Anda di halaman 1dari 21

Pleno Pemicu 2

KELOMPOK DISKUSI 4

Anggota Kelompok
Irene Eka Renata Sitompul
Muhammad Dirga Iswara

I11110020
I11111011
Elok Nur Farida Anggraini
I11111041
Muhammad Subhan
I11111074
Cindy Lidia
I11112006
Guntur Suseno
I11112012
Christover Firstnando S.
I11112025
Khairun Nisa
I11112033
Andri Hendratno
I11112058
Putri Umagia Drilna
I11112067
Anatria Amyrra Iqlima
I11112078

PEMICU
Seorang laki-laki usia 70 tahun datang ke
Puskesmas dengan keluhan utama sesak
napas

PENDAHULUAN
A. Definisi dan Klasifikasi
- Kejang: Serangan mendadak atau kambuhan

B. Kata Kunci
Laki-laki 70 tahun
Sesak napas
C. Rumusan Masalah
Laki-laki 70 tahun mengeluhkan sesak napas.

ANALISIS MASALAH

E. Hipotesis
Laki-laki 70 tahun mengalami gangguan jantung
dengan diagnosis banding gangguan paru

F. Pertanyaan Diskusi
Jelaskan perbedaan dispnea akibat gangguan
jantung dengan gangguan paru!
Bagaimana anamnesis dan informasi apa saja
yang harus digali dari pasien pada kasus?
Bagaimana pemeriksaan fisik yang harus
dilakukan dan interpretasinya?
Bagaimana pemeriksaan penunjang yang harus
dilakukan dan interpretasinya?
Bagaimana tatalaksana kasus?
Bagaimana prognosis kasus?

PEMBAHAS
AN

PEMBAHASAN
Pemeriksaan Penunjang lainnya :
Elektrokardiogram (EKG)
Foto Toraks
Troponin I atau T
Modalitas
diagnostik

lain yang dapat


digunakan antara lain angiografi koroner,
MRI, dan CT-scan.

Heart Failure and Cor Pulmonale. In: Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson
JL. Harrisons Principles of Internal Medicine, 17th ed. New York: McGraw-Hill; 2005.

Sesak Nafas Akibat Gangguan Jantung dan


Gangguan Paru

Gagal Jantung
DEFINISI
kumpulan

gejala yang kompleks dimana


seorang pasien harus memiliki tampilan
berupa: Gejala gagal jantung (nafas pendek
yang tipikal saat istrahat atau saat
melakukan
aktifitas
disertai
/
tidak
kelelahan); tanda retensi cairan (kongesti
paru atau edema pergelangan kaki); adanya
bukti objektif dari gangguan struktur atau
fungsi jantung saat istrahat.

Siswanto BB, Hersunarti N, Erwinanto, Barack R, Pratikto RS, Nauli SE et al. Pedoman Tatlaksana Gagal
Jantung. PERKI.2015.
Dickstein
K, Cohen-Solal A, Filippatos G, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute
and chronic heart failure 2008. Eur Heart J 2008;29:2388442.

Gagal Jantung
KRITERIA FRAMINGHAM
Kriteria Mayor

Kriteria Minor

Paroxysmal nocturnal dyspnea

Edema pergelangan kaki

Distensi vena leher

Batuk malam

Ronki basah

Dyspnea deffort

Kardiomegali

Hepatomegali

Edema paru akut

Efusi pleura

Gallop S3

Kapasitas vital paru berkurang sebanyak


sepertiga dari kapasitas maksimal

Peningkatan tekanan vena > 16 cm H2O

Takikardia

yang

melebihi

120

denyut/menit
Refluks hepatojuguler

Diagnosis untuk gagal jantung dapat ditegakkan jika pada pasien ditemukan:
Paling sedikit 2 kriteria mayor; atau
Paling sedikit 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor
Braunwald E, Mann DL, Zipes DP, Libby P & Bonow RO. Braunwalds Textbook of Cardiovascular
Medicine. 10th edition. Elsevier Saunders. 2014; h. 517-8.

Gagal Jantung
KRITERIA MENURUT NYHA
Kelas I : Tidak tedapat batasan dalam melakukan aktivitas

fisik. Aktivitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan,


palpitasi, atau sesak napas. Namun untuk aktivitas berat
berpengaruh.
Kelas II : Terdapat batasan untuk aktivitas fisik sedang.
Aktivitas sedang menyebabkan kelelahan, sesak napas,
ataupun palpitasi, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka
keluhan pun hilang.
Kelas III :Aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan,
sesak napas, ataupun palpitasi, tetapi keluhan akan
berkurang jika aktivitas dihentikan. (Sesak nafas saat
aktivitas sehari-hari).
Kelas IV : Tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari,
bahkan pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan
semakin berat jika melakukan aktivitas (Sesak nafas saat
sedang istirahat)
Dickstein K, Cohen-Solal A, Filippatos G, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute
and chronic heart failure 2008. Eur Heart J 2008;29:2388442.

Gagal Jantung
TATALAKSANA
Tujuan

utama : mengembalikan kualitas hidup,


mengurangi frekuensi eksaserbasi gagal jantung dan
memperpanjang hidup.
Tujuan sekunder : memaksimalkan kemandirian serta
kapasitas kerja dan mengurangi biaya perawatan.
Non-Farmakologi :
Ketaatan pasien berobat
Pemantauan berat badan mandiri
Edukasi gejala, tanda, dan pengobatan gagal jantung
Manajemen diet
Dukungan keluarga
Siswanto BB, Hersunarti N, Erwinanto, Barack R, Pratikto RS, Nauli SE et al. Pedoman Tatlaksana Gagal
Jantung. PERKI.2015
Rich MW. Heart Failure. In: Halter JB et al [edt.]. Hazzards Geriatric Medicine and Gerontology. 6thed.
USA: McGraw Hill Companies. 2009. p. 931-49

Farmakologi

McMurray JJ V, Adamopoulos S, Anker SD, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of
acute and chronic heart failure 2012: The Task Force for the Diagnosis and Treatment of Acute and
Chronic Heart Failure 2012 of the European Society of Cardiology. Developed in collaboration with the

PROGNOSIS
Angka

harapan hidup pada penderita gagal


jantung di usia lanjut sebesar <35% dalam lima
tahun.
Pada pasien yang dirawat dengan gagal jantung,
angka harapan hidup satu tahun dapat kurang
dari 50%.
Prognosis
akan
memburuk
dengan
meningkatnya kelas fungsional NYHA.
Berbagai keadaan medis (tekanan darah, faktor
komorbid), keadaan sosial dan psikososial
memiliki efek signifikan terhadap harapan hidup.

Arnold M, Miller F. Congestive Heart Failure in the Elderly. Division of Cardiology University of Western
Ontario. 2005. Available at:

KESIMPULAN
Laki-laki

70 tahun mengalami gagal


jantung kongestif NYHA III dan perlu dirujuk
ke dokter Spesial Jantung dan Pembuluh
Darah (SpJP), tatalaksana awal untuk
pasien ini berupa Furosemid 20 mg (IV).
Prognosis pada pasien ini dubia ad malam.

Daftar
Pustaka
1.

Mancia G, Fagard R, Narkiewicz K, Redon J, Zanchetti A, Bohn M et al. 2013 ESH/ESC Guidelines for themanagement of
arterial hypertension. Journal of Hypertension. 2013, 31: 1281-1357.

2.

Houghton & Gray. Chamberlains Gejala dan Tanda dalam Kedokteran Klinis. Jakarta: Indeks; 2012. h. 65-6, 81-2

3.

Siswanto BB, Hersunarti N, Erwinanto, Barack R, Pratikto RS, Nauli SE et al. Pedoman Tatlaksana Gagal Jantung.
PERKI.2015.

4.

Heart Failure and Cor Pulmonale. In: Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. Harrisons
Principles of Internal Medicine, 17th ed. New York: McGraw-Hill; 2005.

5.

Mukerji V. Dyspnea. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd ed. Boston: Butterworth
Publishers. P. 78-80.

6.

Morgan WC, Hodge HL. American Family Physician. Diunduh dari http://www.aafp.org/afp/ 980215 ap /morgan.html.
Diakses 3 Desember 2015.

7.

Fauci AS, ed. Harrisons Principles of internal medicine. 14th ed. New York: McGraw-Hill, 1997.

8.

Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell. Robbins Basic Pathology: The Heart.8th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2007. P. 381,
487.

9.

Aaronson PI, Ward JPT. At a Glance Sistem Kardiovaskular: Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Kardiovaskular. 3th ed. Jakarta:
EGC, 2010. P.68.

10. Dickstein K, Cohen-Solal A, Filippatos G, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart

failure 2008. Eur Heart J 2008;29:2388442.


11. Braunwald E, Mann DL, Zipes DP, Libby P & Bonow RO. Braunwalds Textbook of Cardiovascular Medicine. 10th edition.

Elsevier Saunders. 2014; h. 517-8.


12. Rich MW. Heart Failure. In: Halter JB et al [edt.]. Hazzards Geriatric Medicine and Gerontology. 6thed. USA: McGraw Hill

Companies. 2009. p. 931-49


13. Jones EF. Drug Therapy of Heart Failure in Elderly. In: Woodward M et al [edt.]. Geriatric Therapeutics. Available at:

http://jppr.shpa.org.au/lib/pdf/gt/harvey200109.pdf [January, 14th 2010].


14. McMurray JJ V, Adamopoulos S, Anker SD, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart

failure 2012: The Task Force for the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic Heart Failure 2012 of the European
Society of Cardiology. Developed in collaboration with the Heart. Eur Heart J. 2013;32:e1641 e61. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22611136
15. Arnold M, Miller F. Congestive Heart Failure in the Elderly. Division of Cardiology University of Western Ontario. 2005.

Available at: http://www.ccs.ca/download/consensus_conference/consensus_conference_archives/2002_05.pdf [ January,


14th 2010 ].

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai