Anda di halaman 1dari 18

Fisiologi Keseimbangan

Asam Basa
Fadhillahafizh Ibnu Achir
1310211168

Konsep keseimbangan
Jumlah suatu bahan dalam tubuh
harus tetap, makan
pemasukannya(ingesti/produksi
metabolik) dan pengeluarannya
(ekskresi) harus seimbang
Istilah asam basa merujuk pada
regulasi konsentrasi ion hidrogen
bebas (H) dalam cairan tubuhm

Asam-Basa
Asam adalah kelompok bahan yang
memiliki hidrogen yg terdisosiasi
atau terpisah.
Suatu asam kuat lebih cenderung
untuk terurai dalam larutan
dibanding asam lemah
Asam cenderung melepas ion [H]
bebas dan Basa cenderung
menerima/mengikat ion [H] dan
menyingkirkannya dari larutan

Asidosis dan Alkalosis dalam


tubuh
pH darah arteri normal adalah 7,45
dan vena 7,35. pH vena cenderung
lebih rendah karena darah disana
dihasilkan ion [H] dari
pembentukan H2CO3 dari CO2 yg
diserap di jaringan
Terjadi Asidosis jika pH darah
berada <7,35
Terjadi Alkalosis jika pH darah
berada >7,45

Efek Klinis Perubahan konsentrasi


[H]
Perubahan Eksitabilitas sel saraf dan otot
Efek klinis utama asidosis adalah depresi SSP. Pasien
asidosis mengalami disorientasi, dan pada kasus yg
parah akhirnya bisa meninggal dalam keadaan koma.
Jika terjadi penurunan [H]/alkalosis adalah
eksitabilitas berlebih dari SST kemudian menuju SSP.
Saraf perifer akan memberi sinyal meskipun tak ada
rangsangan

[H] menimbulkan pengaruh nyata pada enzim


Hanya penyimpangan ringan saja dapat mengubah
bentuk dan aktivitas protein

Kadar [H] mempengaruhi kadar K

Sumber [H] dalam tubuh


Pembentukan asam karbonat
Oksidasi nutrien di sel menghasilkan energi disertai CO2 dan
H2O sebagai produk akhir
Dikatalis oleh enzim karbonat anhidrase CO2 dan H20 akan
membentuk asam karbonat, dan terdisosiasi menjadi karbonat
dan [H]

Asam inorganik yg diproduksi selama penguraian nutrien


Protein dalam daging mengandung sejumlah besar sulfur dan
fosfor. Ketika terurai, molekul ini akan membentuk asam
sebagai produk sampingan

Asam organik yg berasal dari metabolisme antara


Dihasilkannya asam lemak dari metabolisme lemak, dan asam
laktat ketika berolahraga

Pertahanan Tubuh Terhadap


Perubahan [H]
Ada 3 cara tubuh bertahan dari
peningkatan konsentrasi [H] dalam
tubuh agar menghindari asidosis
Sistem dapar kimiawi
Kontrol respirasi atas pH
Kontrol Ginjal atas pH

Sistem Dapar Kimiawi


Sistem dapar kimiawi adalah campuran
larutan dua senyawa yang meminimalkan
perubahan pH ketika asam atau basa
ditambahkan atau dikeluarkan dari larutan
tersebut
Terdapat 4 sistem dapar dalam tubuh
Dapar
Dapar
Dapar
Dapar

H2CO3:HCO3
protein
hemoglobin
fosfat

Sistem dapar H2CO3:HCO3


Merupakan sistem dapar terpenting
di CES utk menyangga perubahan pH
akibat fluktuasi diluar H2CO3 yg
dihasilkan CO2
Paling efektif karena banyak
ditemukan di CES dan diatur sangat
ketat. H2CO3 oleh ginjal dan CO2
oleh Respirasi

Sistem Dapar protein


Merupakan Sistem dapar yang
berperan penting di dalam sel
Protein adalah penyangga yang baik
karena mengandung gugus asam
dan basa yang dapat melepas atau
menyerap [H]

Sistem dapar Hemoglobin


Hemoglobin menyangga [H] yang
dihasilkan dari CO2 yg diproduksi
dalam transit jaringan dan paru
Sebagian besar CO2 akan
membentuk H2CO3 dan akan terurai
menjadi H+HCO3-.
Sebagian besar [H] yang dihasilkan
akan terikat dengan Hb dan
tereduksi sehingga tidak terjadi
perubahan pH.

Sistem dapar fosfat


Merupakan sistem dapar yang berperan penting
dalam penyangga di urin
Terdiri dari garam fosfat (NaH2PO4) yang asam
dan dapat melepas [H] bebas ketika [H]
menurun
Terdapat juga garam fosfat basa (Na2HPO4) yang
dapat menerima [H]
Konsentrasi di CES rendah, sehingga kurang
penting sebagai penyangga CES
Fosfat yg melewati ginjal tidak direabsorpsi dan
akan menuju urin sebagai pendapar.

Kontrol Respirasi
Jika terjadi penyimpangan [H] maka penyesuaian
dalam ventilasi akan mengoreksi penyimpangan
jika kontrol dapar tidak bekerja
Sistem pernapasan dapat mengembalikan pH
antara 50-75% dari penyimpangan
Ketika mendeteksi peningkatan [H] arteri,
kemoreseptor perifer secara refleks merangsang
pusat napas untuk meningkatkan ventilasi CO2
dibuang, namun karena kadar CO2 yg menurun
drastis, maka SSP akan menghambat pusat napas,
sehingga pH tidak dapat normal maksimal.

Kontrol Ginjal
Ginjal merupakan Kontrol lini ke 3 dalam
perubahan konsentrasi [H] darah
Ginjal memerlukan waktu beberapa jam
untuk mengkompensasi kadar [H], ginjal
akan mengeluarkan semua [H] dari sumber
non-H2CO3. ginjal juga dapat mengatur
konsentrasi HCO3 di cairan tubuh.
Ginjal mengkompensasi asidosis dengan
mengeluarkan [H] di urin, dan
menambahkan jumlah dapar HCO3

Asidosis Respiratorik
Asidosis yagn diakibatkan retensi
CO2 akibat Hipoventilasi.
Kompensasi:
Dapar Kimiawi akan menyerap
kelebihan [H]
Mekanisme pernapasan tidak bekerja
Ginjal berperan penting, ginjal akan
menahan semua HCO3 yg difiltrasi dan
menambah HCO3 baru ke plasma
sembari mensekresi [H] lebih banyak.

Alkalosis Respiratorik
Alkalosis yang diakibatkan Pengeluaran
Berlebihan CO2 akibat Hiperventilasi.
Kompensasi:
Sistem dapar melepas [H] untuk
mengasamkan pH
Sewaktu CO dan H plasma turun, dua
perangsang kuat pendorong ventilasi lenyap
menghentikan hiperventilasi
Jika situasi berlanjut beberapa hari, maka ginjal
akan kompensasi dengan menahan [H] dan
mengekskresi HCO3 banyak

Asidosis Metabolik
Merupakan seluruh asidosis kecualim yang
disebabkan oleh kelebihan CO2 di cairan tubuh.
Penyebab :
Diare berat
DM
Olahraga berat
Asidosis Uremik

Kompensasi
Sistem dapar menyerap kelebihan [H]
Paru mengeluarkan banyak CO (kussmaul breath)
Ginjal Eksresi [H] banyak dan menahan HCO3

Alkalosis Metabolik
Terjadi akibat penurunan kadar [H]
plasma akibat defisiensi relatif asam
nonkarbonat
Kompensasi
Sistem Dapar kimiawi akan segera
membebaskan [H]
Ventilasi Berkurang sehingga CO2 akan
diretensi
Jika keadaan menetap, maka ginjal akan
menahan [H] dan mengekskresikan
HCO3 di urin

Anda mungkin juga menyukai