Referat
Referat
PENDAHULUAN
Kanker ovarium
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Hipotesis ovulasi
Hipotesis androgen
Faktor genetik
Riwayat keluarga
Penggunaan kontrasepsi oral
Umur
KLASIFIKASI
Sel
MANISFESTASI KLINIS
nyeri abdomen
Perut kembung
Distensi perut
Teraba massa diabdomen
Mengalami urgensi/buang air kecil
Perdarahan setelah menstruasi
Kehilangan nafsu makan
CARA MENDIAGNOSIS
anamnesis
nyeri perut, distensi abdomen, perut kembung, merasa kenyang
atau sulit makan dan mual, keluhan berkemih (frekuensi dan
urgensi), massa abdomen dan perdarahan
postmenopause/abdomen
Pemeriksaan fisik
Terdapatnya massa tumor di pelvis, bila terdapat bagian padat,
ireguler, dan terfiksir ke dinding panggul, perlu dicurigai
keganasan
Pemeriksaan penunjang
1. serum CA125
2. CT scan
3. MRI
4. Histologis
5. sitologi
PENATALAKSANAAN
Pembedahan
1. Histerektomi totalis
2. Salfingo ooforektomi bilateral
3. Omentektomi infrakolika
Tindakan konservatif (hanya mengangkat
tumor ovariumnya saja) masih dapat
dibenarkan jika tingkat klinik penyakit T1a,
wanita masih muda, belum mempunyai anak,
derajat keganasan tumor rendah.
LANJUTAN
Kemoterapi
kemoterapi kombinasi diperlukan untuk stadium 1C atau lebih,
termasuk:
1. Agens alkylating (seperti cyclophosphamide, chlorambucil)
2.Antimetabolit (seperti MTX/metotbrexate dan 5
fluorouracil/5- FU)
3. Antibiotika (seperti adriamisin)
4. Agens lain (seperti cis-platinum
Radioterapi
Radioterapi hanya diberikan pada jenis yang peka terhadap sinar
(radiosensitive) seperti disgerminoma dan tumor sel granulose,
digunakan pada tingkat klinik T1 dan T2
LANJUTAN
Terapi target
jenis yang lebih baru pengobatan kanker yang menggunakan
obat-obatan atau zat lain untuk mengidentifikasi dan meyerang
sel kanker saat melakukan sedikit kerusakan sel-sel normal.Obat
terapi target adalah bevacizumab
PROGNOSIS
Tergantung dari usia dan terutama luas proses keganasan di
samping jenis histologik tumornya. Pada kasus dengan tingkat T1
dan T2, angka ketahanan hidup 5 tahun sekitar 60-70%. Pada
kasus dengan tingkatan lebih lanjut (T2 dan T3) dengan paliasi
yang memadai dapat dicapai angka ketahan hidup 5 tahun
antara 30-60%, sedangkan T4 harapan hidup untuk 5 tahun tidak
ada (0%).
TERIMA KASIH