Anda di halaman 1dari 61

PERAWATAN SLANG DADA

(WATER SEAL DRAINASE =


WSD)
Oleh:
La Ode Aswan

Akademi Keperawatan Pemkab


Buton

Pemasangan slang dada adalah


tindakan untuk mengalirkan udara, cairan
secara bertahap dari rongga pleura dengan
cara memasukkan pipa/slang WSD.

VIDEO WSD\Chest Tube Insertion


.mp4

Tujuan Pemasangan
Slang Dada
1. Membuang
udara,
cairan
atau darah dari area pleura,
akumulasi tersebut biasanya
disebabkan
oleh
trauma,
penyakit pernapasan kronis,
atau pembedahan toraks.
2. Mengembalikan tekanan
negatif dalam ruang
intrapleura.
3. Mengembangkan
kembali
paru yang kolaps/sebagian
kolaps
4. Mencegah refluks drainase
kembali ke dalam dada.

Indikasi Pemasangan
slang dada
1. Pneumotoraks > 20%.
2. Pneumotoraks
<
20%
memerlukan ventilator.
3. Hematotoraks.
4. Hematopneumotoraks.
5. Empiema toraks.
6. Fluidotoraks
yang
tidak
diatasi dengan punksi.
7. Pasca torakotomi.

yang

dapat

Prinsip Kerja WSD

1. Gravitasi: Udara dan


cairan mengalir dari
tekanan yang tinggi ke
tekanan yang rendah.
2. Tekanan positif: Udara
dan
cairan
dalam
cavum pleura (+ 763
mmHg atau lebih).
Akhir
pipa
WSD
menghasilkan tekanan
WSD sedikit (+ 761
mmHg).
3. Suction.

Tempat Pemasangan
WSD

1. Intercosta space
1-2 garis
midklavikula untuk
mengeluarkan
udara.
2. Intercosta space
8-9 garis axila
anterior untuk
mengeluarkan
cairan.

Sebuah
slang
dimasukkan ke dalam
rongga toraks dan
dihubungkan
ke
sistem
water seal
drainase (WSD).
WSD
digunakan
untuk
mencegah
udara kembali masuk
ke
dalam
ruang
pleura
ketika
akumulasi udara atau
cairan dialirkan keluar
dari ruang pleura.

Ada 4 (empat) jenis sistem


drainase
yang
dapat
3
digunakan pada
slang
dada:
2
1

Sistem 1
botol
1. Sistem yang hanya
menggunakan
gaya
gravitasi
untuk mengalirkan
udara atau cairan
dari ruang pleura.
2. Biasanya
digunakan
untuk
mengatasi
pneumotoraks.

3. Botol
berfungsi
sebagai water seal
(air penutup) dan
botol penampung.
4. Dihubungkan dengan
slang kaku melalui
lubang
ke
dalam
botol yang telah diisi
cairan, ujung distal
tertanam 2 cm di
bawah permukaan
cairan
dalam
botol.

Sistem 1 botol

Ventilasi

Sistem 1 botol
5. Memiliki
ventilasi
untuk
mencegah
peningkatan
tekanan
akibat
masuknya
cairan
atau
udara
ke
dalam botol.

6. Keuntungan:

Penyusunan
sederhana.
Mudah untuk klien
yang dapat jalan.

7. Kerugian:

Lebih banyak kekuatan


diperlukan agar udara dan
cairan pleura keluar dari
dada masuk ke botol.
Campuran darah drainase
dan udara menimbulkan
campuran busa dalam
botol yang membatasi
garis
permukaan
drainase.
Untuk terjadinya aliran,
tekanan pleura harus lebih
tinggi dari tekanan botol.

Sistem 1 botol

Sistem 2
botol

1. Menggunakan
dua
botol dengan fungsi
yang berbeda. Botol
pertama digunakan
untuk
menampung
cairan dan udara .
Dan botol kedua berfungsi
sebagai air penutup (water
seal).
2.
Mengatasi
hemotoraks,
hemopneumotorak
s, efusi pleura.

Sistem 2 botol
3. Keuntungan:

Mempertahank
an unit water
seal
pada
tingkat
konstan.
Memungkinkan
observasi dan
pengukuran
drainase yang
lebih baik.

Sistem 2 botol
4. Kerugian:

Menambah area mati


pada sistem drainase
yang
mempunyai
potensial untuk masuk
ke dalam area pleura.
Untuk
terjadinya
aliran, tekanan pleura
harus lebih tinggi dari
tekanan botol.
Mempunyai
batas
kelebihan
kapasitas
aliran
udara
pada
adanya
kebocoran
pleura.

Sistem 3
botol

1. Dua botol pertama


memiliki fungsi yang
sama seperti sistem
drainase dua botol dan
botol
ketiga
dihubungkan pada alat
kontrol pengisap dan
memasukkan 20 cm
air steril pada botol
ketiga.
2. Digunakan
untuk
kondisi
hemotoraks,
hemopneumotoraks,
dan efusi pleura.

Sistem 3 botol
3. Keuntungan:

Sistem
paling
aman
untuk
mengatur
penghisapan.

Sistem 3 botol

4. Kerugian:

Lebih kompleks.
Lebih
banyak
kesempatan
untuk terjadinya
kesalahan dalam
perakitan
dan
pemeliharaan.

Sistem sekali pakai


komersial 1. Dapat berfungsi baik sebagai
sistem dua botol jika tidak
terdapat mesin pengisap,
ataupun sistem tiga botol
jika tersedia mesin pengisap.
2. Penggunaan sistem sekali
pakai
komersial
membutuhkan cairan steril
dan
bergantung
pada
instruksi produsen
3. Keuntungan:
Plastik
dan
tidak mudah pecah seperti
botol.
4. Kerugian: Mahal.

VIDEO WSD\Bottle 3- Suction Control3 Bottle Chest Tube Collection Syst


ems.mp4

Pengerti
an

Perawatan
slang
dada adalah suatu
penanganan pasca
pemasangan WSD
terhadap
luka,
selang dan botol
penampung cairan
agar terhindar dari
infeksi
mikroorganisme.

Tujuan Perawatan WSD


1. Mencegah
infeksi
dibagian masuknya
selang.
2. Mencegah
terjadinya
penyumbatan pada
slang.
3. Memonitor
kepatenan
dan
fungsi sistem WSD.
4. Mengurangi
nyeri
dibagian
insersi
slang.

Hal-Hal yang
Perlu
diperhatikan
dalam
Perawatan

Sebelum dilakukan tindakan perlu


pengkajian yaitu:

1. Kaji adanya distress pernafasan dan nyeri


dada, bunyi nafas di daerah paru yang
terkena dan tanda-tanda vital stabil.
2. Observasi :
Pembalut slang dada.
Bekuan darah
Sistem drainage dada.
Segel air untuk melihat fluktuasi inspirasi dan
ekspirasi klien.
Gelembung udara di botol air bersegel atau ruang.
Tipe dan jumlah drainase cairan. Catat warna dan
jumlah drainase, TTV dan warna kulit.

Cegah infeksi dibagian insersi


slang:
Identifikasi area
insersi slang dan
ganti balutan setiap
dua hari.
Pastikan
bahwa
kasa yang menutup
bagian insersi slang
tidak kotor ketika
anda
menyentuh
tubuh klien.

Atasi nyeri dibagian


insersi slang
Slang
yang
dimasukkan
tidak
terganggu dengan bergeraknya klien,
sehingga
rasa
sakit
dibagian
masuknya slang dapat dikurangi.
Meletakkan bantal kecil dipunggung
atau dibawah lengan atas yang
mengalami cedera.
Melakukan pernapasan perut.
Merubah
posisi
tubuh
sambil
mengangkat badan.

Mendorong ekspansi
paru-paru
Dengan WSD diharapkan paru
mengembang.
Lakukan latihan napas dalam.
Lakukan latihan batuk efektif: batuk
dengan posisi duduk, jangan batuk
waktu slang diklem.
Lakukan pemeriksaan fisik dan
radiologi
sebagai
tindak
lanjut
perawatan.

Kaji karakteristik dan jumlah


drainase
Ukur jumlah drainase yang dialirkan.
Jumlah perdarahan dalam 24 jam
setelah pembedahan umumnya 500800 cc.
Jika perdarahan dalam 1 jam
melebihi
3
cc/kg/jam,
harus
dilakukan torakotomi.
Perhatikan keadaan pernapasan jika
jumlah drainase bertambah atau
berkurang.

Perawatan slang dan botol WSD


Ganti botol/cairan dalam botol WSD
setiap hari, diukur berapa cairan yang
keluar, kemudian dokumentasikan.
Jika drainase berkurang tiba-tiba, kaji
adanya obstruksi (misalnya bekuan atau
terlilit) dan lakukan milking pada slang.
Jika drainase meningkat tiba-tiba atau
berubah menjadi berwarna merah
terang, periksa tanda vital dan status
respirasi, serta beritahu dokter.

Dokumentasikan penambahan cairan


setiap kali hendak mengganti botol
WSD.
Amati adanya gelembung pada botol
WSD. Curigai adanya kebocoran jika
terdapat gelembung dan klien tidak
mengalami pneumotoraks.
Lakukan penggantian botol secara
tertutup untuk mencegah udara
masuk kembali ke rongga pleura
dengan cara menjepit slang.

Perhatikan sterilitas ketika mengganti botol


atau slang.
Penggantian
slang
dan
botol
WSD
memakai sarung tangan.
Cegah slang terlepas, botol terjatuh karena
kesalahan.
Jangan klem slang dada terlalu
lama,
hanya beberapa menit saja (seperti
selama penggantian sistem).
Jika drainase melambat atau berhenti,
lakukan milking, lakukan stripping sebagai
jalan terakhir.

Melakukan milking pada slang


drainase
Pegang slang yang terdekat
dengan dada dan tekan
slang diantara jari-jari dan
telapak tangan.
Letakkan tangan yang lain
pada slang bagian bawah
dan tekan.
Lepaskan tangan pertama,
dan letakkan pada slang
dibagian bawah tangan
yang lainnya.
Lanjutkan
hingga
mendekati wadah drainase

Melakukan stripping pada slang


drainase
Berikan pelumas pada jari-jari
salah satu tangan dan jepit
slang dada dengan jari-jari dari
tangan lainnya.
Tekan bagian bawah slang yang
dijepit dengan jari yang sudah
diberi pelumas dan gerakkan
jari menuruni slang ke arah
sistem drainase.
Lepaskan
jepitan
secara
perlahan pada jari yang tidak
diberi
pelumas,
kemudian
lepaskan
jari-jari
yang
berpelumas.
Ulangi langkah ini satu sampai
dua kali

Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan
pola
napas
berhubungan
dengan
penurunan
ekspansi paru.
Resiko infeksi.

Identifikasi Hasil dan


Perencanaan
Klien bernapas dengan efektif, ditandai
dengan pernapasan yang halus dan
tanpa usaha serta frekuensi napas
dalam rentang normal klien.
Klien mendemonstrasikan reekspansi
paru dengan bunyi napas yang dapat
terdengar disemua lobus.
Luka tempat insersi tidak menunjukkan
tanda-tanda infeksi.

Pertimbangan Khusus dalam


Perencanaan dan Implementasi
Umum:
Dorong
klien
untuk
melakukan ambulasi dengan bantuan
segera setelah diperbolehkan.
Pediatrik: Imobilitas yang lama
dapat mengakibatkan anak frustasi
dan gelisah.
Geriatrik: Imobilitas yang lama
dapat
mengakibatkan
kekakuan
persendian pada klien lansia.

Peralatan

Botol WSD
Gunting lurus
Pinset cirurgi 1
Pinset anatomi 2
Klem kocher lurus 2

Sarung tangan 2 pasang

Mangkok kecil steril


Lidi kapas
Kasa steril dalam tromol.

Korentang

Cairan NaCl 0,9%


Betadine 10%

Alkohol 70%
Plester + Gunting verban

Bengkok

Larutan desinfektan (mis, Lisol 3%)

Perlak dan pengalas

Persiapan Klien dan


Lingkungan
Klien dan keluarga diberikan penjelasan
tentang tindakan yang akan dilakukan
Memasang sampiran disekeliling tempat
tidur.
Membebaskan pakaian klien bagian atas
Mengatur posisi setengah duduk atau
sesuai kemampuan klien.
Alat-alat didekatkan ke tempat tidur klien.

Prosedur tindakan
Perawat
mencuci
tangan,
kemudian
memasang
sarung
tangan

Mengatur posisi semi fowler


dengan posisi kepala
mengarah berlawanan
dengan letak slang dada.

Letakkan alas perlak


dibawah punggung klien
sesuai dengan letak slang
dada.

Membuka bak
instrumen steril

Periksa balutan
luka pada insersi
slang terhadap
adanya
rembesan
cairan.

Membuka
balutan
dengan
menggunakan pinset secara hatihati, balutan kotor dimasukkan ke
dalam nierbekken.

Melepaskan sarung tangan


dan memakai sarung tangan
steril.

Mendesinfeksi luka dan slang


dengan
bethadin
10%
kemudian dengan alkohol
70%
dengan
tekhnik
melingkar dari dalam ke luar.

Memperhatikan kondisi
slang dada dan kulit
sekitar
slang
dada
terhadap
tanda-tanda
infeksi.

Menganjurkan klien
untuk bernapas biasa
sambil memperhatikan
pergerakan undulasi
pada slang dan tempat
insersi slang (apakah
terdapat kebocoran).

Menutup luka
dengan kasa steril
yang sudah dipotong
tengahnya
kemudian diplester.

Slang WSD diklem.

Melepaskan sambungan
antara
slang
WSD
dengan slang botol.

Ujung slang WSD


dibersihkan dengan
alkohol
70%,
kemudian slang WSD
dihubungkan dengan
slang penyambung
botol
WSD
yang
baru.
Klem
slang
WSD
dibuka

Anjurkan klien untuk menarik napas dalam


dan bimbing klien cara batuk efektif.
Latih dan anjurkan klien untuk secara rutin 2-3 kali sehari
melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah
pemasangan WSD.

Merapikan pakaian klien dan lingkungannya,


kemudian membantu klien dalam posisi yang
paling nyaman.

Membersihkan alat-alat dan botol WSD yang


kotor, kemudian di sterilisasi kembali.
Membuka sarung tangan dan mencuci tangan.

Dokumentasikan tindakan, antara lain:


o Fungsi sistem (jenis dan jumlah drainase).
o Waktu
dimulainya
pengisapan
atau
penggantian sistem.
o Status klien (frekuensi pernapasan, bunyi
napas, oksimetri nadi, nadi, tekanan
darah, warna dan suhu kulit, status
mental).
o Status balutan dada dan perawatan yang
telah dilakukan.
o Karakteristik dan jumlah drainase.

Evaluasi WSD meliputi :


Observasi undulasi (pergerakan cairan) pada
slang WSD.
Observasi fungsi suction countinous.
Observasi apakah slang WSD tersumbat atau
terlipat.
Catat jumlah cairan yang keluar dari botol WSD.
Pertahankan ujung slang dalam botol WSD agar
selalu berada 2 cm dibawah air.
Pertahankan agar botol WSD selalu lebih rendah
dari tubuh.
Ganti botol WSD setiap hari atau bila sudah
penuh

Cara Mengganti Botol


WSD
Siapkan set botol WSD baru berisi
cairan
akuades/NaCl
yang
ditambahkan desinfektan.
Jepit slang WSD menggunakan klem.
Ganti botol WSD dan lepas kembali
klem.
Amati undulasi dalam selang WSD

WSD dilepas jika terdapat


indikasi :

Ekspansi paru kembali normal, yang


ditandai dengan :

Tidak ada undulasi dalam slang WSD.


Tidak ada cairan atau udara yang keluar dari slang dada.
Pasien tidak mengalami kesuliatan bernapas.
Rontgen dada menunjukkan tidak ada cairan atau udara

Slang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi


dengan pemerahan dan pengurutan (stripping
and milking) dada.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai