Anda di halaman 1dari 37

PATOFISIOLOGI

VERTIGO
Herlina Suryawati
VERTIGO TEACHING DAY
SEMARANG, 24 MEI 2003
HOTEL HORISON

Vertigo
- Bahasa Latin (Yunani) : Vertere = Memutar
- Dizziness
- Giddiness
- 1774 - 1838 : Jean Marc Gaspard itard
2 Volume Texbook Vertigo
- 1794 1867 : Marie Jean Pierre Florens
Saraf akustik 2 : Bagian cochlea dan bagian
vestibulum
- 1861 : Proster Meniere Vertigo akibat kelainan
labirin
- 1914 : Robert Barany Hadiah Nobel : Fisiologi dan
patologi vestibulum

Perkembangan pengetahuan AKT


- Abad 19 : Dasar-dasar pengetahuan AKT : Anatomi,
fisiologi dan patofisiologi
- Posisi tegak AKT yang lebih prima fungsinya
- Kendaraan Gangguan fungsi AKT Adaptasi
- Kemajuan alat transportasi berkaitan dengan
perkembangan pengetahuan AKT

Alat keseimbangan tubuh (AKT)


- Bagian perifer
* Reseptor di labirin kanan / kiri
Tiap sisi : 3 krista ampularis
2 organ otolitik makula
* Reseptor di mata
* Reseptor di propriosepsi : Tendon, sendi,
rasa
raba mekanis
- Bagian sentral
* Nuklei vestibulares di batang otak
* Serebelum
* Formatio retikularis di batang otak
* Sistim limbik

Cochlea
Labirin

Vestibula

Serabut affernt
Ganglion vestibularis (Scarpae)
Nervus vestibularis
Formatio
retikularis

Nuclei vestibulares
(lat, med, sup, inf)

FLM

Kortek
serebri

Serebelum
Medulla
spinalis

KANAN
3 KRISTA AMPULARIS
2 ORGAN OTOLIK
MAKULA

STIMULUS LABIRIN
KANAN
TONIC RATE
FIRING

KIRI
PERCEPATAN SIRKULER

3 KRISTA AMPULARIS

PERCEPATAN LINIER

2 ORGAN OTOLIK
MAKULA

SIMBIOSIS DALAM
MENDETEKSI GERAKAN
TUBUH DAN KEPALA
KESEIMBANGAN
TONIC RATE FIRING
(STIMULUS LABIRIN)
KANAN & KIRI
EKSITATIF & INHIBITIF
TAK SEIMBANG :

VERTIGO

STIMULUS LABIRIN
KIRI
TONIC RATE
FIRING

Patofisiologi Vertigo
1.

Teori rangsangan berlebihan (Overstimulasi)

2.

Teori konflik sensorik

3.

Teori neural mismatch

4.

Teori otonomik

5.

Teori bahan neurohumeral

6.

Teori sinaps

Teori rangsangan berlebihan


(Overstimulasi)

- Makin banyak dan makin cepat rangsangan (gerak


kendaraan) Makin besar peluang menimbulkan
gangguan fungsi AKT (Sindrom Vertigo)
- Jenis rangsangan AKT :
+ Kursi putar Barany
+ Faradisasi / Galvanisasi dan irigasi telinga
+ Kendaraan laut dan darat
- Rangsangan berlebihan terhadap kanalis
semisirkularis Hiperemi Sindroma Vertigo :
+ Vertigo
+ Nistagmus
+ Mual
+ Muntah

Teori konflik sensorik (Guedry)


Dasar Teori :
I. AKT = Organ indera keenam reseptor AKT
menumpang organ lain
1. Visus : Retina
2. Vestibulum : Kanalis semisirkularis
3. Propriosepsi : Tedon, Sendi dan
sensibilitas
dalam
II. Kemajuan transportasi
( Pesawat terbang )

Teori konflik sensorik


- Rangsangan gerakan Masukan sensoris dari 3
reseptor AKT baik kanan maupun kiri Disharmoni /
discordance / tidak sinkron Kebingungan dipusat
AKT Membangkitkan respons saraf otonom/ otot
penggerak mata (nistagmus) / otot penyangga tubuh
(ataksia, unsteadiness) / korteks (vertigo)
- Kemajuan : Lokasi patologi dipusat AKT (sentral)
- Kekurangan : Tidak menjelaskan faktor psikis,
habituasi / adaptasi

Teori neural Mismatch ( Reason )


- 2 faktor yang memicu :
1. Upaya mencegah sindrom vertigo
2. Explorasi ruang angkasa

- Rangsangan gerakan yang membangkitakan sindrom


vertigo tidak ditentukan oleh kecepatan dan / atau
besarnya goncangan tapi lebih ditentukan oleh
NOVELTY ( keanehan ) suatu gerakan dan lamanya
terpapar oleh gerakantersebut.

Teori neural Mismatch


-

Rangsangan gerakan yang sedang berlangsung


dirasakan : asing / aneh / tidak sesuai dengan
harapan Mismatch

Harapan bersumber dari pengalaman gerakan


masa lalu yang polanya tersimpan di otak

Mismatch ( ketdak sesuaian / discrepancy ) terjadi


antara pengalaman gerakan yang sudah disimpan di
otak dengan gerakan yang sedang berlangsung

Mismatch kegiatan berlebihan dari SSP termasuk


sistem saraf otonom

Teori neural Mismatch


- Bila gerakan yang asing / aneh berlangsung terus
terjadi pola gerakan yang baru merevisi pola
gerakan yang lama terbentuk pola gerakan yang
baru yang lebih sesuai dengan gerakan yang sedang
berlansung
- Gerakan yang asing / aneh menjadi tidak
asing/aneh lagi
- Ini disebut : Sensory Rearrangement
- Saat ini gejala vertigo menghilang orang dalam

Teori otonomik
- Rangsangan gerakan ketidak seimbangan saraf
otonom
sindrom vertigo

- Ketidak seimbangan otonom :


+ Dominasi saraf simpatik Sindrom Vertigo
+ Dominasi saraf parasimpatik Sindrom
menghilang

Teori bahan neurohumoral


-

Beberapa teori humoral


1. Teori histamin dari Takeda
2. Teori dopamin dari Kohl
3. Teori serotonin dari Lucat

- Saat terjadi rangsangan gerak yang gejala MG


Bahan-bahan humoral tersebut meningkat kadarnya
dalam cairan tubuh

Teori sinap
- Didukung oleh : Kemajuan neuroscience
1. Neurotransmisison
2. Biomolekuller learning & memory
- Fenomena timbul dan hilangnya DAYA adaptasi
bila terpapar rangsangan yang berulang

Fenomena adaptasi =
Suatu substrat dari learning & memory (belajar &
mengingat)

Teori sinap
- Learning & memory = Proses perubahan mekanisme
sinap sedemikian rupa sehingga kegiatan di sinap
menjadi terfasilitasi, efektif dan efisien
- Perubahan mekanisme sinap terjadi karena latihan
(rangsangan berulang) didaerah tertentu otak,
antaralain di hipokampus dan serebelum
- Adaptasi = Salah satu bentuk learning & memory
disebut : negative non assciative learning

Teori sinap
- Rangsangan gerakan Stres fisik & psikis
pelepasan CRF
- CRF Mengubah keseimbangan kearah dominasi
saraf simpatik vertigo
- Reciprocal inhibition antara saraf simpatik dan
parasimpatik keseimbangan berubah kearah
dominasi saraf parasimpatik mual dan muntah
- Rangsangan berulang jumlah ion calsium dalam sel
saraf prasinap semakin berkurang
- Bersamaan dengan semakin menyempitnya kanal
kalsium mempersulit Ca influx terjadi
Progresive Ca Channel Closure
- Ini diduga merupakan dasar mekanisme proses
adaptasi

Teori sinap
- Dasar mekanisme proses adaptasi : progressive
calcium channel closure selanjutnya menurunkan
pelepasan neurotransmiter respons jaringan /
gejala : berkurang menghilang
- Rangsangan gerakan hipotalamus melepas CRF
- CRF selanjutnya merangsang kegiatan sistem saraf
simpatik di locus caeruleus, hipokampus, korteks
serebri dan sebagainya
- Peningkatan kegiatan di lokus caeroleus oleh CRF
keseimbangan saraf otonom mengarah kedominasi
saraf simpatik timbul sindrom : pucat, dingin di
kulit, peluh dingin, dan vertigo

Teori sinap
-

Bila dominasi berubah kearah sistem saraf parasimpatis


(akibat mekanisme reciprocal inhibition) Sindrom : mual,
hipersalivasi, muntah

- Rangsangan terhadap lokus coeruleus juga menyebabkan


gejala panik
- Rangsangan CRF terhadap korteks limbik / hipokampus
gejala anxitas atau depresi
- CRF meningkatkan sekresi stress hormon melalui

jalur hipotalamus-hipofisis-adrenal
- CRF membangkitkan respons sistem saraf terhadap stress
fisik maupun psikis yang dihambat oleh obat anti
cemas : Benzodiazepin
- Mekanisme kerja CRF : mungkin melalui peningkatan influks
kalsium dapat dihambat oleh obat golongan Calcium
Entry Blocker : Verapamil

Teori sinap
- Bila sindrom vertigo / MG berulang ( akibat
rangsangan gerakan yang berulang atau akibat
latihan)
Maka siklus perubahan dominasi saraf simpatik
dan

parasimpatik juga berulang

Sampai suatu saat terjadi perubahan dalam


sensitivitas reseptor : hiposensitive, dan
jumlah

reseptor : Down-Regulation serta

perubahan dalam

influx kalsium

Sindrom vertigo / MG akan menghilang


Disebut dalam kondisi teradaptasi

Teori sinap
- Paparan berlebihan dengan bahan agonisnya
(neurohormon) Perubahan mekanisme sinaps :
CNS plasticity, dalam bentuk :
= Hiposensitivity
= Down regulated
= Progressive closure of calcium channels

- Adaptasi / habituasi disebabkan oleh menurunnya


influx kalsium, yang disebabkan oleh progresive
Ca channel closure

Sindroma Vertigo
- Vertigo dapat sebagai : Gejala mandiri
dapat sebagai : Sindroma
- Sindrom vertigo : Vertigo, mual, muntah, nistagmus,
unsteadiness, pallor, hiperhidrosis
- Vertigo
+ Subyektif, obyektif
+ Ilusi gerakan
+ Dizziness, giddiness
- Pallor & Cold-Sweat
+ Penyerta
+ Tanda dari MG
+ Mendahului mual & muntah
+ Peningkatan aktivitas susunan saraf simpatik

Sindrom Vertigo
-

Mual

# Nausea (mual) = Pengalaman psikis : rasa tidak enak


di lambung Menuntun timbulnya muntah
# Mual = Rasa / penghayatan terhadap kegiatan

yang

tidak wajar dari pusat muntah


# Mual disertai inhibisi tonus intestinum dan gerak
peristaltik usus dan lambung
# EGG : Disritmia, tachygastria
# Nausea dan disritmia adalah akibat kegiatan sistem
simpatik

Sindrom Vertigo
- Muntah (vomiting, emesis)
# Muntah = Pengeluaran isi G.I. Melalui mulut
# Retching = Kegiatan otot beraturan yang mengarah
kemuntah namun dalam kondisi
(Rhytmic inspiratory

glotis tertutup

movements against a clossed

glottis)
# Merupakan kegiatan sistem saraf parasimpatik
# Dapat dihambat oleh obat antikolinergik misal
Atropin
# Saat mual : Tonus dan motilitas otot G.I.

Sindrom Vertigo
-

Gejala awal : Kegiatan berlebihan sistem simpatik


Vertigo, Pallor, mual Penderitaan hebat

Gejala lanjut : Kegiatan parasimpatik Muntah


rasa takut

Sesudah muntah berakhir segala keluhan hilang


pasien lebih segar

Sindrom Vertigo
-Nistagmus
* Nistagmus = Gerakan bolamata yang involunter
(diluar kemauan) ritmis (beraturan) ulangalik
# yang arahnya bisa
@ Horizontal (kekanan/kiri)
@ Vertikal (keatas/bawah)
@ Berputar (searah/ berlawanan
arah dengan jarum jam
# yang kecepatanya bisa
@ Berbeda (Jerky)
@ Sama (Oscilation, pendular)

Sindrom Vertigo
-Nistagmus
+ Nistagmus yang Jerky disebut sesuai
dengan arah fase cepatnya :
Nistagmus kekanan
Nistagmus kekiri
Nistagmus keatas
Nistagmus kebawah
Nistagmus searah jarum jam
Nistagmus berlawanan arah jarum jam
+ Nistagmus yang kasar dan intensif : Mudah
diamati
+ Nistakmus halus : Sulit perlu alat
@ Kacamata Frenzel
@ ENG

Sindrom Vertigo
-Nistagmus
+ Kacamata Frenzel
@ Mirip kacamata tukang las
@ Lensa +
1 20 dioptri
@ Ada lampu cahaya dalam kacamata
Pengamat : Melihat dengan jelas
Pasien : Tak dapat melihat
+ Nistagmus merupakan tanda obyektiv vertigo
+ Berbagai macam nistagmus
@ Nistagmus spontan
@ Nistagmus bangkitan (Induced
Nystagmus)
@ Nistagmus lirikan (Gazed Nystagmus)
Kelainan vestibuler sentral
fisiologis End Point Nystagmus

Sindrom Vertigo
-Nistagmus
+ Berbagai macam nistagmus
@ Nistagmus kongenital
@ Miners Nystagmus
Train Dispatchers Nystagmus
@ Seesaw Nystagmus
Mirip Jomplangan (Timbangan)
@ Rebound Nystagmus
Gaze test 20 detik
@ Periodic Alternating Nystagmus
Up Beating Nystagmus
@ Down Beating Nystagmus
Malformasi Arnold-Chiari
@ Inter nuclear Ophthalmoplegia : lesi FLM

Anda mungkin juga menyukai