Anda di halaman 1dari 28

Gangguan Perasaan

(F3)
Canty Gracella Lamandasa 102012
456
David John 102013 242
Adelia Yuantika 102013 330
Chrisanto 102014 046
Tika Ayu Hasta Riani 102014 070
Minati Puspawardani 102014 149
Nur Azreen BT Mohamad Hamid
102014 245
Andry Larsen Manurung 102014 256
Yunita Sofianti 102016289

C5

SKENARIO 5
Seorang perempuan 25 th, dibawa ke puskesmas oleh
ibunya karena malam tidak tidur, banyak kegiatan, gembira
terus, banyak bicara, make up secara menyolok sekali, ganti
pakaian baru setiap hari. Tidak bisa dilarang untuk beli baju
setiap hari, uang tabungannya selama 2 th dihabiskan dalam
2 minggudengan membeli pakaian baru setiap hari.

IDENTIFIKASI ISTILAH YANG


TIDAK DI KETAHUI
Tidak ada

RUMUSAN
MASALAH

Seorang perempuan berusia 25 th dibawa ibunya ke


puskesmas karena malam tidak tidur.

Anamnesi
s

Prognosis

R
M
Terapi

Pemeriksa
an
psikiatri

Diagnosa

Etiologi

HIPOTESIS
Perempuan tersebut mengalami gangguan afektif bipolar
episode kini manik dengan ciri psikotik.

SASARAN
PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan kondisi pasien dengan keluhan fisik yang ada
2. Menjelaskan status psikiatri pasien
3. Merencanakan terapi farmakologik dan non-farmakologik
(psikoterapi-konseling)

Pemeriksaan Psikiatri

Anamnesis dgn open


ended question.
Pemeriksaan
status mental:
penampilan, gaya
bicara, mood & afek,
pikiran & persepsi,
sensorium, daya
nilai, tilikan.

Pemeriksaan Penunjang
Elektroensefalografi (EEG) : mempelajari
gambar dari rekaman aktivitas listrik di otak
(teknik perekaman dan intepretasinya).
CT Scan

Gangguan suasana perasaan (F3) =


Hilangnya kontrol penderita thd mood/afek

+ perubahan tingkat aktivitas, kemampuan


kognitif, bicara. Perubahan mood bisa ke arah
depresi maupun manik

Episode manik: 3P (Perilaku, perasaan, pikiran)


meningkat. Episode depresi: 3P menurun

KLASIFIKASI

EPISODE MANIK: Ditegakkan apabila gejala timbul


sbg episode tunggal. Dapat ditemukan 3 atau
lebih gejala, ex: waktu tidur berlebihan, rasa
percaya diri berlebihan, pembicaraan yg banyak,
sering melakukan tindakan tanpa dipikirkan
akibatnya. Gejala menetap min. seminggu.
Hipomania: (menurut PPDGJ-III) menetap min 4
hari, tidak tdp halusinasi+waham, tdp ggn ringan
pd pekerjaan maupun aktivitas sosial.

Mania tanpa gejala psikotik: (menurut PPDGJIII) berlangsung min 4 hari + berat shg tidak
dapat melakukan pekerjaan maupun aktivitas
sosial yg normal, tdp ggn afek + peningkatan
afek.
Mania dengan gejala psikotik: (menurut
PPDGJ-III) gejala lebih berat dan ditemukan
peningkatan harga diri + waham kebesaran dgn
halusinasi, delirium, hiperaktivitas motorik, flight
of ideas yg sgt cepat.

EPISODE DEPRESI: manifestasi klinis utama:


afek depresif, hilangnya minat + kegembiraan
(anhedonia), mudah lelah + penurunan aktivitas yg
nyata.
Dpt ditemukan gejala tambahan, ex: ggn pemusatan
perhatian, berkurangnya rasa percaya diri, pesimis
menghadapi masa depan, ide melukai diri sendiri
atau org lain, dll.
Eps Depresi Ringan: (menurut PPDGJ-III) gejala
timbul min. 2 minggu, min. 2 dari manifestasi klinis
utama + 2 gejala tambahan.

Eps Depresi Sedang: (menurut PPDGJ-III) gejala


timbul min. 2 minggu, min. 2 dari manifestasi klinis
utama + 3 gejala tambahan, tdp kesulitan melakukan
aktivitas.
Eps Depresi Berat tanpa gejala psikotik: (menurut
PPDGJ-III) adanya kegelisahan + ketegangan yg amat
nyata, hilangnya harga diri, dan timbul ide bunuh diri.
Tdp semua gejala manifestasi klinis utama + 4 gejala
tambahan. Berlsg min. 2 minggu.
Eps Depresi Berat dengan gejala psikotik: (menurut
PPDGJ-III) disertai waham, halusinasi.

FAKTOR-FAKTOR
ETIOLOGI

Diperkirakan, antara 0,3%-1,5% namun belum


termasuk yg misdiagnosis. Terdapat tisiko
kematian ketika penderita bipolar mengambil
jalan pintas.
Ggn pd laki-laki = perempuan. Umumnya
timbul di usia remaja + dewasa.

EPIDEMIOLOGI

Faktor Psikososial: Peristiwa kehidupan dan stres


lingkungan, teori kognitif.
Faktor
Biologis:
Herediter
(memiliki
kecenderungan utk menurunkan pd generasi
berikutnya berdasar etiologi biologik), genetik
(adanya keterkaitan bipolar dgn kromosom 18
dan 22 namun belum ada bukti
yg valid),
neurotransmitter
(dopamin,
serotonin,
dan
noradrenalin), dan kelainan otak.

GEJALA KLINIS

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual


(DSM) IV. Ggn bipolar I memiliki episode manik
sdgkan ggn bipolar II mempunyai episode
hipomanik.

DIAGNOSIS BANDING

Gangguan skizoafektif: kelainan mental yg ditandai


dgn gejala psikotik dan ggn mood yang timbul
secara bersamaan. Skizoafektif tipe manik =
gejala skizofrenia dan ggn mood berupa manik
yang tampak menonjol secara bersamaan.

PENATALAKSANAAN
Terapi farmakologis: tgantung pd stadium
ggn bipolar penderita, pilihan obat tgantung
dr gejala yg nampak.

PENATALAKSANAAN

Terapi non farmakologis: konsultasi saat


penderita tidak menunjukkan respon thd
terapi konvensional + medikasi, aktivitas
sangat dianjurkan bagi penderita dgn fase
depresi, edukasi awal dan lanjutan pd
penderita bipolar tidak hanya ttg
penyakitnya namun ttg kualitas hidupnya
juga.

Prognosis setiap timbul episode mania

adalah

baik

Dpt bersifat kronis shg diperlukan pemantauan ketat dr pasien


Selain itu, tdp indikator utk menilai prognosis pd pasien
Prognosis Baik: episode depresi

ringan + tidak ditemukan

gejala psikotik, durasi rawat inap singkat, adanya dukungan


psikososial dari lingkungan, tidak adanya ggn komorbid dgn
ggn psikiatri lainnya.
Prognosis Buruk: depresi berat, adanya komorbiditas, episode
depresi > 1x.
Ggn depresi berat seringkali mjadi kronik / kambuh pd periode

PROGNOSIS
berikutnya.
Perjalanan Penyakit

Kesimpulan
HIPOTESIS DITERIMA

Thank you :)

Anda mungkin juga menyukai