Referat GG Napas BBL
Referat GG Napas BBL
GANGGUAN PERNAPASAN
PADA BAYI BARU LAHIR
PEMBIMBING :
DR. IRENE K.L.A. DAVIDZ, SP.A, M.KES
DR. FRANSISKUS TAOLIN, SP.A
OLEH :
DM MARIET INES V.N. GAPI
PENDAHULUAN
Gangguan pernapasan masalah yang sering dijumpai pada
DEFINISI
jam-jam
Sianosis
Merintih
Napas
Retraksi
Takipnea
PENYEBAB
Obstruksi
PENYEBAB (2)
Penyebab
PATOFISIOLOGI
Perkembangan paru normal
1.
PATOFISIOLOGI (2)
2. Surfaktan Paru
Komponen
utama
fosfolipid
dipalmithylphosphatidylcholine (DPPC)
mengurangi tegangan permukaan, memfasilitasi
ekspansi paru dan mencegah kolapsnya alveoli selama
ekspirasi dan pemeliharaan sisa volume paru.
muncul pada paru-paru janin mulai usia kehamilan
20 minggu Level yang matur baru muncul setelah 35
minggu kehamilan
KLASIFIKASI
Gangguan Nafas Berat
KLASIFIKASI (2)
Gangguan Nafas Ringan
DOWNES SCORE
DIAGNOSIS
Langkah awal untuk mencari penyebab:
Anamnesis yang teliti
Pemeriksaan fisik yang tepat
Menilai tingkat maturitas dengan Ballard atau Dubowitz
(bila keadaan bayi masih labil pemeriksaan ini ditunda dulu)
Pemeriksaan penunjang:
1. Pemeriksaan Laboratorium
Analisa gas darah
Elektrolit
2. Pemeriksaan radiologik dada
PENATALAKSANAAN
Gangguan Napas Berat
pemberian
O2 dengan
kecepatan aliran sedang
tinggi
Gangguan napas menetap
setelah 2 jamPasang pipa
lambung
Nilai kondisi bayi 4 kali setiap
hari
Perbaikan kurangi pemberian
O2 secara bertahap
Mulailah pemberian ASI peras
melalui pipa lambung
PENATALAKSANAAN (2)
Gangguan Napas Sedang
Lanjutkan
pemberian
O2 dengan
kecepatan aliran sedang
Bayi jangan diberi minum
Ambil sampel darah untuk kultur dan
berikan antibiotik untuk terapi
kemungkinan besar sepsis
Suhu aksiler <34oC atau
>39oC
Air
ketuban bercampur
mekonium
Riwayat infeksi intrauterine,
demam curiga infeksi berat
atau ketuban pecah dini
(>18 jam)
PENATALAKSANAAN (3)
Gangguan Napas Ringan
PENATALAKSANAAN (4)
Penanganan Kelainan
Jantung Kongenital
Berikan O2 pada kecepatan aliran maksimal
Berikan ASI Eksklusif. Bila tidak dapat,
PENATALAKSANAAN (5)
Apnu
Amati
PRIORITAS AWAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ventilasi
Sirkulasi
Koreksi asidosis metabolik
Jaga kehangatan suhu bayi sekitar 36,5 37,8 (suhu
aksiler) untuk mencegah vasokonstriksi perifer
Langkah selanjutnya untuk mencari penyebab
distres respirasi
Terapi pemberian surfaktan
Bila tidak tersedia fasilitas NICU segera rujuk ke RS
yang tersedia NICU
CPAP (2)
Efek fisiologis dari CPAP :
Mencegah kolapsnya alveoli paru dan atelektasis
Mendapatkan volume yang lebih baik dengan
meningkatkan kapasitas residu fungsional
Memberikan kesesuaian perfusi, ventilasi yang lebih
baik dengan menurunkan pirau intra pulmonar
Mempertahankan surfaktan
Mempertahankan jalan nafas dan meningkatkan
diameternya
CPAP(3)
Indikasi penggunaan CPAP:
Frekuansi nafas > 60 kali permenit
Merintih ( Grunting) dalam derajat sedang sampai
parah
Retraksi nafas
Saturasi oksigen 88-94%
Kebutuhan oksigen > 60% untuk memelihara PaO2
>60 mmHg
Sering mengalami apneu
PENCEGAHAN
Perhatian
PROGNOSIS
Prognosis gangguan napas pada bayi baru lahir
tergantung pada latar belakang etiologi gangguan
nafas. Prognosis baik bila gangguan nafas akut dan
tidak berhubungan dengan keadaan hipoksemia
yang lama.
TERIMA KASIH