Anda di halaman 1dari 90

Case Report Session

DIAGNOSA DAN TATALAKSANA


PADA ISCHIALGIA

Oleh :
Raisya Cynthia Ilna
(1210070100090)
Pembimbing :
dr. Asrizal Asril, Sp. S, M.Biomed

BAB I
PENDAHULUAN

r
a
t
a
L
1
.
1
Belakang

Ischialgia menurut bahasa yaitu ischias artinya serangan pangkal paha

1.2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

n
a
d
i
m
o
Anat
i
g
o
l
o
i
s
Fi

i
s
i
n
e
f
De
a
i
g
l
a
i
h
Isc

a
i
g
l
a
i
h
c
s
I
i
g
o
l
E ti o
Ischialgia timbul karena
terangsangnya serabut-serabut
sensorik dimana nervus ischiadicus
berasal yaitu radiks posterior L4, L5,
S1, S2, S3.

1. Ischialgia diskogenik

10

i
s
a
k
f
i
s
a
l
K
a
i
g
l
a
i
h
c
s
I
1. Ischialgia sebagai perwujudan neuritis ischiadikus primer

11

2.

12

3.

13

Patologi
Ischialgia

14

a
s
e
n
Anam
4.
3.
2.
1.

15

Gejala Klinis :
1.

16

n
a
a
s
k
i
r
Peme
Fisik
1. Inspeksi
Perhatikan keadan tulang belakang, misalnya
skoliosis, hiperlordosis atau lordosis lumbal yang
mendatar.
2. Palpasi
Nyeri tekan pada tulang belakang atau pada otot-otot
di samping tulang belakang.
3. Perkusi
Rasa nyeri bila prosesus diketok.
4. Reflek
- KPR dan atau APR
- Laseque, patrick, antipatrick, naffziger
17

n
a
a
s
k
i
r
e
Pem
Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat
membantu untuk menegakkan diagnosa,
yaitu :
1. Foto rontgen lumbosakral
2. Elektromielograf
3. Myelograf
4. CT scan
5. MRI
18

Yellow flags : Faktor psikologis yang


memberikan petunjuk bahwa nyeri
pada
penderita
nyeri
pinggang
cenderung
berkembang
menjadi
kronis. Kronik >3bulan (menjadi kronis
karena ada factor psikosis).

19

Red flags :
Usia <20 tahun dan >50 tahun
Kanker dan penurunan BB
Imunosupresi, termasuk penggunaan steroid
jangka panjang
Pemakaian obat obatan intravena
Riwayat infeksi urogenital
Demam
Nyeri bertambah saat istirahat
Ada riwayat trauma bermakna
Neurologi bledder, gangguan miksi dan defekasi

20

a
n
a
s
k
a
l
a
Penat
an
Umum :
Program Rehabilitasi Medik :
Terapi Fisik: Diatermi, Elektroterapi, Traksi
lumbal, Terapi manipulasi, Exercise, dsb.
Terapi Okupasi: Mengajarkan proper body
mechanic, dsb.
Ortotik Prostetik: Pemberian korset lumbal,
alat bantu jalan, dsb.

21

Bagi
Berenang
Lakukan
Jika
Saat
Segera
Hindari

22

BAB III
Laporan Kasus

23

Identitas Pasien :
Nama : Ny. H
Umur : 46 tahun
Alamat : Dhamasraya
Pendidikan : Sarjana
No. MR : 138074
Tanggal masuk: 6 Desember 2016
Dirawat yang ke : 1

24

Keluhan Utama :
Nyeri pinggang bagian kiri menjalar
sampai ke tungkai kiri meningkat sejak
3 hari yang lalu sebelum masuk rumah
sakit.

25

Riwayat Penyakit Sekarang


Nyeri pinggang bagian kiri menjalar
sampai ke tungkai kiri meningkat sejak 3
hari yang lalu sebelum masuk rumah
sakit
Nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk
Nyeri dirasakan semakin meningkat bila
bergerak.
Nyeri tidak diperberat bila batuk dan
bersin.

26

Nyeri tidak berkurang setelah beristirahat,


sehingga pasien kesulitan duduk dan berjalan.
Pasien tampak sedikit mudah menyerah dan
kurang bersemangat untuk sembuh dari
penyakitnya, sehingga pasien lebih memilih
untuk dioperasi.
BAK dan BAB pasien normal.

27

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien biasanya kontrol ke klinik salah
satu dokter spesialis
Riwayat kolesterol tinggi tidak
terkontrol
Riwayat nyeri sendi ada dan
pembengkakan sendi tidak ada
Riwayat hipertensi disangkal

28

Riwayat jatuh terduduk pada tahun


2010
Riwayat lemah anggota badan
sebelumnya tidak ada
Riwayat sesak napas, nyeri dada,
jantung berdebar debar tidak ada
Riwayat penyakit DM disangkal

29

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami penyakit yang sama
seperti pasien
Riwayat kolesterol tinggi disangkal
Riwayat asam urat disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat stroke disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
30

Riwayat Pribadi dan Sosial :


Pasien adalah seorang guru SD yang
memiliki 4 orang anak. Saat ini pasien
tinggal bersama suami dan anak anaknya
dirumah. Kebiasaan merokok tidak ada.
Kebiasaan minum kopi tidak ada. Pasien
jarang berolahraga.

31

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Kooperatif
: Ya
Vital Sign
Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Irama
: Reguler
Nafas
: 20 x/menit
Suhu
: 36,7oC
32

Keadaan Gizi
BB
: 43 kg (ditanya)
TB
: 156 cm (ditanya)
BMI
: 17,6 (normoweight)
Turgor kulit : Baik

33

Status Lokalisata
Mata kanan : Konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik
Mata kiri : Konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik
Kelenjar Getah Bening
Leher : Dalam batas normal
Aksila : Dalam batas normal
Inguinal : Dalam batas normal

34

Thorak
Paru
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan dalam
keadaan statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus simetris kiri dan kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi: Suara nafas vesikuler, rhonki
(-/- ), wheezing(-/- )

35

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Dalam batas normal
Auskultasi : Irama jantung murni,
bising jantung (-)

36

Abdomen
Inspeksi
: Simetris, perut tidak
membuncit, tidak ada pembesaran
vena
Palpasi
: Nyeri tekan (-), nyeri
lepas (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi
: Tympani
Auskultasi : BU (+) Normal
37

Korpus Vertebrae
Inspeksi : Deformitas (-), tanda radang
(-), tidak ada kifosis, lordosis, dan
skloliosis
Palpasi : Nyeri tekan (-)

38

Status Neurologis
GCS : E4M6V5 = 15 (Compos Mentis Cooperatif)

Tanda Rangsangan Selaput Otak :


Kaku kuduk : Tidak ada
Brudzinki I : Tidak ada
Brudzinki II : Tidak ada
Tanda Kernig: Tidak ada
Pemeriksaan ROM : Fleksi : Tidak dilakukan
: Ekstensi : Tidak dilakukan
: Fleksi Lateral : Tidak dilakukan
: Rotasi : Tidak dilakukan
39

Tanda Peningkatan Tekanan


Intrakranial :
Pupil
: Isokor, diameter
3mm/3mm
Refleks cahaya: +/+

40

Pemeriksaan Nervus Cranialis :


N I : Nervus Olfactori
Penciuman

Kanan

Kiri

Subjektif

Normal

Normal

Objektif dengan

Normal

Normal

Pengelihatan
Tajam

Kanan
Normal

Kiri
Normal

Pengelihatan
Lapang

Normal

Normal

Normal
Tidak dilakukan

Normal
Tidak dilakukan

bahan

N II : Nervus Opticus

Pandang
Melihat Warna
Funduskopi

41

N III : Nervus Okulomotorius


Bola mata
Ptosis
Gerakan bulbus
Strabismus
Nistagmus
Ekso/endoftalmus
Pupil :
Bentuk
Refleks Cahaya
Refleks

Kanan

Kiri

Tenang
Tidak ada
Bebas kesegala

Tenang
Tidak ada
Bebas kesegala

arah

arah

Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Isokor
Bulat
Ada
Tidak dilakukan

Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Isokor
Bulat
Ada
Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

akomodasi
Reflex konvergen

42

N IV : Nervus Troklearis
Gerakan mata

Kanan

Kiri

Positif

Positif

Tenang

Tenang

Tidak ada

Tidak ada

kebawah
Sikap bulbus
Diplopia

43

N V : Nervus Trigeminus
Kanan

Kiri

Motorik

Membuka mulut

Normal

Normal

Menggerakkan

Normal

Normal

rahang
Mengigit

Normal

Normal

Mengunyah

Normal

Normal

Normal

Normal

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Sensorik

Divisi Opthalmika

Refleks Kornea

Sensibilitas

Divisi Maksila

Refleks Masseter

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Sensibilitas

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Divisi Mandibula

Sensibilitas

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan 44

N VI : Nervus Abdusen

Gerakan

mata

Kanan

Kiri

Positif

Positif

Tenang

Tenang

Tidak ada

Tidak ada

kelateral
Sikap bulbus
Doplopia

45

N VII : Nervus Facialis


air

Kanan
Simetris
Normal

Kiri
Simetris
Normal

mata
Fisurra palpebra
Menggerakkan

Positif
Normal

Positif
Normal

dahi
Menutup mata
Mencibir/

Normal
Normal

Normal
Normal

bersiul
Memperlihatkan

Normal

Normal

gigi
Sensasi

Normal

Normal

Normal

Normal

Raut Wajah
Sekresi

2/3 depan
Hiperakusis

lidah

46

N VIII : Nervus Vestibulokoklearis


Kanan

Kiri

Suara berisik

Positif

Positif

Detik arloji

Positif

Positif

Rinne test

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Weber test

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Memanjang

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Memendek

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Pendular

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Vertical

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Siklikal

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Negative

Negative

Scwabach test

Nistagmus

Pengaruh
kepala

posisi

47

N IX : Nervus Glosofaringeal
Sensasi lidah

Kanan
Positif

Kiri
Positif

1/3 belakang
Reflex

Normal

Normal

Kanan

Kiri

Arkus faring

Simetris

Simetris

Uvula

Ditengah

Ditengah

Menelan

Normal

Normal

Artikulasi

Positif

Positif

Suara

Normal

Normal

Nadi

Reguler

Reguler

muntah/ Gag
reflex

N X : Nervus Vagus

48

N XI : Nervus Assesorius
Menoleh

Kanan
Normal

Kiri
Normal

kekanan
Menoleh

Normal

Normal

kekiri
Mengangka

Normal

Normal

Normal

Normal

bahu

kanan
Mengangat
bahu kiri

49

N XII : Nervus Hipoglosus


Kanan

Kiri

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tremoer

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Fasikulasi

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Atrof

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Kedudukan
lidah dalam
Kedudukan
lidah dijulurkan

50

Pemeriksaan Koordinasi :
Cara

Tidak

Disartria

Tidak

berjalan

dilakuka

dilakuka

Romberg

n
Tidak

Disgrafa

n
Tidak

test
Ataksia

dilakukan
Tidak

Supinasi-

dilakukan
Tidak

Rebound

dilakukan
Tidak

pronasi
Tes
jari

dilakukan
Tidak

phenome

dilakukan

hidung

dilakukan

n
Tes tumit

Tidak

Tes

Tidak

dilakukan

hidung

dilakukan

jari
51

Pemeriksaan Fungsi Motorik :


a. Badan

b.

Berdiri

dan

Respirasi
Duduk

Normal
Pasien

Normal
Pasien kesulitan

kesulitan

duduk

Gerakan

untuk duduk
Pasien

Pasien kesulitan berjalan

spontan

kesulitan

Tremor

berjalan
Negative

Negative

Atetosis

Tidak

Tidak dilakukan

Mioklonik

dilakukan
Tidak

Tidak dilakukan

Khorea

dilakukan
Tidak

Tidak dilakukan

Berjalan

untuk

dilakukan
c.Ekstremit

Superior

Inferior

as
Gerakan
Kekuatan
Trof
Tonus

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Aktif
555
Eutrof
Eutonus

Aktif
555
Eutrof
Eutonus

Aktif
555
Eutrof
Eutonus

Pasif
555
Eutrof
Eutonus
52

Pemeriksaan Sensibilitas :
Sensibilitas taktil

Positif

Sensibilitas nyeri

Positif

Sensibilitas termis

Tidak dilakukan

Sensibilitas

Positif

Sensibilitas kortikal

Tidak dilakukan

Stereognosis

Tidak dilakukan

Pengenalan 2 titik

Tidak dilakukan

Pengenalan rabaan

Tidak dilakukan

53

Sistem Refleks :
1.

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Fisiologis
Kornea

Normal

Normal

Biseps

++

++

Berbamgkis

Tidak

Tidak

Triseps

++

++

Laring

dilakukan
Tidak

dilakukan
Tidak

APR

++

Maseter

dilakukan
Tidak

dilakukan
Tidak

KPR

++

dilakukan

dilakukan

Dinding

Bulbokavern -

perut

osus

Atas

Tidak

Tidak

Cremaster

Tengah

dilakukan
Tidak

dilakukan
Tidak

Sfngter

Tidak

Tidak

dilakukan
Tidak

dilakukan

dilakukan

Bawah

dilakukan
Tidak
dilakukan

dilakukan

54

2.
Patologi
s
Lengan
Hoffman

Tungkai
Babinski

Chaddok -

s
Oppenhei -

m
Gordon
Schaffer
Klonus

paha
Klonus

Tromner

kaki

55

Fungsi Otonom :
Miksi
: Normal
Defekasi
: Tidak ada sejak 1 hari
yang lalu
Sekresi Keringat : Normal

56

Fungsi Luhur :
Kesadaran

Tanda

Reaksi Bicara Normal

Demensia
Refleks

Fungsi

glabela
dilakukan
Refleks snout Tidak

Menurun

Intelektual
Reaksi Emosi Nomal

Tidak

Refleks

dilakukan
Tidak

menghisap
Refleks

dilakukan
Tidak

memegang
Refleks

dilakukan
Tidak

palmomental dilakukan

57

n
a
a
s
k
i
r
e
Pem
g
n
a
j
n
u
n
e
P
1. Laboratorium :
. Darah Rutin :
Hb : 12,1 g/dl
Ht : 37,3 %
Leukosit: 4900/UL
Trombosit : 370.000/UL
. Kimia Klinik :
Ureum : 18,2 mg/dl
Kreatinin : 0,97 mg/dl
GDR : 99 mg%
58

2. EKG

59

3. Rontgen foto Lumbosacral AP dan


Lateral

60

Visual Analog Scale

Skala nyeri pasien


: 7-8

61

a
s
o
n
g
Dia
Diagnosis Klinis : Ischialgia Sinistra
Diagnosis Topik : Radix dorsalis sinistra
setinggi dermatom
vertebra L5-S1
Diagnosis Etiologis : Trauma mekanik
Diagnosis Sekunder :
Hiperkolesterolemia
62

A
S
O
N
A
I
D
G
N
I
D
N
A
B
Low Back Pain

63

Prognosa
Quo ad

64

m
u
m
U
i
Terap
Bedrest

65

Terapi Khusus
Benzodiazepine :
Anti
Statin
Neurotropik
Muscle

66

FOLLOW UP
Hari/

Subject

tanggal
Selasa/ 7 Tidur
Desember kurang,
2016
pinggul kiri
sampai ke
kaki kiri
masih nyeri
seperti
ditusuk
tusuk. Nyeri
hilang
setelah
pasien
minum
obat.

Object
KU :
sedang
Kesadaran
: CMC
TD : 110/80
mmHg
Nadi :
80x/menit
Nafas :
20x/menit
Suhu :
36,50C

Asassmen
t
Ishialgia
Sinistra

Planning
Umum :
Tidur alas
keras
Fisioterapi
Menggunak
an korset
lumbal
MB RG II

67

Khusus :
Anti
konvulsan :
Alpentin
3x100mg (PO)
Anti
depresan :
Flouxetin
3x10mg(PO)
Benzodiazepin
e : Alprazolam
1x0,5mg
(malam)(PO)
Muscle
relaxan :
Eprison HCL
3x50mg(PO)
Neurotropik :
Mecobalamin
3x500mg (PO)68

Hari/
tanggal
Kamis/ 8
Desember
2016

Subject
Pinggul kiri
sampai ke
kaki kiri
masih
nyeri
seperti
ditusuk
tusuk.

Object

Asassment

KU :
Ischialgia
sedang
Sinistra
Kesadara
n : CMC
TD :
120/80
mmHg
Nadi :
80x/meni
t
Nafas :
20x/meni
t
Suhu :
36,50C

Planning
Umum:
Tidur alas
keras
Mengguna
kan korset
lumbal
Fisioterapi
MB RG II
Konsul gizi

69

Lab :
Uric Acid :
3,4 mg/dl
Total
Cholesterol :
311 mg/dl
Trigliserida :
168 mg/dl
HDL
Cholesterol :
56 mg/dl
LDL
Cholesterol :
221 mg/dl
Glukosa
puasa :
80mg%
Glukosa 2
jam pp : 101
mg%

Khusus :
Anti
konvulsan :
Alpentin
3x100mg(PO)
Anti
depresan :
Flouxetin
3x10mg(PO)
Benzodiazepi
ne :
Alprazolam
1x0,5mg
(malam)(PO)
Muscle
relaxan :
Eprison HCL
3x50mg(PO)
Neurotropik :
Mecobalamin
3x500mg(PO)
70

Hari/

Subject

Object

Asassment

Planning

tanggal
Jumat/ 9
Desember
2016

Pasien
sudah bisa
bediri, nyeri
sudah
berkurang
(sudah ada
perbaikan)

KU :
sedang
Kesadaran
: CMC
TD :
110/80
mmHg
Nadi :
80x/menit
Nafas :
20x/menit
Suhu :
36,50C

Ischialgia
Sinistra

Umum :
Tidur alas
keras
Fisioterapi
Menggunak
an korset
lumbal
MB RG II
Konsul gizi

71

Khusus :
Anti
konvulsan :
Alpentin
3x100mg(P
O)
Anti
depresan :
Flouxetin
3x10mg(PO)
Benzodiaze
pine :
Alprazolam
1x0,5mg
(malam)
(PO)
Muscle
relaxan :
Eprison HCL
3x50mg(PO)
Neurotropik
:
72
Mecobalami

Hari/
tanggal
Sabtu/10
Desember
2016

Subject
Pasien sudah
bisa bediri,
nyeri sudah
berkurang
(sudah ada
perbaikan)

Object
KU : sedang
Kesadaran :
CMC
TD : 100/80
mmHg
Nadi :
81x/menit
Nafas :
20x/menit
Suhu : 36,50C

Asassment
Ischialgia
Sinistra

Planning
Umum:
Tidur alas
keras
Fisioterapi
Menggunakan
korset lumbal
Berenang
Kompres air
hangat
Sering
melakukan
latifan fsik
Diet rendah
garam garam
Tidak
memakan
makanan
berminyak,
bersantan, dll
yang dapat
menyebabkan
kolesterol
73
Banyak minum

Khusus:
Anti konvulsan :
Alpentin
3x100mg(PO)
Anti depresan :
Flouxetin
3x10mg(PO)
Benzodiazepine :
Alprazolam
1x0,5mg
(malam)(PO)
Muscle relaxan :
Eprison HCL
3x50mg(PO)
Neurotropik :
Mecobalamin
3x500mg(PO)
Statin :
Atorvastatin
1x20mg(PO)
Pasien boleh
pulang, control
74
ke Poli Neuro

BAB IV
Analisa Kasus

75

Seorang pasien perempuan berusia 46 tahun


dengan
diagnosa
klinis
Ischialgia
Sinistra.Dari anamnesa didapatkan nyeri
pinggang bagian kiri menjalar sampai ke
tungkai kiri meningkat sejak 3 hari yang lalu
sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan
seperti ditusuk tusuk. Nyeri dirasakan
semakin meningkat bila bergerak.Nyeri tidak
diperberat bila batuk dan bersin.

76

Nyeri
tidak
berkurang
setelah
beristirahat, sehingga pasien kesulitan
duduk dan berjalan. Pasien tampak
sedikit mudah menyerah dan kurang
bersemangat untuk sembuh dari
penyakitnya, sehingga pasien lebih
memilih untuk dioperasi.BAK dan BAB
pasien normal.
77

Pada pemeriksaan fsik ditemukan reflek


APR dan KPR menurun pada tungkai kiri
pasien. Test laseque -/+, test Patrick -/+,
test kontra Patrick -/+.
Dari anamnesa dan pemeriksaan fsik
yang dilakukan, berdasarkan teori
Sidharta (1999) dimana nyeri menjalar
sepanjang
nervus
Ischiadicus
dan
lanjutannya pada nervus paroneus dan
tibialis.
78

Menurut saya pasien masuk dalam


kategori Red flag karena adanya
riwayat trauma mekanik pada pasien
pada tahun 2010.Dan masuk kategori
Yellow flag karena pasien menderita
nyeri pinggang >3bulan.

79

Berdasarkan gejala, didapatkan


diagnose klinis : Ischialgia Sinistra.
Berdasarkan lokasi dan keluhan nyeri
dirasakan setinggi vertebra L5-S1.
Maka diagnose topiknya : radix
dorsalis setinggi dermatom vertebra
L5-S1.

80

Dari hasil Rontgen Lumbosacralis tampak


adanya spondiloatrosis dan penyempitan
pada discus L5-S1.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium pasien
didapatkan total cholesterol : 311 mg/dl,
Trigliserida : 168 mg/dl, HDL cholesterol : 56
mg/dl dan LDL cholesterol : 221 mg/dl. Maka
diagnosasekundernya : hiperkolesterolemia
+ depresi ringan + neuropathic pain.

81

Pengobatan yang paling baik untuk


pasien adalah dengan kombinasi terapi
umum dan terapi khusus. Terapi umum
: Bedrest, tidur alas keras, fsioterapi,
menggunakan
korset
lumbal,
berenang, kompres dengan air hangat,
diet MB RG II, pemeberian garam
dapur sendok teh sehari (600800mg natrium) serta diikuti dengan
latihan fsik sederhana lainnya.
82

Terapi khusus / medikamentosa untuk


pasien ini : Anti konvulsan : Alpentin
3x100mg (PO), Anti depresan :
Flouxetin
3x10mg
(PO),
Benzodiazepine : Alprazolam 1x0,5mg
(malam) (PO), Muscle relaxan : Eprison
HCL 3x50mg (PO), Neurotropik :
Mecobalamin 3x500mg (PO), Statin :
Atorvastatin 1x20mg (PO)
83

BAB V
Kesimpulan

84

1. Ischialgia merupakan salah satu


manifestasi dan nyeri punggung
bawah yang dikarenakan adanya
penjepitan
nervus
ischiadicus.
Ischialgia atau sciatica adalah nyeri
menjalar (hipoestesia, parastesia,
atau disastesia) kebawah sepanjang
perjalanan akar saraf ischiadicus.

85

2. Penyebab ischialgia biasanya akibat


terjepitnya
saraf
dibagian
ini.
Penyebab terjepitnya saraf ini ada
beberapa faktor, yaitu antara lain:
kontraksi/ radang otot-otot daerah
bokong, adanya perkapuran tulang
belakang atau adanya keadaan yang
disebut dengan Herniasi Nukleus
Pulposus (HNP).
86

3. Gejala yang sering ditimbulkan akibat


Ischialgia adalah: Nyeri punggung bawah, nyeri
daerah bokong,rasa kaku pada punggung
bawah, nyeri yang menjalar dari daerah
bokong ke daerah paha, betis bahkan sampai
kaki, rasa nyeri sering di timbulkan setelah
melakukan aktiftas yang berlebihan. Dapat
timbul gejala kesemutan atau rasa baal, pada
kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan
hilangnya refleks KPR dan APR dan nyeri
bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat.

87

4. Pemeriksaan penunjang yang dapat


membantu untu menegakkan diagnosa,
yaitu:
Foto
rontgen
lumbosakral,
elektromielograf, myelograf, CT scan
dan MRI.
5. Penatalaksanaan
penyakit
ischialgia
yaitu:obat obatan seperti : analgetik,
NSAID, muscle relaxan, dsb , program
Rehabilitasi Medik dan tindakan operatif.

88

Kemajuan pasien selama rawatan :

89

TERIMA KASIH

90

Anda mungkin juga menyukai