Anda di halaman 1dari 32

Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara


Felicia Natalie Wijaya
Jason Su
Jorgensen
Josiah Elisha
Kevin Leonardo Anantha
Raymond Wangsa
Yemima Cindy V.

Apa itu APBN?


Alat utama
pemerintah untuk
mensejahterakan
rakyatnya
sekaligus alat
pemerintah untuk
mengelola
perekonomian
negara

Tujuan APBN

Meningkatkan transparansi dan


pertanggungjawaban pemerintah kepada
DPR dan rakyat.

Meningkatkan koordinasi dalam


lingkungan pemerintah.

Membantu pemeritah mencapai tujuan


kebijakan fiscal.

Memungkinkan

pemerintah memenuhi
prioritas belanja negara.

Membantu

menciptakan efisiensi dan


keadilan dalam menyediakan barang dan
jasa publik.

Struktur APBN
A.
B.
C.
D.
E.

Pendapatan negara dan hibah


Belanja negara
Keseimbangan primer
Surplus/defisit anggaran
Pembiayaan

A. Pendapatan Negara
Pendapatan dalam negeri :
Penerimaan Pajak, meliputi :
1. Pendapatan Pajak Dalam Negeri
2. Pendapatan Pajak Perdagangan
Internasional
Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP),

meliputi :
1. Penerimaan Sumber daya Alam
2. Pendapatan Bagian Laba BUMN

3. Pendapatan Negara Bukan Pajak


lainnya
4. Pendapatan Badan Layanan Umum
(BLU)
Hibah

Belanja Negara
Belanja

Pemerintah Pusat :
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang
3. Belanja Modal
4. Belanja Bunga dan Pinjaman
5. Subsidi (subsidi energi dan subsidi
nonenergi)
6. Belanja Hibah
7. Belanja Bantuan Sosial
8. Belanja lain-lain

Belanja Negara
Transfer

Ke Daerah meliputi :
1. Dana Perimbangan (Dana Bagi
Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana
Alokasi Khusus)
2. Dana Otonomi Khusus dan
Penyesuaian

Pembiayaan
Pembiayaan

Dalam Negeri, meliputi :


1. Perbankan Dalam Negeri
2. Nonperbankan Dalam Negeri
Pembiayaan Luar Negeri Netto, terdiri :
1. Penarikan pinjaman luar negeri bruto,
(pinjaman program, Pinjaman proyek)
2. Penerusan pinjaman
3. Pembayaran cicilan pokok utang luar
negeri

Sumber Pendapatan/Penerimaan
Pemerintah Pusat
Penerimaan

Dalam Negeri, berasal dari :


1. Penerimaan Pajak.
Penerimaan pajak yang masuk pos
penerimaan pemerintah pusat,
meliputi :
Pajak Dalam Negeri, (PPh, PPN, PPnBM,
PBB, BPHTB, Cukai, dan pajak lain)
Pajak Perdagangan Internasional,
(penerimaan bea masuk dan
pajak/pungutan ekspor)

Sumber Pendapatan/Penerimaan
Pemerintah Pusat
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Penerimaan sumber daya alam yang
merupakan hasil pengelolaan kekayaan
alam
Penerimaan atas laba BUMN, sesuai
dengan besarnya kepemilikan saham
BUMN
PNBP lain, seperti pungutan yang
dikelola Kementrian atau lembaga yang
berhubungan dengan pelayanan umum

Hibah
Adalah

semua penerimaan negara


yang berasal dari sumbangan pihak
swasta dalam negeri dan pemerintah
daerah serta pihak swasta luar negeri
dan pemerintah luar negeri yang tidak
perlu dibayar kembali dan tidak
mengikat, tidak secara terus-menerus,
dan dialokasikan untuk kegiatan
tertentu sesuai Nota Kesepahaman
(Memorandum of Understanding).

Pengeluaran Negara
Pengeluaran

Pemerintah Pusat, terdiri :


1. Belanja
Pegawai, (PNS, TNI, POLRI,
Pensiunan)
2. Belanja Barang, dialokasikan untuk ;
-Mempertahankan fungsi pelayanan public
-Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengadaan barang dan jasa, perjalanan
dinas,pemeliharaan aset negara
-Mendukung kegiatan pemerintahan

Pengeluaran Negara
3. Belanja Modal
Yaitu
belanja
yang
digunakan
untuk
membiayai pembentukan modal dalam
bentuk tanah, peralatan, mesin, gedung,
jaringan, dan sarana fisik lain
Pembayaran Bunga Utang
Pembayaran
utang
dalam
negeri
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Pembayaran utang luar negeri bersumber
dari pinjaman bilateral, multilateral, fasilitas
kredit eskpor, dan pinjaman lain.

Pengeluaran Negara
4. Belanja Subsidi
Digunakan
untuk
menjaga
stabilitas
harga,
membantu
masyarakat
kurang
mampu,
membantu usaha skala mikro dan
menengah, BUMN , membantu
BUMN
yang
melaksanakan
pelayanan umum

Pengeluaran Negara
5. Belanja Hibah
Merupakan transfer uang, barang, jasa
yang bersifat tidak wajib kepada
pemerintah daerah, BUMN, BUMD,
negara
lain,
atau
organisasi
internasional
6. Bantuan Sosial
Diberikan dalam bentuk transfer uang
atau barang kepada masyarakat melalui
lembaga
nirlaba
(sosial)
untuk
melindungi resiko sosial.

Dasar Hukum APBN


Undang-Undang

Dasar
1945
adalah
dasar
hukum
yang
tertinggi dalam struktur hukum di
Indonesia.
Oleh
karena
itu,
regulasi keuangan negara selalu
didasarkan pada undang-undang
ini, terutama dalam bab VIII dari
UU Dasar 1945 Amandemen IV
Pasal
23
mengatur
APBN
(Anggaran).

Pasal 23 Ayat (1)


(1)

Anggaran pendapatan dan


belanja negara sebagai wujud
dari
pengelolaan
keuangan
negara ditetapkan setiap tahun
dengan
undang-undang
dan
dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung
jawab
untuk
sebesar-besarnya
kemakmuran
rakyat.

Pasal 23 Ayat (2)


Rancangan

undang-undang
anggaran
pendapatan
dan
belanja negara diajukan oleh
Presiden untuk dibahas bersama
Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan
pertimbangan
Dewan Perwakilan Daerah.

Pasal 23 Ayat (3)


Apabila

Dewan Perwakilan Rakyat


tidak
menyetujui
rancangan
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja Negara yang diusulkan
oleh
Presiden,
Pemerintah
menjalankan
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
tahun yang lalu.

Pemaparan Data

Pembahasan
stabilitas

perencanaan

alokasi

otorisasi

FUNGSI
APBN

distribusi

pengawasan

Inflasi
Nilai tukar rupiah
Harga minyak
internasional
Penyusuna
n APBN

Kondisi ekonomi makro


Produksi minyak dalam
negeri
Pertumbuhan ekonomi
Rata-rata suku bunga
SBI 3 bulan

Alokasi dana desa sebagai


stimulus dalam pembangunan

Ada anggaran subsidi efisiensi


energi
KEBIJAKAN
APBN
Mendukung pencapaian sarana
pembangunan

Meningkatkan dan memperluas


pendidikan

5.1 Kesimpulan

1.Anggaran Pendapatan dan Belanja


Negaraatau APBN, adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negaraIndonesiayang
disetujui oleh DPR.
2. Fungsi APBN :
1. fungsi otoritas
2. fungsi perencanaan
3. fungsi pengawasan
4. fungsi alokasi
5. fungsi distribusi
6. fungsi stabilisasi

3. Tujuan APBN :
1.Memelihara stabilitas ekonomi dan
mencegah terjadinya anggaran defisit.
2.Sebagai pedoman dalam penerimaan
dan pengeluaran negara dalam rangka
pelaksanaan kegiatan kenegaraan dan
peningkatan kesempatan kerja yang
diarahkan pada peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran masyarakat.

4. Penyusunan dan penetapan APBN


1.Tahap Pengajuan
Pidato presiden mengenai RUU APBN
2.Tahap Pembahasan
Membahas baik oleh menteri
keuangan dan panitia DPR yang
bersangkutan
3.Tahap Penetapan APBN
Hasil dari bahasan itu berupa UU APBN
.

5. Keluar masuk dana APBN


Masuk :
Penerimaan perpajakan baik dalam
maupun luar negeri,dan Penerimaan
Negara Bukan Pajak(PNBP)
Keluar :
belanja pemerintah pusat, transfer kepada
daerah,dan pembiayaan baik dalam dan
luar negeri.

6. Alokasi dana APBN


Setiap tahun berubah sesuai
kebutuhan dan kepentingan masingmasing bidang. Seperti pada 2015
sebagian dana APBN diberikan
kepada Kementerian Pertahanan(96
Trilliun Rupiah). Sementara dana
lainya juga dialokasikan kepada
DPR,MPR,MA,MK,KY,dan kementerian
lainya.

7. Menjaga agar APBN tetap berjalan walau


defisit negara
1.Optimalisasi pendapatan negara
Penyempurnaan peraturan, ekstensifikasi dan
intensifiaksi perpajakan, dll
2.Peningkatan kualitas belanja negara
Mendukung pemerintahan yang efektif dan
efisien
3.Pengendalian ulang
Mengendalikan rasio utang terhadap PBB,
Mengutamakanpembiayaanutang
yangbersumber daridalam negeri

5.2 Saran
1.

2.

APBN seharusnya ditujukan untuk


kebijakan yang pro rakyat
Contoh : Bidang pendidikan dengan
cara meningkatkan fasilitas di daerah
daerah terpencil
Mencegah agar APBN tidak defisit

Pemerintah harus mengurangi atau


memotong
belanja Kementerian Negara dan lembaga
Optimalisasi pendapatan negara baik
pajak maupun non-pajak

Anda mungkin juga menyukai