Anda di halaman 1dari 18

J

O
U
R
N
A
l
R
E
V
I
E
W

ACCOUNTING POLICY
CHOICE WITHIN THE
SHARIAH ISLAMIIAH
FRAMEWORK
REVIEWED BY :
SAHRULLAH
AYU RETNO WAHYUNI

1. ACCOUNTING POLICY CHOICE WITHIN THE


SHARIAH ISLAMIIAH FRAMEWORK
Beberapa masyarakat Islam (seperti Arab Saudi, Iran, Pakistan,
Malaysia, dan Brunei) mengikuti aturan Islam dalam kehidupannya.
Penelitian terakhir menunjukkan adanya masalah antara hubungan
keagamaan, akuntansi dan akuntansi Islam. Salah satunya adalah
berlakunya prinsip akuntansi konvensional pada institusi keuangan
Islam dan implikasinya.
Berdasarkan

beberapa

teori

salah

satu

hal

yang

dapat

disimpulkan bahwa akuntansi lebih dari kegiatan teknis. Akuntansi


merupakan suatu alat dan mempunyai kekuatan untuk mencapai
keadilan

dalam

masyarakat.

Perspektif

akuntansi

Islam

menyampaikan hubungan kontrak perusahaan kepada Allah dan


semua

ciptaan-Nya.

Politik,

ekonomi,

sosial,

dan

keagamaan

menggambarkan semua bentuk keputusan dalam masyarakat. Hal


tersebut mengakui adanya hubungan perjanjian dengan Allah dan
ciptaan-Nya, yang disebut dengan Konsep Uqud (kkad), yang
menentukan tingkah laku individu dan perusahaan dalam bisnis

TEORI RASIONALIS
(POSITIF)
2. TEORI
KEBIJAKAN

TEORI PANDANGAN
SOSIAL

AKUNTANS
I

TEORI ALWASATHIYAH

pengambilan
keputusan
sebagai
rangkaian
proses yang terdiri atas empat langkah, yaitu

mencari
tujuan
atau
masalah,
merumuskan
objek
untuk
disempurnakan, memilih alternatif objek
yang disempurnakan, dan melakukan
evaluasi.
Perspektif sosialis pendekatannya adalah :

sosial, individual, institusi dan


hubungan sosial mempengaruhi
Islam
menyarankan
konsep
alkonsepsi manfaat.
Wasathiyah (jalan tengah) sebagaimana
disebutkan dalam Al-Qur'an:
Artinya:
"Demikianlah
Kami
telah
menjadikan kamu (umat Islam) umat
yang adil dan seimbang supaya kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia
dan agar Rasul (Muhammad) menjadi
saksi atas (perbuatan) kamu. "(Al-

3. KONSEP
UQUD

"Katakanlah: Sesungguhnya,
doaku dan pengorbanan
pengabdianku, hidupku dan
matiku, semuanya untuk Allah,
Tuhan semesta alam" (Al-An'am
ayat 162).

Adalah akad antara manusia dengan Allah


SWT yang mempunyai 3 dimensi yaitu :
Mencari keridhoan Allah SWT sebagai
tujuan utama dalam membangun keadilan
sosio ekonomi.
melimpahkan manfaat pada masyarakat .
Mengejar kepentingan pribadi yaitu
memenuhi kebutuhan sendiri

4.Syariah islam dan pilihan kebijakan


akuntansi
Menunjukkan sebuah tanggungjawab dan
akuntabilitas kepada Allah, masyarakat dan
ligkungan, seorang Manajer Muslim harus
berusaha
untuk
dapat
menyediakan
produk/jasa yang baik dan halal kepada
masyarakat, mengambil keuntungan yang
sewajarnya, mencapai tujuan dari sebuah
usaha bisnis, membayar upah dengan adil dan
peduli terhadap karyawan, bersikap toleran
terhadap debitur, memastikan sebuah aktivitas
bisnis yang
berkelanjutan secara ekologis,
serta menyadari bahwa bekerja merupakan
bentuk dari ibadah.

4.1. model pembiayaan islam

JUAL BELI

V
S

RIBA

.. Allah telah menghalalkan jual beli dan


mengharamkan riba. (Al-Baqarah2:275).

Dalam Islam penggunaan obligasi


berbunga dan saham preferen
dilarang. Demikian pula dengan
penggunaan bunga dalam transaksi
leasing, wesel tagih, dan wesel
bayar.

SIFAT PEMBIAYAAN ISLAM


Bagi hasil melalui
mudarabah dan
musharakah

Leasing atau ijarah


Pembiayaan utang
melalui murabahah dan
bayal-Salam

4.2. PENIALAIAN ASET


Penialaian aset dalam islam berhubungan erat
dengan pembayaran zakat bagi setiap entitas,
Perpektif akuntansi Islam mendorong metode
penilaian yang akan meningkatkan
pembayaran zakat di atas ambang batas yang
ditetapkan oleh hadis. Penilaian aset yang
relevan untuk zakat adalah berdasarkan
perhitungan aset, bukan perhitungan
pendapatan. Dalam pengelolaannya, metode
penilaian aset yang disukai adalah
berdasarkan biaya perolehannya.

SYARAT UMUM DALAM


PENGUMPULAN ZAKAT

Kepemilikan mutlak

Pertambahan/akresi
Nisa'b yang berbeda dari setiap jenis
kekayaan

Kelebihan atas kebutuhan


dasar seseorang

Absolvency dari utang


Elapsing satu tahun periode
atas saham yang dikenakan

Untuk menentukan besarnya


pembayaran zakat atas aset yang
dimiliki, penilaian aset harus
berdasarkan pada nilai saat ini. Zakat
dihitung pada nilai aset dalam waktu
yang kontemporer. Oleh karena itu, kas
dan setara kas saat ini adalah satusatunya nilai yang relevan untuk
pembayaran zakat atas aset yang
dimiliki.

4.2.2 Akuntansi dan


Stewardship
Sistem akuntansi Islam cenderung
menggunakan nilai historis dan harga
jual pasar. Sistem ganda dari valuasi
aset digunakan untuk memungkinkan
perusahaan dalam mengakomodasi
kontrak. Hal ini juga memungkinkan
dalam melaksanakan kewajiban
sosial, terutama pembayaran zakat.

4.3. HUBUNGAN BISNIS


"Hai orang yang beriman!... biarkan
ada di antara kalian lalu lintas dan
perdagangan dengan saling
berkemauan baik" (An-Nisa 4:33).
"Tetapi ambillah saksi setiap kali
kamu membuat kontrak komersial,
dan janganlah penulis dan saksi
menderita kerugian. Jika kamu
lakukan (yang demikian), itu akan
menjadi kefasikan pada dirimu "(AlBaqarah 2:282)

"Celakalah para penipu yang ketika mereka


mengambil ukuran dari orang-orang
mengambilnya secara penuh, tetapi ketika mereka
mengukur untuk mereka, maka memberinya
secara singkat. Apakah mereka tidak menyadari
bahwa mereka akan dibangkitkan lagi pada hari
perkasa, suatu hari ketika umat manusia akan
berdiri di hadapan Tuhan semesta alam?"(AlMutaffifeen 83:1-6).

Manajer muslim harus jujur,


benar dan memiliki iman yang
kuat, melampaui keuntungan
duniawi ketika terlibat dalam
kegiatan bisnis.

4.4. KEBIJAKAN PENGUNGKAPAN

Pengungkapan
dari
perspektif
Islam
akuntansi berarti mengungkapkan informasi
yang akan membantu ekonomi maupun
pengambilan keputusan agama. Informasi
harus memiliki kualitas yang relevan,
obyektif
dan
material.
Ini
berarti
mengungkapkan informasi yang dianggap
relevan dan seharusnya menjadi hak yang
diberikan kepada umat untuk memfasilitasi
dalam ekonomi dan pengambilan keputusan
agama. Informasi Akuntansi dimaksudkan
untuk menunjukkan bahwa pihak yang
terlibat
dalam
usaha
ekonomi
telah
memenuhi kontrak (tugas dan kewajiban)
kepada Allah, masyarakat, individu yang
bersangkutan dan lingkungan.

KESIMPULAN
Pemilihan kebijakan akuntansi dan pelaporan yang
diterapkan oleh perusahaan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap alokasi sumber daya dan
distribusi pendapatan. Islam menekankan
distribusi yang
adil dan
kekayaan
merata
dalam
Pemilihan
akuntansi
dan
kebijakan
pelaporan
masyarakat.
berdasarkan konsep
uqud dipengaruhi dan
dibatasi oleh ajaran Syariah Islami'iah. Islam
dengan tegas melarang penggunaan bunga atau
riba, sehingga melanggar prinsip keadilan sosial
yang mendasari semua kegiatan ekonomi dalam
Islam. Islam berusaha untuk pertumbuhan
dengan
pemerataan.
Dengan
demikian,
akuntansi dan pelaporan dalam masyarakat
Islam cenderung untuk mengecualikan kegiatan
pembiayaan yang melibatkan penggunaan riba.
Islam
mengusulkan
pengaturan
alternatif
pendanaan seperti mudharabah, murabahah,
musharakah, ijarah dan bay'al-Salam. Beberapa
jenis transaksi bisnis yang dilarang Syariah
Islami'iah memberikan perbedaan yang jelas

Anda mungkin juga menyukai