pengungkapan

48

Komponen Beban (Penghasilan)


Pajak

Beban
(penghasilan)
Penyesuaian
Beban
pajak
yang berasal
(penghasilan)
tangguhan
dari periode
pajak kini.
akibat
sebelumnya.
Beban
Manfaat akibat
Manfaat
akibat
perbedaan
(penghasilan)
rugi fiskal,
rugi
fiskal,
temporer.
pajak
kredit pajak,
kredit pajak,
tangguhan
atau
atau
akibat
perbedaan
perbedaan
perubahan
temporer Beban temporer
(penghasilan)
ketentuan
terhadap pajak
terhadap pajak
Beban pajak
terkait tangguhan.
perpajakan.
tangguhan kini.
perubahan
akibat dari
kebijakan
penurunan
akuntansi dan
aset pajak
kesalahan,
tangguhan.
sesuai PSAK
49
Paragraf 85

Komponen Lain yang Diungkapkan


Terpisah (1)
Paragraf 87

Pajak kini dan


tangguhan atas
transaksi yang
dibebankan atau
dikreditkan langsung ke
ekuitas.

Pajak penghasilan
terkait komponen
pendapatan
komprehensif lain
(OCI), sesuai PSAK 1.

Penjelasan hubungan antara


beban (penghasilan) pajak
dengan laba akuntansi, atau
dapat digantikan oleh:
Rekonsiliasi beban
(penghasilan) pajak terhdap
hasil perkalian laba akuntansi
50
dan tarif pajak berlaku.

Komponen Lain yang Diungkapkan


Terpisah (2)
Paragraf 87 Jumlah

Penjelasan mengenai
perubahan tarif pajak
berlaku.

dan batas
waktu penggunaan
atas perbedaan
temporer yang boleh
dikurangkan,
kompensasi rugi fiskal
dan kredit pajak yang
tidak diakui sebagai
aset pajak tangguhan.

Berkenaan dengan setiap tipe


perbedaan temporer,
kompensasi rugi fiskal dan
kredit pajak.
Aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan.
Beban (penghasilan) pajak 51

Komponen Lain yang Diungkapkan


Terpisah (3)
Jumlah agregat
Paragraf 87Konsekuensi pajak
perbedaan temporer
terkait investasi pada
penghasilan atas
entitas anak, cabang
dividen pada
dan perusahaan
pemegang saham
asosiasi dan bagian
entitas yang diusulkan
partisipasi dalam
atau diumumkan
ventura bersama atas
namun tidak diakui
liabilitas pajak
sebagai liabilitas dalam
tangguhan yang belum
laporan keuangan.
diakui.
Berkenaan dengan operasi
yang dihentikan, beban pajak
terkait pada:
Keuntungan atau kerugian
atas penghentian operasi;
dan
Laba atau rugi dari aktivitas
52
normal atas operasi yang

Komponen Lain yang Diungkapkan


Terpisah (4)
Paragraf 87

Jumlah perubahan
aset pajak
tangguhan
praakuisisi bagi
entitas yang
melakukan akuisisi
melalui kombinasi
bisnis.

Uraian kejadian atau


perubahaan
keadaan yang
menyebabkan
pengakuan manfaat
pajak tangguhan,
jika manfaat pajak
tangguhan yang
diperoleh dalam
suatu kombinasi
bisnis diakui setelah
tanggal akuisisi.
53

Pengungkapan Sifat
Bukti
Penggunaan
Pendukung aset pajak
tangguhan
Aset Pajak Tangguhan
Paragraf 88

Entitas
mengungka
pkan jumlah
aset pajak
tangguhan
dan sifat
bukti yang
mendukung
pengakuann
ya jika:

bergantung pada
apakah laba
kena pajak di
periode
mendatang
melebihi laba
Entitas
telah
dari
realisasi
mengalami
perbedaan
kerugian pada
temporer
kena
periode
kini atau
pajak.
periode
sebelumnya
dimana aset
pajak tangguhan
54
terkait.

Hubungan Beban (Penghasilan)


Pajak dan
Laba Akuntansi
Paragraf 88

Pengaruh
kredit pajak
luar negeri.

Pengaruh
rugi fiskal.

Hubungan
Beban
(Penghasilan)
Pajak dan
Laba
Akuntansi
dipengaruhi
oleh:

Pendapatan
Tidak Kena
Pajak (PTKP).

Beban yang
tidak boleh
dikurangkan
oleh pajak
(non
deductible
expenses).
55

Tarif Pajak Efektif


Paragraf 92

56

Pajak Penghasilan Final


Paragraf 98 dan 101

Atas perbedaan antara nilai tercatat


menurut akuntansi dan DPP menurut
pajak atas aset dan liabilitas yang
dikenai pajak final, tidak dilakukan
pengakuan aset atau liabilitas pajak
tangguhan.
Selisih antara jumlah PPh final yang
terutang dengan jumlah yang
dibebankan sebagai pajak kini pada
perhitungan laba rugi, diakui sebagai
57
Pajak Dibayar Dimuka atau Pajak
yang

Perlakuan Atas Hal Hal Khusus


Paragraf 102

Jumlah tambahan pokok dan denda


pajak yang ditetapkan dengan Surat
Ketetapan Pajak (SKP) harus
dibebankan sebagai pendapatan atau
beban lain-lain pada Laporan Laba Rugi
periode berjalan, kecuali apabila
diajukan keberatan dan atau banding.
Jumlah tambahan pokok pajak dan
denda yang ditetapkan dengan SKP
ditangguhkan pembebanannya
sepanjang memenuhi kriteria 58

Lampiran dan
Ilustrasi

59

Pajak
Akibat Transaksi di Laporan Posisi
Keuangan

Penyusutan aset tidak


dikurangkan
Lampiran
A Poin A untuk tujuan pajak
dan tidak ada pengurangan yang tersedia untuk tujuan
pajak apabila aset telah terjual atau tersisa.
Pihak peminjam mencatat pinjaman pada saat
pendapatan diterima dikurangi biaya transaksi. Setelah
itu, jumlah tercatat atas pinjaman bertambah oleh
amortisasi biaya transaksi pada laba akuntansi. Biaya
transaksi dikurangkan untuk tujuan pajak pada periode
pada saat pinjaman pertama diakui.
Pinjaman terutang diukur atas pengakuan awal pada
saat jumlah pendapatan neto atas biaya transaksi
neto. Biaya transaksi diamortisasi terhadap laba
akuntansi selama pinjaman. Biaya transaksi tersebut
tidak dapat dikurangkan dalam menentukan laba kena
pajak masa depan, atas periode kini atau periode
60
sebelumnya.

Contoh Keadaan Di mana Jumlah


Tercatat Setara Dengan Dasar
Pengenaan Pajak
Lampiran A Poin C
Beban yang masih
harus dibayar telah
dikurangkan dalam menentukan liabilitas pajak
kini entitas untuk periode kini atau periode lebih
awal.
Pinjaman terutang diukur pada jumlah yang
diterima pada awalnya dan jumlah ini sama
seperti jumlah yang dibayarkan kembali pada saat
jatuh tempo akhir pinjaman.
Beban yang masih harus dibayar tidak boleh
dikurangkan untuk tujuan pajak.
Pendapatan yang masih dapat diterima tidak
boleh dikenakan pajak.
61

CV. Mesopotamia merupakan perusahaan pemula


Ilustrasi
7.1
penyedia jasa travel
yang sejak
berdiri di awal 2012
Penyusutan
(1)
lalu baru mengoperasikan
satuAset
buah minivan.
Minivan
Contoh 1
tersebut diperoleh Lampiran
denganBharga
Rp 220.000.000,00,
termasuk di dalamnya biaya pengurusan uji kir
kendaraan niaga senilai Rp 20.000.000,00. Perusahaan
mengestimasikan bahwa minivan akan memiliki masa
manfaat 5 tahun dengan nilai sisa Rp 40.000.000,00
dan mendepresiasikannya berdasar metode garis lurus
atas estimasi tersebut.
Diperkirakan bahwa perusahaan akan memperoleh
pendapatan dan menanggung biaya operasi selain
depresiasi dalam jumlah konstan sebesar Rp
115.000.000,00 dan Rp 50.000.000,00 per tahun
sepanjang lima tahun operasi pertamanya. Peraturan
perpajakan menetapkan bahwa aset sebagaimana
dimiliki CV. Mesopotamia tergolong dalam aset tetap
kelompok 1 dan didepresiasikan selama 4 tahun tanpa
62
nilai sisa dengan metode garis lurus. Tarif
PPh badan

Ilustrasi 7.1
Penyusutan Aset (2)
Lampiran B Contoh 1
Jawaban :

63

Ilustrasi 7.2
Pengungkapan Komponen
Utama
Lampiran B

64

Ilustrasi 7.3
Pengungkapan Hubungan Laba Akuntansi dan
Beban Pajak (1)
Lampiran B
Metode Rekonsiliasi Beban (Penghasilan) Pajak

65

Ilustrasi 7.3
Pengungkapan Hubungan Laba Akuntansi dan
Beban Pajak (2)
Lampiran B
Metode Rekonsiliasi Tarif Pajak Efektif

66

Ilustrasi
7.4perusahaan yang
Fa. Mediterannia
merupakan
memiliki sumber
daya modal
berlebih
Penyusutan
Aset
(1) sehingga
menjalankan strategi
pemanfaatan
cash melalui
Lampiran
B Contoh idle
4
investasi di berbagai instumen keuangan. Tepat di
pertengahan 2012, perusahaan mengakuisi convertible
bonds yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan lain
dengan nilai muka Rp 1.000.000 dan tidak
membayarkan
kupon
hingga
jatuh
tempo
di
pertengahan 2017.
Atas obligasi tersebut, perusahaan mengenakan
tingkat pengembalian minimal sebesar 11% dan
melakukan pencatatan nilai perolehan awal berdasar
asumsi tersebut. Otoritas pajak tidak mengizinkan
entitas mengklaim setiap pengurangan atas diskon
yang terkait atas komponen liabilitas convertible bonds.
Tarif pajak sebesar 25%. Bagaimanakah perusahaan
melakukan pengakuan pajak tangguhan terkait
67
instrumen keuangan tersebut?

Ilustrasi 7.4
Penyusutan Aset (2)
Lampiran B Contoh 4

Jawaban :
Present Value komponen liabilitas

=
= Rp 593.451,00
Komponen ekuitas = 1.000.000 593.451
= Rp 406.549,00
Maka, ketika menandatangani kontrakatas obligasi
tersebut perusahaan akan melakukan pencatatan nilai
piutang obligasi senilai Rp 593.451,00.
68

Ilustrasi 7.4
Penyusutan Aset (3)
Jawaban :

Lampiran B Contoh 4

Pengakuan di awal pengakuisisian obligasi adalah


sebagai berikut.
Komponen liabilitas
593.451,00
Liabilitas pajak tangguhan
101.637,00
Komponen ekuitas
304.912,00
69
1.000.000,00

Ilustrasi 7.5
Simulasi Laporan Keuangan
Perusahaan
(1)
Laporan
Laba Rugi
Laba sebelum pajak xxx
Pajak kini (current tax) (xxx)
Pajak tangguhan (deferred tax) xxx
Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan
xxx
Kerugian/ pendapatan operasi dihentikan
xxx
Laba tahun berjalan xxx
Pendapatan komprehensif xxx
Pajak penghasilan terkait (xxx)
Total laba komprehensif
xxx
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xxx
Kepentingan non pengendali xxx
Laporan Posisi Keuangan
Aktiva Pajak Tangguhan
xxx
atau
Kewajiban Pajak Tangguhan
xxx
70

Ilustrasi 7.5
Simulasi Laporan Keuangan
Perusahaan (2)

Aktiva

Kewajiban

Beban Pajak

Arus kas
71
71

Referensi
Fitriandi, Primandita dkk. 2011. Kompilasi
Undang Undang Perpajakan Terlengkap . Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.

72

Terima Kasih
Dr. Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau
dwimartani@yahoo.com
081318227080/ 08161932935
http:/staff.blog.ac.id/martani/

73

Anda mungkin juga menyukai