MAKROMOLEKUL Terbaru
MAKROMOLEKUL Terbaru
I. KARBOHIDRAT
Turunan aldehida atau keton dari alkohol
polihidroksil atau zat-zat yang pada
hidrolisis menghasilkan derivat-derivat
tersebut.
Pada umumnya karbohidrat merupakan
zat padat berwarna putih yang sukar larut
dalam pelarut organik, tetapi larut dalam
air (kecuali beberapa polisakarida).
Monosakarida
Disakarida
Oligosakarida
Polisakarida
1. MONOSAKARIDA (CnH2nOn)
"simple sugars"
dihidrolisis
lebih lanjut.
karena
tidak
dapat
1. Reduksi
Pereaksi Fehling/ Benediet.
Jumlah Cu yang tereduksi
ukuran
kadar gula.
Larutan Barfoed membedakan
monosakaria dari disakarida.( waktu
utk monosakarida 30 menit sdgkan
disakarida > 30 menit )
2. Osazon
Test osazon penting untuk identifikasi
gula karena osazon berbagai karbohidrat
mempunyai bentuk kristal dan titik lebur
yang berbeda.
Pada pembentukan osazon hanya C
karbonil (gugus aldehida atau keton) dan
atom C yang bersebelahan letaknya
turut bereaksi.
3 Interkonversi
Dalarn larutan alkali lemah seperti Ba(OH)2 dan
Ca(OH)2 glukosa dapat berubah menjadi fruktosa
atau manosa dan sebaliknya. Ini terjadi melalui
bentuk enendial.
4. Oksidasi
Oksidasi gugus aldehida suatu
aldosa suatu asam aldonat : asam
glukonat.
Oksidasi pada gugus alkohol
primer suatu asam uronat, :asam
glukuranat.
Oksidasi dengan asam nitrat pekat
asam sakarat dengan 2 gugus
COOH.
2. DISAKARIDA (Cn(H2O)n-1)
Disakarida 2 molekul monosakarida yang sama
/berlainan, misalnya sukrosa, maltosa, laktosa .
3. POLISAKARIDA
1. Pati
a. Amilosa (15 -20%)
b.Amilopektin (80 - 85%)
Berat molekul pati berkisar antara 50.000 sampai
beberapa juta.
2. Glikogen
Polisakarida ini, yang terdapat pada
hewan, disebut juga sehagai "animal
starch". Molekulnya lebih kecil
daripada pati
Glikogen tidak mereduksi larutan
Benedict dan dengan iodium
memberi warna merah.
3. Inulin
Zat ini terdapat dalam akar tumbuhtumbuhan tertentu. Polisakarida ini
termasuk golongan : fruktosan yang
pada hidrolisis menghasilkan fruktosa.
Dengan iodium inulin tidak memberi
warna. Dalam air panas ia mudah
larut.
Inulin digunakan untuk penetapan
"glomerular filtration rate".
4. Selulosa
Karbohidrat ini membentuk struktur sel
tumbuh-tumbuhan.
Pada hidrolisis yang tidak lengkap
disakarida selobiosa, sedangkan pada
hidrolisis yang lengkap -glukosa.
Selulosa tidak larut dalam air; berat
molekulnya antara 50.000 sampai 400.000
300 - 2500 molekul glukosa.
Dengan iodium, selulosa tidak memberi
warna.
Enzim'' enzim pencernaan tidak dapat
memecah selulosa selulosa penting
sebagai sumber "bulk" dalam makanan.
5. Kitin
Polisakarida ini membentuk struktur
sel avertebrata, banyak terdapat
misalnya pada kulit kerang.
Kitin terdiri dari molekul-molekul Nasetil-D-glukosamin yang berikatan
dengan ikatan glukosida (1-4).
PERCOBAAN KARBOHIDRAT
1. Test Molisch
Dasarnya adalah pembentukan
furfural atau turunannya disebabkan
daya dehidrasi asam pekat terhadap
karbohidrat. Dengan -naftol, furtural
akan membentuk suatu senyawa
yang berwarna ungu.
2. Pembentukan Osazon
Suatu aldosa atau ketosa akan
bereaksi dengan fenilhidrazin
membentuk fenilhidrazon kristal
3. Test Benedict
Larutan tembaga alkalis akan direduksi
oleh gula yang mempunyai gugus
aldehida atau keton bebas Cu2O
endapan merah bata.
4. Modifikasi Test Barfoed
Test ini ditujukan untuk membedakan
monosakarida dari disakarida. Perbedaan
dengan test Benedict ialah bahwa pada
percobaan ini reduksi terjadi dalam
suasana asam. Pereaksi terdiri dari
larutan kupriasetat yang ditambah
dengan asam laktat
5. Test Seliwanof
Pada umumnya reaksi ini spesifik untuk
ketosa. Dasarnya ialah pembentukan 4
hidroksime furfural yang bereaksi dengan
resorsinol (1,3-dihidroksi benzen)
membentuk suatu senyawa berwarna
merah.
6. Test Tauber Terhadap Pentosa
Pereaksi terdiri atas larutan benzidin 2%
dalam asam.asetat glasial Warna
merah cherry.
7. Reaksi Tollens
Reaksi ini untuk pentosa yang
membedakannya dari heksosa.
8. Peragian
hidrolisa dengan menggunakan ragi /
enzim yg cocok Alkohol + CO2
9. Test Asam Musat
Dari semua karbohidrat hanya galaktosa
dan laktosa yang pada oksidasi dengan
asam nitrat menghasilkan asam yang
tidak dapat larut. .
II. LEMAK
Definisi
Suatu senyawa organik yang
heterogen yang mengandung asam
lemak yang mempunyai sifat sifat ;
relatif tidak larut dalam air tapi larut
dalam pelarut organik yang non
polar seperti eter, kloroform ,benzen
dan lain lain.
Asam lemak :
Asam karboksilat alifatik yang sebagian
besar dari hidrolisa lemak alami dan minyak
Pada umumnya mempunyai jumlah atom
karbon genap
Dapat dijenuhkan atau dapat mempunyai
satu atau lebih ikatan rangkap
Contoh ; R CH2-CH2-COOH
Jumlah
Karbon/Struktur
Asal
Kaprilat
8 : CH3
(CH2)6COOH
Kaprat
10:
CH3(CH2)8COOH
Minyak kelapa
Laurat
12:
CH3(CH2)10COOH
Minyak kelapa
Miristat
14:
CH3(CH2)12COOH
Minyak sayuran
Palmitat 16:
CH3(CH2)14COOH
Lemak hewan
Stearat
18:
CH3(CH2)16COOH
Jumlah Karbon/Struktur
Palmitolea 16:
t
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7COOH
Oleat
Asal
Lemak
mentega
18:CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COO Semua
H
lemak
KLASIFIKASI LEMAK :
1. Lemak sederhana:
ester asam
lemak dengan senyawa alkohol
( gliserol )
a. Lemak ( fat ) ester asam
lemak dengan ester; trigliserida
b. Waxer (Lilin) ester asam lemak
dengan alkohol rantai panjang.
Sumber kolesterol ;
Otak 3 gram / 100 gram
Usus 1,5 gram / 100 gram
Hati 0,8 gram / 100 gram
Kuning telur 0,4 / 100 gram
Dianjurkan 300 mg hari.
Efek samping kolesterol terasa setelah
jangka panjang ( 20 th kemudian)
Misalnya ; Jantung koroner
2. Feromon :
- Merupakan zat yang digunakan
oleh
serangga dan jenis lain untuk
berhubungan sebagai tanda
isyarat
tertentu dalam
melakukan aktifitas
3. Prostaglandin ;
Merupakan penyampai kimia
lipid
dalam tubuh manusia
Asam lemak dengan 20 karbon
Dalam konsentrasi kecil
mengadakan
reaksi fisiologik
Sangat penting
dalam
pengobatan peradangan dan
alergi
dan radang sendi ( rheumatoid
arthritis )
III. PROTEIN
Suatu senyawa organik yang bila
dihidrolisis akan menghasilkan
beberapa asam amino
|
R-C-NH2
|
COOH
KLASIFIKASI
7 gol berdsrkan struktur rantai samping R. sbg
berikut:
(1) Dengan rantai samping alifatik.
Contoh: glisin, alanin, valin, leusin dan
isoleusin.
(2) Dengan rantai samping yg mengandung
gugus
Hidrofisil ,contoh: serin, treonin.
(3) Dengan rantai samping yg mengandung atom
sulfat. Contoh: sistein, metionin.
(4) Dengan rantai samping yg megandung gugus
COOH atau amidanya. Contoh: asam
aspartat, asparagin, asam glutamat,
ghitamin.
REAKSI KIMIA
senyawa berwarnasecara
kwalitatif /kwantitatif.
1. Reaksi umum untuk asam amino
(Reaksi Ninhidrin).
NAMA
REAKSI
WARNA
Arginin
Histidin, tirosin
Triptofan
Triptofan
Tirosin
Tirosin, triptofan
dan fenilalanin
Sakaguchi
Pauly
Hopkins-Cole
Ehrlich
Millon
Xonthoprotein
merah
merah
ungu
biru
merah
kuning
Sistein
Nitroprusside
merah
PEPTIDA
Protein merupakan rangkaian asam
amino yang berikatan satu sama lain
dengan ikatan peptida, dibentuk
antara gugus karboksil asam amino
yang satu dengan gugus amino asam
amino berikutnya (lihat Gambar 4-2).
.
.
Test PROTEIN
1. Reaksi Biuret
reaksi terhadap ikatan peptida.Biru
lembayung.
2.Pengaruh Logam Berat
Presipitat
3."Salting Out" Protein
4. Kolorimetri
Beberapa asam amino memberi
reaksi warna yg khusus. Intensitas warna
dpt dipakai utk menentukan asam-asam
amino ini secara kwantitatif.
5. Kromatografi
Cara ini banyak dipakai sedikit bahan.
a. Kromatografi kertas saring.
b. Kromatografi lapis tipis (Thin Layer
Chromatography).
Dalam waktu terakhir ini kromatografi lapis tipis,
banyak menggantikan kromatografi kertas saring
karena:
- Pemisahan zat-zat dapat lebih sempurna
jenis adsorbent dapat dipilih.
- Waktu pemisahan lebih cepat
c. Ion-Exchange Chromatografi (Moare & Stein).
Untuk pemisahan asam amino digunakan
adsorbent yang terdiri dari partikel-partikel polar
6. Cara Biologis
PROTEIN
Nama protein (Yunani = yang utama)
pertama diajukan oleh Berselius untuk
senyawa-senyawa organik komplex yang
terdapat di dalam sel binatang dan
tumbuh-tumbuhan.
Tumbuh-tumbuhan dan bakteri dapat
membuat protein dari nitrogen an-organik,
tetapi binatang dan manusia memerlukan
asam amino untuk sintesis protein.
Klasifikasi
Klasifikasi protein berdasarkan rumus
bangun sangat sulit, karena rumus
bangun protein belum diketahui
seluruhnya. Klasifikasi yang lazim
dikemukakan ialah yang berdasarkan
atas daya larutnya dan komposisi
kimianya terutama asam amino.
1. Simple Protein
asam amino L- atau derivatnya.
Contoh;Albumin,Globulin,Glutelin,Prolamin
,Albuminoid(Skleroprotein),Histon,Protamin
2. Conjugated Protein
Protein yg bergbg dgn zat yg bukan
protein gugus prostetik.
(a ) Alit kleoprotein
Gugus prostetiknya ialah asam nukleat.
Contoh: nuklein, nukleohiston
.
(b) Glikoprotein
Gugus prostetiknya ialah karbohidrat,
yang pada hidrolisis menghasilkan
heksosamin.
Contoh: musin dlm saliva, 1-globulin dan
2-globulin dlm plasma.
(c) Fosfoprotein
Senyawa dgn ggs prostetiknya
mengandung fosfor, tetapi bukan fosfolipid
atau asam nukleat.
Contoh: kasein dalam susu.
(d ) Kromoprolein
Senyawa yang mengandung gugus kromoforik.
Contoh: hemoglobin, hemosianin, sitokrom,
flavoprotein.
(e) Lipoprotein
Gugus prostetiknya ialah suatu lipid spt:
triasilgliserol,
fosfolipid, kolesterol dll.
Contoh: kilomikron, VLDL (very low density
lipoprotein). LDL (low density lipoprotein) dalam
darah.
(f ) Metalloprotein
Gugus prostetiknya ialah suatu logam.
Contoh: seruloplasmin (Cu), siderofilin (Fe).