Anda di halaman 1dari 101

ETIOPATOGENESIS INFEKSI

MENULAR SEKSUAL PADA


DUH TUBUH
PEMBIMBING : dr. Kurniati, Sp.KK
NAMA KELOMPOK :
1. Istibsyaroh (13710443)
2. Abdul Wahab (15710295)
3. Dwi Wilujeng (15710326)

PENDAHULUAN
Penyakit menular seksual (Sexually Transmitted Disease) adalah

penyakit penyakit yang dapat di tularkan melalui hubungan kelamin.


Salah satu gejala dari STD ini adalah berupa DUH tubuh uretra

DUH TUBUH
Definisi
Duh Tubuh adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang
dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa darah.

Klasifikasi
Duh tubuh di bagi menjadi 2 berdasarkan patologis uretra dan
vagina.

Klasifikasi penyakit Pada uretra :


Gonore
Clamydia
Trikomoniasis
IGNS (Infeksi Genitalia Non Spesifik)

Klasifikasi penyakit Pada Vagina:


Bakterial Vaginosis
Candidiasis vulvovaginalis (CVV)
Trikomoniasis

PATOGEN

MANIFESTASI YANG DI TIMBULKAN

INFEKSI BAKTERI
Neisseria gonorrhoeae

GONORE
Laki-laki: uretritis, epididimitis, orkitis, kemandulan
Perempuan:

servisitis,

endometritis,

salpingitis,

bartolinitis,

penyakit radang panggul, kemandulan, ketuban pecah dini,


perihepatitis
Laki-laki & perempuan: proktitis, faringitis, infeksi gonokokus
diseminata Neonatus: konjungtivitis, kebutaan
Chlamydia trachomatis

KLAMIDIOSIS (INFEKSI KLAMIDIA)


Laki-laki: uretritis, epididimitis, orkitis, kemandulan
Perempuan: servisitis, endometritis, salpingitis, penyakit
radang panggul, kemandulan, ketuban pecah dini, perihepatitis,
umumnya asimtomatik

Ureaplasma urealyticum

Laki-laki: duh tubuh uretra (uretritis non-gonokokus)


Perempuan: servisitis dan uretritis non-gonokokus,
mungkin penyakit radang panggul

INFEKSI VIRUS

HumanImmunedeficiency
Virus (HIV)

Virus (HIV)
INFEKSI

HIV

ACQUIRED

IMMUNEDEFICIENCY

SYNDROME(AIDS)
Laki-laki & perempuan: penyakit yang berkaitan dengan infeksi
HIV, AIDS

Herpes simplex virus (HSV) TIPE HERPES GENITALIS


1 DAN TIPE 2

Laki-laki & perempuan: lesi vesikular dan/atau ulseratif didaerah


genitalia dan anus
Neonatus: herpes neonatus

Human

papillomavirus KUTIL KELAMIN

(HPV)

Laki-laki: kutil di daerah penis dan anus, kanker penisdan


anus
Perempuan: kutil di daerah vulva,vagina,anus, dan serviks;
kanker serviks, vulva, dan anus

INFEKSI PROTOZOA
Trichomonas vaginalis
TRIKOMONIASIS

Laki-laki: uretritis non-gonokokus, seringkali asimtomatik


Perempuan: vaginitis dengan duh tubuh yang banyak dan berbusa,
kelahiran prematur
Neonatus: bayi dengan berat badan lahir rendah

INFEKSI JAMUR
Candida albicans

Laki-laki: infeksi di daerah glans penis


Perempuan: vulvo-vaginitis dengan duh tubuh vagina bergumpal,
disertai rasa gatal & terbakar di daerah vulva

DUH TUBUH PADA PRIA


Definisi
Seperti yang sudah di kemukakan di atas bahwa DUH tubuh pada

pria adalah berupa DUH tubuh Uretra.


Yaitu : suatu gejala berupa keluarnya cairan dari uretra baik mucus

ataupun serosa tidak berupa darah ataupun urin.

Etiologi
Berdasarkan penyebabnya dapat di bedakan menjadi fisiologis dan

patologis.
Pada pria secret uretra merupakan penyakit menular seksual.
DUH patologis pada pria dapat di bagi atas Uretritis Genococca

(Neiseria Gonorhoe) dan Uretritis Non-Genococcal ( Non Neiseria


Gonorhoe)

Duh Tubuh Pada Wanita


Definisi
cairan yang keluar dari vagina.
Sumber cairan ini dapat berasal dari sekresi vulva, cairan vagina,

sekresi serviks, sekresi uterus, atau sekresi tuba


dipengaruhi fungsi ovarium

falopii, yang

Etiologi
Penyebab Duh tubuh pada vagina terkait dengan cara kita merawat

organ reproduksi. Dapat juga diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu


bakteri, jamur, virus, parasit, benda asing,
pada alat genetalia dan iritasi

neoplasma/keganasan

Duh Tubuh laki-laki dengan pemeriksaan mikroskop

PENYAKIT DUH
TUBUH PADA PRIA

1. GONORE
Definisi
Gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae yang sering menyerang membran mukosa uretra pada pria
dan endoservik pada wanita. Gonore sering ditularkan melalui kontak
seksual.

Etiologi
Gonore disebabkan oleh gonokokus yang ditemukan oleh Neisser pada

tahun 1879.
Kelompok Neisseria sebagai N.gonorrhoeae bersama dengan 3 spesies

lainnya yaitu, N.meningitidis, N.catarrhalis dan N.pharyngis sicca.


Bersifat tahan asam, gram negatif, dan dapat ditemui baik di dalam maupun

di luar leukosit.

Patogenesis

MANIFESTASI KLINIS
GEJALA PADA PRIA
Keluhan subjektif yang paling sering timbul adalah rasa gatal, disuria,

polakisuria, keluar duh tubuh mukopurulen dari ujung uretra yang kadangkadang dapat disertai darah dan rasa nyeri pada saat ereksi.
Pada pemeriksaan orifisium uretra eksternum tampak kemerahan, edema,

ekstropion dan pasien merasa panas. Terkadang pembesaran KGB inguinal


unilateral maupun bilatral

GEJALA PADA WANITA


Adapun gejala yang dikeluhkan oleh penderita wanita adalah

rasa nyeri pada panggul bawah, dan dapat ditemukan serviks


yang memerah dengan erosi dan secret mukopurulen.

Gambar 1: Infeksi Gonore, tampak sekret uretra yang

purulen

DIAGNOSIS BANDING
Infeksi Trikomonas vaginalis
Infeksi Candida Albicans
Infeksi Gardnerella vaginalis

DIAGNOSIS

Ditegakkan

atas

dasar

anamnesis,

pemeriksaan

fisik,

dan

pemeriksaan laboratorium.

Anamnesis
Pada anamnesa subjektif ditemukan : gatal, panas pada distal uretra,

disuria, polakisuria, keluar duh tubuh mukopurulen yang kadang di


sertai darah, nyeri pada waktu ereksi.

Pemeriksaan fisik
Di temukan Orificum uretra eksternum eritematosa, edematosa,

dan ektropion. Tampak pula duh tubuh yang seropurulen atau


mukopurulen dan dapat disertai pembesaran kelenjar getah
bening, inguinal unilateral atau bilateral.

Pemeriksaan penunjang
Diagnostik laboratorium yang digunakan antara lain:
Pemeriksaan Gram dengan menggunakan sediaan langsung dari

duh uretra

Kultur untuk bakteri N.gonorrhoeae umumnya dilakukan

pada media

pertumbuhan Thayer-Martin yang mengandung vanko misin.


Tes Thomson: tes ini dilakukan dengan menampung urine setelah

bangun pagi ke dalam 2 gelas dan tidak boleh menahan kencing dari
gelas pertama ke gelas kedua. Hasil dinyatakan positif jika gelas
pertama tampak keruh sedangkan gelas kedua tampak jernih.

Tes defenitif:
Test Oksidasi

Reagen oksidasi yang mengandung larutan tetrametil-p-fenilamin


hidroklrorida 1% ditambahkan pada koloni gonokok tersangka. Semua
Neisseria membuat memberikan reaksi positif dengan perubahan warna
koloni
yang semula bening berubah menjadi merah muda sampai merah lembayung
Tes Fermentasi
Tes fermentasi memakai glukosa, maltosa, dan sukrosa. Kuman gorokok
hanya meragikan glukosa
Tes beta-lactamase
Tes ini menggunakan cefinase TM disc dan akan tampak perubahan
warna koloni dari kuning menjadi merah.

PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa
Periksa dan obati pasangan seksual tetapnya
Bila tidak dapat menahan diri di anjurkan memakai kondom
Kunjungan ulang pada hari ke-3 dan ke-8
Konseling: jelaskan mengenai penyakit Gonore komplikasi, cara

penularan, serta pentingnya pengobatan pasanganya

Pengobatan Uretritis Gonore berdasarkan

Pengobatan Uretritis Gonore di Indonesia

CDC (Center for diseases control)

Pilih salah satu dari beberapa pengobatan

Pilih salah satu dari beberapa pengobatan yang di

yang di anjurkan

anjurkan

-Cefixime 400 mg per oral, dosis tunggal

-Levofloksasin 250 mg per oral dosis


tunggal

Penisilin G prokain akua, dosis 4,8 juta unit


+ 1 gram probenesid per oral

Amoksisilin dosis 3 gram dosis per oral + 1


gram probenesid per oral
- Oflokasasin 400 mg per oral
- Ciprofloksasin 250-500 mg per
Oral

Norfloksasin 800 mg per oral

Pilihan pengobatan lain

Pilihan pengobatan lain

Kanamisin 2 gr im dosis tunggal

Ceftriaxone 0,25 mg dosis tunggal

Spektinomisin 2 gr im dosis tunggal

Sefoperazone 0,5-1 gr im

Tiamfenikol 3,5 gr per oral dosis -

Kanamisin 2 gr im dosis tunggal

tunggal

Spektinomisin 2 gr im dosis tunggal

Tiamfenikol 3,5 gr per oral dosis tunggal

KOMPLIKASI
Komplikasi lokal pada pria dapat berupa tisonitis, parauretritis,

littritis, dan cowperitis.


Selain itu dapat pula terjadi prostatitis, vesikulitis, funikulitis,

epididimitis yang dapat menimbulkan infertilitas.


Dapat pula terjadi komplikasi diseminata

seperti

artritis,

miokarditis, endokarditis, perikarditis, meningitis dan dermatitis.


Infeksi gonore pada mata dapat menyebabkan konjungtivitis
hingga kebutaan.

2. CHLAMYDIASIS
Definisi
Klamidia adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh

kuman (bakteri) yang disebut Chlamydia trachomatis.


Epidemologi
Di dunia, WHO memperkirakan terdapat 140 juta kasus yang terjadi

akibat infeksi C.trachomatis.

Etiologi
Klamidia

yang

menyebabkan

penyakit

pada

manusia

diklasifikasikan menjadi tiga spesies, yaitu:


1. Chlamydia psittaci, penyebab psittacosis.
2. C. trachomatis, termasuk serotipe yang menyebabkan trachoma

infeksi alat kelamin, Chlamydia conjunctivitis dan pneumonia


anak dan serotipe lain yang menyebabkan Lymphogranuloma
venereum.
3. C. pneumoniae, penyebab penyakit saluran pernapasan

termasuk pneumonia dan merupakan penyebab penyakit arteri


koroner.

Patogenesis

MANIFESTASI KLINIS
Gejala mula timbul dalam waktu 3-12 hari atau lebih setelah

terinfeksi.
Pada penis muncul LEPUHAN kecil berisi cairan yang

tidak disertai nyeri ULKUS (luka terbuka) yang segera


membaik sehingga seringkali tidak diperhatikan oleh
penderitanya pembengkakan KGB pada selangkangan.

Kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat, dan jika tidak

diobati akan terbentuk lubang (sinus) di kulit yang terletak diatas


KGB tersebut. Dari lubang ini akan keluar nanah atau cairan
kemerahan.
Gejala lainnya adalah demam, sakit kepala, nyeri sendi, nafsu

makan berkurang, muntah, sakit punggung dan infeksi rektum yang


menyebabkan keluarnya nanah bercampur darah.

Gambar 3 : Chlamydiasis Pada penis atau

vagina muncul
lepuhan kecil berisi cairan yang tidak disertai nyeri.

Infeksi pada pria


Penting untuk mengetahui adanya koitus suspektus, yang biasanya

terjadi pada1 sampai 5 minggu sebelum timbulnya gejala. Juga penting


untuk mengetahui apakah telah

melakukan

hubungan

dengan istri pada waktu keluhan sedang berlangsung.

Gambar 2 : Infeksi Chlamydia

seksual

Uretritis

Keluarnya duh tubuh uretra berupa lendir yang jernih sampai keruh. Nyeri
kencing (disuri)
Epididimitis
Nyeri skrotal unilateral, bengkak, sensitif, dan demam pada pria muda yang sering
kali berkaitan dengan uretritis Chlamydia (NGU).
Prostatitis
Sebelumnya dimulai dengan gonore atau uretritis non gonore. Infeksi C.
Trachomatis pada prostat dan epididimis pada umumnya merupakan penyebab
infertilitas pada pria.
Proktitis
C.trachomatis dapat menyebabkan proktitis terutama pada pria homoseks. Keluhan
ditemukan cairan mukus dari rektum, berupa nyeri pada rektum dan perdarahan.

DIAGNOSIS BANDING

1. Gonore

2. Ulkus Chancroid

3. Ulkus Granuloma inguinal

DIAGNOSIS
Anamnesis, pemeriksaan klinis dan laboratorium adanya tanda

uretritis, serta ditemukan kuman penyebab yang spesifik.


Pemeriksaan laboratorium meliputi :
1. Pembiakan
2. Pemeriksaan Mikroskop Langsung.
3. Metode Penentuan Antigen yaitu :
.Pewarnaan imunofluoresen langsung dengan antibody monoklonal.
.Penentuan

antigen Chlamydia dari

ELISA.
4. Polymerase Chain Reaction
5. Ligase Chain Reaction

hapusan

uretra dengan

PENATALAKSANAAN
Sindroma

Anjuran pengobatan

Laki-laki
Uretritis non

Azitromosin 1 gr oral (dosis tunggal), atau doksisiklin,

gonokokus

100mg oral 2 kali sehari untuk 7 hari

Uretritis rekuren

Metronidazol 2 gr (dosis tunggal) ditambah eritromisin, 500 mg oral

atau persisten

4 kali perhari untuk 7 hari, atau eritromisin etilsuksinat, 800 mg oral


4 kali perhari untuk 7 hari

Epididimitis

Seftroaxone 250 mg intramuskular(dosis tunggal), ditambah doksisiklin,


100 mg oral 2 kali perhari untuk 10 hari

Penyakit Radang

panggul

Rawat jalan

Ofloksasin 400 mg oral 2 kali perhari untuk 14 hari, atau levofloksasin 500 mg
oral sekali perhari untuk 14 hari, dengan atau tidak dengan metrodidazol
500 mg oral 2 kali perhari untuk 14 hari; atau seftriakson, 250 mg intramuscular
(dosis tunggal), sefoksitin 2 gr intra muscular (dosis tunggal), ditambah
probenesid, 1 gr oral, ditambah doksisiklin, 100 mg oral 2 kali perhari
untuk 14 hari, dengan atau tidak dengan metronidazol, 500 mg oral 2 kali
perhari untuk 14 hari

Rawat Rumah sakit

Sefosetan, 2 gr intramuscular setiap 12 jam, atau sefoksitin, 2 gr


intravena tiap 6 jam, ditambah doksisiklin, 1900 mg peroral atau
intravena setiap 12 jam, atau klindamisin 900 mg intravena setiap 8 jam,
ditambah gentamisin, 2 mg per kilogram berat badan, dengan dosis awal
intravena, kemudian 1,5 mg perkilogram bera badan stiap 8 jam

KOMPLIKASI
a) Nyeri panggul kronik
b) Infeksi radang panggul
c) Salpingitis
d) Abses tubo ovarium
e) Kehamilan ektopik
f) Infertilitas
g) Sindroma reiter, urethritis, konjungtivitis, dan arthritis.

3. TRIKOMONIASIS
Definisi
Trikomoniasis merupakan penyakit infeksi protozoa yang
disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui
hubungan seksual dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian
bawah pada wanita maupun pria,

. Etiologi
Trichomonas vaginalis merupakan spesies Trichomonas bersifat

patogen pada manusia dan dapat dijumpai pada traktus urogenital.


Trikomoniasis dapat ditularkan melalui penggunaan pakaian atau

handuk basah yang mempunyai trofozoit parasit yang masih viable.


Trichomonas akan lebih lekat pada mukosa epitel vagina atau
urethra dan menyebabkan lesi superficial dan sering menginfeksi
epital skuamous.

Patogenesis

MANIFESTASI KLINIS
Trikomoniasis pada laki-laki yang simptomatik akan mengalami irritasi

penis, pengeluaran cairan atau perasaan terbakar setelah berkemih atau


ejekulasi.
Masa inkubasi adalah selama 10 hari namun boleh juga di antara 4-

28 hari. Fase akut penyakit boleh dari beberapa minggu ke bulan

Gambar 4

: Infeksi Trikomoniasis mukosa


dengan bintik lesi berwarna merah

tampak hiperemis

DIAGNOSA BANDING
1.
2.
3.
4.

Kandidosis vulvovaginalis
Vaginosis bakterialis
Infeksi gonokokus
Infeksi genital nonspesifik (I.G.N.S).

DIAGNOSIS
Diagnosis

trikomoniasis

Trichomonas pada

sediaan

ditegakkan
langsung

setelah

(sediaan

basah)

ditemukannya
atau

pada

biakan DUH tubuh penderita.


Respon terhadap pengobatan dapat menunjang diagnosis. UNG yang gagal

diobati

dengan

trachomatis

rejimen

yang

efektif

terhadap Chlamydia

dan Ureaplasma urelyticum, namun responsif terhadap

pengobatan dengan metronidazole, menunjang diagnosis trikomoniasis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pria, spesimen diambil dengan mengerok (scrapping) dinding

uretra dengan menggunakan sengkelit steril. Pengambilan spesimen


sebaiknya dilakukan sebelum kencing pertama.
Bila parasit tidak ditemukan, maka dilakukan pengambilan spesimen

berupa sedimen dari 20cc pertama urin pertama pagi-pagi. Spesimen


tersebut, terutama yang diambil setelah masase prostat dapat
menghasilkan 15% hasil positif pada kasus-kasus yang tidak
terdiagnosis dengan pemeriksaan uretra

1. Sediaan langsung (sediaan basah) dengan larutan garam fisiologis


2. Bila pada sediaan langsung tidak ditemukan mikroorganisme penyebab,
maka dilakukan biakan pada media Feinberg atau Kupferberg
3. Tes Imunofluoresens
Tehnik ELISA, immunofluorescent antibody, latex agglutination
merupakan tehnik pemeriksaan yang peka dengan sensitivitas lebih
dari
90% namun tehnik tersebut masih dalam tahap penelitian.
4. Polymerase Chain Reaction (PCR)
Tes ini berdasarkan amplifikasi antigen (DNA) sel, dapat
mendeteksi mikroorganisme meskipun jumlahnya sedikit. Uji dengan
PCR sangat sensitif dan spesifik, lebih mudah dikerjakan dan relatif cepat.

PENATALAKSANAAN
Metronidazole 2 gr dosis tunggal atau 2 x 0,5 gr selama 7 hari.
Pada neonatus lebih dari 4 bulan diberi metronidazole 5 mg/kgBB

oral 3 x /hari selama 5 hari.


Pencegahan primer adalah untuk mencegah orang untuk terinfeksi

dengan trikomoniasis dan pengamalan perilaku koitus yang aman


dan selamat.
Pencegahan tahap sekunder adalah memberi terapi dan rehabilitasi

untuk individu yang terinfeksi untuk mencegah terjadi transmisi kepada


orang lain

KOMPLIKASI
Pada laki-laki pula komplikasi yang terjadi termasuk prostatitis,

ependydimitis, striktur urethra dan infertilitas. Infeksi T.vaginalis


meningkatkan resiko mendapat infeksi HIV, gonnorhoea dan
Chlamydia.

4. INFEKSI GENITAL NON-SPESIFIK (IGNS)


Defenisi
IGNS merupakan infeksi traktus genital yang disebabkan oleh

penyebab yang nonspesifik yang meliputi beberapa keadaan yaitu


Uretrit is Non-spesifik (UNS), proktitis nonspesifik dan Uretritis
Non-Gonore (UGN)

ETIOLOGI
Penyebab 30% hingga 50% kasus IGNS adalah Chamydia trachomatis,
Klamidia yang menyebabkan penyakit pada manusia diklasifikasikan

menjadi tiga spesies, yaitu :


1.

Chlamydia psittaci, penyebab psittacosis

2.

C. trachomatis, termasuk serotipe yang menyebabkan trachoma


infeksi alat kelamin,

3.

Chlamydia conjunctivitis dan pneumonia anak


yang menyebabkan Lymphogranuloma venereum.

dan serotipe lain

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dari uretritis kadang sulit dibedakan dengan

gonorrhea dan termasuk adanya discharge mukopurulen dalam


jumlah sedikit atau sedang, terutama pada pagi hari (morning
drops) dan dapat pula berupa bercak di celana dalam, gatal
pada uretra dan rasa panas ketika buang air kecil.

DIAGNOSA BANDING
Chlamydia Trachomatis
Ureaplasma Urealyticum
Trichomonas Vaginalis

DIAGNOSIS
1. Anamnesa
Pengeluaran cairan (duh tubuh) yang mukopurulen dari uretra
Frekuensi banyak atau sedikit
Konsistensi cairan encer.
Disuria
Perasaan gatal pada bagian ujung uretra ataupun dengan keluhan mikturasi

yang lebih sering.

2. Pemeriksaan Fisik
Kuantitas discar pada uretritis dapat dikategorikan banyak (mengalir
secara spontan dari uretra), sedikit (keluar hanya jika uretra di ekspos),
sedang

(keluar secara spontan, namun hanya sedikit).

Lendir berwarna kekuningan atau hijau disebut sebagai lender purulen.

Lendir berwarna putih yang bercampur cairan jernih dinamakan lender


mukoid. Jika hanya lendir bening, dinamakan jernih.
Adanya inflamasi pada meatus uretra, edema penis, dan pembesaran

kelenjar limfe juga harus diperhatikan.

Pemeriksaan Penunjang
1. Pewarnaan Gram
Dianggap positif UNG bila terdapat lebih dari 4 leukosit dengan
pembesaran 1000 kali
2. Sedimen urin:
Kriteria diagnosis uretritis bila terdapat sekret uretra dan terdapat 20
leukosit PMN atau lebih dua lapangan pandang.
3. Pada pemeriksaan mikroskopik sekret serviks
Dengan pewarnaan gram didapatkan >30 lekosit per lapangan pandang
dengan pembesaran 1000 kali.
4. Pemeriksaan spesimen dari endouretral
Dijumpainya sel lebih dari 4/LP (400x) dilakukan dengan pewarnaan
gram.

PENATALAKSANAAN
a. Penanganan pasangan seksualnya
b. Farmakologi
-Regimen yang direkomendasikan:
Azitromisin 1 gr PO dosis tunggal atau PO Doksisiklin 100 mg 2x1/7 hari.
-Regimen alternatif:
Eritromisin 500 mg 2x1/14 hari atau ofloksasin 200 mg 2x1 atau 400 mg

1x1 /7 hari.

KOMPLIKASI
Epididimitis, infertilitas dan sindroma Reiter.
Pada pria homoseksual, hubungan seks anorektal bisa

menyebabkan proktitis klamidia.

DUH TUBUH PADA


WANITA

Pendekatan pasien dengan keluhan Duh Tubuh Vagina

Duh Tubuh Vagina dengan pemeriksaan Inspekulo

BAKTERIAL VAGINOSIS
Definisi
keadaan yang berkaitan dengan adanya keputihan yang tidak normal pada
wanita usia reproduksi.
Bakteri yang sering ada pada VB adalah G. vaginalis, Mobiluncus sp,
Bacteroides sp dan M. hominis.

ETIOLOGI
Diketahui ada 4 kategori dari bakteri vagina yang berkaitan dengan VB, yaitu :
1. G. vaginalis
G. vaginalis merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif, tidak berkapsul dan
nonmotile. Dengan media kultur yang lebih sensitif G. vaginalis dapat diisolasi
pada wanita tanpa tanda-tanda infeksi vagina.
2. Bakteri anaerob
mikroorganisme anaerob berinteraksi dengan G.vaginalis dalam menyebabkan VB.
3. Mycoplasma

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS
bau yang biasanya sebagai fishy odor yang disebabkan oleh produksi amin
(trimetalamin, putresin dan kadaverin) oleh bakteri anaerob.
peningkatan pH , sehingga pasien sering merasa keluhan ini makin memburuk jika

berhubungan seksual ( karena adanya cairan sperma) atau selama menstruasi.


Di dapatkan DUH tubuh vagina yang homogen, tipis, cair, berbau amis seperti bau

ikan

Gambar 5: Bacterial Vaginosis. Discharge putih menempel di dinding

vagina dan portio cervix

DIAGNOSA BANDING
1.Trikomonas Vaginalis
2.Chandydiasis

DIAGNOSIS
Diagnosis VB ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan

laboratorium.
1. Kriteria Amsel
a. Sekret vagina
Sekret vagina pada VB berwarna putih , melekat pada dinding vagina,
jumlahnya meningkat sedikit sampai sedang dibandingkan wanita normal.
b. pH cairan vagina
pH normal vagina berkisar antara 3,8- 4,1, sedangkan Ph pada pasien VB
biasanya 4,7 -5,5.
c. Malodor vagina
Dilakukan tes Whiff, hasilnya positif jika tercium aroma yang
khas
berupa fishy odor setelah ditetesi KOH 10%.

Menemukan clue cells di dalam sekret vagina. Clue cells merupakan sel-sel

epitel vagina yang dikelilingi oleh bakteri. Clue cells dapat ditemukan
dengan pengecatan gram secret vagina dengan pemeriksaan laboratorium
sederhana dibawah mikroskop cahaya. Jika ditemukan paling sedikit 20%
dari lapangan pandang

PENATALAKSANAAN
wanita tidak hamil :
metronidazol 500 mg 2x1/7 hari, atau metronidazol 0,75% intravagina

1x1/5 hari, atau klindamisin krim 2% intravagina yang diberikan pada


malam hari selama 7 hari.
alternatif , yaitu tinidazol 2 gram, 1x1/2hari, atau tinidazol 1 gram
1x1/5 hari atau klindamisin 300 mg 2x1/5hari atau klindamisin ovula
100 mg 1x1/3hari pada malam hari.
pada wanita hamil :
metronidazol 500 mg 2x1/selama 7 hari

KOMPLIKASI
VB merupakan faktor resiko gangguan pada kehamilan, resiko kelahiran

prematur dan berat badan lahir rendah.


Selain itu VB juga merupakan faktor resiko mempermudah mendapat
penyakit IMS lain, yaitu gonore, klamidia, trikomoniasis, herpes genital
dan HIV.

KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS
Definisi

Kandidiasis adalah infeksi dengan berbagai manifestasi klinis


yang disebabkan oleh kandida, khususnya Candida albicans dan ragi
(yeast) lain dari genus kandida.

ETIOLOGI

Yang tersering sebagai penyebab ialah Candida albicans yang dapat

diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina, dan feses orang normal.
Sebagai penyebab endokarditis kandidosis ialah Candida parapsilosis
dan penyebab kandidosis septikemia adalah Candida tropicalis.

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS
Gejalanya bervariasi misalnya, Infeksi vagina sering ditemukan pada wanita

hamil, penderita diabetes atau pemakai antibiotik.


cairan putih atau kuning dari vagina disertai rasa panas, gatal dan
kemerahan di sepanjang dinding dan daerah luar vagina.
Sekret vagina
:
-seperti susu pecah
-pada dinding vagina biasa di jumpai gumpalan seperti keju
(chollage chesse)
-tidak berbau

Gambar : KVV, keluarnya cairan putih atau kuning dari vagina


disertai rasa panas, gatal dan kemerahan di sepanjang dinding dan daerah luar
vagina.

DIAGNOSIS BANDING
1. Trikomoniasis
2. Bakterial vaginosis

DIAGNOSIS
Diagnosis cepat dan tepat dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan

pemeriksaan mikroskopik langsung


pemeriksaan klinis :
1.
Pada gambaran klinis di dapatkan keluhan gatal/iritasi vulva dan
keputihan
Vulva, tetapi bisa juga kemerahan, udem dengan fisura, dan
dijumpai
erosi dan ulserasi.
2. Kelainan lain yang adanya pseudomembran, berupa plak-plak putih seperti
sariawan (thrush)
3. Pada vagina juga dijumpai kemerahan, sering tertutup pseudomembran putih
keju. Cairan vagina biasanya mukoid atau cair dengan butir-butir atau
gumpalan keju (cottage cheese).

Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan mikroskopik :

Dilakukan pewarnaan Gram atau KOH 10% kemudian di letakkan di


bawah mikroskop cahaya. Candida albicans akan terlihat dimorfik
dengan ragi sel-sel tunas berbentuk lonjong dan hifa.
2. Kultur :
Sampel dibiakkan pada agar Sabourauds dextrose atau agar Nutrient
Piring agar diinkubasi pada suhu 37C selama 24-72 jam. Biakan jamur
(kultur) dari sekret vagina dilakukan untuk konfirmasi terhadap hasil
pemeriksaan mikroskopik yang negatif (false negative) yang
sering ditemukan pada KVV kronis dan untuk mengindentifikasi
spesies non-Candida albicans.

PENATALAKSANAAN
Topikal :

1). larutan ungu gentian -1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit,
dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari,
2). grup azol antara lain: Mikonazol 2% berupa krim atau bedak,
Sistemik meliputi:
1). Amfoterisin B diberikan i.v
2). ketokonazol 2 x 200 mg selama 5 hari atau
Itrakonazol 2 x 100 mg sehari, selama 3 hari.
3). Mikonazol 200 mg selama 3 hari

KOMPLIKASI
Ketidaknyamanan

Infeksi

yang tidak hilang

kulit (dari garukan)

Komplikasi

karena penyebab kondisi (seperti gonore

dainfeksi kandida)

TRIKOMONIASIS VAGINALIS
Definisi

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh


parasit Trichomonas vaginalis yang menyerang saluran urogenital bagian
bawah. Parasit ini paling sering menyerang wanita, namun pria dapat
terinfeksi dan menularkan ke pasangannya lewat kontak seksual.

ETIOLOGI
Penyebab trikomoniasis ialah Trichomonas vaginalis yang pertama kali
ditemukan oleh Donne pada tahun 1836. Merupakan falgelata berbentuk
filiformis, berukuran 15-18 mikron, mempunyai 4 flagela, dan bergerak seperti
gelombang. Parasit ini berkembang biak secara belah pasang memanjang dan
dapat hidup dalam suasana Ph 5-7,5. Pada suhu 50 akan mati dalam beberapa
menit, tetapi pada suhu 0 dapat bertahan sampai 5 hari.

PATOFISIOLOGI

Manifestasi Klinis
Pada kasus akut : sekret vagina keruh kental berwarna kekuning-kuningan,

kuning hijau, berbau tidak enak dan berbusa.


Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Kadang-kadang
terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks, yang tampak
sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai strawberry
appearance, rasa gatal dan panas di vagina, sakit sewaktu berhubungan
seksual, Perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah. iritasi
pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina.

Gambar : Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Kadang-kadang


terbentuk abses kecil pada dinding vagina, yang tampak sebagai granulasi
berwarna merah dan dikenal sebagai strawberry appearance.

DIAGNOSIS BANDING
Kandidosis Vulvovaginalis
Vaginosis Bakterialis
Infeksi Gonokokus
Infeksi Genital Nonspesifik

DIAGNOSIS
Pemeriksaan mikroskopik: Sediaan vagina dengan pH lebih dari 5,0

dicampurkan dengan saline normal maka akan terlihat trokomonas yang


motil dan predo minan PMNs.
kultur sekret vagina atau urethra pada pasien akut atau kronik. Hasil
kultur positif bila sel clue dan test bau amine positif, hapusan saline mount
atau Gram akan menunjukkan perubahan flora bakteri vagina.
Pemeriksaan serologi dan immnunologi

PENATALAKSANAAN
Metronidazole Dosis yang disarankan untuk trichomoniasis ini

adalah :
2 gram, dosis sekali minum (single dose)
250 mg 3 kali sehari selama 7-10 hari
500 mg 2 kali sehari selama 5-7 hari
Pada kasus-kasus gagal terapi maka dapat diberikan dosis 2 gram
metronidazole sehari sekali selama 3-5 hari.
Sebaiknya terapi juga diberikan kepada kedua pasangan, agar
tidak terjadi re-infeksi dan dapat meningkatkan persentase
penyembuhan sampai dengan 95%.

KOMPLIKASI
Pelvic Inflamatory Disease (PID),
Mengalami ruptur membrane yang prematur,
Bayi lahir premature atau
Bayi lahir dengan berat badan rendah.

Nama Penyakit

Gejala klinis

Gejala Klinis

Gonore

Pria :

Wanita :

Etiologi : Bakteri
Neisseria gonorrhoeae

Inkubasi 2-5 hari


Lendir kekeruhan
sampai nanah (sekret
purulen)
Disuria
Uretra pars anterior
Gatal
Eritema & edema

Pembesaran KGB inguinal

Clamydia
Etiologi : Bakteri
Chlamydia trachomatis

Pria :
Simptomatik 25% kasus
Gejala lebih ringan dari
gonore
Bisa menyebabkan
infertilitas
Inkubasi 7-21 hari
80% menjadi Reiters
syndrom

60-80% asimtomatik
Vaginal discharge
Intermenstrual bleeding
Disuria
Menorrhagia
Nyeri pada panggul bawah
Serviks yang memerah

Sekret mukopurulen

Wanita :

Sering asimptomatik 60-80%


Vaginal discharge purulent
Servicitis mukopurulen
Nyeri perut bawah
Intermenstrual bleeding
Dysuria
PID (pelvic inflamatory disease)

Menyebabkan kehamilan ekstra uterine,


infertilitas

Trikomoniasis

Pria :

Wanita :

Etiologi : penyakit
infeksi Protozoa yang di
sebabkan oleh
Trikomonas vaginalis

Sering asimptomatik
Sebagai pasangan seksual wanita
yang terinfeksi
+ duh tubuh uretra 50-60% : jarang
purulen, jumlah sedikit /sedang.
Uretritis
Prostatitis
Epididimis

Tidak ada gejala sama sekali/gambaran


klinisnya ringan

Masa inkubasi : 5-28 hari


Simptom 20-50%
Sekret vagina, sedikit
sampai banyak, encer,
kuning / kehijauan berbusa
(10-30%)
Berbau
Vulvitis dan Vaginitis
Strawberry cervix 2% (
bila jumlah kuman banyak
sekali)

Rasa tidak enak di perut bagian


bawah
Infeksi Genital NonSpesifik (IGN)
Etiologi : Bakteri
Chlamydia trachomatis
(30-50%), sedangkan
kasus yang umumnya
disebabkan oleh
Ureaplasma Urealyticum

Pria :

Wanita :

Ditemukan 1-25% (aktivitas seksual


aktif)
Uretritis
Sulit di bedakan dengan gonorrhea
Discharge mukopurulen dalam jumlah
sedikit / sedang.
Terutama pada pagi hari terdapat
bercak di celana dalam

Di uretra terasa Gatal dan Rasa panas


ketika BAK.

Servisitis mukopurulen
Mungkin sama dengan
gonorrhea
Discharge endoservik
mukopurulen
Edema
Eritema
Perdarahan endoservik
(disebabkan oleh peradangan
dari epitel kolumner

Bakterial Vaginosis

Wanita :

Etiologi : ada 4 bakteri vagina :

1.
2.
3.
4.

Gardnerella vaginalis
Bacteroides sp
Mobiluncus sp
Mycoplasma hominis

Inkubasi beberapa hari s/d 4 minggu


Tanda-tanda peradangan sedikit sekali
>50% wanita asimptomatik
Didapatkan duh tubuh vagina yang homogen, tipis, cair
dan berbau amis seperti bau ikan
Bau bertambah setelah melakukan hubungan seksual

Duh tubuh vagina melekat pada dinding vagina dan vestibulum

Candidiasis Vulvo Vaginalis


(CVV)
Etiologi :

Candida Albican (terutama)


Candida Glabrata (kadangkadang)

Wanita :

Gatal / panas / iritasi pada vulva (vulva lecet)


Eritema
Edema
Maserasi
Pseudomembran
Dapat timbul fisura
Terdapat lesi satelit papulopustuler
Tidak berbau
Sekret vagina : seperti kepala susu / krim (banyak),
seperti susu pecah (bila sedikit dan cair), pada dinding
vagina biasa din jumpai gumpalan seperti KEJU
Tidak berbau / berbau asam

DUH TUBUH PADA LAKI-LAKI DAN WANITA


TATALAKSANA
PENGOBATAN
SINDROM DUH TUBUH URETRA

Pengobatan untuk gonore tanpa komplikasi


DITAMBAH
Pengobatan untuk klamidiosis
Pasien dianjurkan untuk kontrol kembali bila gejala tetap ada sesudah 7 hari.

PENGOBATAN URETRITIS
GONOKOKUS

PENGOBATAN URETRITIS NON


GONOKOKUS

Sefiksim 400 mg, dosis tunggal, per oral

Azitromisin 1 g, dosis tunggal, per oral


ATAU
Doksisiklin* 2x100 mg, per oral, 7 hari

PENGOBATAN LAIN
Kanamisin 2 g, injeksi IM, dosis tunggal ATAU

Seftriakson 250 mg, injeksi IM, dosis


tunggal

Pengobatan Duh tubuh pada vagina


PENGOBATAN SERVISITIS
GONOKOKUS
Sefiksim 400 mg, dosis tunggal, per oral
ATAU

PENGOBATAN SERVISITIS NONGONOKOKUS


Azitromisin 1 g, dosis tunggal, per oral
ATAU
Doksisiklin* 2x100 mg/hari, per oral, 7 hari

TRIKOMONIASIS
VAGINOSIS
BAKTERIALIS
Tata
laksana Duh Tubuh vagina
karena vaginitis
Metronidazol** 2 g per Metronidazol** 2 g per oral
oral dosis tunggal
dosis tunggal

KANDIDIASIS
VAGINITIS
Klotrimazol 200 mg
intravagina, setiap hari,
selama 3 hari ATAU
Klotrimazol 500 mg
intravagina dosis tunggal
ATAU
Flukonazol* 150 mg, per
oral dosis tunggal, ATAU
Itrakonazol* 200 mg, per
oral dosis tunggal

EDUKASI
Menurut Depkes RI (2006), langkah terbaik untuk mencegah infeksi

menular seksual adalah menghindari kontak langsung dengan cara berikut:


a. Menunda kegiatan seks bagi remaja (abstinensia).
b. Menghindari bergonta-ganti pasangan seksual.
c. Memakai kondom dengan benar dan konsisten.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai