Anda di halaman 1dari 26

Oleh :

dr. Jaka Satria, Sp.An, M.Kes

Ilustrasi Kasus
Kisah sedih dari UGD
Pasien datang tampak sesak sekali, batuk
Batuknya dengan pink frothy sputum
Kedua paru penuh ronchi
Cyanosis, sudah diberi O2 tidak menolong
Pasien cardiac arrest

Sementara kita tidak tahu penyebabnya :


Kita tanya anamnesa pasien / keluarga
Kita cari tahu dengan konsul spesialis sana-sini

- Kan Sesak konsul Paru


- Kan Hipertensi konsul jantung
- Kan Panas konsul Infeksi
- Kan Penurunan Kesadaran konsul Syaraf
- Kan Mati konsul Forensik u/ Otopsi

Mengapa terjadi edema Paru ?


Tekanan hidrostatik di kapiler paru meningkat
- Backward failure jtg kiri
Hipertensi kronis
Infark miokard luas
Bradikardi berat, atrium fibrilasi
Kerusakan katup mitral & atau aorta
Tekanan onkotik di kapiler paru turun
- Hipo Albuminemia yang berat
Malnutrisi
Gagal hati / Cirrhosis
Nephrotic syndrome
Luka bakar
Fistula usus
Peritonitis & Sepsis
Kebocoran kapiler paru
ARDS
Sepsis
DSS

Pasien Gawat Darurat


UGD

ICU

Life support
Resusitasi
Stabilisasi

Terapi definitif
Atasi penyebab

A = Air way
B = Breathing
C = Circulaton
D = Disabillity

Dr. Umum
Sp. An
Sp. An, KIC

SpJP, SpP, Sp.PD


SpA, SpS, SpB
Sp.OG, Sp. An, KIC

Unit Paru-paru unt pemakaian ventilator


Unit Ginjal Unt dialisa
Unit Koroner Unt pasien jantung koroner
Awal 1950an wabah polio di Eropa, awal

penggunaan ventilasi mekanik (ventilator)

Etika Kedokteran
Falsafah dari hipokrates Saya

senantiasa mengutamakan kesehatan


pasien.
ICU bertujuan & berorientasi untuk dapat
secara optimal memperbaiki kondisi
kesehatan pasien.

Opened ICU system dokter yang merawat pasien

dibangsal melakukan terapi sendiri di ICU sudah


ditinggalkan
Closed ICU system pasien-pasien yang masuk ICU
semuanya diterapi oleh tim dokter ICU, dokter lain yang
memasukan pasien ke ICU harus mendapat persetujuan
tim dokter ICU paling ideal (negara maju).
Management in Concultation systetm / semi close system
KIC atau SpAn sebagai koordinator pelayanan ICU,
komunikasi, informasi, edukasi sangat penting demi
kebaikan pelayanan pasien. Hindari Single Organ
Doctor hindari konflik dlm terapi
Standar ICU menurut Depkes Pusat

Biaya tinggi
Teknologi tinggi
Multi disiplin
Multi Profesi

Asas efektifitas,
keselamatan
dan ekonomis

Mengapa ICU dibutuhkan


Keadaan Gawat
Pernafasan
Menyangkut 4 sistem organ

Sirkulasi
Neurologis
Sistem ginjal / elektrolit

Bisa juga mulanya 1 organ yang terkena

Gagal jantung

Terapi tidak
adequat

Gagal nafas
gagal ginjal

Gagal nafas
Primer

Terapi tidak
adequat

Gagal jantung
gagal ginjal

DIAGNOSA
PASTI

DIAGNOSA INSTAN /
TERAPI INSTAN

TERAPI
DEFINITIF

Kerjasama Multidisipliner dalam masalah


Medik Komplek
Dasar pengelolaan ICU pendekatan multidisiplin

dg tenaga kesehatan dari beberapa disiplin ilmu


yg terkait bekerja dlm 1 tim
KIC
SpAn
Ketua

kolaborasi

Sp.PD, SpJP,
SpB, Sp.A, Sp.S
SpOG, Sp. THT
Sp.M, DLL, Ahli gizi,
fisiotherapi,
Perawat
DLL

Output
optimal

Koordinasi & Integrasi dalam kerjasama Tim


Dokter yang merawat pasien sebelum masuk ICU

melakukan evaluasi pasien sesuai bidangnya dan


memberi pandangan atau usulan terapi
Intensivist atau SpAn selaku ketua tim, melakukan
evaluasi menyeluruh, mengambil kesimpulan,
memberi intruksi terapi dan tindakan secara tertulis
dengan mempertimbangkan usulan anggota tim
lainnya.
Ketua tim berkonsultasi pada konsultan lain
dengan mempertimbangkan usulan-usulan
anggota lain.

Alur Masuk Pasien Ke ICU


RS Luar
UGD
Bangsal

ICU

Memenuhi
kriteria masuk

HCU
(Hight Care Unit)

Bangsal

Memenuhi
kriteria Keluar

HCU tidak diperlukan peralatan canggih seperti ICU, yang diperlukan


Utamanya adalah kewaspadaan yang lebih tinggi.

Ps Op > 6 jam atau beresiko perdarahan


Beresiko tinggi (ASA 3 seperti : hipoalbumin, anemia berat, gangguan
koagulasi serta aritmia intraoperatif)
Rwyt Cardiac arrest, hipoksemia / aspirasi pneumonia selama op
Ps TBI dg GCS < 8 dan / disertai trauma facial (masalah airway).
Ps stroke dg GCS < 8 atau disertai dg pneumonia.
Asidosis metabolic berat (dehidrasi, ketosis, intoksikasi, pankreatitis
akut)
Pasien-pasien multiple trauma dengan syok (anemia berat)
Multi system (>1) organ failure (hematology, kardiovaskuler, paru, ginjal,
otak dan hati)
Respiratory failure / dysfunction
Eksaserbasi akut dari gagal ginjal kronik
Drug overdose (alkohol, parasetamol)
Gastrointestinal hemorrhage
DKA / HONK
Krisis hipertensi
Sepsis

Pasien Prioritas 1

- Pasien gagal nafas oleh sebab apapun


- Pasien gagal sirkulasi oleh sebab apapun
- Pasien syok septic
- Pasien pasca bedah kardiotorasik
Pasien Prioritas 2

- Pasien pasca pembedahan mayor


- Pasien yang menderita penyakit dasar
jantung, paru atau ginjal akut dan berat.
Pasien Prioritas 3

Pasien dengan keganasan metastatik disertai penyulit infeksi


pericardial temponade atau sumbatan jalan nafas atau pasien
menderita penyakit jantung atau paru terminal disertai komplikasi
penyakit akut berat tidak dilakukan intubasi atau RKP

Ps brain death masuk ICU bila potensial donor


organ, tetapi hanya untuk tujuan menunjang fungsifungsi organ sementara menunggu donasi organ.
Pasien dalam keadaan vegetataif permanen
Pasien pasca bedah vaskuler yang stabil
Pasien diabetik ketoacidosis tanpa komplikasi
Keracunan obat tetapi sadar
Concusion (cidera otak ringan)
Gagal jantung kongestif ringan

(Pasien-pasien seperti ini lebih disukai dimasukan ke suatu


unit intermediet u/ terapi definitif dan / observasi.

KRITERIA EKSKLUSI
KARSINOMA JENIS APAPUN STADIUM 4/ METASTASE
CKD KECUALI :
CKD POST OPERATIV
CKD POST HEMODIALIS
SIROSIS HEPATIS
PASIEN DALAM KEADAAN AKHIR (END STAGE) DARI SUAATU
PENYAKIT
PASIEN YANG SANGAT MENULAR
CONTOH :

TB PARU AKTIF

FLU BURUNG
ICU KHUSUS / ISOLASI

DIFTERI

PROSEDUR PASIEN MASUK RUANG ICU


Pasien-pasien yang dikonsulkan
untuk dapat dirawat di ICU

Seleksi berdasarkan kriteria


inklusi dan kriteria eksklusi

Dokter jaga ICU melapor kepada


konsulen ICU mengenai konsul
pasien untuk masuk ICU tersebut

Memenuhi salah satu kriteria inklusi


dan disetujui oleh konsulen ICU

Pasien dapat dirawat di ICU

Bila pasien yang memenuhi kriteria inklusi lebih dari


satu sedangkan tempat yang tersedia tidak mencukupi,
dilakukan seleksi berdasarkan skala prioritas
Kepala ICU berhak untuk mengubah skala prioritas
pasien sesuai dengan kebutuhan.

Manajemen Mutu Terpadu


Mutu Pelayanan
ICU

Tim Kendali
Mutu

dari beberapa disiplin ilmu

Staf Struktural
ICU

Pelayana
n ICU

Multidisiplin
Contoh Profesi :
- Profesi Medik
- Profesi Perawat
- Profesi Lain

SDM

Hasil Optimal

ICU Primer

ICU sekunder

1 tmpat cuci tgn


tiap 2 tmpat tidur

1 tmpat cuci tgn


tiap 2 tmpat tidur

1 tmpat cuci tgn


tiap 2 tmpat tidur

Unit tertutup 16-20 m2

1 tmpat cuci tgn


tiap 1 tmpat tidur

1 tmpat cuci tgn


tiap 1 tmpat tidur

1 tmpat cuci tgn


tiap 1 tmpat tidur

Outlet oksigen
Vakum
Stop Kontak

1
2 / tempat tidur

2
1

3 / tempat tidur
3 / tempat tidur
16 / tempat tidur

Area Kerja
Lingkungan
Suhu
Humiditas
Ruang isolasi
R. Penyimpanan peralatan & brg bersih
R. Tempat buang kotoran
R. Perawat
R. Staf dokter
R. Tunggu keluarga pasien
Laboratorium

Air
Conditioned
23 - 25 c
50 - 70%
Ada
terpusat

Air
Conditioned
23 - 25 c
50 - 70%
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
24 jam

Air
Conditioned
23 - 25 c
50 - 70%
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
24 jam

DISAIN
Area Pasien :
Unit terbuka 12-16 m2

ICU Tersier

PERALATAN
Ventilator
Alat hisap
Alat ventilasi manual & alat penunjang jln nafas
Peralatan akses vaskuler
Peralatan monitor :
Invasif :
-Monitor tekanan darah invasif
-Tekananvena sentral
-Tekanan baji a Pulmonalis (Swan Ganz)
Non Invasif :
-Tekanan darah
-EKG dan laju jantung
-Saturasi oksigen (pulse oximeter)
-Kapnograf
-Tekanan Vena sentral
-Suhu
-EEG
Defibrilator & alat pacu jantung
Alat pengatur suhu pasien
Peralatan drain toraks
Pompa infus dan pompa syringe
-Bronchoscopy
-Echokardiografi
Peralatan portable u/ transfortasi
Tempat tidur khusus
Lampu u/ tindakan
Hemadialisa
CRRT

Sederhana
Ada
Ada

Canggih
Ada
Ada

Canggih
Ada
Ada

Ada
-

Ada
Ada
-

Ada
Ada
Ada

Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
-

Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
-

Ada
Ada
Ada
ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada

PENGHAMBAT
PENGHAMBAT
- -LAKTAMASE
LAKTAMASE

PENGHAMBAT
PENGHAMBATSINTESIS
SINTESIS
DINDING
SEL
DINDING SEL

Asam Klavulanat

ANTIBIOTIKA
ANTIBIOTIKA
- -LAKTAM
LAKTAM

Sulbaktam

ANTIBIOTIKA
ANTIBIOTIKALAIN
LAIN

Tazobaktam

Vankomisin
Basitrasin

PENISILIN
PENISILIN
- Penisilin G
- Penisilin V
- Metisilin
- Nafsilin
- Oksasilin
- Klaoksasilin
- Dikloksasilin
- Ampisilin
- Amoksisilin
- Karbenisilin
-Tikarsilin
- Piperasilin
- Mezlosilin
- Azlosilin

SEFALOSPORIN
SEFALOSPORIN

KARBAPENEM
KARBAPENEM

MONOBAKTAM
MONOBAKTAM
Aztreonam

Imipenem / Cilastatin

GENERASI
GENERASI
PERTAMA
PERTAMA
-

Cefazolin
Cefadroksil
Sefaleksin
Cefalotin
Cefapirin
Cefradin

GENERASI
GENERASI
KEDUA
KEDUA
-

Cefaklor
Cefamandol
Cefonisid
Cefmetazol
Cefotetan
Cefoksitin
Cefuroksim

GENERASI
GENERASI
KETIGA
KETIGA
-

Cefiksim
Cefoperazon
Cefotaksim
Ceftazidim
Ceftizoksim
Ceftriakson
Moksalaktam

GENERASI
GENERASI
KEEMPAT
KEEMPAT

Cefepime
Cefpirome

Anda mungkin juga menyukai