OLEH
KOMATHI KANNAN
110100392
DOSEN PEMBIMBING:DR. SYAHRIAL R. ANAS, MHA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENDAHULUAN
TUJUAN
PENELITI
AN
MANFAAT
PENELITIA
N
DEFINI
SI
ETIOLOGI
Anak tidak cukup
mendapat makanan
bergizi seimbang
Anak tidak mendapat
asuhan gizi yang
memadai
Anak menderita
penyakit infeksi
KLASSIFIKASI
Marasmus
Kwashiokor
MarasmusKwashiorkor
menurunnya berat badan
< 60% dari normal
Tanda-tanda kwashiorkor,
seperti edema, kelainan
rambut
PENATALAKSANAAN
Menyesuaikan kemampuan pasien menerima
makanan hingga ia mampu menerima diet tinggi
TAHAP
energi dan tingi protein (TETP)
PENYESUAI
AN
TAHAP
LANJUTAN
Manajemen Kesehatan
Gizi Buruk
a) Revitalisasi Posyandu
Bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja
Posyandu terutama dalam pemantauan pertumbuhan
balita .
b) Revitalisasi Puskesmas
Bertujuan meningkatkan fungsi dan kinerja Puskesmas
terutama -dalam pengelolaan kegiatan gizi di
Puskesmas, baik penyelenggaraan upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat
KESIMPULAN
Sejalan dengan sasaran Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Bidang Kesehatan
(2005-2009), tujuan umum
Pencegahan dan Penanggulangan Gizi
Buruk adalah tercapainya sasaran
penurunan prevalensi gizi kurang pada
balita menjadi setinggi-tingginya 20%
dan prevalensi gizi buruk menjadi
setinggi-tingginya 5% pada tahun
SARANAN
Semua balita ditimbang setiap bulan dan berat badannya naik
Meningkatnya cakupan pemberian ASI eksklusif sampai 6
bulan ,
Semua anak 6-24 bulan mengkonsumsi Makanan Penguat-Air
Susu Ibu (MPASI) yang bergizi
Semua keluarga mendapatkan penyuluhan makanan sehat dan
bergizi seimbang
Semua balita gizi kurang dari keluarga miskin mendapat
makanan tambahan yang bergizi seimbang
Meningkatnya cakupan distribusi kapsul vitamin A pada ibu
nifas, bayi dan balita menjadi sekurangnya 80%
Semua Puskesmas dan Rumah Sakit mampu melakukan
tatalaksana penanggulangan gizi buruk dan faktor risikonya
(penyakit infeksi) sesuai dengan standar