FEED WATER SYSTEM

Oleh:
ABDUL RAHMAN
100401019
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FEED WATER SYSTEM

Sistem air pengisi merupakan suatu sistem
sirkulasi utama yang berfungsi untuk memasuk air
pengisi sebagai perubahan fasa air menjadi uap
yang diproses di Boiler.

PRINSIP KERJA FEED WATER SYSTEM

Prinsip kerja feedwater system adalah sebagai berikut,
demineralization dan make up water dari condensor masuk ke
dearator/feedwater tank, kemudian level air pada feedwater tank
dijaga pada setpoint -456.6 mm dengan control output pada
make up water control valve. Tekanan pada feedwater tank
dicontrol dengan low pressure steam control valve. Pada saat
kondisi feedwater level melebihi batas maksimum, make up
water control valve dan turbine condensate inlet valve menutup,
kemudian drain line akan membuka untuk mengurangi level
feedwater.

Gambar 1 Feed Water System DCS

KOMPONEN PENYUSUN FEED WATER SYSTEM

A. Deaerator
Deaerator
berfungsi
untuk
memanaskan dan menghilangkan
gas dan udara terlarut dalam air
pengisi. Udara dan gas dapat
menyebabkan korosi di dalam pipapipa air uap ketel uap.

Gambar 2 Deaerator

B. Boiler Feed Pump ( BFP )

Boiler feed pump berfungsi untuk
menaikkan
tekanan
air
pengisi
sehingga air pengisi tersebut dapat
mengalir dan masuk ke dalam boiler
drum. Tugas utama pompa BFP adalah
memasok air pengisi ke boiler drum
namun selain itu digunakan juga untuk
menyuplai air pengisi ke beberapa
peralatan, yaitu:
Desuperheter spray water
HP ( High Pressure ) turbin bypass
Auxiliary steam
Turbin bypass spray water

Gambar 3 Boiler Feed Pump (BFP)

C. High Pressure Heater ( HPH )

High Pressure Heater befungsi
untuk menaikkan temperatur secara
bertahap atau sebagai pemanas
lanjut yang menggunakan uap
ekstraksi dari turbin sebagai sumber
pemanasan. Air mengalir dari sisi
masuk water box melalui pipa-pipa
berbentuk U ke sisi luar water box
dan
selanjutnya
ke
pemanas
berikutnya, tipe pemanas ini adalah
shell and tube heat exchanger.

Gambar 4 High Pressure Heater (HPH)

 D. Economizer
Untuk boiler dengan pressure
yang tinggi, diperlukan pemanasan
awal dengan memanfaatkan panas
gas buang Flue Gas dari boiler atau
disebut Economizer. Economizer
berfungsi untuk efisiensi panas dan
bahan bakar, dengan menaikkan
suhu boiler feed water sebelum
masuk steam drum , sehingga
panas yang dibutuhkan air untuk
berubah fasa lebih sedikit. Flue gas
panas akan dilewatkan melalui pipa
pipa yang berisi boiler feed water,
hingga panas flue gas akan
ditransfer melalui pipa ke boiler.

Gambar 5 Economizer

PROSEDUR PENGOPERASIAN BOILER FEED

WATER PUMP A
TUJUAN
Untuk memberikan penjelasan mengenai prosedur pengoperasian boiler
feed water pump untuk memompakan air demin dari deaerator menuju
steam drum boiler.
RUANG LINGKUP
Persiapan peralatan dimulai dari pengecekan level air demin didalam
deaerator, sistem lub oil motor BFWP A dan sistem air umpan BFWP A
hingga economizer.

RINCIAN PROSEDUR (1)

Berikut disampaikan uraian uraian start BFWP A (1LAC10AP010) PLTU
unit 1
Pemeriksaan awal kesiapan peralatan yang harus dilakukan

Cek lokal posisi CB motor BFWP A dalam posisi close

sehingga motor dalam kondisi stand by di MCC 6,3 KV Unit 1.
Cek lokal panel MCB discharge MOV (1LAB12AA201) BFWP A,
valve front BFWP A leak off (recirculating) MOV
(1LAB13AA201) dan BFWP A leak off (recirculating) CV
(1LAB13AA301) dalam posisi on.
Cek level deaerator normal 800 ~ 900 mm (1LAA10CL900).

RINCIAN PROSEDUR (2)

Pastikan bearing pompa dan motor, coil motor, CV dan MOV dalam kondisi
normal secara visual dari monitor DCS, yaitu melalui menu permit
(1LAC10AP010_P):
A motor bearing temperature 1 < 70 C
A motor bearing temperature 2 < 70 C
A motor stator coil temperature 1 < 120 C
A motor stator coil temperature 2 < 120 C
A motor stator coil temperature 3 < 120 C
A motor stator coil temperature 4 < 120 C
A motor stator coil temperature 5 < 120 C
A motor stator coil temperature 6 < 120 C
A drive end (DE) bearing temperature < 70 C
A free end (NDE) bearing temperature < 70 C

RINCIAN PROSEDUR (3)

A thrust bearing temperature < 70 C
Deaerator water tank level normal
Fungsi logic AND yang harus terpenuhi jika pompa A yang start :
Pump A leak off control valve opened
Front BFWP A leak off CV MOV opened
Outlet motor valve closed
Atau fungsi logic OR yang harus terpenuhi untuk pompa B yang akan di
interlock :
Outlet motor valve opened
Boiler feed water pump interlock
Allow BFWP A start & any oil pump run
No protection trip
No protection equipment fault

RINCIAN PROSEDUR (4)

In remote
No control circuit fault
No protection power fault
Operator lokal dalam posisi stand by di area BFWP A dan siap
berkoordinasi dengan operator DCS.
Langkah langkah start BFWP A:

o Buka katup manual venting (1LAB12AA103, 1LAB12AA104)

jalur pipa BFWP A setelah discharge MOV (1LAB12AA201)
BFWP A untuk membuang udara di dalam pipa, buka katup
manual pengisian air (1LCG20AA001, 1LCG20AA002) ke
dalam pipa feed water BFWP A.

RINCIAN PROSEDUR (5)

Pastikan inlet MOV (1LAB30AA201) dan outlet MOV
(1LAB40AA201) HPH 2 dalam keadaan tertutup serta bypass
MOV(1LAB31AA201) terbuka 100%.
Pastikan inlet MOV (1LAB40AA202) dan outlet MOV
(1LAB50AA201) HPH 1 dalam keadaan tertutup serta by pass
MOV (1LAB41AA201) terbuka 100%.
Start CTP 1 (1LCP21AP010) dan 2 (1LCP21AP010) selama
10 menit lalu perhatikan tekanan fw press (before hp heater
2) (1LAB30CP001) akan naik secara gradual hingga 0,50 ~
0,56 MPa atau tutup katup venting apabila air telah keluar
melalui pipa lalu stop pengisian.

RINCIAN PROSEDUR (6)

Periksa dan pastikan level lub oil tank BFWP A normal yaitu pada
ketinggian 50% ~ 60%, temperatur lub oil tank BFWP A normal >
21 C, lalu start lub oil pump A atau B melalui control box dilokal
(biasanya pada saat start awal apabila pompa A start maka
pompa B akan ikut start untuk membantu tekanan lub oil agar >
0,12 MPa), pastikan tekanan lub oil normal > 0.12 MPa, tidak ada
alarm tekanan low apabila muncul lakukan penyetelan tekanan
melalui katup manual oil return ke tangki oli BFWP A, jika masih
muncul alarm lakukan change over filter.

RINCIAN PROSEDUR (7)

Buka katup manual inlet bearing sealing (1LCE16AA001) BFWP A

dari condensate pump dan atur tekanan hingga mencapai 0,8
MPa melalui katup outlet bearing sealing (1LCE16AA002) BFWP A
(lihat tekanan melalui pressure gauge di lokal BFWP A).

Buka manual suction valve BFWP A (1LAB11AA001) dan pastikan tekanan 0,71
MPa (lihat pressure gauge di lokal).

Pastikan tekanan outlet filter lube oil pump BFWP A > 0.2 MPa,.
Pastikan discharge MOV (1LAB12AA201) BFWP A tertutup.

RINCIAN PROSEDUR (8)

Pastikan valve front BFWP A leak off (recirculating) MOV
(1LAB13AA201) terbuka penuh dan BFWP A leak off
(recirculating) CV (1LAB13AA301) terbuka > 30% atau
terbuka 100%.
Buka penuh 2 manual valve venting sebelum discharge MOV
(1LAB12AA201) BFWP A,hal ini menghindari over pressure
pada line discharge BFWP A
Apabila semua permit ( 1LAC10AP010_P) untuk start BFWP A terpenuhi
dengan penunjukkan indikator berwarna hijau, tidak ada alarm fault
(1AC10AP010_F), lakukan reset bila muncul fault.

RINCIAN PROSEDUR (9)

Start BFWP A (1LAC10AP010) dari DCS, perhatikan discharge MOV
(1LAB12AA201) BFWP A membuka secara sequence dari 0% hingga 100%
(biasanya untuk menghindari terjadinya water hammer maka discharge
MOV (1LAB12AA201) dibuka dari lokal secara bertahap 3% -7% -15%
-50% -100%), pastikan arus motor normal.
Pastikan tekanan operasi BFWP A normal dengan memperhatikan tekanan
fw press (before hp heater 2) (1LAB30CP001) pada range 15 ~ 18 MPa.
Setelah discharge MOV (1LAB12AA201) BFWP A terbuka penuh dan
tekanan fw press (before hp heater 2) (1LAB30CP001) pada range 15 ~
18 Mpa segera tutup 2 manual valve venting sebelum discharge MOV
(1LAB12AA201) BFWP A.
Operasikan oil cooler lub oil pump BFWP A dan lakukan pengaturan
temperatur closed cooling water outlet oil cooler sebesar 40 C
(temperatur gauge di lokal).

KONDISI YANG MENYEBABKAN BFWP A

STOP OTOMATIS ATAU TRIP
1. A motor bearing temperature 1 80 C
2. A motor bearing temperature 2 80 C
3. A motor stator coil A phase temperature 130 C
4. A motor stator coil B phase temperature 130 C
5. A motor stator coil C phase temperature 130 C
6. Drive end (DE) bearing temperature 80 C
7. Free end (NDE) bearing temperatur 80 C
8. Thrust bearing temperature 80 C
9.

Deaerator water tank level LL (< -550 mm), delay 5s (1LAA10CL103).

10. BFWP A oil station problem

11. Pump A run and outlet flow for feed water pump A <120 t/h (1LAB50CF201) and
minimum flow control valve suction MOV (1LAB13AA201XB02) closed, delay 20s.

KRITERIA KEBERHASILAN
Level deaerator normal 800 ~ 900 mm
Putaran motor listrik normal dengan penunjukan ampere listrik normal
dan putaran pompa normal dan tidak terjadi vibrasi.
Tekanan fw press (before hp heater 2) (1LAB30CP001) pada range 15 ~
18 MPa.
Pompa lub oil motor BFWP A beroperasi normal dengan tekanan 0,12
MPa dan temperatur lub oil > 35 C.
Temperatur bearing pompa dan bearing motor normal setelah BFWP A
beroperasi.
Level steam drum normal 0 ~ -50 mm.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH