BAB I
STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI
Nama
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Nama Ayah
: Tn. MA
Nama Ibu
: Ny. WY
Alamat
Suku Bangsa
MRS
:
: 28 Desember 2016
II. ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan Utama
: Demam
RIWAYAT LINGKUNGAN
- Penderita tinggal bersama ayah, ibu, dan satu orang adik
laki-laki di rumah pribadi, terdiri atas tiga kamar dan dua
WC menggunakan bak penampungan air terletak didalam
rumah.
- Rumah penderita jauh dari tempat pembuangan sampah
umum. Sumber air yang dipakai berasal dari ledeng. Air
untuk minum menggunakan air ledeng yang telah
dimasak.
: P1A0
Ditolong oleh
Tanggal
: Dokter Sp.OG
: 38 minggu
: Spontan per vaginam
: 10 Juli 2004
RIWAYAT MAKAN
Penderita sehari-hari mengkonsumsi:
Nasi biasa 3 kali sehari. Rata-rata penderita menghabiskan
nasi sebanyak 2-3 centong nasi sebanyak 3 kali sehari.
Sayur ada setiap hari. Bervariasi dari sayur kangkung,
tauge, lodeh, katu dan bayam. Sekali makan bisa
mengambil 2-3 sendok sayur.
RIWAYAT MAKAN
Lauk yang dikonsumsi bervariasi mulai dari ikan (1/2 potong), ayam (1
potong), telur (1 butir), tahu (sepotong), dan tempe (sepotong). Frekuensi
3 kali sehari.
Konsumsi buah seperti buah pir, duku, pisang, pepaya, jeruk 2-3 x dalam
seminggu.
Penderita minum air sebanyak 1 L dalam sehari
Penderita sering jajan disekolah seperti bakso, tekwan dengan cabe
yang banyak, coklat, ciki-ciki, es teh
RIWAYAT MAKAN
Riwayat:
ASI
: 0 bulan 6 bulan
Susu Formula
Nasi tim
: 0 bulan 3 tahun
Nasi biasa
: 7 12 bulan
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Berbalik : 3 bulan
Tengkurap
: 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak
: 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara
: 24 bulan
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Berbalik : 3 bulan
Tengkurap
: 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak
: 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara
: 24 bulan
::-
:-
RIWAYAT IMUNISASI
HB0
BCG
DPT 1
IMUNISASI DASAR
Umur
Umur
7 hari
1 bulan
2 bulan
HEPATITIS 2 bulan
B1
Hib 1
2 bulan
DPT 2
HEPATITIS
B2
Hib 2
Umur
ULANGAN
Umur
DPT 3
4 bulan
3 bulan HEPATITIS B
3
3 bulan
Hib 3
4 bulan
4 bulan
3 bulan
POLIO 1
1 bulan
POLIO 2
2 bulan
POLIO 3
3 bulan
CAMPAK
8 bulan
POLIO 4
4 bulan
tegangan: cukup
STATUS GIZI
BB/U
TB/U
IMT
: 38/(1.45)2 = 18.07
Kesan
KEADAAN SPESIFIK
Kepala
Bentuk
Rambut
Mata
isokor
Telinga
: Normosefali, simetris
: Hitam, tidak mudah dicabut.
: Cekung (-), edema palpebra (-), konjungtiva
anemis (-), sklera ikterik (-), Pupil bulat
3mm, reflek cahaya (+/+) normal
KEADAAN SPESIFIK
Mulut
(+)
Thorak
Paru-paru
Inspeksi : Statis, dinamis simetris, retraksi (-/-)
Auskultasi
: Vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-).
Palpasi : Stemfremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Jantung
Inspeksi : Iktus kordistidak terlihat
Auskultasi
: HR: 120 x/menit, irama reguler, BJ I-II normal, bising (-)
Palpasi : Thrill tidak teraba
Perkusi
Abdomen
Inspeksi
: Datar
tekan (+)
Lipat paha
: Akral hangat (-), sianosis (-), edema (-), CRT < 2 detik
IV. STATUS
NEUROLOGIKUS
Pemeriksaan
Tungkai
Tungkai Kiri
Kanan
Lengan
Lengan Kiri
Kanan
Gerakan
Luas
Luas
Luas
Luas
Kekuatan
+5
+5
+5
+5
Tonus
Normal
Normal
Normal
Normal
Klonus
Reflek fisiologis
+ normal
+ normal
+ normal
+ normal
Reflek patologis
Fungsi sensorik
: belum dapat dinilai
Fungsi nervi craniales : dalam batas normal
GRM
: (-)
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Darah
rutin 28 Desember 2016
Hb
Eritrosit`
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
LED
: 12,2 g/dl
: 4,12 x106/L
: 5,55x103/L
: 136x103/L
: 33,1%
: 3mm/jam
Nilai Normal
Hb
: 12-16 g/dl
Eritrosit`
: 4-5 juta mm3
Leukosit
: 5000-10.000mm3
Trombosit
: 150.000-400.00mm3
Hematokrit
: 37-42%
LED
: P<15mm/jam
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Pemeriksaan
Parasitologi
Malaria (DDR)
: (-) negatif
Pemeriksaan Imunologi
DENGUE BLOOD
IgG : (+) positif
IgM : (-) negatif
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
WIDAL
Salmonella typhi H
Salmonella typhi O
Salmonella paratyphi AH
Salmonella paratyphi AO
Salmonella paratyphi BH
Salmonella paratyphi CH
Salmonella paratyphi BO
Salmonella paratyphi CO
: 1/320
: 1/320
: 1/80
: 1/320
: 1/80
: 1/80
: 1/160
: 1/320
DAFTAR MASALAH
1. Demam
2. Muntah
3. Nyeri tekan epigastrium
4. Sulit BAB
5. Typhoid tounge (+)
DIAGNOSIS BANDING
- Demam tifoid dd/ demam dengue
DIAGNOSIS KERJA
- Demam tifoid
TATALAKSANA
Non-Farmakologis
o
Tirah baring sampai 7 hari bebas demam,
lalu mobilisasi secara bertahap
o
TATALAKSANA
Farmakologis
-IVFD KAEN 3B gtt XX/menit
-Paracetamol 3x500 mg P.O , bila suhu 38,5C
-Inj. Lansoprazol 1x15 mg IV
-Inj. Ceftriaxon 1x2g IV
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia at bonam
Quo ad functionam : dubia at bonam
Quo ad sanationam : dubia at bonam
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan
(usus halus) disebabkan oleh Salmonella typhi dengan gejala demam
satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan
dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
CARA
PENULARAN
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan darah tepi
- Uji serologis
- Uji Widal
- Tes TUBEX
- Uji Enzyme Immunoassay (EIA) DOT
- Uji Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
- Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman
- Pemeriksaan kuman secara molekuler
DIAGNOSIS BANDING
-Demam Dengue
-TBC
-Malaria
-Infeksi saluran kemih (ISK)
Penatalaksanaan
Non Medika Mentosa
Tirah baring
Nutrisi
Cairan
Kompres air hangat
Penatalaksanaan
Medika Mentosa
Simptomatik
Paracetamol dengan dosis 10 mg/kg/kali minum
Antibiotik
Chloramphenicol 50-100 mg/kg/hari dibagi menjadi 4 dosis untuk pemberian
intravena biasanya cukup 50 mg/kg/hari. Diberikan selama 10-14 hari atau
sampai 7 hari setelah demam turun.
Sefalosporin generasi ketiga (Ceftriaxone, Cefotaxim, Cefixime), merupakan
pilihan ketiga namun efektifitasnya setara atau bahkan lebih dari
Chloramphenicol dan Cotrimoxazole serta lebih sensitive terhadap Salmonella
typhi. Ceftriaxone merupakan prototipnya dengan dosis 100 mg/kg/hari
IVdibagi dalam 1-2 dosis (maksimal 4 gram/hari) selama 5-7 hari.
Komplikasi
Komplikasi pada usus halus
Perdarahan usus
Perforasi usus
Peritonitis
Komplikasi diluar usus halus
Bronkitis dan bronkopneumonia
Kolesistitis
Typhoid ensefalopati
Meningitis
Infeksi saluran kemih
PENCEGAHAN
Cuci tangan.
Hindari minum air yang tidak dimasak.
Tidak perlu menghindari buah dan sayuran
mentah.
Pilih makanan yang masih panas
Bersihkan alat rumah tangga secara teratur.
VAKSINASI
Vaksin oral Ty 21a (kuman yang dilemahkan)
pada anak berumur diatas 2 tahun
Diberikan per oral tiga kali dengan interval
pemberian selang sehari.
Proteksi dilaporkan 6 tahun
VAKSINASI
Vaksin polisakarida
Vaksin yang mengandung polisakarida Vi dari
bakteri Salmonella.
anak di atas 5 tahun selama 3 tahun
pengulangan (booster) setiap 3 tahun
Prognosis
Prognosis pasien demam tifoid tergantung
ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan
sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi
BAB III
ANALISIS KASUS
TERIMA KASIH
Thank
You