Anda di halaman 1dari 9

HUKUM OHM

1.
2.
3.
4.
5.

Kelompok 4:
Janever Handerson
Lusiana Prastiwi
M. Haris Yahya
Sahar Deni
Syifa Ananda

BESAR ARUS LISTRIK (I) YANG


MENGALIR MELALUI SEBUAH
PENGHANTAR ATAU KONDUKTOR AKAN
BERBANDING LURUS DENGAN BEDA
POTENSIAL / TEGANGAN (V) YANG
DITERAPKAN KEPADANYA DAN
BERBANDING TERBALIK DENGAN
HAMBATANNYA (R).

Perumusan Hukum Ohm


Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut.

Hukum Ohm Secara Matematis


dengan:
I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan
ohm.
R merupakan faktor pembanding yang besarnya tetap untuk suatu
penghantar (pada suhu tertentu). Faktor pembanding ini dinamakan
hambatan suatu penghantar.

Hambatan Suatu Penghantar

Analogi air.
Adanya perbedaan aliran air dari
ketinggian
yang
sama
disebabkan adanya hambatan di
salah satu pipanya.

Ilustrasi aliran muatan di


dua
penghantar
yang
berbeda
luas
penampangnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Nilai Hambatan Suatu Penghantar
Panjang kawat penghantar ( l )
Semakin panjang kawat semakin besar besar pula nilai hambatannya.
Luas penampang kawat penghantar (A)
Semakin besar penampang penghantar, semakin kecil nilai hambatannya.
Hambat jenis kawat penghantar ( )
Semakin besar hambat jenis penghantar, semakin besar nilai
hambatannya.
Secara matematis ditulis :

Contoh Soal 1: Menghitung Arus


Listrik (I)
Setting DC Generator atau Power Supply untuk menghasilkan
Output Tegangan 10V, kemudian atur Nilai Potensiometer ke 10
Ohm. Berapakah nilai Arus Listrik (I) ?
Masukan nilai Tegangan yaitu 10V dan Nilai Resistansi dari
Potensiometer yaitu 10 Ohm ke dalam Rumus Hukum Ohm
seperti dibawah ini :
I=V/R
I = 10 / 10
I = 1 Ampere
Maka hasilnya adalah 1 Ampere.

Contoh Soal 2: Menghitung


Tegangan (V)
Atur nilai resistansi atau hambatan (R) Potensiometer ke 500 Ohm,
kemudian atur DC Generator (Power supply) hingga mendapatkan
Arus Listrik (I) 10mA. Berapakah Tegangannya (V) ?
Konversikan dulu unit Arus Listrik (I) yang masih satu miliAmpere
menjadi satuan unit Ampere yaitu : 10mA = 0.01 Ampere. Masukan
nilai Resistansi Potensiometer 500 Ohm dan nilai Arus Listrik 0.01
Ampere ke Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini :
V=IxR
V = 0.01 x 500
V = 5 Volt
Maka nilainya adalah 5Volt.

Contoh Soal 3: Menghitung


Hambatan (R)
Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah 12V dan nilai Arus
Listrik (I) di Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai
Hambatan pada Potensiometer ?
Masukan nilai Tegangan 12V dan Arus Listrik 0.5A kedalam
Rumus Ohm seperti dibawah ini :
R=V/I
R = 12 /0.5
R = 24 Ohm
Maka nilai Hambatannya adalah 24 Ohm

Anda mungkin juga menyukai