'Dokumen - Tips Glomerulonefritis
'Dokumen - Tips Glomerulonefritis
Helmi Ananta
08711052
ANATOMI GINJAL
Organ ganda,
terletak dalam
rongga abdomen,
retroperitoneal,
antara vertebra L1
L4
Panjang bervariasi
dari 6 -12 cm, dan
berat bervariasi dari
24 150 gram
Terdiri dari korteks
dan medulla
ANATOMI GINJAL
NEFRON
Tiap ginjal terdiri
GLOMEROLUS
Suatu anyaman kapiler
FILTRASI GLOMEROLUS
Membran tersebut mempunyai 3 lapisan yaitu :
FUNGSI GINJAL
1. Fungsi ekskresi
Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol
dengan mengubah ekskresi air.
Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan
mengeluarkan kelebihan H+dan membentuk kembali HCO3
Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma
dalam rentang normal.
Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme
protein terutama urea, asam urat dan kreatinin.
2. Fungsi non ekskresi
Menghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan
darah.
Menghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting
dalam stimulasi produk sel darah merah oleh sumsum tulang.
Memetabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
Degradasi insulin.
Menghasilkan prostaglandin
GLOMERULONEFRITIS AKUT
Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu
Streptococcus
Adalah bakteri gram
PATOFISIOLOGI GNA
PREVALENSI
GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun
GEJALA KLINIS
Hematuria
Albuminuria
Edema ringan (periorbita)
Hipertensi
Demam
Gejala gastrointestinal (muntah, tidak nafsu makan,
konstipasi, diare)
GAMBARAN LABORATORIUM
Proteinuria (+1 - +4)
Hematuria makroskopik
Kelainan sedimen urin
Peningkatan ureum dan kreatinin
Peningkatan titer ASTO
GAMBARAN PATOLOGI
Makroskopis ginjal tampak agak membesar, pucat
DIAGNOSIS BANDING
Nefritis IgA
Membranoproliferatif Glomerulonefritis (tipe I dan II)
Lupus nefritis
Glomerulonefritis kronis
PENATALAKSANAAN
Tirah baring
Pemberian penisilin pada fase aktif
Diit rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan rendah
garam (1 g/hari)
Pengobatan terhadap hipertensi
Diuretik
Dialisis
Digitalis, sedativa, dan oksigen
PEMBAGIAN
GLOMERULONEFRITIS
GEJALA KLINIS
Edema periorbital dan
edema tungkai
Urin berwarna gelap
Hipertensi
Nyeri kepala
Gangguan penglihatan
Gangguan fungsi hati
DIAGNOSA
Proteinuria
Peningkatan ureum dan
kreatinin darah
Peninggian kadar antibodi
streptococcus
Peningkatan kadar kalium
darah
THERAPI
Antibiotik
Diit rendah protein dan garam
Diuretik
Anti hipertensi
PROGNOSIS
Sebagian besar penderita
SINDROMA NEFROTIK
Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis
ditandai oleh:
Peningkatan protein dalam urin secara
bermakna (proteinuria)
Penurunan albumin dalam darah
Edema
Serum cholesterol yang tinggi
(hiperlipidemia)
ETIOLOGI
Sindrom nefrotik
bawaan
Sindrom nefrotik
sekunder
Sindrom nefrotik
idiopatik
Kelainan minimal
Nefropati
membranosa
Glomerulonefritis
proliferatif
Glomerulosklerosis
fokal segmental
GEJALA KLINIS
Proteinuria > 3,5 g/hari
Hiperkoagualabilitas, yang
KOMPLIKASI
Infeksi (akibat defisiensi
respon imun)
Tromboembolisme (terutama
vena renal)
Emboli pulmo
Peningkatan terjadinya
aterosklerosis
Hypovolemia
Hilangnya protein dalam urin
Dehidrasi
DIAGNOSIS
Gejala klinis
Riwayat infeksi saluran nafas
atas
Analisa urin : meningkatnya
protein dalam urin
Menurunnya serum protein
Biopsi ginjal
TERAPI
Diit tinggi protein, diit
TATALAKSANA
Pada umumnya tidak
memerlukan
penatalaksanaan khusus.
Namun perlu disingkirkan
kemungkinan penyebab
kelainan ekstraglomerular
dan memerlukan
monitoring terus-menerus
GEJALA KLINIS
Anemia
Penurunan volume urin
Hipetrensi
Muntah
Letargi
DIAGNOSIS
Anamnesis
Penurunan Hb
Peningkatan kadar BUN
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan harus
ditujukan kepada
penyakit primer yang
menyebabkan gagal
ginjal akut tersebut, dan
berdasarkan keadaan
klinis yang muncul.
KESIMPULAN
Glomerunefritis