Anda di halaman 1dari 15

B.

KeLompok yang Menolak KB

Ulama yang menolak KB, antara lain, mereka beralasan bahwa :


1. KB sama dengan pembunuhan bayi
2. KB merupakan tindakan tidak wajar ( non-alamiah ) dan bertentangan dg
fitrah.
3. KB mengindikasikan pada ketidakyakinan akan perintah dan ketentuan
Tuhan
4. KB berarti mengabaikan doa Nabi agar umat Islam memperbanyak
jumlahnya.
5. KB akan membawa petaka konsekuensi-konsekuensi sosial.
6. KB adalah suatu jenis konspirasi imperalis barat terhadap negara2 yang
berkembang.

. Metode ber-KB
Secara garis besar ada 3 metode KB yang digunakan, yaitu tanpa alat
bantu, menggunakan alat bantu, dan sterilisasi. Secara global dibagi dalam
2 kategori yang sifatnya sementara dan permanen.
Metode KB yang Sifatnya Sementara

Menurut para ulama yang membolehkan KB, menggunakan/alat kontrasepsi


hendaknya tidak dipaksakan agar mengunakan alat yang tidak bertentangan
dengan syariat Islam dan disepakati oleh suami istri. Misalnya ber-KB
melalui senggama terputus (azl) yang bersifat sementara.

KB Tanpa Alat

Secara umum ulama membolehkan KB menggunakan cara atau alat


kontrasepsi sepanjang tidak di[aksakan, dinilai tidak bertentangan dengan
syariat Islam, dan mesti disepakati oleh suami isteri. Metode dan alat yang
diperbolehkan adalah yang bersifat sementara, bukan yang permanen.
Majlis tarjih menilai bahwa mencegah kehamilan adalah memperoleh
keturunan, maka logikanya pengguna alat apapun jika tujuannya adalah
mencegah kehamilan maka termasuk terlarang. Sementara dewan hisbah
berpendapat jika tujuannya untuk mengatur jumlah kelahiran, bukan
membatasi, melalui pendekatan konotasi kebahasan, maka hukumnya halah,
melakukan azl dan menggunakan alat2 yang fungsinya sama dengan itu
termasuk yang diperkenankan.
KB dengan Alat Kontrasepsi

Ber-KB dengan alat yang dimaksud diantaranya adalah :


1. Diafragma
2. Penutup serviks
3. Spermisida
4. Implan / Susuk KB
5. Kontrasepsi Medroksi progesteron ( sejenis progestin )
6. Pil KB
7. Intravag/ tisu KB
8. IUD ( Intra Uterine Device/spiral )
9. Pil anti konseptis (lyndiol).

Sebagai alat ber-KB, semua alat diatas, selain IUD yang masih menjadi
kontroversial, menurut kalangan yang membolehkan KB, dibenarkan
dalam ajaran islam apabila pelaksanaanya tidak berbenturan dengan
prinsip ajaran islam yang lain.
Seperti oada pemakaian alat KB spiral, IUD atau Diafragma,
kondom,dll. Dalam rahim seorang wanita atau pada kemaluan seorang
pria, tidak diperbolehkan kecuali jika dipasang sendiri, atau oleh suami
atau isterinya sendiri, karena melihat atau menjamah aurat orang lain
apalagi pada kemaluannya sangat dilarang dalam syariat islam, seperti
ditegaskan dalam hadits Nabi :
Dari Abi said al-khudri, ia berkata : Rasulullah saw, bersabda :
Janganlah laki2 melihat aurat laki2 yang lain, dan janganlah seorang
wanita melihat aurat wanita yang lain, dan jangan lah bersentuhan
seorang laki2 bersentuhan kulit dengan laki2 lain dalam satu selimut,
dan jangan pula seorang wanita bersentuhan kulit dengan wanita lain
dalam satu selimut. ( HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, dan al-
Turmudzi).
Pandangan Ulama Indonesia tentang KB

Berdasarkan fatwa yang sudah ada, bahtsul masail menetapkan hukum asal
ber-KB yang meliputi 3 metode ( tanpa alat, dengan alat kontrasepsi, serta
sterilisasi), 2 metode pertama hukumnya makruh dan metode ketiga
hukumnya haram. Namun, jika karena alasan darurat, hukumnya mubah.

Dalam memberikan batasan dan pengertian tentang darurat, majlis tarjih


menghubungkannya dengan teori maqashid al-syariah, bahwa KB hanya
dianggap sebagai jalan keluar dari keadaan mendesak, dibolehkan sebagai
hukum pengecualian. Dalam keputusan tsb disebutkan pula kriteria keadaan
darurat yang membolehkan KB, meliputi 3 hal, yaitu :
1. Mengkhawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu karena mengandung
atau melahirkan, dan hal itu diketahui dengan pengalaman atau keterangan
dokter.
2. Mengkhawatirkan keselamatan agama, akibat faktor2 kesempitan
penghidupan, seperti kekhawatiran akan terseret menerima hal2 yang haram
atau melanggar larangan karena didorong oleh kepentingan anak2.
3. Mengkhawatirkan kesehatan atau pendidikan anak2 bila jarak kelahiran
terlalu rapat.
Vaksin KB dari Sperma
Satu lagi fatwa tentang alat kontrasepsi dengan vaksin yang bahan mentahnya
sperma laki2. Vaksin tersebut dapat dimanfaatkan untuk proses imunisasi,
wanita yang diinjeksi akan tidak hamil. Bahtsul masail pada muktamar ke-29 (
tasikmalaya, tahun 1994) menyepakati hukumnya boleh, alasannya karena sifat
istiqdzar ( menjijikan ) sudah luntur dan sudah hilang. Bahtsul masail dalam
kasus ini, jika benar2 ada, berpendirian bahwa substansu sperma yang adal
dalam vaksin tersebut telah mengalami perubahan karakter, berbeda dengan
sperma murni.

Terlepas dari perspektif hukumnya, Ahmad Zahro melihat masalah ini dari sisi
yang berbeda, hal ini menunjukkan bahwa bahtsul masail tampak adaptif
dengan tuntutan keadaan, lebih toleran dan memberi peluang diperbolehkannya
KB dengan cara2 yang ada, namun tetap harus memenuhi persyaratan yang
ada. Persyaratan yang dimaksud dilakukan secara muhtarom dan tidak bersifat
dipaksakan. Dari fatwa2 yang ada, pada intinya adanya kesepakatan pada
dasarnya pengunaan alat2 KB kontraseptif sementara dalam tubuh hukumnya
jaiz berdasarkan dalil2 yang kuat.
Masalah yang dipersoalkan adalah proses pemasangannya berbenturan
dengan ketentuan syarak yang lain, haramnya melihat dan menyentuh alat
kelamin yg bukan istrinya, kecuali dalam keadaan darurat. Penggunaan
hukum terhadap penggunaan IUD karena sadd li Dzariah, atau karena
darurat terkesan dipaksakan karena adanya pesan dari pemerintah. Sebab,
masih banyak sejumlah alat kontrasepsi yang cukup efektif
pemasangannya atau penggunaanya tidak berbenturan dengan batasan
syari lainnya. Ulama sepakat dalam menetapkan hukum tertentu harus
didasari oleh alasan yang jelas dan nyata. Bahkan dalam al-Quran dengan
tegas melarang membunuh anak karena problem ekonomi, takut tidak
mampu menafkahinya Q.s, al-Anam (6) : 151, al-isra (17) : 31;

Jika tujuan mencegah kehamilan sekedar menghilangkan kesulitan yang


diprediksikan maka tidak boleh melanggar yang haram. Dengan melihat
keadaan2 khusus (illat) yang menyertainya, maka hukum KB dapat
berubah seiring dengan perbuatan illatnya . Kadar manfaat dan mudharat
yang ditimbulkan bagi si ibu, kehamilan, kelahiran, dan anak yang
dilahirkan. Hukum dapat berubah seiring dengan perputaran illat-nya ada
dan tidaknya.
METODE PERMANEN

Metode permanen atau sterilisasi adalah prosedur yang membuat


seseorang tidak mampu mengadakan keturunan. Dalam bahasa arab
disebut taqim berarti memutus kering yang menghalangi terjadinya
jejak, atau menciptakan kemandulan. Dikalangan ahli medis dikenal
adanya beberapa tekhnik sterilisasi bagi wanita, diantaranya adalah :
1. Media Radiasi : Merusak fungsi ovarium, sehingga tidak akan terjadi
lagi ovulasi, metode ini tidak lagi dibenarkan.
2. Metode Operatif : dikenal ada bbrp jenis, diantaranya adalah overektomi
( mengangkat ke 2 ovarium ), Histerektomi (pengeluaran rohim), Ligasi
(Tindakan menutup saluran dengan mengikat) tuba tanpa / dengan
pemotongan tuba, dan tubektomi.
3. Kauterisasi dengan atau tanpa pemotongan tuba.
4. Penyumbatan tuba.
TUBEKTOMI

Merupakan tindakan penutupan pada kedua saluran telur kanan dan kiri,
maka sel telur tidak dapat melewatinya. Sehingga wanita tsb tidak bisa
hamil. Keuntungannya dari segi medis, perlindungan terhadap terjadinya
kehamilan sangat tinggi, dan dapat digunakan seumur hidup.
Kelebihannya, lebih aman, praktis, efektif, dan ekonomis.

VASEKTOMI

Merupakan salah satu jenis sterilisasi pada pria, suatu tindakan bedah
dengan memotong vas deferens ( sal. Yang membawa sperma dari testis),
kemudian mengikat ke 2 ujungnya, sehingga saluran menjadi buntu.
Tujuannya agar sperma tidak dikeluarkan dari penis saat ejakulasi. ]

Metode Permanen yang bersifat mantap, meliputi :

1. Vasektomi atau vas ligation


2. Tubektomi atau Tubal Ligation ( operasi ikat saluran telur )
3. Histerektomi ( operasi pengangkatan rahim )
Tindakan sterilisasi dalam KB, vasektomi / tubektomi menurut ketentuan
hukum islam dapat dikiyaskan dengan tindakan pengebirian yang dilarang.
Disamping alasan itu, tindakan sterilisasi juga dianggap sebagai mengubah
fitrah kejadian manusia yang dilarang dalam islam, seperti ditegaskan dalam
al-Quran Q.s. Al-Nisa (4):119).
PENGEBIRIAN

Merupakan suatu tindakan pengangkatan testis, 2 buah testis yang berfungsi


memproduksi sel mani dan hormon pria dibuang. Dengan tidak adanya
hormon, maka gairah seksnya akan menurun atau hilang sama sekali. Dalam
bahas arab tindakan tsb disebut al-ikhsa. Para ulama menyatakan, semua
bentuk penggunaan KB yang bersifat permanen dianggap sebagai tindakan
pengebirian yag diharamkan dalam islam. Mereka menyatakan :

1. Metode kontrasepsi permanen bertentangan dengan tujuan atau maksud


syariat yang mendukung lembaga pernikahan, yaitu menghasilkan
keturunan.
2. Baik pengebirian maupun metode kontrasepsi permanen berarti mengubah
sifat sejati mahluknya seperti yang diciptakan ALLAH.
Dalam hadis terdapat larangan melakukan pengebirian. Misalnya , ketika
ustman bin mazhun yang tadinya sejumlah sahabat berdasarkan ijtihad
mereka mengira pengebirian dibolehkan, mereka meminta kepada nabi
agar diizinkan melakukannya, maka nabi menyatakan;
tidak termasuk (golongan/sunnah) kami orang yang melakukan
pengebirian, sesungguhnya pengebirian umatku adalah puasa (HR.
IbnuAbd al-Birr dari sad bin masud).

Fatwa Ulama Indonesia Tentang Sterilisasi


Fatwa pertama tentang vasektomi dan tubektomi dalam program KB
datang dari MUI tahun 1979 yang menetapkan keharamannya. Fatwa ini
kemudian direvisi dalam MUNAS (tahun 1983) yang menyatakan dalam
keadaan sangat terpaksa (darurat), mka dapat diperbolehkan. Dalam
keputusan itu ditegaskan :
Melakukan usaha vasektomi , sehingga pria itu tidak dapat menghamilkan, dan
tubektomi bertentangan dengan hukum islam (haram), kecuali dalam keadaan
terpaksa (darurat) seperti untuk menghindarkan penurunan penyakit dari ibu / bapak
terhadap anak keturunannya yang bakal lahir, atau terancamnya jiwa si ibu bila
mengandung atau melahirkan lagi.

MPKS dalam fatwanya No.23, tahun 1981 menetapkan hukum hukum vasektomi
dan tubektomi dar perspektif hukum islam. Fatwa tersebut merupakan jawaban atas
pertanyaan dari PP. Muhamadiyah. Ditetapkan :

1. Vasektomi dan tubektomi dapat digolongkan kepada usaha merubah ciptaan Allah
swt dan termasuk pula perbuatan pengebirian/sterilisasi.
2. Vasektomi dan tubektomi juga dapat dimasukkan dalam perbuatan memutuskan
jalan keturunan.
3. Merubah ciptaan Allah swt dan memutuskan jalan keturuan adalah perbuatan yang
dilarang oleh agama islam.
4. Vasektomi dan tubektomi karena itu adalah termasuk perbuatan yang dilarang oleh
agama islam.
MPKS sependapat dengan majlis tarjih, bahwa tindakan vasektomi dan
tubektomi merupakan perbuatan yang berlawanan dengan syariat islam,
dan hukum melakukannya haram. Karena niat segan mempunyai anak
atau dengan cara mengubah/merusak organisme yang bersangkutan,
seperti memotong, mengangkat,dll. Dengan batasan tsb, maka
melakukan tindakan tsb termasuk bertentangan dengan islam.

Rehabilitasi Vasektomi

Hingga kini para ahli medis masih berbeda pandangan tentang dapatnya
dilakukan rehabilitasi vasektomi dan tubektomi. Sebagian dari mereka
menyatakan bahwa vasektomi sama sekalitidak permanen. Bahkan
mereka mengkritik dan menilai penggolongan vasektomi sebagai
metode kontrasepsi yang permanen adalah salah. Sebab, banyak ahli
meyakini bahwa seharusnya digolongkan sebagai prosedur tak
permanen, terbukti banyak dokter yang telah mengkhususkan diri
dalam penggabungan kembali ujung2 pembuluh yang putus sehingga
dapat mengembalikan kesuburan.
Keputusan fatwa MUI DKI (tahun 2000) merupakan penyrmpurnaan dari
fatwa sebelumnya pada tahun 1981. meski dimunkinkan dapat dipulihkan
kembali, MUI DKI jakarta tetap menolak alasan itu. Sebab, untuk
menyambungnya kembali/rekanalisasi sangat rumit, membutuhkan alat
modern dan dilakukan tenaga ahli yang khusus, juga membutuhkan biaya
yagng tidak mudah dijangkau oleh rakyat kecil. Atas dasar itulah, MUI
DKI menetapkan bahwa vasektomi dan tubektomi adalah perbuatan yang
bertentangan dengan ajaran islam. Kecuali jika ada alasan medis akan
membahayakan jiwa ibu / anaknya.

Penolakan Vasektomi danTubektomi dalam Metode KB

Pendapat menolak dimasukkannya vasektomi dan tubektomi dalam


metode KB tidak permanen dari kalangan ahli medis, antara lain datang
dari dr. Ferryal Loetan yang menyatakan bahwa kemungkinan untuk
membuka kembali saluran yang telah diikat atau dipotong, sehingga
dapat menghasilkan keturunan lagi sangat kecil.
Perbedaan pandangan dikalangan ahli medis juga berpengaruh pada
pandangan ulama indonesia. Sebagian ulama yang tadinya menolak
kemudian dapat menerima metode ini dan membolehkannya. Mengenai
perubahan hukum ini, nampaknya mereka melihat dan
mempertimbangkan illat hukumnya telah berubah, seiring dengan
perkembangan teknologi itu sendiri.

Pendapat Ulama Kontemporer Tentang Sterilisasi

Perbedaan pendapat juga terjadi dikalangan ulama kontemporer.


Sejumlah besar ulama mengharamkannya, meski menurut mereka tidak
ada nash al-Quran dan Hadis yang melarangnya secara tegas, dengan
mempertimbangkan tujuan umum syariat islam (maqashid al-Syariat),
pemeliharaan 5 hal : jiwa, agama, pikiran, harta, dan perkembangan,
sterilisasi dilarang.

Anda mungkin juga menyukai

  • HIPERTIROIDISME
    HIPERTIROIDISME
    Dokumen30 halaman
    HIPERTIROIDISME
    PutriPratiwiRamadhianti
    0% (2)
  • Teknik-Tendangan-Kaki-Dalam-24-Anfal-Kaki
    Teknik-Tendangan-Kaki-Dalam-24-Anfal-Kaki
    Dokumen6 halaman
    Teknik-Tendangan-Kaki-Dalam-24-Anfal-Kaki
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • PR Tiroiditis
    PR Tiroiditis
    Dokumen6 halaman
    PR Tiroiditis
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • DOKUMEN
    DOKUMEN
    Dokumen8 halaman
    DOKUMEN
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Program Pelayanan TB - PKM KD
    Evaluasi Program Pelayanan TB - PKM KD
    Dokumen51 halaman
    Evaluasi Program Pelayanan TB - PKM KD
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Referat Tiroid
    Referat Tiroid
    Dokumen42 halaman
    Referat Tiroid
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen25 halaman
    Laporan Kasus
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Igd 2
    Igd 2
    Dokumen41 halaman
    Igd 2
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan TB Paru
    Penyuluhan TB Paru
    Dokumen32 halaman
    Penyuluhan TB Paru
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Cimandala Baru Lagi
    Lapkas Cimandala Baru Lagi
    Dokumen92 halaman
    Lapkas Cimandala Baru Lagi
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • BAB V Putri (Revisi 1)
    BAB V Putri (Revisi 1)
    Dokumen3 halaman
    BAB V Putri (Revisi 1)
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus-Word
    Laporan Kasus-Word
    Dokumen17 halaman
    Laporan Kasus-Word
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Sindroma Metabolik
    Sindroma Metabolik
    Dokumen19 halaman
    Sindroma Metabolik
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Minipro Presentasi
    Minipro Presentasi
    Dokumen25 halaman
    Minipro Presentasi
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Minipro Dikonversi
    Minipro Dikonversi
    Dokumen34 halaman
    Minipro Dikonversi
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Referat Dermatoterapi 12
    Referat Dermatoterapi 12
    Dokumen22 halaman
    Referat Dermatoterapi 12
    Agatha Billkiss Ismail
    Belum ada peringkat
  • PENANGGULANGAN TB DI PUSKESMAS
    PENANGGULANGAN TB DI PUSKESMAS
    Dokumen21 halaman
    PENANGGULANGAN TB DI PUSKESMAS
    Ika Ayu Paramita
    Belum ada peringkat
  • AMNESTIK
    AMNESTIK
    Dokumen9 halaman
    AMNESTIK
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Amnesia: Siska Nursyamsi 1102005247
    Gangguan Amnesia: Siska Nursyamsi 1102005247
    Dokumen7 halaman
    Gangguan Amnesia: Siska Nursyamsi 1102005247
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Crazy..Ngantuk.. (Autosaved)
    Crazy..Ngantuk.. (Autosaved)
    Dokumen74 halaman
    Crazy..Ngantuk.. (Autosaved)
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Sna
    Sna
    Dokumen11 halaman
    Sna
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Ptu
    Ptu
    Dokumen2 halaman
    Ptu
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen15 halaman
    Agama
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Sna
    Sna
    Dokumen26 halaman
    Sna
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Referat Hipertiroid Fix 1
    Referat Hipertiroid Fix 1
    Dokumen31 halaman
    Referat Hipertiroid Fix 1
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • GGG Mental Organik (GMO)
    GGG Mental Organik (GMO)
    Dokumen31 halaman
    GGG Mental Organik (GMO)
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Demensia 2
    Demensia 2
    Dokumen24 halaman
    Demensia 2
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Panik Indah
    Gangguan Panik Indah
    Dokumen22 halaman
    Gangguan Panik Indah
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat