Anda di halaman 1dari 17

KANKER OVARIUM

Penyaji : Devi Damayanti


Pembimbing : dr. Fonda Octarianingsih Shariff, Sp.OG

PENDAHULUAN

Penyakit keenam yang


memiliki insiden kematian
yang tinggi di dunia pada
wannita

Negara yang memilki angka


tertinggi adalah Sub sahara
Afrika, Afrika selatan
(40/100.000)

Kanker ovarium

Data terbaru menunjukkan


bahwa di amerika serikat
dan eropa barat memilki
angka kematian tertinggi
dari semua kanker
ginekologis

DEFINISI

Kanker ovarium merupakan tumor dengan


histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal
dari ketiga dermoblast ( ektodermal, endodermal
dan mesodermal) dengan sifat-sifat histiologis
maupun biologis yang beraneka ragam

EPIDEMIOLOGI

Menurut SEE berdasarkan data 1 januari 2009


sebanyak 182.758 wanita yang terdiagnosa kanker
ovarium
Laporan dari BRK tahun 2005 dari 13 laboratorium
patologi anatomi di seluruh indonesia frekuensi
kanker ovarium menempati urutan ke 4 sebanyak
(4401 kasus)
Kejadian kanker ovarium di RS Dr. Mangunkusumo
jakarta pada tahun 2002-2006 menunjukkan proporsi
tinggi pada jenis kanker ginekologik dan angka
kematian mencapai 34,1% dari 327 kasus

ETIOLOGI

Hipotesis ovulasi
Hipotesis androgen
Faktor genetik
Riwayat keluarga
Penggunaan kontrasepsi oral
Umur

KLASIFIKASI
Sel

MANISFESTASI KLINIS

nyeri abdomen
Perut kembung
Distensi perut
Teraba massa diabdomen
Mengalami urgensi/buang air kecil
Perdarahan setelah menstruasi
Kehilangan nafsu makan

CARA MENDIAGNOSIS
anamnesis
nyeri perut, distensi abdomen, perut kembung, merasa kenyang
atau sulit makan dan mual, keluhan berkemih (frekuensi dan
urgensi), massa abdomen dan perdarahan
postmenopause/abdomen
Pemeriksaan fisik
Terdapatnya massa tumor di pelvis, bila terdapat bagian padat,
ireguler, dan terfiksir ke dinding panggul, perlu dicurigai
keganasan
Pemeriksaan penunjang
1. serum CA125
2. CT scan
3. MRI
4. Histologis
5. sitologi

PENETAPAN STADIUM PEMBEDAHAN KANKER OVARIUM MENURUT


FIGO (2000)

PENATALAKSANAAN

Pembedahan
1. Histerektomi totalis
2. Salfingo ooforektomi bilateral
3. Omentektomi infrakolika
Tindakan konservatif (hanya mengangkat
tumor ovariumnya saja) masih dapat
dibenarkan jika tingkat klinik penyakit T1a,
wanita masih muda, belum mempunyai anak,
derajat keganasan tumor rendah.

LANJUTAN
Kemoterapi
kemoterapi kombinasi diperlukan untuk stadium 1C atau lebih,
termasuk:
1. Agens alkylating (seperti cyclophosphamide, chlorambucil)
2.Antimetabolit (seperti MTX/metotbrexate dan 5
fluorouracil/5- FU)
3. Antibiotika (seperti adriamisin)
4. Agens lain (seperti cis-platinum
Radioterapi
Radioterapi hanya diberikan pada jenis yang peka terhadap sinar
(radiosensitive) seperti disgerminoma dan tumor sel granulose,
digunakan pada tingkat klinik T1 dan T2

LANJUTAN
Terapi target
jenis yang lebih baru pengobatan kanker yang menggunakan
obat-obatan atau zat lain untuk mengidentifikasi dan meyerang
sel kanker saat melakukan sedikit kerusakan sel-sel normal.Obat
terapi target adalah bevacizumab

PROGNOSIS
Tergantung dari usia dan terutama luas proses keganasan di
samping jenis histologik tumornya. Pada kasus dengan tingkat T1
dan T2, angka ketahanan hidup 5 tahun sekitar 60-70%. Pada
kasus dengan tingkatan lebih lanjut (T2 dan T3) dengan paliasi
yang memadai dapat dicapai angka ketahan hidup 5 tahun
antara 30-60%, sedangkan T4 harapan hidup untuk 5 tahun tidak
ada (0%).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai