Penemuan Obat-Siti Hindun
Penemuan Obat-Siti Hindun
Oleh:
Siti Hindun
260120150020
MAGISTER FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016
Definisi Vaksin
(Farmakope Indonesia Edisi IV)
Vaksin adalah sediaan yang mengandung
zat antigenik yang mampu menimbulkan
kekebalan aktif dan khas pada manusia.
Vaksin dapat dibuat dari bakteri, riketsia
atau virus dan dapat berupa suspensi
organisme hidup atau inaktif atau
fraksifraksinya atau toksoid.
Jenis-jenis vaksin:
(menurut FI IV)
1.Vaksin Bakteri dibuat dari biakan galur bakteri yang
sesuai dalam media cair atau padat yang sesuai dan
mengandung bakteri hidup atau inaktif atau
komponen imunogeniknya.
2. Toksoid Bakteri diperoleh dari toksin yang telah
dikurangi atau dihilangkan sifat toksisitasnya hingga
mencapai tingkat tidak terdeteksi, tanpa mengurangi
sifat imunogenisitas.
3.Vaksin Virus dan Riketsia adalah suspensi virus atau
riketsia yang ditumbuhkan dalam telur berembrio,
dalam biakan sel atau dalam jaringan yang sesuai.
Mengandung virus atau riketsia hidup atau inaktif
Mutant tersebut merupakan kandidat yang baik sebagai vaksin karena mereka
tidak lagi berkembang dengan baik pada inang alaminya tetapi memiliki
kemampuan bereplikasi yang cukup tinggi sehingga dapat menstimulasi
respons imun, tetapi tidak menimbulkan penyakit.
Vaksin Subunit
Mengambil hanya suatu bagian protein virus untuk dibuat menjadi
suatu vaksin, contoh : vaksin hepatitis B dan vaksin influenza. atau
Vaksin diformulasikan hanya dengan beberapa komponen yang
dimurnikan dari virus (tanpa memasukkan seluruh bagian virus)
disebut dengan vaksin subunit. Komponen virus yang diambil
adalah protein virus yang dikenali oleh antibodi. Pada banyak kasus,
protein yang digunakan adalah protein struktural virus, khususnya
protein yang ditemukan pada permukaan virion, yang merupakan
target utama dari respons imun.
Contoh Vaksin Subunit : Herpes Simplex Virus Bagian Antigenik dari Herpes
Simplex Virus adalah HSV viral envelope glycoprotein D Skema Proses
Produksi
Vaksin subunit HSV
Dengan vaksin DNA, pasien tidak disuntik dengan antigen tetapi dengan DNA yang
mengkode suatu antigen.
Secara umum, vaksin Influenza ditumbuhkan pada media telur ayam yang berembrio
(embryonated chicken eggs), tetapi sekitar periode tahun 1990-an telah ada
beberapa perusahaan yang mencoba mengembangkan proses pembuatan vaksin
influenza dengan menggunakan media kultur jaringan mamalia (tissue culture),
tetapi belum diproduksi untuk skala komersial di Eropa. P
PENGENDALIAN
INFLUENZA
UNTUK MENCEGAH
Dr.Pad Dilangga, Sp.P
PNEUMONIA
Saluran Pernafasan
Virus RNA
Family Ortomixoviridae
masa Inkubasi virus : 1-3 Hari (0-3 hari)
Penularan melalui
Droplet
(Air Born Infection)
VIRUS INFLUENZA
HA (Haemagglutinin)
Alat perekat ke membran sel yang
diinfeksi
Cleaveability
Receptor specificity
Antigen utama
Dipecah oleh protease
Enzym neuraminidase (NA)
Memecah residu asam sialic dari
receptor sel inang untuk virus,
Membebaskan partikel virus dan
memungkinkan virus menyebar ke
seluruh tubuh.
HA dan NA mempunyai kemampuan
keluar dari host humoral response
PB1 dan NP memberi kemampuan keluar
dari host celullar response.
Point mutation protein PB2 (suatu
polymerase) memiliki kaitan dengan
virulensi
Protein NS1 merupakan antagonis
interferon
Antigenic instability : antigenic drift dan
shift, reassortment dan recombination ?
Sel sehat
Sel terinfeksi
virus
Influenza
BAHAYA INFLUENZA
Tingkat Kematian
Rendah
Tinggi
Public
International
Influenza Biasa
H5N1 (Flu burung)
WHO April 2009 : dinyatakan sebagai
Health Emergency of
Concern (PHEIC)
PNEUMONIA
90% Kematian penderita Influenza
komplikasi Pneumonia adalah lanjut usia
(Usia >65 tahun) dan anak usia < 1 tahun
TENTANG PNEUMONIA
SALAH SATU Penyebab : infeksi oleh Virus
INFLUENZ
A
BATASAN :
Infeksi saluran napas bagian
bawah yang ditandai dengan
adanya keradangan pada
parenkim paru dimana
asinus terisi dengan cairan
eksudat, disertai infiltrasi
sel radang ke dinding alveoli
PATOGENESIS
Inhala
si
Aspiras
i
Hematogen
ous
Langsu
ng
Komorbid :
Predisposisi :
influenza
e
Mek. pertahanan
alkoholisme
gizi jelek /
paru
kurang debiliti
PNEUMONIA
diabetes mellitus
gagal ginjal
menahun
ggan imuniti
PPOK
pneumokoniosis
KLASIFIKASI PNEUMONIA
Berdasarkan Sumber
Infeksi
Pneumonia yg didapat di
masyarakat
Berdasarkan
Kuman
penyebab
(Community-acquired pn.)
Pneum. atipikal
Pneumonia yg didapat di
Pneum. ok virus
RS (Hospital-acquired pn. )
Pneumonia sspirasi
Pne. Immunocompr. host
Berdasarkan
Predileksi / tempat
infeksi
(lobar pneumonia)
Bronchopneumonia
Pneum. ok jamur
Pneum interstitialis
/ patogen lainnya
(interstitial pneumonia)
Pengendalian
INFLUENZA bisa
Mencegah
PNEUMONIA
kah????????
PENGENDALIAN INFLUENZA
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Hindari kontak dengan penderita
Menjaga Kondisi tubuh di musim flu
Memakai alat pelindung diri (APD)
VAKSINASI VIRUS
INFLUENZA
VAKSIN INFLUENZA
Sampai saat ini imunisasi masih merupakan cara
yang cukup efektif untuk mencegah serta
mengurangi komplikasi akibat penyakit
influenza.
Salah
satuny
a
PNEUMONIA
STRUKTUR VIRUS
INFLUENZA
PENGEMBANGAN VAKSIN
INFLUENZA
Antibody
NA
Menahan virus
dengan
menetralisasi
infektivitas
Membatasi
penyebaran virus
dengan
menghambat
lepasnya virion yang
baru dirakit dari sel
yang terinfeksi
SASARAN VAKSINASI
INFLUENZA
Orang tua > 65 tahun
Petugas rumah sakit yang merawat penderita penyakit kronis
Orang dewasa yang dan anak-anak yang menderita penyakit paru ata
sistem kardiovaskuler kronis, termasuk anak yang menderita asma
Orang yang mempunyai gangguan funsi ginjal, diebetes mellitus,
hemoglobinopati, dan penyakit penekanan sistem imun
Orang yang mendapat pengobatan aspirin janka panjang
Wanita hamil trimester II dan III pada saat musim influenza
VAKSIN
POLIO
BAGAIMANA
PENULARANNYA?
Penyebaran utamanya melalui kontak dengan
manusia. Pejamu (host) virus ini memang hanya
manusia. Di luar tubuh manusia, virus ini hanya mampu
bertahan hidup sebentar.
Virus ini disebarkan melalui rute orofecal (melalui
makanan dan minuman) dan melalui percikan ludah.
Kemudian virus berkembang biak di tenggorokan dan
usus dan kemudian menyebar ke kelenjar getah bening,
masuk ke dalam darah, serta menyebar ke seluruh
tubuh. Sasaran virus polio terutama adalah sistem saraf
yaitu ke otak, sumsum tulang belakang dan simpulsimpul saraf.
LANJUTAN..
Dalam sistem saraf virus polio menyerang dan
merusak simpul-simpul saraf sehingga tidak
berfungsi. Biasanya yang diserang saraf penggerak
otot tungkai/kaki dan kadang-kadang tangan. Inilah
yang kemudian menyebabkan kelumpuhan dengan
mengecilnya tungkai, sehingga jalan menjadi tidak
sempurna.
Namun, virus ini dapat pula menyerang saraf otot
lengan dan tangan. Ia bahkan bisa menyerang
bagian otak sehingga susah menelan waktu makan,
mengalami kesulitan bernapas, dan akhirnya
menimbulkan kematian.
LANJUTAN..
DIMANA TEMPAT
BERSARANGNYA VIRUS
POLIO?
Inang atau tempat hidup poliovirus hanyalah
tubuh manusia dan di tempat ini ia mampu hidup
bertahun-tahun lamanya. Pada tubuh hewan ia tidak
dapat hidup. Sedangkan di alam bebas, makhluk ini
disebut sebagai virus liar (wild virus), yang hanya
mampu bertahan selama dua hari karena tidak
tahan terhadap panas, cahaya dan pengeringan.
saraf
yang
yang
satu
Vaksin polio
IPV
(Inactivated
Polio Vaccine)
OPV
(Oral Polio
Vaccine)
KESIMPULAN
Kesimpulan
Vaksin polio adalah suatu vaksin yang memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit poliomielitis.
Vaksin polio ada dua, yaitu IPV (vaksin yang dimatikan) dan OPV (vaksin
yang dilemahkan)
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 1995
Terima
Kasih