Bidang Kesehatan
Ibu Dan Anak
Kelompok II
OUTLINE
A. Pengertian Kesehatan Ibu dan Anak
B. Prinsip Dan Tujuan Program Kesehatan Ibu
Dan Anak
C. Undang-Undang Kesehatan Ibu, Bayi, Anak
D. RPJMN 2015-2019
D. Kebijakan Pemerintahan Dalam Bidang
Kesehatan Ibu Dan Anak
E. Manajemen Kegiatan Kesehatan Ibu dan
Anak
Lanjutan
2. a. Tujuan umum
program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah
tercapainya kemampuan hidup sehatmelalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal,
bagi ibu dan keluarganya untuk menujuNorma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatnya derajat kesehatananak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal
yang merupakan landasan bagipeningkatan
kualitas manusia seutuhnya.
Lanjutan
b. Tujuan Khusus
Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan ,
sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan
diri dan keluarganya dengan menggunakan
teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga,
Posyandu dan sebagainya
Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita
dan anak prasekolah secara mandiri di dalam
lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,
Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah
Taman Kanak-Kanak atau TK
Lanjutan
Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan
bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, dan ibu meneteki
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu
hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi
dan anak balita
Meningkatnya kemampuan dan peran serta
masyarakat , keluarga dan seluruhanggotanya
untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak prasekolah,terutama melalui peningkatan
peran ibu dan keluarganya
C. Undang-undang Kesehatan
Ibu,Bayi dan anak
Undang-undang Republik Indonesia
No 36 tahun 2009
KESEHATAN IBU, BAYI, ANAK, REMAJA,
LANJUT USIA, DAN PENYANDANG
CACAT
Pada pasal 126-140
RPJM 2
(2010-2014)
Kesehatan Gizi Masyarakat
(RPJMN)
Tantangan Pembangunan
Kesehatan 2015-2019
Kesenjangan status kesmas& akses terhadap yankes
antar wilayah termasuk DTPK, tingkat sosial ekonomi, dan
gender;
Continuum of care (AKI, AKB, AKBA);
Masih ada masalah gizi stuntingdi wilayah timur;
Beban ganda penyakit -pergeseran pola penyakit dari PM
ke PTM, serta meningkatnya penyalahgunaan narkoba&
masih ada masalah imunisasirantai dingin;
Kualitas lingkungan(climate change)dan sanitasi
dasar;
Masalah SDM kesehatan (penyebaran, kualitas layanan
dan kompetensi nakes);
Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat UKBM
PHBS;
Belum optimalnya Sistem Informasi Kesehatan;
Masalah pergeseran demograflanjut usia;
Tujuan Kementerian
Kesehatan pada tahun
2015-2019
1) meningkatnya status kesehatan
masyarakat dan
2) meningkatnya daya tanggap
(responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan
finansial di bidang kesehatan.
Lanjutan
Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet
selama kehamilan;
Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin
(DJJ);
Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi
interpersonal dan konseling, termasuk keluarga
berencana);
Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes
hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin
dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah
dilakukan sebelumnya); dan
Tatalaksana kasus.
6. Pelayanan Kontrasepsi
yang dimaksud dengan program
keluarga berencana (KB) adalah
upaya mengatur kelahiran anak,
jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui
promosi, perlindungan, dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang
berkualitas.
Berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan, Pemerintah
wajib menjamin ketersediaan sarana
informasi dan sarana pelayanan
kesehatan reproduksi yang aman,
bermutu, dan terjangkau
masyarakat, termasuk keluarga
berencana.
7. Penanganan Komplikasi
Neonatal
Neonatal dengan komplikasi adalah
neonatal dengan penyakit dan atau
kelainan yang dapat menyebabkan
kecacatan dan atau kematian,
seperti asfiksia, ikterus, hipotermia,
tetanus neonatorum, infeksi/sepsis,
trauma lahir, BBLR, sindroma
gangguan pernafasan, dan kelainan
TERIMA KASIH