Kelompok 4: Janever Handerson Lusiana Prastiwi M. Haris Yahya Sahar Deni Syifa Ananda
BESAR ARUS LISTRIK (I) YANG
MENGALIR MELALUI SEBUAH PENGHANTAR ATAU KONDUKTOR AKAN BERBANDING LURUS DENGAN BEDA POTENSIAL / TEGANGAN (V) YANG DITERAPKAN KEPADANYA DAN BERBANDING TERBALIK DENGAN HAMBATANNYA (R).
Perumusan Hukum Ohm
Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut.
Hukum Ohm Secara Matematis
dengan: I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere. V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt. R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm. R merupakan faktor pembanding yang besarnya tetap untuk suatu penghantar (pada suhu tertentu). Faktor pembanding ini dinamakan hambatan suatu penghantar.
Hambatan Suatu Penghantar
Analogi air. Adanya perbedaan aliran air dari ketinggian yang sama disebabkan adanya hambatan di salah satu pipanya.
Ilustrasi aliran muatan di
dua penghantar yang berbeda luas penampangnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Nilai Hambatan Suatu Penghantar Panjang kawat penghantar ( l ) Semakin panjang kawat semakin besar besar pula nilai hambatannya. Luas penampang kawat penghantar (A) Semakin besar penampang penghantar, semakin kecil nilai hambatannya. Hambat jenis kawat penghantar ( ) Semakin besar hambat jenis penghantar, semakin besar nilai hambatannya. Secara matematis ditulis :
Contoh Soal 1: Menghitung Arus
Listrik (I) Setting DC Generator atau Power Supply untuk menghasilkan Output Tegangan 10V, kemudian atur Nilai Potensiometer ke 10 Ohm. Berapakah nilai Arus Listrik (I) ? Masukan nilai Tegangan yaitu 10V dan Nilai Resistansi dari Potensiometer yaitu 10 Ohm ke dalam Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini : I=V/R I = 10 / 10 I = 1 Ampere Maka hasilnya adalah 1 Ampere.
Contoh Soal 2: Menghitung
Tegangan (V) Atur nilai resistansi atau hambatan (R) Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian atur DC Generator (Power supply) hingga mendapatkan Arus Listrik (I) 10mA. Berapakah Tegangannya (V) ? Konversikan dulu unit Arus Listrik (I) yang masih satu miliAmpere menjadi satuan unit Ampere yaitu : 10mA = 0.01 Ampere. Masukan nilai Resistansi Potensiometer 500 Ohm dan nilai Arus Listrik 0.01 Ampere ke Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini : V=IxR V = 0.01 x 500 V = 5 Volt Maka nilainya adalah 5Volt.
Contoh Soal 3: Menghitung
Hambatan (R) Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah 12V dan nilai Arus Listrik (I) di Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai Hambatan pada Potensiometer ? Masukan nilai Tegangan 12V dan Arus Listrik 0.5A kedalam Rumus Ohm seperti dibawah ini : R=V/I R = 12 /0.5 R = 24 Ohm Maka nilai Hambatannya adalah 24 Ohm