Anda di halaman 1dari 12

SEPSIS NEONATORUM

OLEH :
IIS RAHAYU
1520312016

PENGERTIAN
Sepsis neonatal adalah merupakan

sindroma klinis dari penyakit sistemik


akibat infeksi selama satu bulan pertama
kehidupan. Bakteri, virus, jamur, dan
protozoa dapat menyebabkan sepsis bayi
baru lahir.
Sepsis neonatorum adalah infeksi yang
terjadi pada bayi dalam 28 hari pertama
setelah kelahiran. Perjalanan penyakit
sepsis dapat berlangsung cepat sehingga
sering kali tidak terpantau tanpa
pengobatan yang memadai sehingga
neonatus dapat meninggal dalam waktu 24

ETIOLOGI
a. Semua infeksi pada neonatus dianggap oportunisitik

dan setiap bakteri mampu menyebabkan sepsis.


b. Mikroorganisme berupa bakteri, jamur, virus atau
riketsia. Penyebab paling sering dari sepsis :
Escherichia Coli dan Streptococcus grup B (dengan
angka kesakitan sekitar 50 70 %. Diikuti dengan
malaria, sifilis, dan toksoplasma. Streptococcus grup A,
dan streptococcus viridans, patogen lainnya
gonokokus, candida alibicans, virus herpes simpleks
(tipe II) dan organisme listeria, rubella, sitomegalo,
koksaki, hepatitis, influenza, parotitis.
c. Pertolongan persalinan yang tidak higiene, partus
lama, partus dengan tindakan.
d. Kelahiran kurang, BBLR, cacat bawaan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


TERJADINYA INFEKSI :
FAKTOR MATERNAL

- Status Ekonomi ibu, ras dan latar belakang


- status Paritas
- Kurangnya perawatan prenatal
- Ketuban pecah dini
- Prosedur selama persalinan
FAKTOR NEONATAL
- Prematuritas
- Defisiensi Imun
- laki-laki dan kehamilan kembar

FAKTOR DILUAR IBU DAN NEONATAL

- Penggunaan kateter vena maupun kateter nutriri parental


- Paparan terhadap obat-obat tertentu
- Kadang-kadang diruang perawatan terhadap epidemi penyebaran
mikroorganisme yang berasal dari petugas (infeksi nosokomial), paling
sering akibat kontak tangan.
- Pada bayi yang minum ASI
FAKTOR PREDISPOSISI

- Penyakit infeksi yang diderita ibu selama hamil


- Perawatan antenatal yang tidak memadai
- ibu menderita eklamsia, DM
- Pertolongan persalinan yang tidak higiene, partus lama, partus dengan
tindakan
- Prematur, BBLR, dan cacat bawaan
- Adanya trauma lahir, asfiksia neonatus, tindakan invasif pada
neonatus
- Tidak menerapkan rawat gabung
- Sarana perawatan yang tidak baik, bangsal yang penuh sesak
- Ketuban pecah dini

PATOFISIOLOGI
Berdasarkan waktu timbulnya dibagi menjadi 3 :
1. Early Onset (dini) : terjadi pada 5 hari pertama
setelah lahir dengan manifestasi klinis yang
timbulnya mendadak, dengan gejala sistemik
yang berat, terutama mengenai system saluran
pernafasan, progresif dan akhirnya syok.
2. Late Onset (lambat) : timbul setelah umur 5 hari
dengan manifestasi klinis sering disertai adanya
kelainan system susunan saraf pusat.
3. Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang terjadi pada
neonatus tanpa resiko infeksi yang timbul lebih
dari 48 jam saat dirawat di rumah sakit.

MEKANISME TERJADINYA
SEPSIS
Antenatal : paparan terhadap mikroorganisme dari ibu

(Infeksi ascending melalui cairan amnion, adanya


paparan terhadap mikroorganisme dari traktur
urogenitalis ibu atau melalui penularan
transplasental).
Selama persalinan : trauma kulit dan pembuluh darah
selama persalinan, atau tindakan obstetri yang
invasif.
Postnatal: adanya paparan yang meningkat postnatal
(mikroorganisme dari satu bayi ke bayi yang lain,
ruangan yang terlalu penuh dan jumlah perawat yang
kurang), adanya portal kolonisasi dan invasi kuman
melalui umbilicus, permukaan mukosa, mata, kulit

DIAGNOSIS
Bila ditemukan satu atau lebih faktor resisko infeksi adalah sebagai berikut ;
Ibu selama melahirkan demam ( suhu > 38.5 oC).
Ibu leukositosis ( lekosit > 1500/ mm3).
Air ketuban keruh dan atau berbau busuk.
Ketuban pecah >12 jam sebelum lahir.
Partus kasep
Langkah diagnosis :

1. Indikasi faktor resiko infeksi yang didiagnosa tersangkan infeksi.


2. Tetapkan apakah kasus tersangka infeksi berkembang menjadi sepsis neonatarum
dengan mengamati munculnya gejala klinis serta kelainan hasil pemeriksaan
laboratorium
3. Untuk penderita yang telah mengalami kelainan klinis dapat dilakukan dengan
identifikasi pemeriksaan secara cermat
4. Lakukan pemeriksaan laboratorium darah rutin,pemeriksaan CRP dan kultur darah.
5. Semua penderita sepsis neonatorum dilakukan lumbal fungsi untuk melihat apakah
sudah terjadi komplikasi, batasan minignitis :
Usia 0-48 jam > 100
Usia 2-7 hari > 50
Usia > 7 hari > 22
6. Bila ada alat ultrasonografi ( USG), maka USG transfontanel bisa membantu
menegakkan diagnosis meningitis.

TANDA DAN GEJALA


Gejala infeksi sepsis pada neonatus ditandai dengan:
Bayi tampak lesu
tidak kuat menghisap
denyut jantung lambat dan suhu tubuhnya turun-naik
gangguan pernafasan
kejang
jaundice (sakit kuning)
muntah
diare
perut kembung

PENCEGAHAN
Pada masa Antenatal > Perawatan antenatal

meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara berkala,


imunisasi, pengobatan terhadap penyakit infeksi
yang diderita ibu, asupan gizi yang memadai,
penanganan segera terhadap keadaan yang dapat
menurunkan kesehatan ibu dan janin. Rujuk ke pusat
kesehatan bila diperlukan.
Pada masa Persalinan > Perawatan ibu selama
persalinan dilakukan secara aseptik.
Pada masa pasca Persalinan > Rawat gabung
bila bayi normal, pemberian ASI secepatnya, jaga
lingkungan dan peralatan tetap bersih, perawatan
luka umbilikus secara steril.

GEJALA KLINIS
Suhu tubuh tidak stabil (< 36 0C atau >

37,5 0C)
Laju nadi > 180 x/menit
Laju nafas > 60 x/menit, dengan retraksi
atau desaturasi oksigen,apnea atau laju
nafas
Letargi
Intoleransi glukosa : hiperglikemia (plasma
glukosa >10 mmol/L atau >170 mg/dl) atau
hipoglikemia
Intoleransi minum

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai