Kartika
Septyaningrum
Heidi Angelica A
Ayu Andini Putri
Anastasia Widha S
Kara Citra Kalandra
Lalu Viska Suhendra
Angeline
030.08.136
030.09.109
030.10.045
030.11.022
030.11.153
030.11.162
030.12.021
HOMOSISTEIN:
FAKTOR RISIKO
YANG PERLU
DIOBATI
HOMOSISTEIN
Homosistein ialah asam amino mengandung sulfur
dan merupakan zat perantara pada metabolisme
Metionin. Apabila terbentuk homosistein berlebih
yang belum siap diubah menjadi metionin atau
sistein, homosistein berlebih tersebut akan
diekskresikan ke dalam darah. Setelah itu, hepar
dan ginjal berperan dalam membuang homosistein
berlebih dari darah.
METABOLISME
HOMOSISTEIN
HIPERHOMOSISTEINEMIA SEBAGAI
FAKTOR RISIKO DARI:
Hipertensi
HIPERHOMOSISTEINEMIA SEBAGAI
FAKTOR RISIKO DARI:
Diabetes
HIPERHOMOSISTEINEMIA SEBAGAI
FAKTOR RISIKO DARI:
Gangguan ginjal
Kerusakan oksidatif
Sebagian besar disfungsi endotel yang
dikaitkan
dengan
homosistein
diperkirakan terjadi akibat stres oksidatif.
Hal ini merupakan bukti kuat bahwa
oksidasi
adalah
salah
satu
faktor
penyebab
hiperhomosisteinemia,
sehingga terdapat manfaat dari terapi
antioksidan untuk disfungsi vaskular.
FAKTOR
PENYEBAB
HIPERHOM
OSISTEINE
MIA
Asam Folat
Asam folat berperan sebagai substrat pada
reaksi remetilasi.
Vitamin B12 dan B6
Vitamin B12 dan B6 masing-masing bersifat
sebagai kofaktor enzim yang bertanggung
jawab untuk remetilasi dan transulfurasi.
Sediaan vitamin B12 yang paling sering
digunakan
menurut
literatur
ialah
Cyanocobalamin (meskipun banyak yang lebih
memilih menggunakan Metilcobalamin).
KESIMPULAN
TERIMAKASIH