Anda di halaman 1dari 24

ASSALAMUALAIKUM WR

WB

Kelompok a-11

Ketua

Sekretaris

Anggota : Abdul Halim Gazali H (1102012001)

: Ilyas Ismail Shaleh

(1102011122)

: Erin Octivera(1102012077)

Ajeng Dwi Restiantie (1102012013)

Alifa Umami

Andriani Purwaningrum

Halimatusakdiah (1102012104)

Ika Wulan Permata

(1102012118)

Maya Astuti Saphira

(1102012158)

(1102012016)
(1102012022)

SKENARIO 3
HASIL RISKESDAS 2010
Bedasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010 yang dilaksanakan oleh
Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI didapatkan beberapa hasil terkait dengan status gizi
anak sebagai berikut: Prevalence Rate anak pendek secara nasional pada kelompok umur 612 tahun adalah 35,6% yang terdiri dari 15,1% sangat pendek dan 20% pendek. Prevalence
Rate kekurusan pada anak pada umur 6-12 tahun adalah 12,2% terdiri dari 4,6% sangat kurus
dan 7,6% kurus. Secara Nasional masalah kegemukan pada anak umur 6-12 tahun masih
sangat tinggi yaitu 9,2% atau masih diatas 5,0%.
RISKESDAS 2010 juga meneliti pola konsumsi energi dan protein penduduk. Hasilnya
adalah masalah kekurangan konsumsi energi dan protein terjadi pada semua kelompok umur
anak, terutama pada anak usia sekolah (6-12tahun), usia pra remaja (13-15tahun), usia remaja
(16-18tahun) dan kelompok ibu hamil, khususnya ibu hamil di pedesaan.
Status Gizi anak tidak saja dipengaruhi pola makan tetapi juga pola asuh keluarga serta
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga dan anak. Dua keadaan tersebut disebabkan
karena perilaku yang kurang baik dan cendrung menyebabkan kegemukan pada anak adalah
membiarkan anak duduk berjam-jam menonton TV, kurang berolah raga, dan sering makan
makanan junk food yang tinggi lemak, kalori, garam, rendah serat. Rekomendasi hasil
RISKESDAS yang berhubungan dengan status gizi anak usia sekolah adalah anak-anak perlu
diberi makanan tambahan. Program pemberian makanan tambahan di daerah miskin dapat
dilaksanakan oleh Puskesmas dengan menjalin kerjasama pihak sekolah dan masyarakat.
Dalam pandangan Islam, menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga
melakukan pemberdayaan masyarakat dapat mandiri adalah wajib.

SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Status Gizi Kurang dan Lebih pada Anak
LI 2. Memahami dan Menjelaskan Gizi pada Anak dan Ibu Hamil
LI 3. Memahami dan Menjelaskan PHBS
LI 4. Memahami dan Menjelaskan Gaya Hidup Anak yang Tidak Sehat dan
Bersih
LI 5. Memahami dan Menjelaskan PHBS Menurut Islam

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Status Gizi Kurang dan Lebih pada Anak
Ilmu yang mempelajari atau mengkaji masalah makanan yang dikaitkan dengan
kesehatan disebut gizi. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak
seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi kesalahan akibat gizi
(malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan nutrisi/gizi disebut gizi lebih
(overnutrition) dan kekurangan gizi atau gizi kurang (undernutrition).
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas)
menyebabkan gangguan pada proses-proses sebagai berikut :
1. Pertumbuhan
Protein sebagai zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut
mudah rontok. Kekurangan karbohidrat dan zat lemak juga dapat menyebabkan
tubuh menjadi lesu, kurang bergairah untuk melakukan berbagai kegiatan dan
kondisi tubuh yang demikian tentunya akan banyak menimbulkan kerugian.
2. Produksi Tenaga
Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan seorang kekurangan
tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas.

3. Pertahan Tubuh
Daya tahan terhadap tekanan atau stres menurun. Sistem imunitas dan antibodi
berkurang, sehingga orang mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan
diare. Pada anak-anak hal ini dapat membawa kematian.
4. Struktur dan Fungsi Otak
Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental,
dengan demikian kemampuan berpikir. Otak mencapai benuk maksmal pada
usia dua tahun. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak
secara permanen.
5. Perilaku
Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gzi menunjukkan perilaku
tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengang, dan apatis

Penyakit-penyakit Defisiensi Gizi :


1. Penyakit Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP)
2. Penyakit Defisiensi Vitamin A
3. Penyakit Defisiensi Yodium
4. Anemia Defisiensi Zat Besi
5. Marasmus
6. Kwashiorkor
7. Marasmic Kwashiorkor
Kelebihan Gizi
Obesitas adalah keadaan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.
Obesitas
terjadi
bila
asupan
energi
melebihi
pengeluarannya.
Ketidakseimbangan ini terjadi karena jumlah makanan yang dimakan
berlebihan dibandingkan energi yang dikeluarkan untuk aktivitas anak seharihari. Secara ilmiah didefinisikan sebagai indeks massa tubuh terletak di atas
persentil

LI 2. Memahami dan Menjelaskan Gizi pada Anak dan Ibu Hamil


Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu,
merupakan indeks yang statis dan agresif sifatnya kurang peka untuk melihat terjadinya
perubahan dalam waktu pendek misalnya bulanan. Dalam penilaian staus gizi dikenal 2
istilah yaitu :
1. Penilaian status gizi
2. Pemantauan status gizi
Penilaian status gizi terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Penilaian Langsung
a. Antropometri
b. Klinis
c. Biokimia
d. Biofisik
2. Penilaian Tidak Langsung
e. Survei Konsumsi Makanan
f. Statistik Vital
g. Faktor Ekologi

2 faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang yaitu:


A. Faktor Eksternal
1)Pendidikan dan pendapatan
2)Pekerjaan
3)Budaya
B. Faktor Internal
1)Usia
2)Kondisi Fisik
3)Infeksi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil

a.Suhu Lingkungan
b.Status Ekonomi dan Sosial
c.Kebiasaan dan Pandangan Wanita
terhadap Makanan
d.Usia
e.Pendidikan
f.Status Kesehatan

LI 3. Memahami dan Menjelaskan PHBS


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program
priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat /
Asuransi Kesehatan / JPKM.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan keputusan menteri
kesehatan RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004 adalah salah satu kebijakan
nasional yaitu promosi kesehatan untuk mendukung pencapaian visi Indonesia
sehat 2010.

Faktor penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan


sehat yaitu:

1.Faktor
Pemudah
(Predisposing
factors)

2.Faktor
pemungkin
(enambling
factors)

3.Faktor
penguat
(reinforcing
factors)

Tujuan PHBS:
1.Tujuan Umum
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh
Indonesia.
2.Tujuan Khusus
a.Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah
tangga untuk melaksanakan PHBS.
b.Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

Manfaat PHBS:
1.

Manfaat PHBS bagi rumah tangga:

a. Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.


b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat
2.

Manfaat PHBS bagi masyarakat:

d. Masyarakat mampu mengupa yakan lingkungan yang sehat.


e. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
f. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
g. Masyarakat
Masyarakat

mampu mengembangkan
(UKBM)

Upaya

Kesehatan

Bersumber

Strategi PHBS
Strategi adalah cara atau pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
PHBS. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi
dasar promosi kesehatan dan PHBS yaitu:

1.Gerakan Pemberdayaan
(Empowerment)

2.Bina Suasana (Social


Support)

3.Pendekatan Pimpinan
(Advocacy)

10 INDIKATOR PHBS DI RUMAH TANGGA :


1.Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.Memberi Bayi ASI Ekslusif
3.Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan
4.Menggunakan Air Bersih
5.Mencuci Tangan dengan Air Bersih Yang Mengalir dan Sabun
6.Menggunakan WC/Jamban Sehat
7.Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
8.Makan Buah dan Sayur Setiap Hari
9.Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari
10.Tidak merokok di dalam rumah.

PHBS SEKOLAH
Indikator institusi pendidikan adalah Sekolah Dasar negeri maupun swasta
(SD/MI). Sasaran PHBS tatanan institusi pendidikan adalah sekolah dan siswa
dengan indikator :
a.Tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan jumlah siswa
b.Tersedia air bersih atau air keran yang mengalir di setiap kelas
c.Tidak ada sampah yang berserakan dan lingkungan sekolah yang bersih dan
serasi
d.Ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik
e.Siswa menjadi anggota dana sehat (JPKM)
f.Siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan bersih
g.Siswa tidak merokok
h.Siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi kesehatan sekolah
(minimal 10 orang)

PHBS TEMPAT UMUM


Syarat tempat umum yang ber-PHBS yaitu :
a.

Menggunakan air bersih.

b.

Menggunakan jamban.

c.

Membuang sampah pada tempatnya.

d.

Tidak merokok.

e.

Tidak meludah sembarangan.

f.

Memberantas jentik nyamuk.

g.

Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.

h.

Menutup makanan dan minuman.

PHBS TEMPAT KERJA


Syarat tempat umum yang sehat yaitu :
a.

Mengkonsumsi makanan bergizi.

b.

Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

c.

Tidak merokok di tempat kerja.

d.

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

e.

Menggunakan air bersih.

f.

Memberantas jentik di tempat kerja.

g.

Menggunakan jamban.

h.

Membuang sampah pada tempatnya.

PHBS INSTITUSI KESEHATAN


Syarat institusi sehat yaitu :
a.

Menggunakan air bersih.

b.

Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.

c.

Menggunakan jamban.

d.

Membuang sampah pada tempatnya.

e.

Tidak merokok di Institusi Kesehatan.

f.

Tidak meludah sembarangan.

g.

Memberantas jentik nyamuk

LI 4. Memahami dan Menjelaskan Gaya Hidup Anak yang Tidak Sehat dan Bersih
1.Melewatkan sarapan
2.Kurang makan buah dan sayur
3.Tidak rutin berolahraga
4.Kurang tidur
5.Malas mencuci tangan
6.Diet tidak seimbang.
7.Aktivitas fisik yang kurang.
8.Tidak ada batasan waktu dalam menonton TV.
9.Tidak menggosok gigi.
10.Konsumsi air yang kurang.
11.Menghabiskan makanan hingga piring bersih
12.Tingginya konsumsi gula.
13.Ngemil terlalu banyak
14.Konsumsi kalori berlebih dari minuman
15.Terlalu lama di depan layar kaca

LI 5. Memahami dan Menjelaskan PHBS Menurut Islam


Kebersihan dalam pandangan Islam sangat erat hubungannya dengan kesihatan.
Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sihat adalah menciptakan
individu dan masyarakat yang sihat jasmani, rohani, dan sosial sehingga
mampu menjadi umat pilihan dan khalifah Allah untuk memakmurkan bumi.
Kesihatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia. Karena kesihatan
merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka
Islam menegaskan perlunya kesihatan untuk menjalankan agama secara
sempurna.

Dalam kitab suci Al-quran banyak ayat yang menganjurkan unntuk bersuci.
Alalh berfirman :

Dan pakaianmu bersikanlah (QS.Al Muddatsir ayat: 4)



Sesungguhnya Allah mencintai orang orang yang bertaubat dan orang orang
yang mermbersikan diri. ( QS. Al baqarah:222 ).

DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo (2003). Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat.
Depok : FKM UI
Suhardjo. 1992. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius
Draft Panduan Gerakan Nasional Sadar Gizi Menuju Manusia Indonesia
Prima dari:
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/02/Draft-Pedoman-Ger
akan-Nasional-Sadar-Gizi-Februari-2012.pdf

Mensucikan Diri diunduh 27 Mei 2013 dari:


http://www.dzikir.org/index.php/syariat-islam/shalat?start=1

Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan


Bagi Balita Gizi Kurang (Bantuan Oprasional Kesehatan) dari:
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Panduan-PMT-BOK2011.pdf

Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari:

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai