Anda di halaman 1dari 27

KASUS KECIL

ABSES COLLI +
DM TIPE 2
Nama : Winda Velintia, S.Ked
Pembimbing :
dr. Topan Binawan, Sp.PD, M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN SMF-ILMU PENYAKIT
DALAM
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO

Identitas Pasien
Nama
: Ny. N
Usia
: 43 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat
: Besulutu
Tgl. Masuk RS : 1 Juni 2016
DPJP
: dr. Yusuf Hamrah, Sp.PD

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bengkak pada leher
Anamnesis terpimpin : seorang pasien MRS dengan keluhan
bengkak pada leher kiri sejak 1 minggu SMRS, Awalnya bengkak
tersebut hanya berupa bisul berukuran kecil yang kemudian makin
membesar, keluhan disertai nyeri pada daerah tersebut. Pasien
mengaku tidak pernah berusaha memecahkan dan mengobati
bisul tersebut. NUH (+), Mual (-), muntah (-), demam (-), nafsu
makan baik tetapi pasien merasa berat badannya berkurang akhirakhir ini. BAK sering dan banyak. BAB lancar kesan normal.
Riwayat DM tidak diketahui, pasien mengaku baru mengetahui
setelah pemeriksaan darah di RSUB.
Riwayat penyakit lain (-),
riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-),
riwayat pengobatan (-)

Pemeriksaan fisik
Status present
KU : sakit sedang
Kesadaran :
compos Mentis
Status Gizi :
overweight
TB : 155
BB : 56 kg
IMT : 23,33 kg/m2

Tanda vital

TD : 100/80mmHg
P : 24 x/menit
Nadi : 98 x/menit
Suhu :
37,0C/axillar

STATUS GENERALIS
Kulit
Kepala
Rambut
Mata

Turgor baik, purpura (-), Patekie (-)


Berwarna sawo matang, eritem dan
hiperpigmentasi daerah leher kiri

Bentuk oval, simetris,

Berwarna hitam keabu-abuan

konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik


(-/-), pupil bulat dan isokor,
Exopthalmus (-/-), Edema palpebra (-/-),
pergerakan bola mata dbn.

Hidung

Sekret (-), DBN

Telinga

Bentuk telinga normal, sekret


(-)

Gigi, Bibir,
Mulut

Bibir tidak sianosis, bibir


pucat (-), kering (-) gusi
hipertropi (-)

Lidah

Lidah kotor (-), tremor lidah


(-)

Leher

Inspeksi : abses, eritem, hiperpigmentasi,


dan pus pada leher kiri berukuran diameter
+ 15 cm
Palpasi : abses teraba keras dan hangat
JVP= 5 cm

Thoraks

Inspeksi : Pergerakan simetris ka-ki


Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-),
Fremitus vokal simetris kiri dan kanan
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru,
Auskultasi : ronchi -/-, wheezing -/-

Inspeksi : IC tidak terlihat


Palpasi : IC tidak teraba
Perkusi: Batas Jantung DBN
Auskultasi: BJI,II reguler,
BJIII/gallop (-), Murmur (-)

Jantung

Abdom
en

Inspeksi : datar ikut gerak napas


Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
8x/menit
Palpasi : distensi (-), acites (-), nyeri tekan
regio epigastrik (+), hepar teraba (-), lien
teraba (-)
Perkusi : tympani, pekak hepar.

punggung

Inspeksi : Tidak ada kelainan


Nyeri ketok : (-) Tidak ada
Auskultasi : Ronchi -/wheezing (-/-)
Gerakan Terbatas

ekstremita
s

kekuatan otot ka5-5 ki 5-5


tidak terdapat udem di keempat ekstrimitas, tidak ada
nyeri tekan.

Pemeriksaan Penunjang
Parameter

Hasil

Nilai Rujukan

WBC

6,52 [10^3/ul]

4.00-10.0

RBC

4,47 [10^6/ul]

4.00-6.00

HGB

11,7 [g/dl]

12.0-16.0

HCT

34,5 [%]

37.0-48.0

MCV

87,3 fL

80,0-97,0

MCH

26,6 pg

26,5-33,5

MCHC

33,8 g/dl

31,5-35,0

PLT

269 [10^3/ul]

150-400

KIMIA DARAH
Parameter
GDS
Ureum

Hasil

Nilai

256

Rujukan
70-180

39

P = 15-40
L = 19-44

Creatinin

1.0

P = 0.5-1.0
L =0.7-1.2

SGOT/AST

47

L = <45
P = <31

SGPT/ALT

31

L = <41
P =<31

Diagnosis :
Abses

Colli dan Diabetes


Mellitus Tipe 2

Rencana Pemeriksaan:
Uji kultur
Foto polos cervikal

RESUME
PBM perempuan usia 43 tahun dengan keluhan bengkak pada
leher kiri sejak 1 minggu SMRS, mula-mula ukuran bengkak
kecil kemudian membesar, disertai nyeri (+) pada daerah
bengkak, NUH (+), mual (-), muntah (-), demam (-), nafsu
makan baik, berat badan menurun (+), BAK sering dan
banyak, BAB lancar kesan normal, riwayat DM (+), riwayat
penyakit lain (-), riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-),
riwayat pengobatan sebelumnya (-). Tanda vital dalam batas
normal.
Pada pemfis, ditemukan eritema dan hiperpigmentasi
daerah leher kiri, bengkak disertai abses, pus pada leher
kiri berukuran diameter 15 cm, nyeri tekan regio
epigastrik (+), abses teraba kenyal dan hangat.
Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan GDS dan SGOT
meningkat.

Penatalaksanaan
Non farmakologi
Tirah baring
Perawatan luka

Farmakologi
IVFD asering 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12jam/IV
Inj. Metronidazol 1
vial/12jam/IV
Inj. Pantoprazol 1
vial/12jam/IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8jam/IV

S
Pasien WANITA 43 tahun
MRS
dengan
keluhan
bengkak pada leher kiri
sejak 1 minggu SMRS,
Awalnya bengkak tersebut
hanya
berupa
bisul
berukuran
kecil
yang
kemudian
makin
membesar,
keluhan
disertai nyeri pada daerah
tersebut. Pasien mengaku
tidak pernah berusaha
memecahkan
dan
mengobati bisul tersebut.
NUH (+) nafsu makan
baik tetapi pasien merasa
berat
badannya
berkurang akhir-akhir ini.
BAK sering dan banyak.
-Riwayat
DM
tidak
diketahui,
pasien
mengaku
baru
mengetahui
setelah
pemeriksaan
darah
di

O
Tanda vital :
TD : 100/80mmHg
P : 24 x/menit
Nadi : 98 x/menit
Suhu :
37,0C/axillar
Pemfis :
Inspeksi leher :
bengkak disertai
abses, eritem, pus
pada leher kiri
berukuran
diameter + 15 cm
Palpasi : abses
teraba kenyal dan
hangat
Laboratorium :
Kimia darah :
GDS 256
Darah rutin dbn

A
ABSES
COLLI
SINISTR
A
DM TIPE
2
DYSPEPS
IA

P
P.DX :
UJI KULTUR
FOTO CERVIKAL
P.TX :
IVFD asering 20
tpm
Inj. Ceftriaxon 1
gr/12jam/IV
Inj. Metronidazol
1 vial/12jam/IV
Inj. Pantoprazol
1 vial/12jam/IV
Inj. Ketorolac 1
amp/8jam/IV
Novorapid 3x4
unit
P.Ed
Tirah baring
Perawatan luka
Edukasi : gaya
hidup sehat

Defenisi
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindroma
klinis

kelainan

metabolik

dengan

karakteristik

hiperglikemik yang disebabkan oleh defek sekresi


insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk
meregulasi kadar gula darah. Peningkatan kadar gula
dalam darah atau hiperglikemia merupakan gejala
umum yang terjadi pada diabetes.

Prevalensi
World
Health
Organization
(WHO)
memperkirakan, prevalensi global diabetes melitus
tipe 2 akan meningkat dari 171 juta orang pada
2000 menjadi 366 juta tahun 2030. Indonesia
menduduki ranking ke-4 di dunia dalam hal
jumlahpenderita diabetes setelah China, India dan
Amerika Serikat.
Di Indonesia, hanya 50% dari penderita diabetes
menyadari bahwa mereka menderita diabetes, dan
hanya 30% dari penderita melakukan pemeriksaan
secara teratur.

Faktor Risiko

Usia tua (>45 tahun)

Obesitas (IMT > 25)

Hipertensi (> 140/90mmHg)

Riwayat keluarga Diabetes Melitus

Riwayat melahirkan anak > 4000 gram

Riwayat Diabetes melitus pada kehamilan

Dislipidemia (HDL 40 mg/dl atau Trigliserida >200mg/dl)

Riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau gula darah


puasa terganggu (GDPT)

Riwayat penyakit kardiovaskuler

Klasifikasi
American Diabetes Association (ADA, 2005) :

Patogenesis
Infeksi
Proses autoimun
Respon imun

sel pulau langerhans sekarang dianggap sebagai sel asing,


terbentuk antibodi sitotoksik dan bekerja sama dengan
mekanisme imun seluler

Aktivasi monosit/makrofag dan limfosit T


Kerusakan sel beta pankreas
Diabetes Melitus Tipe I

Cont...
Sekresi Insulin Abnormal

Resistensi Insulin pada Jaringan (Target)

Diabetes Melitus Tipe II

Manifestasi Klinis
Gejala Khas (Klasik)

Poliuri

Polidipsi

Polifagi

Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Gejala tidak khas

Lemas, kesemutan, luka yang sulit sembuh, gatal, mata


kabur, disfungsi ereksi (pria), pruritis vulva (wanita)

Kriteria Diagnostik
1. Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu 200 mg/dl, atau
2. Gejala klasik DM + glukosa plasma puasa 126 mg/dl, atau
3. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO 200 mg/dl atau
4. Gejala tidak khas DM + hasil pemeriksaan glukosa darah abnormal
minimal 2x

Penatalaksanaan
1.Edukasi
2.Terapi

gizi

3.Latihan
4.Obat

Jasmani

hipoglikemi oral

Golongan insulin sensitizing

Biguanid

Glitazone

Golongan sekretagok insulin:

Sulfonilurea

Glinid

Penghambat alfa glukosidase

Acarbose

Golongan incretin

5. Insulin

Penghambat DPP IV

Komplikasi
1.Komplikasi

Akut

Ketoasidosis
Koma

diabetik

Hiposmolar Non Ketotik

Hipoglikemia
2.Komplikasi

Kronik

Infeksi
Mikroangiopati

Retinopati diabetik

Nefropati diabetik

Neuropati diabetik

Makroangiopati

Penyakit jantung koroner dan stroke

Pembuluh darah tepi (kaki diabetik)

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai