Anda di halaman 1dari 27

TB masih merupakan masalah

Prevalensi BTA (+) : 119/100.000


Semua Kasus
: 275/1.00.000
Insidens BTA (+)
: 110/100.000
Semua Kasus
: 245/100.000

Insidens semua kasus

: 8.918.000
(140/100)
: 3.439.000
(62/100.000)
: 14.602.000
(229/100.000)
: 1.693.000
(27/10.000)

Insidens BTA (+)

Prevalesi

Mortalitas

Penyebab kematian tertinggi AIDS TB


WHO
: TB HIV : 14 juta
3 juta di Asia Tenggara
: Di Indonesia : Angka HIV TB : sedang
s/d
tinggi
: Di Asia 50-70% AIDS + TB ....

Riwayat perilaku resiko tinggi


Keadaan umum cepat memburuk
Hasil terapi tak memuaskan
MDR TB
TB Kronis

TB terjadi sebelum manifestasi AIDS


Gejala umum : - demam, lesu BB menurun
- KU cepat memburuk
- batuk2, batuk darah, nyeri dada,
sesak
Inf.lanjut : - gambaran khusus tidak sepsifik
sulit di diagnosis
- proporsi TB extra paru
meningkat

Sering pada CD4 < 200 sel/mm3


Gejala : tergantung organ
TB ekstra paru : 70% pra AIDS/AIDS
25-40% pada HIV belum lanjut
HIV infeksi TB bakteriemia TB ekstra
paru
Sering : Efusi pleura, limfadenitis,
perikarditis,
meningitis

INFEKSI DINI
CD 4 > 200

INFEKSI LANJUT
CD 4 < 200

Gambaran Klinis

Post Primer

Primer

Sputum BTA

Sering (+)

Sering (-)

jarang

Banyak

Mikobakteriemia

(-)

(+)

Tuberkulin

(+)

(-)

Reaktivasi TB,
kavitas di apeks

Tipikal primer TB
milier / interstisial

Adenopati hilus /
Mediastinum

(-)

(+)

Efusi Pleura

(-)

(+)

TB Ekstra Paru

Foto Thoraks

Mikroskopis & kultur


Penekanan imunitas meningkat hasil
menurun
Banyak ditemukan pada BAL
TBLB granuloma
TB extra paru : feses urine darah
sumsum tulang

Pada awal lokasi apeks lob atas bawah, kavitas


Gambaran atipik (lanjut) :
- Infiltrat di lobus bawah
- Milier / Infiltrat difus
- Adenopati hilus / mediastinum
- Kavitas : jarang
Kadang2 foto thoraks normal ada TB ekstra
paru
Jarang : Kavitas/jaringan parut disebabkan Tcell
menurun
Sering infiltrat milier & Limfadenopati

Fase awal (+) Fase lanjut (-)


Induksi > 10 mm pada 71 % kasus TB
yang terjadi 2 tahun sebelum AIDS &
menjadi 33 % setelah AIDS
Hasil (-) tidak menyingkirkan TB
Di Haiti : Tuberkulosis (-) 18 % (HIV - )
43 % (HIV +)
100 % (AIDS)

Indurasi setelah 48 jam > 5 mm pada


HIV
Atau > 10 mm pada sero (-) HIV

Kultur darah (+) 26 42 % & makin


tinggi bila demam > 39,5 C
PCR
BACTEC
Serologi
CD 4

Granuloma, perkejuan
Dengan : TBLB, TTB, Biopsi

Pada dasarnya sama dengan TB tanpa HIV/AIDS


WHO : paduan obat & lama terapi sama, sesuai
kategori
Thiacetazon : tidak diberi oleh karena Toksik
Streptomicyn : sterilitas dijamin
Terapi sebaiknya 9-12 bulan atau 4 bulan setelah
biakan BTA (-)
Penerapan : DOTS (Directly Observe Treatment
Shortcourse)

KATEG
ORI

KASUS

- TB Paru BTA
(+)
kasus baru
- TB extra
pulmonal
berat
- TB Kasus
berat
HIV (+)

II
III

- Kambuh
gagal
terapi putus

IV
TB BTA Rongen (+)

PADUAN OAT
PROGRAM
NASIONAL

PADUAN
ALTERNATIF

2 RHZE + 4 R3H3

2 RHZE / 4 RH
2 RHZE / HE

2 RHZES
1 RHZE / 5 R3H3E3

2 RHZES
1 RHZE / 5 RHE

2 RHZ / 4 R3H3

2 RHZ / 4 RH

Terapi OAT lini 2


sesuai uji resistensi

OBA mg/kg
T
BB/har
i

Harian

Intermitt
en

Max

< 40

40 - 60

> 60

8 12

10

10

600

300

450

600

46

10

300

150

300

450

20 30

25

35

750

1000

1500

15 20

15

30

750

1000

1500

15 18

15

15

1000

Sesuai
mg/kg
BB

750

1000

Kombinasi dosis tetap (Fixed dose


Combination)
Dosis tiap hari :
RHZE : R 150 mg, H 75 mg, Z 400 mg, E 275 mg
RHZ : R 150 mg, H 75 mg, Z 400 mg
RH
: R 300 mg, H 150 mg
R 150 mg, H 75 mg
EH
: H 150 mg, E 400 mg
Dosis 3x/minggu
RHZ : R 150 mg, H 150 mg, Z 500 mg
RH : R 150 mg, H 150 mg

Tatalaksana : rumit
Beberapa ARV interaksi dengan OAT
toksisitas meningkat
Kapan mulai terapi ARV ?
Rejimen ?
Mulai CD 4 < 200/mm3/ekstra paru
CD 4 50 200/mm3 atau total limfosit <
1200/mm ARV mulai 2 bulan setelah
terapi OAT
CD 4 < 50/mm3 + HIV berat terapi ARV setelah
terapi OAT ditoleransi

KEADAAN PENYAKIT

REKOMENDASI

TB paru CD 4 < 50/mm3


TB eksta paru

Mulai terapi ARV dengan salah satu


rejimen segera setelah terapi OAT
ditoleransi
ZDV / 3TC / ABC
ZDV / 3TC / EFZ
ZDV / 3TC / SQV / r
ZDV / 3TC / NVP

TB Paru CD 4 50 200/mm3
atau Limfosit total < 1200/mm3

Mulai terapi ARV dengan salah satu


rejimen berikut setelah terapi OAT
2 bulan
ZDC / 3TC / ABC
ZDV / 3TC / EFZ
ZDV / 3TC / SQV / r
ZDV / 3TC / NVP

TB Paru CD4 > 200/mm3


atau Limfosit > 1200/mm3

Terapi OAT pantau CD 4 mulai


terapi sesuai CD 4

ESO
MDR
Interaksi dengan obat lain
Immune Reconstitution Syndrome (IRIS)
Keteraturan
Evaluasi setelah sembuh

Sering terjadi > 25 %


Sering Hepatitis
Tidak boleh desensitisasi
ESO berat OAT stop

Terapi tidak adekuat


Resistensi awal (+)
Tidak patuh
Meningkatnya HIV
Mal abserbsi OAT

Masalah besar dan sulit


Respons terapi rendah dan angka
kematian meningkat
MDR TB + ADIS survival 1,5 bulan
Tanpa AIDS 14,8 bulan
Kesembuhan dengan obat terbaik 20
40 %

INH 5 mg/kh BB/hati max 300 mg 6-9


bulan
Belum menjadi kebijaksanaan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai