Anda di halaman 1dari 15

FISIKA vs GEOFISIKA

Fisika :

ilmu yang mempelajari bagaimana gejala alam dan proses-proses


alam itu terjadi.
Dari banyak gejala dan proses alam yang dipelajari ditemukan aturan
(hukum) alam yang melandasi terjadinya gejala dan proses tadi.
Gejala dan proses alam ini mencakup fenomena-fenomena fisika
yang terkait erat dengan sifat fisika bumi (dan juga mineral).

Geofisika : suatu cabang ilmu yang menggunakan prinsip-prinsip fisika untuk


mempelajari susunan dalam bumi termasuk juga susunan endapan
mineral

GEOFISIKA DAN KAITANNYA DENGAN KEGIATAN


PERTAMBANGAN

Tahapan Pertambangan :
Prospeksi

1. Eksplorasi Geofisika

Eksplorasi

2. Eksplorasi Geokimia
Evaluasi/Studi Kelayakan
Layak

3. Tracing float, trenching, test


pitting, coring and aditing

Tidak Layak

Persiapan Eksploitasi

Arsip

Eksploitasi
Pengolahan
Pemurnian
Pengangkutan dan Pemasaran

Sifat-2 fisika apa yang menjadi dasar penyelidikan geofisika ?


-

Sifat kelistrikan
Sifat kemagnetan
Sifat electromagnetic
Gravitasi
Radioaktivitas
Elastisitas batuan

Metode Geofisika dan


Pengukurannya
Metode pengukuran geofisika dapat dikerjakan
secara aktif (responsif) maupun pasif (spontan).
Secara pasif misalnya dengan geomagnet dan
cara gravitasi. Secara aktif misalnya dengan
geolistrik dan seismik.
Jenis aktif (responsif) baru dapat dilakukan
pengukuran manakala telah diberikan arus listrik
atau gangguan, sedangkan pasif (spontan)
langsung dapat dilakukan pengukuran.

Medan dari Benda Bumi atau Mineral yang Dimanfaatkan


Sifat Benda Bumi

Medan/Sifat

Massa

Gravitasi Newton
/spontan

Kemagnetan

Magnet dipole bumi


/spontan

Elektrokimia

Metoda Eksplorasi/
Alat
Gaya berat
/gravimeter
Magnet
/magnetometer
Potensial diri (SP)
/multimeter

Radiasi nuklir/ spontan


Kelistrikan
Potensial listrik
/responsif
Listrik-Magnet
Potensial elektromagnetik /responsive

Geiger count,
scintillator
Geolistrik, polarisaasi
terimbas /V-A
meter

Keelastikan
Gelombang elastik
/responsif
Penghambur sinar
Radiasi nuklir
/responsif

Kontras rapat massa


Kontras suseptibilitas

Potensial listrik
/spontan

Radioaktif

Yang Dideteksi

Elektromagnetik /VLF,
CSAMT, AFMAG,
dsb.
Seismik bias, pantul
/se- ismometer,
geofon
Logging densitas

Kontras tingkat
ionisasi
Kontras
radioaktivitas
Kontras resistivitas
dan
chargeabilitas
Kontras resistivitas,
suseptibilitas
Kontras cepat rbt,
muka bias/
pantul
Kontras rapat
massa/densitas

Macam-Macam Metode Geofisika


Geo-electric (geolistrik)
Resistivity
Induced Polarization (IP)
Self Potential (SP, Self-Potensial/Potensial Diri)
Telluric
Electromagnetic (EM)
Magnetic (magnetik)
Gravity (gravitasi)
Seismic (seismik)
Refraction (Refraksi/bias)
Reflection (Refleksi/pantul)

Metode Geolistrik

1. Tahanan Jenis (Resistivity)


Arus searah atau bolak balik dengan frekuensi
rendah dialirkan ke dalam bumi melalui dua
elektroda (elektroda arus) dan distribusi
potensial yang dihasilkan diukur dengan dua
elektroda lain (elektroda pengukur).
2. Potensial Diri (Sp, Self Potential)
Cara ini dipakai pada endapan yang sifatnya
menghasilkan arus listrik karena proses elektro
kimia. Pengukuran ditujukan pada potensial
spontan yang timbul karena proses oksidasi
atau pada pengkayakan supergene, misalnya
pada vein-vein sulfida.

Prinsip pengukuran pada SP


P

M
Kontur
equipotensial

a. Contoh hasil pengukuran S P


Overburde
n
(+)

(-)

Zona Oksidasi

Zona
Reduksi

b. Model potensial alam pada ore body (sulfide)

3. Polarisasi Induksi (Induced Polarization)

Induced Polarisation (IP) atau polarisasi


terimbas adalah sebuah pengembangan yang
relatif baru dalam eksplorasi geofisika. IP
menyerupai metoda resistivity dalam
pemakaian arus listrik yang dikirimkan
transmitter ke tanah melalui dua buah
elektroda arus dan perbedaan tegangan
(potensial) diukur di antara dua elektroda
potensial.

Dalam tanah yang tidak mengandung mineral,


jika aliran arus diputus, tegangan antara
elektroda potensial dengan segera turun
menjadi nol. Akan tetapi bila tanah
mengandung jumlah mineral, kebanyakan
mineral sulfida (pirit, kalkopirit dan galena),
tegangan yang diperoleh tidak langsung nol,
tetapi turun perlahan-lahan menuju nol setelah

Metode Gaya Berat (Gravity Method)

Merupakan metode geofisika yang


didasarkan pada pengukuran variasi
medan gravitasi bumi. Variasi medan
gravitasi (gravitation field) ini muncul
akibat variasi rapat massa/densitas batuan
di bawahnya.

Yang diukur bukan gaya gravitasi bumi


sebenarnya, melainkan perbedaan medan
gravitasi dari suatu titik observasi
terhadap titik observasi lainnya

Adanya

variasi nilai gravitasi ini


disebabkan oleh karena kondisi bumi :
- Tidak homogen
- Tidak berbentuk bola
- Mengalami rotasi

Hal-hal yg mempengaruhi harga


percepatan gravitasi

Perbedaan garis lintang : perbedaan jari-jari bumi


antara kutub bumi dengan ekuator menyebabkan
perbedan nilai gravitasi.
Perbedaan elevasi :perbedaan percepatan
gravitasi (g) berubah-ubah tergantung dr R bumi.
R lebih besar pada pengamatan yg lebih tinggi
(bukit) dan lebih kecil pada lembah.
Variasi densitas batuan :densitas besar
pecepatan gravitasi lebih besar.
Pasang surut air laut : posisi matahari maupun
bulan thd bumi mempengaruhi amplitudo
gravitasi.

Pengukuran Medan Magnet


(Magnetic Method/Geomagnet)
Metode magnetik mempunyai kesamaan dengan
metoda gravitasi, keduanya berdasar pada teori
potensial, tetapi ditinjau dari besaran fisika yang
terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang
mendasar.
Pada metode magnetik, perlu dipertimbangkan
variasi arah dan besar vektor magnetisasinya,
karena terdiri dari dua kutub (dipole), sedangkan
pada metoda gravitasi hanya menyatakan variasi
besar vektor percepatan gravitasi.

Metode Seismik
Metode

seismik merupakan metode


geofisika yang didasari atas prinsip-prinsip
cepat rambat gelombang seismik pada
suatu medium (batuan). Cepat rambat
gelombang ini dipengaruhi oleh jenis
medium, porositas, kadar air dan umur
lapisan batuan.

Prinsip

kerja metode ini adalah


pemberikan gangguan berupa gelombang
seismik pada suatu sistem dan kemudian
gejala fisiknya diamati dengan alat
penangkap sensor geophone.

gel. udara

G1 G2 G3 G4

gel. langsung

Gelombang Bias
V1

sudut

kritis

V2

Gambar-1 : Perambatan gelombang seismik

Gel. Pantul

Anda mungkin juga menyukai