Anda di halaman 1dari 12

Teknik Supervisi

Prodi Teknik Informatika

POLITEKNIK NEGERI CILACAP

By. Isa Bahroni, S.Kom., M.Eng.

Isa

Bahroni, S.Kom.,M.Eng.
Email : isalab21@yahoo.com
HP
: 0852 2726 9191

Teknik Supervisi

Teknik = Cara

Supervisi berasal dari kata super artinya atas atau lebih. Visi
artinya lihat / penglihatan atau pandangan. Supervisi dalam
bahasa Inggris adalah supervisionyang berarti pengawasan /
kepengawasan. Orang yang mengerjakan supervisi disebut
supervisor (Ary H. Gunawan).

Supervisi adalah pengarah dan pengendalian kepada tingkat


karyawan yang ada di bawahnya dalam suatu organisasi
/Perusahaan.
Responsibility:
Supervisor memiliki tanggung jawab mengawasi dan mengarahkan
bawahan, maka supervisor harus memiliki pengetahuan dan gaya
kepemimpinan yang matang.

Ciri-ciri Supervisi

Supervisi artinya upaya bantuan yang diberikan kepada


seseorang dalam melaksanakan tugas profesionalnya agar
mampu membantu orang lain dalam bekerja untuk menjadi
lebih baik dari sebelumnya.

Supervisi merupakan suatu teknis pelayanan professional


dengan tujuan utama mempelajari dan memperbaiki bersamasama dalam membimbing dan mempengaruhi seseorang.

Menurut Kimbal Wiles (1955) Adapun seseorang yang


menjalankan kegiatan supervise disebut supervisor. Dengan
kata lain dapat disimpulkan dari beberapa pendapat bahwa
supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu sesorang dalam membantu pekerjaan secara
efektif.

Supervisi

Peningkatan kinerja ditentukan oleh tingkat keberhasilan


peran supervisor. Sementara ini pembinaan yang dilakukan
atasan adalah membenahi kekurangan dan kelemahan dalam
melaksanakan tanggung jawab yang diembannya.

Strategi yang dapat diterapkan atasan diantaranya adalah


menerapkan arah dan tindakan dan cara yang sifatnya
mendasar melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Atasan sebagai pimpinan berkewajiban memberikan arahan,


bimbingan, motivasi, pembinaan, peningkatan dan
pengembangan serta menumbuhkan kreativitas dan
produktivitas yang tinggi untuk hasil yang maksimal.

Supervisi Pendidikan

Menurut Kimbal Wiles (1955) menegaskan bahwa supervisi berusaha


untuk memperbaiki situasi-situasi belajar mengajar, menumbuhkan
kreativitas guru, memberi dukungan dan mengikutsertakan guru
dalam sebuah kegiatan, sehingga menumbuhkan rasa memiliki bagi
guru /supervisor.

Adapun personnel yang menjalankan kegiatan supervisi disebut


supervisor. Dengan demikian administrasi dan supervisi merupakan
sebagian dari proses pendidikan yang tidak bisa ditinggalkan, namun
masih banyak yang memahami bahwa administrasi termasuk yang
sering menghambat dalam proses belajar mengajar.

Menurut Burton (1955: 1) secara umum supervisi berarti upaya


bantuan yang diberikan kepada guru dalam melaksanakan tugas
profesionalnya, agar guru /supervisor mampu membantu para
siswanya /bawahannya dalam belajar untuk menjadi lebih baik dari
sebelumnya.

Supervisi Pendidikan

Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang


berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan
belajar dan belajar pada khususnya.

Sahertian (1982) supervisi merupakan pekerjaan inspeksi


yakni mengawasi, mencari kesalahan orang yang di supervisi
dan menemukan kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki.
Perilaku supervisi yang tradisional ini dikenal dengan
sebutansnoopervision, yaitu tugas memata-matai untuk
menemukan kesalahan.

Supervisi Pendidikan

Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan


bimbingan kepada karyawan dan staf agar personniltersebut
mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan
tugas dan melaksanakan proses pekerjaan yang di tugaskan.

Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi


tersebut adalah peningkatan kemampuan profesional personnil.

Supervisi Pendidikan

Tipe-tipe Supervisi :

Tipe Inspeksi :Tipe seperti ini biasanya terjadi


dalam administrasi dan model kepemimpinan yang
otokratis, mengutamakan pada upaya mencari
kesalahan orang lain, bertindak sebagai Inspektur
yang bertugas mengawasi pekerjaan supervisor.

Tipe Laisses Faire : Tipe ini kebalikan dari tipe


sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi bawahan
diawasi secara ketat dan harus menurut perintah
atasan, pada supervisi Laisses Faire para pegawai
dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi
petunjuk yang benar.

Supervisi Pendidikan

Tipe Coersive : Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe


inspeksi. Sifatnya memaksakan kehendaknya. Apa yang
diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun
tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang
disupervisi tetap saja dipaksakan berlakunya.
Supervisor/intruktur sama sekali tidak diberi kesempatan
untuk bertanya mengapa harus demikian.

Tipe Training dan Guidance : Tipe ini diartikan sebagai


memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang positif dari
supervisi ini yaitu staf /karyawan selalu mendapatkan
latihan dan bimbingan dari manajernya.

Supervisi Pendidikan

Tipe Demokratis: Selain kepemimpinan yang bersifat


demokratis, tipe ini juga memerlukan kondisi dan situasi
yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang
pemimpin saja yang memegangnya, tetapi
didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota
atau warga institusi dan akademik sesuai dengan
kemampuan dan keahlian masing-masing.

End

Anda mungkin juga menyukai