Anda di halaman 1dari 17

TEORI IKATAN

VALENSI

Teori ikatan valensi


Teori ikatan valensi atau valence bond
theory (VBT) mula-mula diberikan oleh Linus
Pauling pada tahun 1931. Atas dasar
pembentukan ikatan hibrida dari orbital
hibrida. Pauling dapat meramalkan bentukbentuk geometri dari berbagai senyawa.

Linus Pauling

Postulat dasar dari teori ikatan valensi adalah bahwa bila


2 atom membentuk ikatan kovalen, orbital paling luar
salah satu atom mengadakan tumpang tindih dengan
orbital paling luar atom yang lain, dan pasangan elektron
yang dimiliki bersama berada di daerah di mana terjadi
tumpang tindih tersebut

POSTULAT LINUS P

Ikatan valensi terjadi karena adanya gaya tarik pada elektron-elektron yang tidak
berpasangan pada atom-atom.
Elektron - elektron yang berpasangan memiliki arah spin yang berlawanan.
Elektron-elektron yang telah berpasangan tidak dapat membentuk ikatan lagi dengan
elektron-elektron yang lain.
Kombinasi elektron dalam ikatan hanya dapat diwakili oleh satu persamaan gelombang
untuk setiap atomnya.
Elektron-elektron yang berada pada tingkat energi paling rendah akan membuat pasangan
ikatan-ikatan yang paling kuat.
Pada dua orbital dari sebuah atom, orbital dengan kemampuan bertumpang tindih paling
banyaklah yang akan membentuk ikatan paling kuat dan cenderung berada pada orbital
yang terkonsentrasi itu.

Bilangan kuantum utama, n= 1,2,3,......sesuai


dengan orbit dari atom menurut Bohr;
Bilangan kuantum azimut, l= n-1, n-2.......0 yang
menentukan angular momentum;
Bilangan kuantum magnet, m= +l......0......-l yang
menyatakan komponen l dalam arah medan
magnet;
Bilangan kuantum spin, s= +-1/2

L = 0, orbital s, satu orbital : 2 elektron


L = 1, orbital p, tiga orbital : 6 elektron
L = 2, orbital d, lima orbital : 10 elektron
L = 3, orbital f, tujuh orbital : 14 elektron

Pada pembentukan ion positif, elektron yang terlepas


berasal dari energy level tertinggi yang sudah diisi.
Dalam logam transisi, elektron-elektron ini berasal
dari orbital s, seperti terlihat pada pembentukan ion
Ti3+ dan Mn2+.
Orbital terpenting yang ikut dalam ikatan kimia ialah
orbital s dan p, orbital d juga ikut bila lebih dari
empat ikatan dibentuk oleh atom yang bersangkutan,
sedang orbital f tidak ikut dalam pembentukan ikatan
kimia.

Bentuk Orbital Atom

1. Orbital s:

1s
2s
2. Orbital p:
y
z

x
y

Ikatan Valensi Dalam Membentuk


Senyawa

Gambar etana sebelum berikatan

Gambar bentuk CH3CH3 setelah berikatan

Terbentuknya Ikatan Sigma dan


Ikatan Pi
Pembentukan senyawa etan

Ikatan sigma

Rotasi bebas mengenai karbonkarbon ikatan tunggal

Ikatan rangkap Karbon-oksigen

Contoh lain dari pembentukan


ikatan pi
1. Pembentukan senyawa etena

Gambar ikatan Pi pada


CH2=CH2

Gambar terbentuknya
awan electron pada
CH2=CH2

Pembentukan senyawa etuna

Gambar ikatan Pi pada


CHCH

Gambar terbentuknya
awan elektron dari
CHCH

Anda mungkin juga menyukai