P KB
P KB
KELUARGA BERENCANA
(KB)
Muhammad Husen Ali
Nurfaiko Alfianti
Berlianie Dea Baby
Cynthia Septrianti
Desti Wijayanti
Faisal Lareza Herlambo
Irga Dirgahayu
Mariam Isna Qistiah
Siti Annisaa Meiviani
Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah suatu
alat, obat, atau cara yang
digunakan untuk mencegah
terjadinya konsepsi.
Cara Kerja :
Mengusahakan agar tidak
terjadi ovulasi
Melumpuhkan sperma
Menghalangi pertemuan sel
telur dengan sperma
PIL KB
Keuntungan Kontrasepsi
sangat efektif bila digunakan secara
benar.
Tidak mengganggu hubungan seksual.
Tidak mempengaruhi ASI.
Kesuburan cepat kembali.
Nyaman dan mudah digunakan.
Sedikit efek samping.
Dapat dihentikan setiap saat.
Tidak mengandung estrogen.
Keuntungan Nonkontrasepsi
Keterbatasan
Hampir 30-60% mengalami gangguan haid
(perdarahan sela, spotting, amenorea)
Peningkatan atau penurunan berat badan
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama
Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
Payudara menjadi tegang, mual, muntah, pusing,
dermatitis atau jerawat
Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual
atau HIV/AIDS
Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi
Contoh kasus
Seorang ibu berusia 32 tahun, mempunyai 2
anak.
Ibu pasca melahirkan 3 bulan yang lalu.
Sebelumnya ibu menggunakan kontrasepsi
kondom dan sekarang ingin mengganti
dengan kontrasepsi lain yang tidak
mengganggu produksi ASInya dikarenakan
ibu tersebut sedang dalam masa menyusui
anak keduanya. Oleh seorang dokter
disarankan untuk menggunakan kontrasepsi
hormonal yaitu pil progestin (minipil).
Pil Kombinasi
Efektif dan reversibel
Harus diminum setiap hari
Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa
mual dan perdarahan bercak yang tidak
berbahaya dan segera akan hilang.
Efek samping serius jarang terjadi
Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi baik
yang sudah punya anak/belum
Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin
sedang tidak hamil.
Tidak dianjurkan pada perempuan yang menyusui
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
JENIS
a. MONOFASIK : pil kombinasi yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen dan progesteron dalam dosis yang sama,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
b. BIFASIK : pil kombinasi yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen dan progesteron dengan dua dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
c. TRIFASIK : pil kombinasi yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen dan progesteron dengan tiga dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Cara Kerja
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir servik mengentalsehingga
sulit dilalui oleh sperma
Pergerakantuba terganggu
sehingga transportasi telur dengan
sendirinya akan terganggu pula
MANFAAT
Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi), 1 kehamilan / 1000 wanita
dalamtahun pertama penggunaan.
Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
Tidak mengganggu hubungan sex
Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid
berkurang
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan
masih ingin menggunakannya untukmencegah
kehamilan
Dapat digunakan sejak usia remaja hingga monopause
Mudah digunakan setiap saat.
KETERBATASAN
Mahal dan membosankan karenaharus
menggunakan setiap hari
Mual, terutama pada 3 bulan pertama
Spotting
Pusing
Nyeri payudara
BB naik
Amenorhea (jarang)
Depresi
Tidak mencegah IMS
Calon Akseptor
Usia reproduksi
Telah memiliki anak atau belum
Gemuk atau kurus
Menginginkan metode kontrasepsi dengan
efektivitas tinggi
Setelah melahirkan 6 bulan dan tidak menyusui
Pasca keguguran
Anemia karena haid berlebihan
Disminore hebat
Riwayat kehamilan ektopik
Siklus haid tidak teratur
Kelainan payudara jinak
DM tanpa komplikas
Penyakit tiroid, PID endometriosis maupun tumor
ovarium
Pasien Tuberkulosis (kecuali menggunakan
rifampisin)
Memiliki varises vena
Tidak boleh..
Hamil atau dicurigai hamil
Menyusui eksklusif
Perdarahan pervaginam yang belum diketahui
penyebabnya
Hepatitis
Perokok dengan usia > 35 tahun
Riwayat penyakit jantung, stroke, hipertensi, DM
Kanker payudara
Epilepsi/riwayat epilepsi
Tidak bisa menggunakan pil secara teratur setiap
har
KONTRASEPSI SUNTIK
SUNTIKAN KOMBINASI
Jenis :
25 mg depo medroksiprogesteron asetat
dan 5 mg estradiol sipionat (IM sebulan
sekali)
50 mg noretindron enantat dan 5 mg
estradiol valerat (IM sebulan sekali)
SUNTIKAN PROGESTIN
Jenis :
Depo medroksiprogesteron asetat
(DMPA) mengandung 150 mg DMPA (IM,
di daerah bokong, 3 bulan sekali)
Depo noretisteron enantat (sepo
noristerat) mengandung 200 mg
noretindron enantat (IM, 2 bulan sekali)
KB SUNTIK
Cara kerja :
Menekan ovulasi
Membuat lendir serviks menjadi kental
sehingga penetrasi sperma terganggu
Membuat endometrium menjadi atrofi
dan tipis sehingga implantasi terganggu
Menghambat transpor gamet oleh tuba
KB SUNTIK
Keuntungan
Kerugian
Tidak berpengaruh
pada hubungan suami
istri
Tidak perlu
pemeriksaan dalam
Jangka panjang
Efek samping kecil
INDIKASI KB SUNTIK
KB Suntik diberikan kepada wanita yang
menginginkan kontrasepsi jangka
panjang/wanita yang telah mempunyai cukup
anak tapi enggan/tidak bisa melakukan
sterilisasi. Ini juga diberikan kepada wanita
yang mempunyai kontra indikasi
estrogen/menunjukkan efek samping dengan
pemakaian estrogen/enggan minum pil tiap
hari. KB suntik yang diberikan kepada ibu
menyusui dan pada wanita yang mendekati
menopause.
KONTRAINDIKASI KB SUNTIK
Perempuan hamil atau dicurigai hamil
Perdarahan pervaginam yang belum
jelas penyebabnya
Memiliki tromboflebitis
Mmemiliki keganasan payudara dan alat
reproduksi
Fungsi hati kurang baik
Memiliki diabetes melitus, hipertensi,
penyakit jantung dan ginjal
CARA PENGGUNAAN KB
SUNTIK
CONTOH KASUS
Ny. N, usia 35 tahun, datang dengan
keluhan selama memakai KB suntik 3
bulan tidak pernah mendapat haid
selama 3 bulan. Ibu merasa khawatir
dengan kondisinya saat ini.
Riwayat obstetri memiliki 3 anak
Riwayat pemakaian kontrasepsi jenis
suntik 3 bulan
KONTRASEPSI
IMPLAN ( KB SUSUK)
Susuk Norplan
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi
dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5
tahun
Susuk Implanon
Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang
kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang diisi
dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya
3 tahun.
CARA KERJA
1.
Metode
hormonal
bekerja
dengan
cara
menekan ovulasi
2. Hormon membuat lendir yang terdapat pada
leher rahim menjadi lebih kental sehingga dapat
menghalangi sprema masuk ke dalam rahim.
3.
Menghambat
pembentukan
endometrium
Efektivitas
KEUNTUNGAN IMPLAN
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu kegiatan senggama
Tidak mengganggu ASI
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
KETERBATASAN IMPLAN
Perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting),
hipermenorea, amenorea
Keluhan-keluhan:
Nyeri kepala
Peningkatan/penurunan BB
Nyeri payudara
Perasaan mual
Terjadinya KET sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per
tahun)
INDIKASI IMPLAN
Perempuan pada usia reproduksi
Perempuan yang telah memiliki anak ataupun belum
Perempuan yang mengehendaki kontrasepsi yang
memiliki
efektivitas
tinggi
dan
menghendaki
pencegahan kehamilan jangka panjang
Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Perempuan pasca persalinan dan tidak menyusui
Perempuan pasca keguguran
Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, tetapi
menolak sterilisasi
Perempuan dengan riwayat KET
Perempuan dengan TD < 180/110 mmHg dengan
masalah pembekuan darah, atau anemia bulan sabit
Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi
hormonal yang mengandung estrogen
Perempuan yang sering lupa menggunakan pil
KONTRAINDIKASI IMPLAN
Perempuan hamil atau diduga hamil
Perempuan dengan perdarahan pervaginam yang
dengan
miom
uterus
dan
kanker
payudara
Perempuan dengan gangguan toleransi glukosa
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke7. Tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan.
Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini
tidak terjadi kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke-7
siklus haid, klien jangan melakukan hubungan seksual,
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari
saja.
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat,
asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan, jangan lakukan
hubungan seksual atau gunakan metode kontrasepsi lain
untuk 7 hari saja.
hubungan
seksual
selama
hari
atau
PERINGATAN KHUSUS
segera berobat bila mendapatkan
gejala ini:
Terjadi keterlambatan haid yang sebelumnya teratur,
kemungkinan telah terjadi kehamilan.
Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan
terjadi KET.
Terjadi perdarahan banyak dan lama.
Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi implan.
Ekspulsi batang implan (Norplant)
Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat,
atau penglihatan menjadi kabur.
ingin
melanjutkan
implant
dapat
Ekspulsi
Terapi :
cabut kapsul yang ekspulsi dan cek apakah
kapsul lain masih ditempatnya atau tidak
Cek apakah ada tanda tanda infeksi atau
tidak.
Pasang 1 kapsul baru pada tempat iinsersi
lain. Bila ada infeksi cabut iplan dan
pindahkan pada tangan sebelahnya tau ganti
kontrasepsi
dan
air
atau
antiseptic
ditambah
terdapat
abses,
bersihkan
dengan
BB naik/turun
Terpi :
jelaskan perubahan 1-2 kg BB adalah
normal
Bila tidak ganti kontrasepsi lain
CONTOH KASUS
Ny. O umur 28 tahun P1A0 ingin menunda hamil 3
tahun.
Datang
kontrasepsi
yang
keRBCingin
tidak
menggunakan
permanen
dan
tidak
hidup
terkecil
menyusui.
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/m
R : 18x/m
S : 36,8 C
bulan
yang
masih
JENIS
Progesterone IUD
CARA KERJA
KEUNTUNGAN AKDR
HORMONAL
Mengurangi volume darah haid dan mengurangi
disminorrhoe.
Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh
synechiae.
b. AKDR
hormonal
KERUGIAN
Kejang :
Contoh
Kasus
Seorang wanita, 29 tahun, P2A0 datang ke poliklinik kebidanan datang ke RBC ibu mengatakan ingin menggunakan
IUD.
Keluhan Utama : Ibu mengatakan tidak memiliki keluhan pada saat periksa ini.
Riwayat menstruasi :Ibu mengatakan menarche umur 13 tahun, siklus 30 hari, lama 5-7 hari, banyaknya sehari ganti 2-3 kali
pembalut, keluhan tidak ada. HPHT 15 November 2015.
Riwayat perkawinan : Ibu mengatakan menikah umur 22 tahun. Pernikahan pertama, lama pernikahan 7 tahun.
:P2A0Ah2
Riwayat Obstetri
Usia anak terakhir : 2 bulan
Riwayat kontrasepsi : Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya
Riwayat kesehatan :
Penyakit yang pernah diderita ibu : Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menurun, menahun dan menular seperti DM, ASMA, HT,
Jantung, dll.
Penyakit yang pernah diderita oleh keluarga : Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menurun, menahun dan menular seperti DM,
ASMA, HT, Jantung, dll.
Riwayat gynekologi : Ibu mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit pada daerah genetalia dan payudara.
Nifas
Jenis
BB
Ke-
Lahir
Penolong
komplikasi
JK
2012
Spontan
Bidan
Tidak Ada
2015
Spontan
Bidan
Tidak Ada
persalinan
Laktasi
Komplikasi
2900
Ya
Tidak Ada
3000
YA
Tidak Ada
Lahir
KONDOM
pada
CARA SEDERHANA:
Kerugiannya?
Selalu hrs memakai kondom yg baru
Selalu hrs ada persediaan
Kadang-kadang ada yg tdk tahan
(alergi) terhadap karetnya
Tingkat kegagalannya cukup tinggi,
bila terlambat memakainya
Dpt sobek bila memasukkannya
tergesa-gesa
Cara penggunaannya?
Dengan cara menyarungkan pd alat kelamin lakilaki yg sdh tegang (keras), dari ujung zakar (penis)
sampai ke pangkalnya pd saat akan bersenggama.
Sesudah selesai bersenggama, agar segera
melepaskan kondom sebelum penis menjadi lemas
Efek/ akibat sampingnya?
Alergi terhadap karet
Tempat mendapatkannya?
Rumah sakit
Klinik KB, Puskesmas
Tim Keluarga Berencana Keliling (TKBK),
Pos Alat Keluarga Berencana Desa
(PAKBD), dan Pembantu Petugas
Keluarga Berencana Desa (PPKBD)
Apotik
Dokter, Bidan swasta
Kunjungan ulang:
Jika persediaan habis, pemakai dpt
kembali ke klinik
Ingat!!!
Kondom adalah alat kontrasepsi yg
dual proteksi, maksudnya adalah bahwa
kondom selain dpt mencegah kehamilan,
jg dpt mencegah penularan penyakit
seksual
Contoh Kasus
Perempuan berumur 26 tahun
akseptor KB memiliki satu orang
anak berumur 4 tahun datang
keklinik bidan Hani, ingin ber KB
yang dapat mencegah penularan
HIV/IMS.
JENIS
AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik
yang fleksibel, berbentuk
huruf T diselubungi oleh
kawat halus yang terbuat
dari tembaga (Cu). Tersedia
di Indonesia dan terdapat
dimana mana.
AKDR lain yang beredar di
Indonesia ialah NOVA T
(schering)
CARA KERJA
a.AKDR non
hormonal (IUD)
1.Menghambat
kemampuan sperma
untuk masuk ke tuba
falopii.
2.Mempengaruhi
fertilisasi sebelum ovum
mencapai kavum uteri
3.AKDR bekerja terutama
mencegah sperma dan
ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma
sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan
dan mengurangi sperma
untuk fertilisasi.
b. AKDR hormonal
(mirena)
Cara kerja mirena ini adalah
dengan mengeluarkan hormon
progestin sintetis bernama
levonorgestrel sebanyak 20
mikrogram setiap harinya.
Hormon ini selanjutnya akan
memberikan pengaruh
terhadap lendir rahim
sehingga lebih kental.
Akibatnya sel sperma yang
masuk ke dalam rahim akan
mengalami kesulitan untuk
bergerak karena suasana
lendir rahim yang lebih
mampat. Hal ini lebih mirip
seperti cara kerja implant
yang juga sama-sama
mempengaruhi suasana lendir
rahim menjadi lebih kental.
KEUNTUNGAN AKDR
NON-HORMONAL
1.Sangat efektif. 0,6 0,8
kehamilan/100 perempuan dalam 1
tahun pertama (1 kegagalan dalam
125 170 kehamilan). Pencegah
kehamilan jangka panjang yang
AMPUH, paling tidak 10 tahun
2.IUD dapat efektif segera setelah
pemasangan
3.Metode jangka panjang (10 tahun
proteksi dari CuT-380A dan tidak
perlu diganti)
4.Tidak mempengaruhi hubungan
seksual. Hubungan intim jadi lebih
nyaman karena rasa aman
terhadap risiko kehamilan
5.Tidak ada efek samping
hormonal dengan CuT-380A
KEUNTUNGAN AKDR
HORMONAL
Mengurangi volume darah haid dan mengurangi disminorrhoe.
Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh synechiae
Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan
Pemasangan tidak memerlukan medis teknis yang sulit
Kontrol medis yang ringan
Tidak menimbulkan efek sistemik
Alat ekonomis
Efektivitas cukup tinggi
Pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut berlangsung baik
(reversibel).
KERUGIAN
a. AKDR Non
hormonal
b. AKDR
hormonal
1. Mengurangi
volume darah haid dan
mengurangi
disminorrhoe.
2. Untuk mencegah
adhesi dinding-dinding
uterus oleh synechiae
(Ashermans
Syndrome).
1. Perubahan siklus
haid.
2. Haid lebih lama dan
banyak.
3. Perdarahan (spotting)
antar menstruasi.
4. Disaat haid lebih
sakit.
Komplikasi lain :
Merasakan sakit dan kejang selama
3 5 hari setelah pemasangan.
Perdarahan berat pada waktu haid
atau diantaranya yang
menyebabkan anemia.
Perforasi dinding uterus.
Kejang :
WAKTU PENGGUNAAN
Setiap waktu dalam siklus haid, yang
dapat dipastikan klien tidak hamil.
Hari pertama sampai ke tujuh siklus
haid.
Segera saetelah melahirkan selama 48
jam pertama / setelah 4 minggu pasca
persalinan, setelah 6 bulan apabila
menggunakan metode amenorea
laktasi perlu diingat angka ekspulsi
tinggi pada pemasangan segera atau
selama 48 jam pasca persalinan.
Setelah abortus (segera atau dalam
waktu 7 hari) apabila tidak ada infeksi.
Selama 1-5 hari setelah senggama
yang tidak dilindungi.
LANJUTAN
Copper T-380A perlu dilepas
setelah 10 tahun pemasangan,
tetepi dapat dilakukan lebih
awal apabila diinginkan.
Kembali ke klinik apabila :
Tidak daapat meraba tali AKDR.
Meradsakan bagian yang keras dari
AKDR.
AKDR terlepas.
Siklus terganggu/ meleset,
Terjadi pengeluaran cairan dari
vagina yang mencurigakan.
Adanya infeksi.
Contoh Kasus
Seorang wanita P1A0 datang ke
poliklinik kebidanan untuk dilakukan
pemasangan IUD karena ingin mengejar
karier sebelum menambah momongan lagi.
Ibu mengatakan hari oertama haid
terakhirnya tanggal 29 Desember 2016, dan
ibu.mempunyai siklus haid teratur 28 hari
dengan lamanya 7 hari setiap kali haid.
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit
darah tinggi, DM, dan riwayat alergi
terhadap obat.
Ibu mengatakan mempunyai anak umur 3 bulan, dan
MOW
Indikasi
Usia lebih dari 26 tahun
Sudah punya anak cukup (2 anak)
Yakin telah mempunyai besar
keluarga yang sesuai dengan
kehendaknya
Pada kehamilannya akan
menimbulkan risiko kesehatan yang
serius
Ibu pascapersalinan
Ibu pasca keguguran
Kontraindikasi
Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
(hingga harus dievaluasi)
Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
(hingga masalah itu disembuhkan atau
dikontrol)
Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan
Kurang pasti mengenai keinginannya untuk
fertilisasi di masa depan
Belum memberikan persetujuan tertulis
Keuntungan
Mempunyai efek protektif terhadap kehamilan dan penyakit
radang panggul
Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama
tahun pertama penggunaan)
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak bergantung pada faktor senggama
Baik bagi ibu apabila kehamilan akan menjadi risiko
kesehatan yang serius
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek
pada produksi hormon ovarium)
Beberapa studi menunjukan efek protektif terhadap kanker
ovarium
Waktu penggunaan
Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini
secara rasional klien tersebut tidak hamil
Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
Pascapersalinan
- Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu
atau 12 minggu
- Laparoskopi: tidak tepat untuk klien-klien pasca
persalinan
Pasca keguguran
-Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak
ada bukti infeksi pelvik(minilap atau laparoskopi)
- Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada
bukti infeksi pelvik (minilap saja)
PENANGANAN
Apabila terlihat infeksi luka,
obati dengan antibiotik.
Demam pascaoperasi ( > Obati infeksi berdasarkan apa
38 oC)
yang ditemukan
Luka pada kandung
Mengacu ke tingkat asuhan
kemih. Intestinal (jarang yang tepat. Apabila kandung
terjadi).
kemih atau usus luka dan
diketahui
sewaktu
operasi,
lakukan
reparasi
primer.
Apabila
ditemukan
pasca
operasi, dirujuk kerumah sakit
yang tepat bila perlu.
Hematoma (subkutan)
Gunakan pack yang hangat
dan lembab ditempat tersebut.
Emboli gas yang
Ajurkan ke tingkat asuhan yang
dilakukan oleh
tepat dan mulailah resusitasi
laparoskopi (sangat
intensif,
termasuk
cairan
jarang terjadi)
intravena,
resusitasicardiopulmonarydan
Contoh Kasus
Ny. M umur 40 tahun G7P5A1, hendak melahirkan dengan
SC atas indikasi letak lintang. Ny. M bekerja sebagai buruh
cuci, sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh
bangunan. Hasil pemeriksaan TD 140/90 mmHg.
N:80x/menit, S: 36.0, RR : 20x/menit. Untuk penanganan
alat kontrasepsi bidan menganjurkan Ny. M untuk mengikuti
KB MOW/Steril.
KB MOW/Steril resiko terjadinya kehamilan sangat kecil
bahkan mendekati nol. Pertimbangannya sebagai berikut:
>35 tahun sangat berisiko tinggi, sehingga harus dipilih
kontrasepsi untuk menghentikan kesuburan.
Multigrande memiliki resiko terjadi komplikasi selama
hamil dan bersalin lebih tinggi, agar tidak terjadi
kehamilan lagi dipilih kontrasepsi untuk menghentikan
VASTEKTOMI
definisi
Prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi tidak terjadi.
indikasi
Pasangan suami-istri tidak
menghendaki kehamilan lagi
Pihak suami bersedia bahwa
tindakan kontrasepsi dilakukan pada
dirinya
Fungsi reproduksi merupakan
ancaman atau gangguan terhadap
kesehatan suami dan istrinya serta
melemahkan ketahanan dan kualitas
keluarga
keuntungan
1)Sangat efektif dan permanen
2)Tidak ada efek samping jangka
panjang
3)Tindak bedah yang aman dan
sederhana dan dapat dikerjakan
secara poliklinis
4)Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3
bulan
5)Tidak menimbulkan kelainan fisik
dan mental
Perhatian khusus!
1.Infeksi kulit pada daerah operasi
2.Infeksi sistemik yang sangat mengganggu
kondisi kesehatan klien
3.Hidrokel atau varikokel yang besar
4.Hernia inguinalis
5.Filariasis
6.Undesensus testikularis
7.Massa intraskrotalis
8.Anemia berat, gangguan pembekuan darah
atau sedang menggunakan antikoagulasi
Teknik operasi
1) a dan antiseptik daerah sekitar
operasi
2) Anestesia local dengan larutan
xilokain di kulit skrotum dan
jaringan sekitarnya di bagian
atas, dan pada jaringan di
sekitar vasa deferensia
3) Vas dicari dan setelah
ditentukan lokasinya,
dipegang sedekat mungkin di
bawah kulit skrotum
4) Dilakukan sayatan pada kulit
skrotum sepanjang 0,5-1 cm di
dekat tempat vasa deferensia
5) Setelah terlihat, dijepit dan
dikeluarkan dari sayatan
6) Vas dipotong 1-2 cm dan
komplikasi
Saat prosedur
berlangsung
Reaksi
anafilaksis
akibat penggunaan
lidokain atau
manipulasi berlebihan
terhadap anyaman
pembuluh darah di
sekitar vasa
deferensia
Pasca
Hematoma
skrotalis
tindakan
Infeksi atau abses
pada testis
Atrofi testis
Epididimitis kongestif
Peradangan kronik
granuloma di tempat
insisi
Contoh kasus
Seorang perempuan berumur 40 tahun datang
ke BP anda bersama suaminya yang berumur
45 tahun untuk memakai alat kontrasepsi.
Pasien mengatakan sudah mempunyai 7 orang
anak dan sudah tidak ingin mempunyai anak
lagi. Saat dilakukan wawancara Ny. S bersikeras
tidak ingin memakai alat kontrasepsi dan
menuntut suaminya untuk memakai alat
kontrasepsi. Tn. M menyetujui untuk memakai
alat kontrasepsi tapi bingung karena pernah
memakai kondom dan ternyata tidak berhasil.