Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS

EDUCATION (RME) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI


Oleh:

BELAJAR SISWA PADA POKOK


BAHASAN BILANGAN BULAT
SYAMSUL MAARIF
211410144
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MIPA DAN TEKNOLOGI


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
( IKIP PGRI PONTIANAK)
2016/2017

A.Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar khususnya untuk


memacu penguasaan materi pelajaran di jenjang SMP perlu adanya
penyempurnaan proses belajar mengajar termasuk dalam pelajaran
matematika agar di peroleh hasil yang lebih baik. Menurut morris
kline (1961) dalam lisnawati, bahwa jatuh bangunnya suatu negara
dewasa ini tergantung dari kemajuan di bidang matematika.
Keberhasilan dalam arti tercapainya tujuan instruksional sangat
bergantung pada kemampuan guru dalam mengelola proses belajar.
Guru adalah subjek pembelajaran bagi siswa. Sebagai subjek
pembelajaran, guru berhubungan lansung dengan siswa, dimana
siswa SMP merupakan pribadi-pribadi yang sedang berkembang dan
memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu
sebagai subjek pembelajaran dan juga yang menentukan suksesnya
kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk dapat memiliki dan
menggunakan model-model mengajar yang tepat dalam
menyampaikan materi pelajaran.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas dapat di ambil suatu rumusan masalah
yaitu apakah penggunaan model pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajar siswa (SMP dalam
materi bilangan bulat) ?

C. Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

Realistic mathematics education (RME) merupakan metode yang dapat


memberikan pengertian mengenai proses pendidikan matematika sebagai proses
menggabungkan pandangan tentang apa itu matematika, bagaimana siswa
belajar matematika, dan bagaimana matematika harus diajarkan.
Ada dua pandangan penting yaitu pertama: matematika harus dekat terhadap
siswa dan harus relevan dengan situasi kehidupan sehari-hari. Kedua: ia
menekankan bahwa matematika sebagai aktivitas manusia sehingga siswa harus
di beri kesempatan untuk belajar melakukan aktivitas semua topik dalam
matematika.
Jadi, yang dimaksudkan dalam hal ini adalah model pembelajaran matematika
yang dilakukan dengan menempatkan realitas dan pengalaman sehari-hari siswa
sebagai titik tolak pembelajaran, karena matematika merupakan aktivitas
manusia.

D.Prestasi Belajar Siswa

Nana Sudjana (2004: 112) menjelaskan bahwa prestasi belajar


merupakan hasil yang telah dicapai terhadap bahan pelajaran melalui
penilaian formatif dan sumatif. Penilaian formatif yaitu penilaian jangka
pendek berupa ulangan harian. Sedangkan penilaian sumatif merupakan
penilaian jangka panjang berupa penilaian tengah semester atau penilaian
akhir semester .
Dari pengertian mengenai prestasi belajar dalam hubungannya dengan
matematika, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah
hasil belajar matematika yang diperoleh siswa selama proses belajar
mengajar pada periode tertentu yang dapat diukur melalui penilaian sumatif
dan penilaian formatif yang tercermin dalam buku rapor siswa pada mata
pelajaran matematika.

E. Materi Pokok Bilangan Bulat


Bilangan bulat terdiri dari :
1.Bilangan asli : 1, 2, 3, ...
2.Bilangan nol : 0
3.Bilangan negatif : ..., -3, -2, -1
Bilangan bulat dinotasikan dengan : B = {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...}
bilangan lain yang berada dalam bilangan bulat, di antaranya adalah bilangan :
1.Cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, ...}
2.Ganjil : J = {1, 3, 5, 7, ...}
3.Genap : G = {2, 4, 6, 8, ...}
4.Cacah kuadrat : K = {0, 1, 4, 9, ...}
5.Prima : {2, 3, 5, 7, 11, ...}

F.Kerangka Berfikir

Pencapaian hasil belajar yang baik tidak dapat terwujud dengan sendirinya, akan tetapi
perlu berbagai cara untuk mewujudkannya. Seperti yang diketahui bahwa hasil belajar
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern mempunyai bakat,
minat, motivasi, kesiapan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari strategi mengajar, media
pengajaran, kurikulum maupun lingkungan.
Dalam penelitian ini yang ditekankan adalah penggunaan strategi belajar yang secara
umum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Cara atau teknik guru dalam mengajar
akan berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang
disampaikan. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan merupakan
keberhasilan dari proses belajar mengajar.

G. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dengan
menggunakan konteks dunia nyata siswa dapat mengaplikasikan
konsep-konsep matematika ke bidang baru dari dunia nyata (applied
mathematization), karena pada dasarnya dalam RME, pembelajaran
diawali dengan masalah kontekstual (dunia nyata), sehingga
memungkinkan mereka (peserta didik) menggunakan pengalaman
sebelumnya secara langsung.

H.Saran
Berdasarkan hasil penulisan yang dilakukan, maka
saran yang dapat dikemukakan adalah guru harus
mempunyai banyak pengetahuan tentang metode, model,
strategi, maupun pendekatan pembelajaran harus
disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.
Sebelum memilih metode, model, strategi, maupun
pendekatan pembelajaran guru terlebih dahulu harus
memahami isi dari materi yang akan disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai