Anda di halaman 1dari 8

100 Questions & Answers

Sindrom Darah Kental

Oleh : Bagus Setiawan, M.Si,


Apt

01/02/17

www.HLIndonesia.net

Waspada Sindrome Darah Kental


Gejala pada otak berupa sakit kepala atau migren berulang,
vertigo, kejang, daya ingat menurun, bahkan strok yang tidak
lazim pada usia 40-an.
Waspadalah, kemungkinan Anda menderita penyakit darah
kental.
Tidak cuma masalah keguguran berulang karena yang lebih
gawat kini sindrom darah kental mulai diakui merupakan
indikasi penyakit jantung dan stroke, selain kolesterol tinggi.
01/02/17

www.HLIndonesia.net

Apakah sindrom darah kental itu? Sindrom darah kental


adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan
suatu kondisi peningkatan kepekatan darah yang tidak
biasa.
Meski tampaknya sepele, namun kondisi ini tidak bisa
diabaikan begitu saja karena dapat menimbulkan berbagai
gangguan kesehatan misalnya stroke, serangan jantung,
gagal ginjal, yang bisa membahayakan penderitanya. Juga
keguguran berulang.
Apa sebaiknya yang harus dilakukan untuk mengelola
sindrom darah kental? Kenali dulu penyebab dan gejalanya.

01/02/17

www.HLIndonesia.net

01/02/17

www.HLIndonesia.net

WASPADAI DARAH KENTAL PADA USIA MUDA


Bagi Anda yang sering mengalami migrain, jangan
pernah menganggap sepele keluhan tersebut. Bisa jadi
sakit kepala sebelah yang Anda rasakan itu merupakan
gejala awal dari sindrom darah kental.
Stroke adalah gangguan fungsi otak karena pasokan
darah ke otak terganggu. Gangguan pasokan darah ini
bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak,
bahkan bisa menyebabkan kematian.
Sindrom darah kental adalah serangkaian gejala yang
muncul akibat kekentalan darah berlebihan. Akibat darah
terlalu kental, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi
tidak lancar. Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh pun
terhambat. Migrain adalah salah satu gejala karena
pasokan oksigen ke otak tersendat.

01/02/17

www.HLIndonesia.net

Di dunia kedokteran, darah kental sebenarnya bukan


hal baru, tetapi tidak banyak orang tahu atau waspada
dengan darah kental. Padahal, sudah banyak korban
stroke atau serangan jantung akibat darah kental, kata
dr Aru W Sudoyo, spesialis hematologi-onkologi
(konsultan) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Darah menjadi kental karena kekurangan cairan darah
atau trombosit (zat yang berperan dalam pembekuan
darah) sehingga mudah lekat satu sama lain. Bila
seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya
kebiasaan merokok, darah yang sudah kental semakin
susah mengalir.

01/02/17

www.HLIndonesia.net

Kolesterol yang menempel di dinding pembuluh darah membuat


penampang pembuluh darah menyempit. Adapun asap rokok akan
merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam (endotel).
Stroke perdarahan paling banyak disebabkan oleh hipertensi dan
kelainan pembuluh darah, seperti aneurisma (pembuluh darah
menipis). Tercatat 80 persen stroke perdarahan disebabkan
karena hipertensi, sedangkan 20 persen disebabkan kelainan
pembuluh darah.
Endotel ini turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Apabila
endotel rusak, trombosit akan mudah melekat satu sama lain.
Hambatan-hambatan dalam pembuluh darah ini dikenal sebagai
trombosis.
Trombosis bisa terjadi di seluruh pembuluh darah. Karena itu,
dampaknya tergantung dari bagian pembuluh darah yang
terhambat. Jika trombosis terjadi di pembuluh otak, akan terjadi
stroke. Sementara itu, pada pembuluh jantung akan menyebabkan
serangan jantung.

01/02/17

www.HLIndonesia.net

Dyah Pratitasari dalam artikelnya di majalah


Nirmala menulis bahwa selain mengkonsumsi obat
secara teratur, beberapa hal mutlak dilakukan agar
pengobatan berjalan efektif, antara lain:

Benahi pola makan


Banyak minum air putih
Hindari makanan diproses
Batasi konsumsi karbohidrat olahan
Perhatikan cara memasak makanan
Olahraga teratur
Tinggalkan rokok
Sering-sering refreshing
Agar terhindar dari sindrom yang tidak kita inginkan, mari
kita benahi pola hidup kita.

01/02/17

www.HLIndonesia.net

Anda mungkin juga menyukai