Anda di halaman 1dari 20

SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

PROYEK (SP3)

BAB IV
CRITICAL PATH METHOD ( CPM )
oleh:
SYAIFUL HAZMI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

IKHTISAR
1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK.
2. CRITICAL PATH METHOD (CPM).
-

Events;
Waktu Kejadian;
Waktu Kegiatan;
Perhitungan CPM;
Contoh Perhitungan ke Depan dan ke Belakang.

3. FLOAT
-

Total float;
Free Float;
Independent Float.

4. JALUR KRITIS.

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PROYEK (1)


1. Perencanaan dan pengendalian proyek menyangkut 3
aspek yaitu:
-

Mutu; melalui quality control/supervisi;


Waktu;
Biaya.

2. Metoda perencanaan dan pengendalian waktu (dan


biaya):
a. Network Planning:
-

Critical path Method (CPM);


Precedence Diagram;
PERT;
Metoda Penjadwalan Linier;
Dll.

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PROYEK (2)


b. Bar (Gantt) Chart:
dapat dikembangkan menjadi S-Curve (perencanaan biaya);
perencanaan sumber daya lainnya (peralatan, material,
tenaga kerja, dll.);
secara spesifik perlu diketahui bagaimana menetapkan hari
kerja dalam bentuk Bar Chart dari suatu CPM;
bagaimana menetapkan hari kalender dalam bentuk Bar
Chart, jika hari kerja berbeda-beda;
bagaimana melakukan scheduling jika terdapat constraint.

CRITICAL PATH METHOD


1. Metode jalur kritis (Critical Path Method) sering
disebut dengan diagram panah:

menyatakan kejadian/event

menyatakan kegiatan/activity

2. Kejadian mempunyai waktu (kapan terjadinya).


3. Kegiatan mempunyai durasi (berapa lama
terjadinya).
4. Kegiatan selalu didahului dan diakhiri oleh
kejadian (event).

WAKTU KEJADIAN

EET
LET

1. i = nomor kejadian.
2. EETi = Earliest Event Time:
- waktu kejadian paling cepat, yang dapat terjadi.
3. LETi = Latest Event Time:
- waktu kejadian paling lambat, yang harus terjadi
agar
waktu penyelesaian proyek tidak terlambat.

WAKTU KEGIATAN
ESij

EETi

LETi

dA
LSij

1.

LETj
LFij

waktu suatu kegiatan paling cepat dapat dimulai = EETi


waktu suatu kegiatan paling cepat dapat diselesaikan.
EFij = ESij+ dA

LSij = Latest Start


-

4.

EFij = Earliest Finish


-

3.

EETj

ESij = Earliest Start


-

2.

EFij

waktu suatu kegiatan paling lambat harus dimulai.


LSij = LFij - dA

LFij = Latest Finish


-

waktu suatu kegiatan paling lambat harus diselesaikan = LETi.

PERHITUNGAN CPM (1)


1. Langkah Perhitungan CPM
a. Kembangkan network sesuai hubungan
ketergantungan
antara kegiatan.
b. Cantumkan aktifitas dan durasi masing-masing
kegiatan.
c. Beri nomor semua event dari depan ke belakang.
d. Lakukan perhitungan kedepan:
-

Untuk mendapatkan EETi (Earliest Event Time);

Mulai dengan hari/angka 0;


Ambil yang terbesar.

e. Lakukan perhitungan kebelakang:


-

Untuk mendapatkan LET (Latest Event Time);


Mulai dari belakang dengan nilai = EET;
Ambil yang terkecil.

f.

Hitung Activity time:

ES = Early Start;
LS = Latest Start;

EF = Early Finish;
LF = Latest Finish.

PERHITUNGAN CPM (2)


g. Hitung Float:
-

Total Float (TF);


Free Float (FF);
Independent Float (IF).

h. Gambarkan jalur kritis.

2. Menghitung Durasi Pekerjaan:


a. Durasi setiap kegiatan dapat dihitung melalui
produktifitas yang dipunyai pelaksana.
b. Produktifitas disini merupakan fungsi dari tenaga
kerja, peralatan, metoda, dan efisiensi.
c. Perhitungan durasi :
t =

vol. pekerjaan

(m3)

= hari
produktifitas(m3 / hari)

PERHITUNGAN CPM (3)


3. Merumuskan keterkaitan antar kegiatan:
-

Sebelum menyusun CPM, keterkaitan antara semua


kegiatan harus dipelajari;
kegunaannya untuk menunjukkan ketergantungan
antar kegiatan, contoh:
No

Kegiatan

Durasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

10
5
7
3
9
4
0
2
8
10

Catatan:
hanya untuk
kegiatan.

Kegiatan yang
Mendahului

Mengikuti

B
A
A
D, G
C
E, F
D, G
C

E, D
C
G, J
F, I
H
H
F, I
-

kegiatan dengan durasi 0 disebut dummy;


menunjukkan adanya ketergantungan antara

PERHITUNGAN CPM (4)


4. Perhitungan Kedepan:
- dilakukan untuk mendapatkan seluruh EET dari
kejadian;
- mulai dari awal dengan mengambil harga awal 0 dan
selanjutnya dirunut sampai akhir;
- jika ada dua atau lebih waktu kejadian maka yang
diambil
adalah nilai yang terbesar.

5. Perhitungan Kebelakang:
- dilakukan untuk mendapatkan seluruh LET dari
kejadian;
- dilakukan dari akhir rangkaian dengan mengambil
harga
LET event terakhir = harga EET nya dan
selanjutnya
dirunut
sampai ke awal;
- jika ada dua atau lebih waktu kejadian maka yang
diambil
adalah nilai yang terkecil.

CONTOH PERHITUNGAN KEDEPAN


19
A
10

E
9

10

6
17
F

13

0
5

B
5

C
7

12

13

2
I

19

12

J
10

21
7
22

21
22

CONTOH PERHITUNGAN KEBELAKANG

A
10

11

E
9

11

11

16

0
0

13
14

5
5

C
7

12
12

20

H
2

14
I
8

19

10

14
12

J
10

22
22

FLOAT (1)
1. Total Float (TF):
Menyatakan berapa lama suatu kegiatan boleh
terlambat untuk tidak mempengaruhi waktu penyelesaian
proyek.
TFij
=
LETj - EETi - Dij, atau;
= LFij - ESij - Dij.
Jika TF suatu aktifitas dipakai maka TF aktifitas
lainnya
akan terganggu.

2. Free Float (FF):


menyatakan berapa lama suatu kegiatan boleh
terlambat tanpa mempengaruhi TF kegiatan sesudahnya.
FFij
= EETj - EETi - Dij
= ESjk - ESij - Dij

FLOAT (2)
3. Independent Float (IF):
Menyatakan berapa lama suatu kegiatan boleh
terlambat
untuk tidak mempengaruhi TF dari
kegiatan sebelum dan
sesudahnya;
IFij
= EETj - LETi - Dij
= ESjk - LSij - Dij

4. Start Float (SF):


-

Float pada awal kegiatan;


SF = LS - ES.

5. Finish Float (FF):


-

Float pada akhir kegiatan;


FF = LF - EF.

FLOAT (3)
6. Catatan:
-

untuk kegiatan yang tidak terputus SFij = FFij

Selalu TFij > FFij > Ifij.

Jika float negatif harus diartikan = 0.

7. Kegunaan analisis float:


Untuk mengetahui keamanan dari segi waktu, yang
ada;
Untuk mengetahui konsekuensi pada keamanaan
kegiatan lain, jika TF, FF, dan IF suatu kegiatan dipakai.

JALUR KRITIS
1. Jalur kritis adalah jalur kegiatan-kegiatan dengan TF = 0.
2. Keadaan ini diperoleh jika:
-

EETi = LETi

EETj = LETj

LETj - EETi - dij = 0.

3. Kegunaan analisis jalur kritis:


-

dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana yang harus

mendapat perhatian khusus.

CONTOH:

PENENTUAN JALUR KRITIS


A
10

E
9

10
11

Ket:
Jalur Kritis

5
5

C
7

12
12

2
8

B
5

J
10

20

13
5
14

0
0

19

22
22

CONTOH:

PERHITUNGAN FLOAT
NO

KEGIATAN

DURASI

ES

EF

LS

LF

TF

FF

IF

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

10
5
7
3
9
4
0
2
8
10

0
0
5
10
10
13
19
13
12

10
5
12
13
19
17
21
21
22

1
0
5
11
11
16
20
14
12

11
5
12
14
20
20
22
22
22

1
0
0
1
1
3
1
1
0

0
0
0
0
0
2
1
1
0

0
0
0
0
0
1
0
0
0

Catatan:
- Jika TF, FF, IF < 0, dianggap 0.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai